Anda di halaman 1dari 24

IBU PINTAR

BAYI SEHAT

PELAYANAN
ANC TERPADU

YUSNIAR,SKM.MM
Kepala Bidang Binkesmas
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu

SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


N
o
1

Indikator
Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

2014
(Baseline)
346
(SDKI 2012)
32 (2012/2013)
19,6 (2013)

2019
306

2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup


24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
17
(persen)
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta
32,9 (2013)
28
(persen)
Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk
297 (2013)
245
2. Prevalensi HIV (persen)
0,46 (2013)
<0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen)
25,8 (2013)
23,4
4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
15,4(2013)
15,4
5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun
7,2 (2013)
5,4
Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas
0
5.600
terakreditasi
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen
95
imunisasi dasar lengkap pada bayi
1.015
5.600
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga
kesehatan
Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta
Sumber Daya Kesehatan
1. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen)
51,8
Min. 95
(Oktober 2014)
2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga
1.015 (2013)
5.600
kesehatan
3. Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh
25 (2013)
60
dokter spesialis
4. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas
75,5 (2014)
90
5. Persentase obat yang memenuhi syarat
92 (2014)
94

Arah Kebijakan
1.

Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan


Lanjut Usia yang Berkualitas

2.

Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

3.

Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4.

Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang


Kesehatan

5.

Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

6.

Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

7.

Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia


Kesehatan

8.

Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas


Farmasi dan Alat Kesehatan

9.

Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

10. Meningkatkan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Arah Kebijakan
1.

Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan


Lanjut Usia yang Berkualitas

2.

Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

3.

Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4.

Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang


Kesehatan

5.

Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

6.

Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

7.

Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia


Kesehatan

8.

Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas


Farmasi dan Alat Kesehatan

9.

Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

10. Meningkatkan Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Isu
Aktual

Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah

kematian ibu dan neonatalnya masih tinggi


(Jantung, DM, malaria,TB dll)
Masih tingginya jumlah kematian ibu, yang
Masih banyak ibu hamil yang mempunyai
penyebab utamanya masih perdarahan,
masalah
gizidan lain-lain
eklampsia
(anemia defsiensi
KEK)endemis
Bengkulu
merupakanFe,
daerah
malaria tinggi dimana Ibu hamil
merupakan kelompok yang rentan
Meningkatnya kasus IMS, Siflis,HIV AIDS
pada ibu hamil.

Belum optimalnya pemanfaatan buku


KIA

INDEKS PEMBANGUNAN KESEHATAN


MASYARAKAT
7 VARIABEL 30 INDIKATOR sumber : Riskesdas
2013 dan Podes 2011
2
1

Kesehatan
Balita

(3 indikator
10%)

Pelayanan
Kesehatan

(6 indikator
20%)

(5 indikator
17%)
Indeks
Pembangunan
Kesehatan
Masyarakat
(IPKM)

Kesehatan
Lingkungan
(2 indikator 6% )

Kesehatan
Reproduksi

Penyakit
Menular
(3 indikator
10%)

Perilaku
Kesehatan
(5 indikator
17%)

Penyakit
Tidak
Menular
(6 indikator
20%)

KESEHATAN IBU

Seksi KIA Dinkes Prov. BKL 2015

KEGIATAN PENINGKATAN
CAKUPAN DAN KUALITAS PELAYANAN
ANTENATAL
DEMAND

UPAY
A

Peningkatan
Pelaksanaan Kelas
Ibu Hamil
Pemantapan
Pelaksanaan P4K

Pemantapan Pelaksanaan
Pelayanan Antenatal
Terpadu :

SUPPL
Y

Pelaksanaan 10 T
Termasuk Pemeriksaan
Lab Wajib (Hb, Protein
Urine, Golongan Darah)
Pelaksanaan Pelayanan
Antenatal Terpadu Dengan
Lintas Program (Malaria,
PPIA, IMS, TB, Imunisasi,
Gizi, PTM, Jiwa, dll)

PELAYANAN ANTENATAL
Pelayanan
terpadu
TERPADU antenatal

adalah
pelayanan
antenatal
komprehensif
dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu
hamil serta terpadu dengan program lain yang
memerlukan intervensi selama kehamilannya

Tujuan :
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil
memperoleh pelayanan antenatal yang
berkualitas, sehingga mampu - menjalani
kehamilan dengan sehat,
- bersalin dengan selamat, dan
- melahirkan bayi yang sehat.

