Anda di halaman 1dari 8

INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT DAN HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN

MASYARAKAT

Disusun Oleh
Kelompok 6

1. Muammar Khadafi ( 2110110041 )


2. Rahmat Hidayat Nasution ( 2110110046 )
3. M Aziz Mardinsyah ( 2110110041 )
A. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat
1. Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu
keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok social tersebut, yang sudah tidak
dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup
manusia.

Menurut Merthen Luter , Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk
ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
tiap anggota keluarga. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
3. Masyarakat
Masyarakat pada umumnya diartikan sebagai sekumpulan orang yang hidup di suatu wilayah yang
memiliki aturan atau norma yang mengatur hubungan-hubungan satu sama lain.
Masyarakat mempunyai kelompok-kelompok sosial maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan.
Kelompok-kelompok ini biasanya mengadakan hubungan kerjasama yaitu melalui suatu proses sosial. Unsur pokok
dari struktur sosial adalah interaksi sosial.
B. Pertumbuhan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi
fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang
herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.
Adapun penjelasan tentang pertumbuhan yang dapat dilihat dari suatu individu menurut para ahli yaitu sebagai
berikut.
C.P. Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari
bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
.A.E. Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung
atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
Ahmad Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam
ukuran(size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari
potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
C. Fungsi-Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga adalah ukuran dari bagaimana sebuah keluarga beroperasi sebagai unit dan
bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain. Hal ini mencerminkan gaya pengasuhan, konflik
keluarga, dan kualitas hubungan keluarga. Fungsi keluarga mempengaruhi kapasitas kesehatan dan
kesejahteraan seluruh anggota keluarga.
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994 menyatakan fungsi keluarga terdiri atas fungsi-fungsi

1. Keagamaan
2. Sosial-Budaya
3. Cinta Kasih
4. Melindungi
5. Reproduksi
6. Sosialisasi dan Pendidikan
7. Ekonomi
8. Pembinaan Lingkungan
D. Hubungan Antara Individu, Keluarga dan Masyarakat
Hubungan antara Individu dengan Masyarakat
Antara individu dengan masyarakat hubungan satu dengan yang lain, saling pengaruh mempengaruhi,
individu mempengaruhi adanya masyarakat, sebaliknya masyarakat mempengaruhi individu. Keadaan masyarakat
yang semakin maju dan kompleks mempengaruhi individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang semakin
meningkat. Demikian juga adanya kebutuhan atau keinginan individu untuk mempengaruhi keberadaan masyarakat.
Individu-individu semakin maju maka masyarakatnya juga semakin maju.
Menurut Yoesoef dan Santoso ditinjau dari kegiatannya, hubungan antara individu dengan masyarakat
dipengaruhi adanya pengaruh luar atau pengaruh dari individu yang bersangkutan, seperti norma-norma,
kebudayaan, situasi, kepribadian individu, dan sebagainya Menurut pendapat tersebut, faktor-faktor yang berasal
dari luar dan dari dalam yaitu berupa norma-norma, kebudayaan, situasi dan kepribadian individu.
Kesimpulan

Manusia itu pada hakekatnya adalah makhluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Manusia itu merupakan
makhluk yang bergaul dan berinteraksi. Perkembangan ini menjadikan kesatuan-kesatuan manusia menjadi kelompok
sosial yang berupa keluarga dan masyarakat, maka terbentuklah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur hidup mereka dan memenuhi hidupnya.

Dengan adanya pertumbuhan individu dengan beberapa dorongan dari sekitarnya baik itu keluarga ataupun
masyarakat membuat manusia itu sendiri menjadi sangat erat hubungannya antara satu dengan yang lainnya. Serta
melalui peranan keluarga didalamnya dengan fungsi-fungsi keluarga yang dijalankan secara Bersama, sehingga
membuat manusia sebagai makhluk atau individu ciptaan Allaah dapat tumbuh dan berkembang dengan dengan
fisiologis dan terarah. Yang mana manusia tidak terlepas dari yang Namanya interaksi social yang melibatkan
berbagai elemen-elemen didalamnya baik itu dari internal yaitu keluarga ataupun eksternal yaitu masyarakat dan
lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai