Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

URGENSI PUASA DAN HAJI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


DAN KEAGAMAAN
DOSEN : AHMAD ARI MASYURI m.ag

KELOMPOK 4 : - DENI RAHMAN


Daftar Isi

HalamanJudul............................................................................. i

Kata Pengantar........................................................................... ii

Daftar Isi................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1

A. LatarBelakang......................................................................................... 1

B. RumusanMasalah.................................................................................... 1

C. TujuanPenulisan...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3

A. Pengertian puasa...................................................................................... 3

B. Hikmah yang terkandung dalam puasa................................................... 3

C. Introspeksi diri pasca puasa..................................................................... 4

D. Pengertian haji ........................................................................................ 6

E. Hikmah yang terkandung dalam haji……………………………………6

F. Instropeksi diri pasca haji……………………………………………….8

BAB III PENUTUP...................................................................................... 9

A. Simpulan.................................................................................................. 9

DaftarPustaka.......................................................................... 10

DaftarLaman............................................................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puasa dan Haji adalah Rukun Islam yaitu sesuatu yang wajib ada dan diyakini oleh setiap orang islam.
Namun dalam kenyataan, ibadah banyak dipraktekkan sebatas melaksanakan perintah, belum dipahami
apa kandungan makna dan pesan dari berbagai bentuk atau symbol-simbol ibadah yang dilakukan itu.

Di jaman yang modern ini banyak sekali orang melaksanakan puasa ramadhan sebagai ibadah formalistis
dan rutinitas ritual, sehingga tidak ada perubahan atau evaluasi pasca kita melaksanakan puasa.

Haji adalah perintah Alloh dalam Rukun Islam dimana orang yang mampu dalam segi materi dan jasmani
maka diwajibkan untuk melaksanakn Haji. Kewajiban Ibadah Haji mengandung banyak hikmah besar
dalam kehidupan rohani seorang mukmin, serta mengandung kemaslahatan bagi seluruh umat islam
pada sisi agama dan dunianya.

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah merupakan upaya yang menyatakan secara tersirat pertanyaan-pertanyaan,


mengingat demikian pentingnya dalam penelitian, maka sesuai dengan judulnya dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa Pengertian Puasa ?

2. Adakah Introspeksi diri pasca Puasa Ramadhan ?

3. Apa Pengertian Haji ?

4. Adakah Instropeksi diri Pasca Haji ?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai rumusan masalah tersebut, maka tujuan utama dari pelajaran yang kita pelajari yaitu :

1.Dapat menambah pengetahuan

2.Bisa dijadikan pelajaran untuk menjalani kehidupan sehari-hari

3.Meninkatkan ke Imanan dan ke Taqwaan kita kepada Alloh.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA

As-siyam dari segi bahasa berarti,” menahan diri dari melakukan sesuatu, baik perbuatan
maupun perkataan”. Dari segi terminology berarti, ” menahan diri dari makan, minum, hubungan suami
istri, dan segala hal yang membatalkan lainnya dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari karena
Alloh SWT ”.

Kaum muslimin diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan (al-Baqarah/ 2 :183)

“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamubertakwa “,

karena puasa itu merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Seorangmuslim yang tidak berpuasa di
bulan itu berarti keislaman nya tidak sempurna. Puasa termasuk ibadah mahdhah atau ibadah khusus
yaitu bentuk ibadah langsung kepada Alloh, dan tata cara pelaksanaannya sendiri ditetapkan oleh Alloh
Swt, melalui contoh Nabi Muhammad , tidak dapat ditambah atau dikurangi harus sesuai dengan contoh
yang telah ditetapkan.

B. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM PUASA

1. Penyempurnaan diri atau sering disebut takwa.

Hal ini sebagaimana terekam dalam surah Al-Baqarahayat 183, “Hai orang-orang yang beriman
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa”. Takwa merupakan sebuah identitas paripurna yang keberhasilan interaksinya dengan
Allah tercermin dalam kebaikan interaksinya dengan sesama umat manusia. Karenaitu, takwa sebagai
tujuan akhir puasa, tidak sekadar berdimensi ketuhanan atau spiritual, tapi jugaberdimensi kemanusiaan
sosial.

2. Memupuk rasa kasih sayang antar sesama umat manusia.

Dengan menahan rasa lapar dan dahaga hati kita akan tersentuh dan merasakan kesengsaraan kaum
dhu’afa yang senantiasa serba kekurangan dalam segala hal. Mereka menanti uluran tangan dan
kemurahan hati kita untuk menyisihkan sebagian harta kita guna di dermakan. Itulah sebabnya, kita
dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dan berbagi pada sesama dengan balasan pahala yang
berlipat.

3. Membina dan menata diri kita kaum Muslim agar senantiasa hidup teratur.

Seperti dalam mengkonsumsi makanan dan minuman atau dalam mengatur waktu. Terkait hal ini, Allah
SWT berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan
dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (QS 7: 31) Jika kita mengkonsumsi makanan dan minuman dengan cara tidak teratur
tentu akan mengakibatkan gangguan pencernaan atau kesehatan. Karena itu, dengan mengatur pola
makan dan minum secara teratur akan menjadikan kita lebih sehat.