STAND PELAYAN ANTENAT


AR
AN dan Ukur Tinggi
AL Badan
1 Timbang Badan
2
3
4
5
6
7
8

Ukur Tekanan Darah


Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
(ukur) Tinggi Fundus Uteri
Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung
Janin
Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian
Imunisasi TT)
Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama
kehamilan)
Test Lab Sederhana (Gol Darah, Hb,
Glukoprotein Urin) dan atau berdasarkan
indikasi
(HBsAg,
Sifilis, HIV, Malaria, TBC )
Tata Laksana
Kasus

9
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB
PP

PELAYANAN ANTENATAL
TERPADU
MASALA
Ibu
Hamil Beresiko

Ibu
Ham
il

AN
C

Ibu Hamil
H dg
Komplikasi
Kebidanan
Ibu Hamil dg
Masalah Gizi
Ibu Hamil dg PTM
Ibu Hamil dg IMS
Ibu Hamil dg HIV
AIDS
Ibu Hamil dg
Malaria
Ibu Hamil dg TB
Ibu Hamil dg
Hepatitis*
Ibu Hamil dg
Masalah Kejiwaan

Penanganan
Lebih Lanjut
Sesuai
Masalah

RUJUK

IBU
HAMIL
SEHAT
Persalin
an
Aman

Note : Walaupun
Dirujuk, Bidan
Penanggung Jawab
Wilayah Tetap
Melakukan Pemantauan
* : Dalam Proses
Penjajagan

INTEGRA BERBAGAI PROGRAM


SI
PELAYANAN
DALAM ANTENATAL
TERPADU

Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)

Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan


(Anemia dan

KEK)
Pencegah
Malaria Dalam Kehamilan (PMDK)
Penularan HIV dari ibu ke bayi (PPIA)
an

Pencegah dan Pengobatan IMSjISK dalam

kehamilan
an
Sifilis
Kongenital (ESKjCSE)
Eliminasi

Pencegah
TB dalam kehamilan (TB-ANC)
Penatalaksanaan
an
Peningkatan intelegensia janin pada kehamilan
(brain booster) - dalam penjajagan *

Pencegahan Penularan Hepatitis dari Ibu ke


Anak - dalam penjajakan *

Pelayanan Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil *

PELAYANAN ANTENATAL
1
TERPADU DENGA IMUNISA
N
SI
Pada kunjungan pertama ANC, dilakukan
skrining
status T ibu
apabila diperlukan,
imunisa
padhamil,
saa pelayanan
diberikana
si
t
antenatal
Tujuan
: Untuk mencegah

terjadinya
tetanus pada bayi baru TT
lahir

Perlu penguatan :
Melengkapi status
Pemahaman petugas dalam penentuan status
pencatatannya
baik bagiimunisasi
pengelola KIA maupun
immunisasi
TT dan
11

petugas
Immunisasi

PELAYANAN ANTENATAL
2
TERPADU
DENGAN
Anemia
Kehamila
GIZI
pada
n melalui pemeriksaan Hb darah
Skrining anemi
pada ANC K1
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan,
dimulai
padaTrimester-1 kehamilan
Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3 kehamilan
Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
Pengukuran LiLA pada ANC K1 -- > Bumil KEK
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil KEK

Perlu penguatan pemantauan :


pemeriksaan Hb (minimal 2 kali
hamil)
selama
,
complience Fe
penatalaksanaan bumil anemi & KEK
pencatatan dan pelaporan

INTEGRASI HIV-AIDS (PPIA)


3
1
2
DALAM
4
PELAYANAN ANTENATAL
terjadinya penularan HIV pada perempuan
1 Mencegah
TERPADU
. usia
reproduksi
2
. Mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada
ibu dengan
3
HIV
.
4 Mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil
dengan HIV
.
ke bayi yang dikandungnya

Memberikan
dukungan
psikologis,
sosial dan
Sudah ada Surat
Edaran Menteri
Kesehatan
perawatan kepada ibu dengan HIV beserta bayi
No.GK MENKES 001 I 2013, tentang Layanan Pencegahan
& keluarganya
Penularan

HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) Permenkes no 51 tahun


2013; ttg PPIA Perlu penguatan pelaksanaan PPIA di

4
Skrining IMS-Sifilis/ISK bagi ibu hamil pada tiap
kunjungan
ANC melalui anamnese terarah yang dapat
dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan
penunjang (bila sarana tersedia) bila diperlukan
Terapi pada ibu hamil dan bayi yang positif IMSSifilis/ISK
Perlu penguatan :
Pelaksanaan skreening dan tatalaksana
IMS- sifilis/ISK termasuk pencatatan dan
pelaporan, yang dilakukan sejalan
dengan pengembangan PPIA

5
Untuk daerah endemis malaria, pada
kunjungan 1 ANC
ibu
hamil dilakukan
:
1 Pemberian
Kelambu
berinsektisida

semu
a

Skrining darah malaria (RDT/


2 mikroskopis)
Pemberia terap pad ibuhami positi malari
. n
i
a
l
f
a
3
.

