0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Tugas ini membahas tentang konsep sehat, keluarga, masyarakat, dan lapisan masyarakat. Konsep sehat menurut WHO terdiri dari fisik, mental, dan spiritual. Keluarga adalah kelompok orang yang berbagi sumber daya. Masyarakat terdiri dari interaksi antar individu. Ada dua lapisan masyarakat, yaitu pedesaan dan perkotaan.
Tugas ini membahas tentang konsep sehat, keluarga, masyarakat, dan lapisan masyarakat. Konsep sehat menurut WHO terdiri dari fisik, mental, dan spiritual. Keluarga adalah kelompok orang yang berbagi sumber daya. Masyarakat terdiri dari interaksi antar individu. Ada dua lapisan masyarakat, yaitu pedesaan dan perkotaan.
Tugas ini membahas tentang konsep sehat, keluarga, masyarakat, dan lapisan masyarakat. Konsep sehat menurut WHO terdiri dari fisik, mental, dan spiritual. Keluarga adalah kelompok orang yang berbagi sumber daya. Masyarakat terdiri dari interaksi antar individu. Ada dua lapisan masyarakat, yaitu pedesaan dan perkotaan.
Resume Tentang Manusia Sehat Sakit, Keluarga, Masyarakat, Lapisan Masyarakat
Disusun Oleh :
Nama : Ivania Ayu Paninggar
Kelas : Reguler 2A2
NIM : P1337420120060
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2021 Pertemuan 4
1. PENGERTIAN KONSEP SEHAT DAN CIRI-CIRI SEHAT
Pengertian sehat menurut WHO adalah “Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity”. Sehat adalah kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari, santai, kebersihan serta pikiran, kebiasaan dan gaya hidup yang baik. Selama beberapa dekade terakhir, pengertian sehat masih dipertentangkan oleh para ahli dan belum ada kata sepakat dari para ahli Kesehatan maupun tokoh masyarakat dunia. Akhirnya World Health Organization (WHO) membuat definisi universal yang menyatakan bahwa pengertian sehat adalah suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit ataukecacatan. Menurut WHO, ada 3 komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu: a. Sehat Jasmani Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal. b. Sehat Mental Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In Corpore Sano). c. Sehat Spritual Spiritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton. 2. Keluarga Keluarga adalah sekelompok orang yang memiliki keterkaitan secara genetika, pernikahan, atau pilihan hidup yang berbagi materi, emosi dan sumber daya ekonomi. Jadi, keluarga bukanlah organisasi formal layaknya pemerintah maupun organisasi keagamaan. Namun keluarga adalah institusi sosial. Hal ini terjadi karena anggota keluarga disatukan oleh commonly shared goal atau tujuan umum bersama terkait kesejahteraan serta saling mendukung sesama anggotanya. Mereka mengorganisir orang dan kekuasaan berdasarkan posisi status sosial di dalam keluarga seperti ibu atau anak perempuan. Keluarga seringkali memiliki hubungan dengan kinship atau kekerabatan, yaitu ikatan sosial berdasarkan nenek moyang yang sama, pernikahan, atau adopsi. Hubungan semacam inilah yang sering diartikan sebagai keluarga – orangtua, pasangan suami istri, anak-anak, saudara kandung, paman dan bibi. Kebanyakan dari kita juga terlahir dalam beberapa hubungan jenis ini – anak-anak biologis dari orang tua, misalnya. Namun, beberapa hubungan kekeluargaan terjadi berdasarkan ikatan yang resmi seperti pernikahan dan adopsi, dan hal lain yang sangat penting untuk diperhatikan adalah sebagian orang membentuk keluarga melalui pilihan hidup. Pernikahan adalah contoh yang relevan untuk hal tersebut. Memililih untuk menikah, menyebabkan dua orang yang menikah tersebut bersedia untuk memilih kehidupan barunya dengan orang lain