4. Menjadikan hati agar lebih suci dan bersih.

Hal ini memiliki arti penting agar kita terhindar dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, irihati, dan riya’
(pamer). Jika sifat-sifat tercela itu tumbuh subur di hatikita, maka ibadah puasa kita tidak akan
mendapatkan ganjaran apa-apa selain rasa lapar dan dahaga.

C. INTROSPEKSI DIRI PASCA PUASA

Puasa yang kita laksanakan itu, merupakan pilar islam yang sarat dengan muatan-muatan
hikmah. Para ahli dari berbagai disiplin ilmu, banyak hikmah dan muatan filosofis yang terkandung
dalam ibadah puasa. Ada yang meninjaunya dari perspektif kesehatan, manajemen, psikologi, ekonomi,
sosiology, etika sosial, dsb.

Namun, apakah hikmah puasa yang berlimpah itu tercapai pasca puasa sehingga puasa
mempunyai dampak terhadap pencerahan perilaku, pembangunan manusia yang sehat fisik dan mental,
jujur, berdisiplin, mempunyai kepekaan sosial, etoskerja tinggi, produktif, dsb. Sudah kita ketahui
bersama, realitas menunjukkan, masih banyak orang yang berpuasa, kesehatannya justru semakin
menurun. Semangat mengamalkan ajaran agama menjad iluntur, pencerahan spritual dan intelektual
menjadi gelap, jiwa kepekaan sosial menjadi peka, bekerja tetap tidak disiplin, kurang menghargai
waktu, dsb.

Nabi pernah berkata “Betapa banyak orang puasa, tetapi tidak mendapatkan hikmah sedikitpun
dari puasanya, kecuali rasa lapar dan dahaga saja. Dan betapa banyak orang yang shalat di malamhari,
tetapi tidak mendapat apapun kecuali sekedar bangun malam” (HR. Ad-Darimi).

Ketika pasca puasa, kejujuran semakin tipis atau sirna, pungli, kolusi dan korupsi tetap menjadi
kebiasaan, barangkali puasa yang kita lakukan tidak didasari iman yang benar, tetapi mungkin kita
berpuasa karena mengikuti tradisi.

Kita meyakini, bahwa doktrin ibadah dalam Islam, sarat dengan makna dan muatan filosofis yang
mengesankan termasuk puasa. Tapi, karena masih banyak umat Islam yang terjebak kepada ibadah
formalistis dan rutinitas ritual, maka puasa yang kaya hikmah itu, tidak melahirkan refleksi sosial, tidak
menumbuhkan perubahan dalam perilaku keseharian, tidak mewujudkan pencerahan spiritual dan
moral, serta tidak memberikan nilai tambah bagi peningkatan disiplin, etos kerja, dan produktifitas.

Puasa bukanlah sekedar menunaikan rukun formal, tetapi dalam konteks yang lebih luas, puasa
merupakan upaya pengendalian diri dari seluruh kecenderungan sifat dan perilaku yang

merusak untuk mewujudkan insan muttaqin dan sosok manusia paripurna menurut konsep Al-Qur’an.
D. Pengertian Haji

Haji menurut bahasa artinya menyengaja. Haji menurut istilah adalah suatu amal ibadah yang dilakukan
dengan sengaja untuk mengunjungi ka’bah (baitullah) di Makkah dengan maksud beribadah untuk
mengharap ridho Allah.

Haji merupakan rukun islam ke 5. Diwajibkan kepada orang islam yang telah mencukupi syarat-syaratnya
sekali seumur hidupnya.

Allah berfirman yang artinya :

“ Dan mengerjakan ibadah haji merupakan kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang
sanggup mengadakan perjalanan [ keBaitullah ]. (Q.S Ali Imran: 97)

Apabila seseorang telah mampu namun tidak melekukannya maka dianggap orang yang ingkar.

E. Hikmah Haji

1. Menjalankan semua yang diperintahkan oleh Allah hanya semata-mata untuk mendapatkan ridha-
Nya.

Seperti dalam firman Allah yang berbunyi : “Dan ingatlah ketika Kami menempatkan tempat Baitullah
untuk Ibrahim dengan menyatakan ; “Janganlah engkau menyekutukan Aku dengan apapun dan sucikan
rumah-Ku ini bagi orang-orang yang thawaf, beribadah, ruku dan sujud” [Al-Hajj : 26]

2. Diampuni dosa-dosanya

“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Satu umrah sampai umrah yang
lain adalah sebagai penghapus dosa antara keduanya dan tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali
jannah“Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata : “Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda bahwa barang siapa berhaji ke Baitullah ini karena Allah, tidak melakukan rafats dan fusuuq,
niscaya ia kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya” [HR Bukhari]

3. Untuk menyambut seruan Nabi Ibrahim AS

Maksunya adalah Nabi Ibrahim telah menyerukan umatnya untuk melaksanakan ibadah haji
sebagaimana yang telah beliau lakukan sebelumnya. Dan Allah menjadikan siapa saja yang Dia
kehendaki atau orang-orang tertentu saja untuk bisa melaksanakan ibadah tersebut dan menyambutnya
dengan sukacita

