Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

HIKMAH IBADAH PUASA & HAJI

DISUSUN OLEH :

Nama : Hendi

NIM : 2009106009

Kelas : IF A 20

FAKULTAS TEKNIK

INFORMATIKA

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
KALIMAT PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul hikmah ibadah puasa dan haji. Disamping itu,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.

Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
di waktu-waktu mendatang.

                                                                Tenggarong, September 2020

Penulis

I
DAFTAR ISI

KALIMAT PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PUASA.............................................................................................2
B. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM PUASA............................................5
C. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN PUASA.....................................7
D. PENGERTIAN HAJI.................................................................................................7
E. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM HAJI................................................9
F. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN HAJI.......................................11
BAB III.................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Puasa dan Haji adalah Rukun Islam yaitu sesuatu yang wajib ada dan
diyakini oleh setiap orang muslim. Namun dalam kenyataan banyak ibadah
yang dilaksanakan hanya sebatas melaksanakan perintah, belum memahami
apa makna dan poesan dari berbagai bentuk dan simbol ibadah yang
dilaksanakan.

Di jaman modern ini banyak sekali orang yang melaksanakan puasa


Ramadhan hanya sebagai ibadah formalitas dan rutinitas ritual, sihangga tidak
ada perubahan atau evaluasi setelah melaksanakan ibadah puasa,

Haji adalah perintah Allah dalam Rukun Islam dimana orang yang mampu
dalam segi materi dan jasmani maka diwajibkan untuk melaksanakan Haji.
Kewajiban Ibadah Haji mengandung bnyak hikmah besar dalam kehidupan
rohani seorang mukmin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Puasa ?


2. Apa Hikmah Yang Terkandung Dalam Puasa ?
3. Apa Pengertian Haji ?
4. Apa Hikmah Dalam Haji

C. Tujuan Penulisan

Sesuai rumusan masalah tersebut, maka tujuan utama dari makalah ini
yaitu :

1. Menambah pengetahuan akan ibadah yang dijalani


2. Bisa dijadikan pelajaran untuk menjalani hidup
3. Meningkatkan keImanan dan keTaqwaan kita kepada Allah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA

Puasa Ramadhan menurut syariat Islam adalah suatu amalan ibadah yang


dilakukan dengan menahan diri dari segala sesuatu seperti makan, minum,
perbuatan buruk maupun dari yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar
hingga terbenamnya matahari yang disertai dengan niat karena Allah SWT,
dengan syarat dan rukun tertentu. 

Puasa dalam Islam juga sering disebut shaum yang merupakan salah satu ibadah
yang telah dicontohkan oleh Rosululloh SAW.

Pengertian puasa Ramadhan selain menjaga hawa nafsu, juga wajib dilakukan


oleh umat Islam. Hal ini sudah dijelaskan dalam firman Allah dalam Q.S. Al-
Baqarah ayat 183 yaitu:

َ ُ‫ِين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬


‫ون‬ َ ‫ِب َع َلى الَّذ‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا ُكت‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.

Jadi firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa melaksanakan puasa


Ramadhan adalah wajib hukumnya, di mana hal tersebut adalah bentuk
pertanggungjawaban manusia kepada penciptanya secara langsung serta
kegiatan yang menyangkut hablum minallah.

Selain pengertian puasa Ramadhan di atas, ada beberapa hal penting


lainnya menyangkut puasa Ramadhan seperti rukun puasa Ramadhan,
syarat puasa Ramadhan, dan lain sebagainya.

2
 Syarat Wajib Puasa Ramadhan

Setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, berikut ini adalah syarat wajib
untuk menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar.

1. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam

2. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa

3. Mempunyai akal

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh

6. Suci dari haid dan nifas

7. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi untuk menjalankan puasa
Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur dewasa memang menjadi salah satu
syaratnya, namun untuk anak-anak juga harus di ajari sejak dini untuk mulai
berpuasa meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk mengajari amalan-
amalan dalam puasa Ramadhan.

 Rukun dan Sunnah Puasa Ramadhan

Setelah syarat wajib puasa Ramadhan telah terpenuhi, kamu harus melaksanakan
rukun puasa sebagai berikut:

1. Niat

Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan
ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa
Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa
hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur
atau setelah sholat tarawih.

3
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain
yang membatalkan puasa.

 Hal yang Sunnah Ketika Berpuasa

Selain pengertian puasa Ramadhan, syarat, hingga rukunnya, kamu juga harus
mengetahui sunnah-sunnah puasa Ramadhan agar amalan ibadahmu semakin
besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadhan.

1. Sahur

2. Segera berbuka saat waktu buka puasa

3. Membaca doa buka puasa

4. Berbuka dengan yang manis-manis

5. Memberi makan pada orang yang berbuka

6. Memperbanyak ibadah dan berderma, dan masih banyak lagi

 Hal yang Makruh Saat Berpuasa

Makruh adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan.