untuk dijadikan keluarga. Salah satu contoh lain membentuk keluarga dengan cara pilihan adalah menganggap teman dekat sebagai keluarga. Praktik seperti ini disebut fictive kin atau kekerabatan fiktif. ‘Teman tapi keluarga’ ini tergabung kedalam keluarga yang lebih besar: berinteraksi setiap hari, hidup bersama-sama, membuat anak-anak mereka tumbuh bersama dan sebagainya. Namun fictive kin bukanlah konsep fiksional. Keluarga yang dibentuk ini terdiri atas orangorang yang telah memilih untuk peduli satu sama lain, berbagi penghasilan, dan mereka berbagi kehidupan bersama-sama. Hal tersebut dapat membuat ikatan kekeluargaan seerat ikatan yang berdasarkan keturunan atau hukum. Maka, apapun jenisnya, keluarga tempat Anda bertumbuh dikenal sebagai ‘orientasi kekeluargaan Anda’, karena hal ini mengarahkan Anda dan mengajarkan Anda bagaimana sebuah keluarga bekerja. Keluarga yang Anda ciptakan sendiri sebagai orang dewasa, dikenal sebagai keluarga prokreasi. Keluarga prokreasi adalah keluarga inti, sebuah unit yang terdiri dari dua orang tua dan anak angkat biologis atau anak angkat saja. Hal ini kontras dengan dua jenis keluarga lainnya yang umum: keluarga orang tua tunggal dan keluarga besar. Keluarga orang tua tunggal pada umumnya diartikan seperti ini: satu orang tua membesarkan anak-anak. Keluarga inti dan orang tua tunggal juga kadang-kadang disebut sebagai keluarga dekat – orang tua dan saudara kandung. Keluarga besar adalah keluarga yang anggotanya terdiri dari saudara non-kandung. Seperti kakek, nenek, paman, bibi, om, dan tante. Di Amerika serikat, kebanyakan orang tinggal bersama keluarga dekatnya. Meskipun mereka akan tinggal di daerah terdekat, atau secara rutin mengunjungi anggota keluarga besar yang lain. Dan di dalam banyak kebudayaan – termasuk di Amerika – keluarga seringkali terbentuk melalui pernikahan. 3. Masyarakat Masyarakat : suatu kelompok manusia di bawah tekanan kebutuhan dan pengaruh kepercayaan, ideal dan ujuan,tersatukan dalam suatu rangkaian kesatuan kehidupan Bersama Unsur dasar masyarakat : Interaksi antar individu tindakan yang saling berkaitan Hubungan antar-individu terbentuk dalam satukomunikasi yang saling ketergantungan (interdependensi) Menempati wilayah ukuran kecil maupun sangat luas Adaptasi budaya daya / kekuatan internal masyarakat untuk menyesuaikan diri dgn perubahan sosial Memiliki identitas Kelompok perkumpulan secara formal Kategori tingkah laku : Social episode : bereaksi thd seseorang dalam hubungannya dengan orang lain Potentially social episode : tidak bereaksi walaupun hanya terhadap satu orang saja yang dihadapinyasikap tidak kooperatif Nonsocial episode : apatis, menyendiri atau egois 4. Lapisan Masyarakat 1. Masyarakat pedesaan Warga memiliki hubungan yang lebih erat Sistem kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan Umumnya hidup dr pertanian Golongan orang tua memegang peranan penting Dr sudut pemerintah, hubungan antara penguasa & rakyat bersifat informal Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan Kehidupan keagamaan lebih kental Banyak berurbanisasi ke kota 2. Masyarakat perkotaan Jumlah penduduknya tidak tentu Bersifat individualistis Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya & lebih sulit mencari pekerjaan Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara golongan muda dg golongan orang tua Interaksi lebih disebabkan faktor kepentingan daripada faktor pribadi Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dg masalah prestise Kehidupan keagamaan lebih longgar Banyak migran yang berasal dr daerah berakibat pengangguran, naiknya kriminalitas, dll