4. Saling Mengenal Dan Saling Menasehati

Dan diantara hikmah haji adalah bahwa kaum muslimin bisa saling mengenal dan saling berwasiat dan
menasehati dengan al-haq. Mereka datang dari segala penjuru, dari barat, timur, selatan dan utara
Makkah, berkumpul di rumah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tua, di Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan
di Makkah. Mereka saling mengenal, saling menasehati, sebagian mengajari yang lain, membimbing,
menolong, membantu untuk maslahat-maslahat dunia akhirat, maslahat taklim tata cara haji, shalat,
zakat, maslahat bimbingan, pengarahan dan dakwah ke jala Allah.

5. Mempelajari lebih dalam lagi tentang agama Islam

Dan diantara manfaat haji yang besar adalah bahwa mereka bisa mempelajari agama Allah dilingkungan
rumah Allah yang tua, dan di lingkungann masjid Nabawi dari para ulama dan pembimbing serta
memberi peringatan tentang apa yang mereka tidak ketahui mengenai hukum-hukum agama, haji,
umrah dan lainnya. Sehingga mereka bisa menunaikan kewajiban mereka dengan ilmu.

6. Memperbanyak Dzikir Kepada Allah

Di negeri yang aman ini hendaklah memperbanyak dzikir kepada Allah, baik dalam keadaan berdiri,
duduk dan bebaring, dengan tasbih (ucapan Subhanallah), hamdalah (ucapan Alhamdulillah), tahlil
(ucapan Laa ilaaha ilallah), takbir (ucapan Allahu Akbar) dan hauqallah (ucapan Laa haula wa laa quwata
illa billah).

Rasul pernah bersabda, yang artinya “ Perumpamaan orang yang mengingat Rabb-nya dan yang tidak
mengingat-Nya adalah sebagai orang hidup dan yang mati”. [HR Bukhari, Bahjatun Nadzirin no. 1434]

F. INTROSPEKSI DIRI PASCA HAJI

Orang yang telah melakukan ibadah haji berarti telah melakukan proses taubat yang panjang dan
melelahkan dengan suatu target utama adanya perubahan sikap dan moralitas. Jika selepas ibadah haji
tidak ada perubahan sikap bahkan tetap berbuat dosa, maka berarti tujuan ibadah haji taktercapai atau
sia-sia. Kita menjalankan ibadah formal simbolis sekuat tenaga, namun tidak menghayati dan tidak
mewujudkan hikmah-hikmahnya.

Ciri kemabruran pasca haji adalah melaksanakan dimensi-dimensi kebaikan yang luas baik bersifat
akhlak, ibadah, social, dll. Jika setelah haji tak ada perubahan yang cukup signifikan dan terus melakukan
perbuatan dosa berartii badah hajinya belum tercapai. Banyak orang bangga pulang menyandang gelar
haji tanpa makna. Allah dan rasul mengecam orang yang mempunyai kesalehan ritual tetapi tak
mempunyai kesalehan social, sia-sialah ibadah hajinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Puasa adalahperintahAlloh SWT yang wajibdilakukanolehsetiap orang Islam

2. Hikmahberpuasaantara lain
untukmembinakekuatanrohaniahdalamrangkamenjalankantugassebagaihambaAlloh yang
membutuhkankebahagiaanhidup di duniadan di
akhirat.Olehkarenahikmahpuasaitutidakmudahdirasakanolehsetiap orang yang berpuasa,
makaperintahpuasaini di tujukankepada orang-orang yang berimankepada-
Nya,sebagaisyaratsahnyapuasa.

3. Haji merupakan rukun Islam yang ke lima yang wajib kita laksanakan apabila kita mempunyai
kemampuan untuk melaksanakan ibadah tersebut. Segala keutamaan ,hikmah,dan manfaat haji dapat
kita rasakan secara langsung maupun tidak secara langsung yang pemenuhannya membutuhkan proses
waktu.Dan bagi kita yang telah memiliki kemampuan untuk memenuhi rukun Islam yang kelima
tersebut hendaknya segera kita laksanakan ,karena jika tidak segera kita laksanakan dikhawatirkan akan
ada halangan yang menghalangi niatan baik tersebut. Seperti yang telah tertuang dalam hadist-hadist
dan firman Allah,bahwa Allah menjanjikan limpahan pahala bagi yang menjalankan dengan tata cara
seperti yang dicontohkan oleh Nabi kita Muhammad SAW sehingga diperoleh haji yang mabrur.
DaftarPustaka

RasjidSulaiman, 2007,FiqhIslam,Bandung
:SinarBaruAlgesindo

Al-qur’andanTafsirjilid 1
Daftar laman

www.arti puasa.com

www.hikmah puasa.com

Diposting 12th July 2013 oleh Unknown

1 Lihat komentar

Johan Warung10 Juni 2016 06.23

izin copas min buat referensi..

sukses selalu....

Balas

Anda mungkin juga menyukai