Perlu penguatan bagi daerah endemis :


Mapping penentuan sasaran di daerah endemis,
pelaksanaan skreening dan pengobatan dengan
kina dan ACT, pemberian dan pengawasan
penggunaan kelambu berinsektisida, termasuk
penguatan pencatatan dan pelaporan

Mulai tahun 2015 -2017, akan dilakukan pengembangan program fokus di


Puskesmas endemis tinggi dan sedang, berdasarkan data API tahun 2013

INFORMASI
PERUBAHAN
PENATALAKSANAAN MALARIA
Malaria falsifarum
PADA IBU HAMIL
Untuk usia kehamilan <3 bulan (ada tambahan) :
Kina 3x2 tablet / 3x10mg/kgBB selama 7 hari
Klindamisin 2x300 mg atau 2x10 mgjkgBB selama
7 hari. Untuk usia kehamilan > 3 bulan :
DHP 1 x 3 tablet (BB 41-59 kg) / 1x4 tablet (BB 60 kg) selama
3 hari
ATAU
Artesunat 1 x 4 tablet dan Amodiakuin 1 x 4 tablet selama 3
hari.
Malaria vivaks -- > tetap sama
Untuk usia kehamilan <3 bulan :
Kina 3x2 tablet atau 3x10mg/kgBB selama 7 hari
Untuk usia kehamilan > 3 bulan :
DHP: 1 x 3 tablet (BB 41-59 kg) / 1x4 tablet (BB 60 kg) selama
3 hari
ATAU
Artesunat : 1 x 4 tablet dan amodiakuin 1 x 4 tablet selama 3

6
Pada kunjungan pertama ANC semua ibu hamil
dilakukan
:
1 Anamnesa
ibu dengan riwayat batuk lama dan
. kontak
2 penderita TB
. Bagi yg dicurigai, dirujuk untuk dilakukan
3 pemeriksaan BTA
.
Pemberian terapi pada ibu hamil yang BTA positif
oleh
Pemberian obat sama dengan OAT pasien
dokter umum, kecuali Streptomycin tidak boleh
Bidan tetap melakukan pemantauan
minum OAT
pada ibu hamil bersama dengan petugas
TB

LANGKAH PENGEMBANGAN
PELAYANAN
ANTENATAL
TERPADU
Tahap I : Identifikasi permasalahan kesehatan/
penyakit lain yang dapat memperberat masalah
kehamilan berdasarkan laporan (gizi, PTM, TB,
Hepatitis, endemis malaria, epidemi meluas dan
Tahap II : untuk
Pengembangan
program pelayanan
terkonsentrasi
HIV )
antenatal
terpadu dengan program yang diidentifikasi
menjadi masalah di wilayah kerja
Tahap III : Koordinasi dan kerjasama dengan
LP terkait
untuk mapping input, proses dan output

PETUGAS MALARIA, HIV, IMM, GIZI, TB dll PUSKESMAS


Menerima, menyimpan dan bertanggung jawab terhadap ketersediaan
logistik
(RDT, obat, kelambu, vaksin, PMT dll)
Membagikan logistik kepada bidan sesuai sasaran bumil
Melaporkan dan membuat permintaan kebutuhan logistik kepada
kabupaten

Menerima rujukan konsultasi dari Bidan untuk tatalaksana lebih lanjut


bagi ibu

hamil yang bermasalah misalnya bumil KEK, HIV positif dll, yang
BIDA
dilakukan
Ndibawah
Membuat
perkiraan sasaran
pengawasan
dokter ibu hamil yang perlu mendapatkan
Melakukan
logistik
pencatatan dan pelaporan kasus dengan berkoordinasi

Memberikan
pelayanan antenatal terpadu (malaria, HIV, IMS, imm,
dengan
bidan koordinator

gizi, TB dll)

dengan melakukan sreening pada kunjungan pertama antenatal

Merujuk saat ditemukan hasil ibu hamil positif atau mempunyai


masalah ke dokter
Melakukan pemantauan penatalaksanaan bagi ibu hamil yang

bermasalah

Melakukan pencatatan pada buku KIA, kartu ibu dan kohort ibu

SASARAN KIA dalam RPJMN 2015-2019


N
o
1

Status
Awal

Target
2019

346

306

(SP 2010)
32 (2012)

24

Meningkatnya Status Gizi Masyarakat


1. Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen)

37,1 (2013)

28

2. Persentase Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

10,2 (2013)

3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat


ASI eksklusif
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita
(persen)
5. Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen)
6. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada
anak baduta (persen)

38,0 (2013)

50

19,6 (2013)

17

12 (2013)

9,5
28

Indikator
Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

32,9 (2013)

22

INDIKATOR
PEMBANGUNAN
MANUSIA

From all human


development
indicators, the

contrast between
developed and
developing countries
Investing in Maternal Health 2003
The International Bank for Reconstruction and Development / The
World Bank

is the Status of the

Niat baik Kerja keras Rasional Ikhlas

247

Terima Kasih

anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg

Anda mungkin juga menyukai