Anda di halaman 1dari 27

KONSEP DASAR KELUARGA

Rian Agus Setiawan


Which one is a family?
DEFINISI

“Keluarga merupakan anggota rumah tangga yang


saling berhubungan melalui pertalian darah,
adopsi atau perkawinan” (WHO)

“Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat


yang terdiri dari KK dan beberapa orang,
berkumpul dan tinggal dalam suatu tempat
dibawah atap dalam keadaan saling tergantung”
(Depkes)
DEFINISI

“keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan


perkawinan, kelahiran, atau adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional serta sosial dari setiap
anggotanya” (Duvall & Logan)
DEFINISI

“Keluarga adalah dua orang atau lebih yang


disatukan oleh ikatan – ikatan kebersamaan dan
ikatan emosional serta mengidentifikasikan diri
mereka sebagai bagian dari keluarga” (Friedman)
LATAR BELAKANG

• Krisis multidimensional berdampak negatif


terhadap status kesehatan dan ketahanan
keluarga di Indonesia.
Meningkatnya jumlah masyarakat miskin 1998 →
49,5 juta jiwa, 2013 → 28,55 juta jiwa, 2019 → 40,5
juta jiwa.

• Perubahan pola permintaan pelayanan kesehatan.


Pelayanan RS → pelayanan rumah (Home Care)
LATAR BELAKANG….

• Keluarga merupakan unit terkecil dari


masyarakat
( keluarga sehat = Masyarakat sehat)

• Keluarga merupakan support system dari individu


( Keluarga sehat = Individu sehat)
“Status kesehatan anggota keluarga = status kesehatan
keluarga”

Keluarga cenderung menjadi reaktor


terhadap masalah kesehatan dan menjadi
aktor dalam menentukan masalah
kesehatan anggota keluarga
Karakteristik keluarga adalah :
• Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
• Anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
• Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri,
anak, kakak, adik.
• Mempunyai tujuan Menciptakan dan
mempertahankan budaya & Meningkatkan
perkembangan fisik, psikologi, sosial anggota
Jenis / Tipe keluarga: Keluarga Tradisional (1)
• The nuclear family (keluarga inti)
• The dyad family: Keluarga yang terdiri dari suami dan
istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah.
• Keluarga usila
• The childless family
• The extended family
• The single parent family
• Multigeneration family
• The single adult living alone/single-adult family
Jenis / Tipe keluarga: Keluarga Tradisional (2)
• Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orangtua yang bekerja di
luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
“weekends” atau pada waktu-waktu tertentu.

• Kin- network family


Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling
berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Contoh : dapur, kamar mandi, televisi,
telepon, dan lain-lain.

• Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan
membesarkan anak dari hasil perkawinan atau dari perkawinan
sebelumnya.
Jenis / Tipe keluarga: Keluarga Non Tradisional (1)
• The unmarried teenage mother

• The stepparent family

• Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama salam satu
rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
sama, dan sosialisasi anak dengan melalui aktivitas
kelompok/membesarkan anak bersama.

• The nonmarital heterosexual cohabiting family


Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa
melalui pernikahan.
Jenis / Tipe keluarga: Keluarga Non Tradisional (2)

• Gay and lesbian families

• Cohabitating family

• Homeless family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah
tangga bersama, yang saling merasa saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk seksual, dan
membesarkan anaknya.

• Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara didalam waktu sementara, pada saat orangtua
anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya.
Struktur Keluarga

Patrineal
• Keluarga sedarah yang terdiri atas sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ayah.

Matrilineal
• Keluarga sedarah yang terdiri atas dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis
ibu.

Matrilokal
• Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.

Patrilokal
• Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
Struktur Peran ( Formal dan Informal)

Peranan Ayah
Pencari nafkah, pelindung, dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.

Peranan Ibu
Mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak- anaknya,
pelindung, dan sebgai salah satu anggota dari klompok sosialnya
serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan untuk keluaraga.

Peranan Anak
Melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat
perkembanganya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5 Fungsi Keluarga (1)

1. Fungsi Afektif
Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar
kekuatan keluarga. Didalamnya terkaitdengan saling
mengasihi, saling mendukung, dan saling menghargai antar
anggota keluarga.

2. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi yang mengembangakan proses interaksi
dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.

3. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya.
5 Fungsi Keluarga (2)

4. Fungsi ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan,
dan papan.

5. Fungsi perawatan kesehatan


Adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya
masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan.
Tahapan dan tugas perkembangan keluarga

Tahap 1: Pasangan pemula/ Keluarga baru


Tahap 2: Child bearing/ Kelahiran anak pertama
Tahap 3: Anak usia pra-sekolah
Tahap 4: Anak usia sekolah
Tahap 5: Keluarga dengan usia remaja
Tahap 6: Dewasa muda
Tahap 7: Keluarga pelepasan/ usia pensiun
Tahap 8: Keluarga lanjut usia
5 Tugas pemeliharaan kesehatan keluarga

1. Mengenal masalah kesehatan


2. Mengambil keputusan terkait masalah
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan
TINDAKAN PADA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
Pencegahan Primer

• Merupakan aksi yang diambil lebih dahulu sebelum


muncul masalah kesehatan dan mencakup askep
perlindungan dan promosi kesehatan.

• Fokus promosi kesehatan lebih kepada peningkatan


kesehatan individu, keluarga dan kelompok populasi.
Contoh : konsumsi diet seimbang yang baik, olah
raga teratur, pengembangan strategi koping yg efektif,
pemberian imunisasi, parenting class
Pencegahan Sekunder

• Fokus pada identifikasi awal dan perawatan dari


masalah kesehatan yang dirasakan dan yang muncul
setelah penegakan masalah kesehatan.
• Tekanan utamanya pada penyelesaian masalah
kesehatan dan pencegahan komplikasi yang lebih
serius.
Contoh : skrining, diagnosa dini dan perawatan
mengatasi masalah kesehatan yang muncul serta
upaya untuk menghindari kekambuhan masalah.
Pencegahan Tersier

• Merupakan aktivitas yang bertujuan mengembalikan


klien kepada tingkat fungsi yang tertinggi dan
pencegahan kemerosotan kondisi kesehatan atau
komplikasi.

• Fokus pada pencegahan berulang munculnya


masalah.
Contoh : bantu klien pertahankan diet setelah
kehilangan berat badan.
Hambatan terhadap peningkatan kesehatan
keluarga :
• Hambatan utama : kurangnya biaya
• Sistem nilai yang dianut
• Masalah sosial (pendidikan, pekerjaan, yankes)
yang tidak memadai
• Bahaya lingkungan
Gaya Hidup Sejahtera

Ardell → “High Level Wellness an Alternative to


Doctors, Drugs and Disease” → 5 dimensi kunci :
• Tanggung Jawab Pribadi dan perawatan diri
• Kesadaran akan gizi
• Penatalaksanaan stress
• Latihan dan kebugaran fisik
• Kesadaran lingkungan
Karakteristik Keluarga Sehat
• Ada komunikasi, sharing pengalaman
• Pendidikan terarah
• Saling memperkuat dan mendukung
• Mengembangkan sifat saling percaya
• Ada rasa bermain dan humor
• Ada keseimbangan dalam berinteraksi
• Suasana saling tanggung jawab & saling membantu
• Mengajarkan baik – buruk, benar – salah
• Patuh pada tradisi yang baik dan ajaran agama
• Respek terhadap privasi

Anda mungkin juga menyukai