Dosen Pengampu :
Ns, Kheli Fitria Annuril, S.kep
Tim Penyusun :
Kelompok I
1. Fadiah Syarifah P01720222015 7. Veralarisa putri P01720222049
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha ESA karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-nya sehingga Kami dapat membuat makalah yang berjudul” Metode ilmiah
penyelesaian masalah dengan fish bone, problem tree, root cause analysis “dengan
baik. Tim Penyusun merancang makalah ini dengan bentuk se’sederhana mungkin untuk
dapat di mengerti oleh para pembaca makalah ini, dan dapat diserapi akan ilmu pengetahuan
yang tersirat di dalam makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan
– kekurangan yang ada dalam makalah ini, oleh dari pada itu Kami Tim Penyusun
mengharap setidaknya saran maupun kritik dari para pembaca demi terciptanya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Tim Penyusun
Kelompok I
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KataPengantar….............................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
A. LatarBelakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………….………1
C. Tujuan …………………………………………………………………….……………...1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Metode ilmiah..................................................................................................2
B. Metode- Metode Dalam Metode Ilmiah............................................................................2
a. Fishbone Analyst ………………………………………………………………..2
b. Problem Tree ……………………………………………………………………4
c. Root Cause Analysis ……………………………………………………………6
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pemecahan masalah dapat dikatakan sebagai suatu metode pembelajaran yang dapat
melatih mahasiswa memecahkan persoalan. Persoalan tersebut dapat datang dari guru, suatu
fenomena atau persoalan sehari-hari yang dijumpai siswa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Metode ilmiah merupakan metode yang mengarahkan kamu (sebagai calon peneliti)
untuk menyelesaikan penelitian. Saya yakin kamu yang sekarang sedang mempersiapkan
mental melakukan penelitian sedang mencari tahu tentang apa itu metode ilmiah dalam
penelitian.
Metode ilmiah secara umum dapat diartikan sebagai langkah atau cara yang
dilakukan secara sistematis. konteks cara sistematis dalam hal ini untuk melakukan
penelitian, guna mencari jawaban dan menemukan permasalahan-permasalahan yang
dilakukan oleh seorang peneliti.
Metode ilmiah adalah salah satu cara peneliti melakukan penelitian untuk
mengembangkan, menemukan dan menguji hipotesis. metode ilmiah juga sebagai upaya
melakukan observasi terhadap gejala dan fenomena tertentu untuk menemukan hasil atau
kesimpulan.
B. Metode – Metode Dalam Metode ilmiah
a. Fishbone Analysis
Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Cause Effect Diagram merupakan
sebuah metode yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah yang ada dengan
melakukan analisis sebab dan akibat dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat
seperti tulang ikan.
2
Fishbone Analysis dapat berfungsi sebagai pengidentifikasikan penyebab-penyebab
yang mungkin timbul dari suatu spesifik masalah dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya, memungkinkan juga untuk mengidentifikasi solusi yang dapat membantu
menyelesaikan masalah tersebut (bisa lebih dari satu masalah)
1. Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama yang penting dan mendesak terlebih
dahulu.
2. Menuliskan masalah tersebut pada bagian kepala ikan yang merupakan penyebab utama
masalah tersebut bisa terjadi.
3. Tulis pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan tulang
belakang dari kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam kotak.
4. Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang mempengaruhi masalah
kualitas sebagai tulang besar, juga ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor penyebab
atau kategori-kategori utama dapat dikembangkan melalui Stratifikasi ke dalam
pengelompokan dari faktor-faktor: manusia, mesin, peralatan, material, metode kerja
A. Kelebihan Fishbone
diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang
terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi penyebab masalah
tersebut. Sedangkan
B. Kekurangan Fishbone
diagram adalah opinion based on tool dan di design membatasi kemampuan tim /
pengguna secara visual dalam menjabarkan masalah yang mengunakan metode “level why”
yang dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar – benar besar untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan tersebut. Serta biasanya voting digunakan untuk memilih penyebab yang
paling mungkin yang terdaftar pada diagram tersebut.
3
b.Problem Tree
Metode ini dapat diterapkan apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan
prioritas masalah. Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang.
Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti,
sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Penggunaan pohon masalah ini berkaitan dengan
perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat dalam pohon masalah
akan mempengaruhi desain intervensi yang mungkin dilakukan.
4
c. Membantu kelompok/tim kerja organisasi mengilustrasikan hubungan antara
masalah utama, penyebab masalah, dan dampak dari masalah utama dalam suatu gambar atau
grafik
• Membantu kelompok/tim kerja organisasi untuk merumuskan persoalan utama atau masalah
prioritas organisasi
• Membantu kelompok/tim kerja organisasi mencari solusi atas persoalan utama yang ada.
• Membutuhkan waktu yang lama. Jika masalah yang terjadi semakin kompleks akan lebih
sulit dan lama dalam menentukan penyebab utama masalah
• Dapat terjadi overlap terutama ketika kriteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal
tersebut juga dapat menyebabkan waktu pengambilan keputusan menjadi lebih lama
• Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon masalah sangat bergantung
pada bagaimana pohon tersebut didesain. Sehingga jika pohon masalah yang dibuat kurang
optimal, maka akan berpengaruh pada kualitas dari keputusan yang didapat
• Setiap kriteria pengambilan keputusan dapat menghasilkan hasil keputusan yang berbeda.
Sehingga perlu kecermatan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan keadaan dalam
menentukan penyebab utama masalah.
• Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
5
c. Root Cause Analysis (RCA)
Rootcause analysis (RCA) adalah sebuah tools yang didesain untuk memahami akar
penyebab permasalahan sebuah peristiwa didasarkan pada kausalitas dalam sebuah proses.
RCA berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan permasalahan yang menjadi
penyebab terjadinya sesuatu pada sebuah peristiwa. Dalam proses identifikasi dan
kategorisasi, informasi yang dijelaskan tidak hanya “apa” dan “bagaimana” namun juga
mengakomodir “ kenapa” sebuah peristiwa itu terjadi.
Fishbone Diagram
Fishbone Diagram atau Diagram Ishikawa adalah suatu teknik root cause analysis
yang menunjukkan beberapa penyebab dari suatu peristiwa atau kejadian tertentu.
2. Pareto Analysis
Pareto Analysis
Analisis pareto membantu untuk mengidentifikasi cacat yang berbeda dan
mengklasifikasikannya sesuai dengan signifikansi kecacatan tersebut. Kemudian analisis
masalah tersebut mengurutkan semua cacat yang berbeda dengan signifikansi relatifnya
terhadap penolakan total. Diagram pareto sangat berguna dalam menentukan target untuk
menentukan masalah yang paling penting untuk ditangani terlebih dahulu.
6
3. 5 Whys
5 Whys
Analisis 5-Whys digunakan untuk menyelidiki akar penyebab dari sebuah masalah
atau penyimpangan yang terjadi pada suatu produksi. Prinsip dasar dari analisis 5- Whys
adalah untuk membentuk pernyataan situasi dan bertanya mengapa kejadian itu terjadi,
kemudian mengubah jawaban dari jawaban pertama menjadi pertanyaan untuk kedua. Proses
serupa diulangi sampai akar penyebab yang mendasari kejadian tersebut terungkap.
4. Brainstromming
Brainstorming
Brainstorming adalah metode untuk memaksimalkan kreativitas kelompok dalam
pemecahan masalah. Brainstorming merupakan adalah teknik dimana suatu kelompok
mencoba menemukan solusi untuk masalah tertentu dengan mengumpulkan semua ide secara
spontan dari anggotanya.
Brainstorming membantu kelompok menghasilkan banyak ide tanpa penilaian dalam
waktu singkat. Setiap anggota kelompok belajar menawarkan ide. Siklus ini berulang sampai
semua ide habis. Dalam metode brainstorming, tim diajak untuk mengajukan ide apa pun
mengenai permasalahan yang dihadapi.
7
5. Failure Mode Effect Analysis (FMEA)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemecahan masalah dapat dikatakan sebagai suatu metode pembelajaran yang dapat
melatih mahasiswa memecahkan persoalan. Persoalan tersebut dapat datang dari guru, suatu
fenomena atau persoalan sehari-hari yang dijumpai siswa.
B. Saran
2. Mahasiswa harus benar-benar emahami maksud dari metode metode ilmiah tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://majalah.farmasetika.com/kajian-metode-root-cause-analysis-yang-digunakan-dalam-
manajemen-risiko-di-industri-farmasi/
metode+fishbone+adalah&source=lmns&bih=781&biw=1686&rlz=1C1FHFK_idID948ID94
8&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwix1qaj7s_5AhWoMLcAHSrIB8wQ_AUoAHoECAEQAA
metode+problem+tree&bih=710&biw=1707&rlz=1C1FHFK_idID948ID948&hl=id&ei=hun
9Yq_BO7-cseMPit-4wA4&ved=0ahUKEwivnN-
k7s_5AhU_TmwGHYovDugQ4dUDCA0&uact=5&oq=metode+problem+tree&gs_lcp=Cgd
nd3Mtd2l6EAMyBQgAEIAEOggIABCxAxCDAToICAAQgAQQsQM6CwgAEIAEELEDE
IMBOgYIABAeEBZKBAhBGABKBAhGGABQAFixGmCeHGgAcAF4AIABrAKIAZANk
gEHMi44LjEuMZgBAKABAcABAQ&sclient=gws-wiz
10