1. Berbekam

2. Mengulum sesuatu di dalam mulut

3. Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya

4. Memakai wangi-wangian

5. Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik matahari

6. Berkumur di luar kumur wudhu

4
 Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau
Membatalkan Puasa

Puasa terutama puasa Ramadhan memang wajib hukumnya, namun ada beberapa
hal yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa.
Akan tetapi diwajibkan untuk mengeluarkan fidya atau mengganti puasa tersebut
di lain hari.

1. Dalam perjalanan jauh

2. Orang tua berusia lanjut

3. Dalam keadaan sakit

4. Wanita menyusui dan hamil

B. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM PUASA

1. Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah Swt


Hikmah puasa secara umum yaitu bisa menaikkan derajat taqwa seseorang
kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw.
Menjalankan ibadah puasa pun tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang
berbunyi:

َ ‫ب َعلَى الَّ ِذ‬


‫ين ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذ‬
َ ِ‫ين آَ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ُم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
َ ُ‫لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّق‬
‫ون‬
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al
Baqarah: 183).
Ayat ini menunjukkan bahwa salah satu dari hikmah puasa di bulan Ramadhan
bagi umat islam yaitu, telah melaksanakan perintah Allah Swt dan menjauhi setiap
larangan-Nya.

2. Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Lebih Qanaah


Qanaah adalah rela atau menerima takdir yang diberikan oleh Allah Swt.
Seperti situasi bulan puasa Ramadhan tahun ini yang membuat banyak orang tidak
bisa pulang kampung, salat berjamaah di masjid, dan beraktivitas seperti biasanya
karena wabah virus corona yang terjadi di dunia. Dengan berpuasa maka akan
muncul rasa syukur dan merasa cukup atas segala sesuatu yang diberikan Allah
Swt.

5
3. Latihan Mengontrol Hawa Nafsu
Pelajaran dari puasa Ramadhan berikutnya yaitu, bisa membantu mengontrol
hawa nafsu. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya
menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif yang dapat menciptakan
kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat. Puasa pun dapat menjadi benteng
bagi diri untuk mencegah melakukan perbuatan maksiat. Selama berpuasa, setiap
orang diminta untuk menjaga hawa nafsu dan melindungi diri dari godaan setan.

4. Hikmah Puasa Ramadhan Bisa Saling Berbagi


Berikutnya, hikmah dari puasa Ramadan adalah belajar berbagi antar sesama.
Dengan merasakan lapar, seperti tidak makan dan minum seharian diharapkan
seseorang dapat berempati dan peka pada orang kurang mampu dan kelaparan.
Sehingga, alangkah baiknya untuk memberikan sembako kepada mereka yang
kurang mampu, menyantuni anak yatim dan piatu, dan masih banyak lagi.

5. Puasa Baik Bagi Kesehatan Jasmani


Hikmah puasa Ramadhan yang kelima ialah bisa membantu kesehatan jasmani
sebagaimana rohani. Dengan berpuasa, kebutuhan rohani akan kedekatan dengan
Allah SWT dapat terpenuhi. Sedangkan secara jasmani, sistem pencernaan dalam
tubuh selama sementara waktu akan istirahat dan juga memberi kesempatan untuk
mengeluarkan semua kotoran serta zat-zat berbahaya di dalamnya.

6. Selalu Berusaha Menjadi Lebih Baik


Dalam keadaan berpuasa, secara tidak sadar, kita akan selalu ingin berbuat
baik dan menjauh apa yang dilarang-Nya. Maka hikmah puasa Ramadan
selanjutnya adalah kita ingin selalu berusaha menjadi lebih baik. Lagi pula, jika
kita melakukan maksiat, maka akan sia-sia puasa kita selama satu hari tersebut.
Maka dari itu, saat berpuasa, sibukkan diri dengan memikirkan dan melakukan
hal-hal baik, serta sekuat tenaga menjauhi larangan-Nya.

7. Meninggalkan Kesenangan Dunia


Keutamaan dan hikmah puasa di bulan Ramadhan berikutnya yaitu, mampu
membuat seseorang meninggalkan kesenangan duniawi. Jika seseorang sudah
merasa ada dalam titik tersebut itu berarati dia mampu mengendalikan jiwanya.
Selain itu, saat berpuasa seseorang akan sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk
mengingat Allah Swt. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan
duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap. Hati pun akan menjadi lalai
dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah Swt. Saat diri
dapat meninggalkan kesenangan dunia sejenak, saat itulah dapat dikatakan bahwa
kita telah mampu mengendalikan jiwa kita sendiri.

8. Hikmah Puasa Ramadhan Dapat Berhati-Hati Dalam Berbuat


Puasa di bulan Ramadan akan lebih afdal apabila tak hanya menahan rasa
lapar dan haus saja. Tetapi, bisa menahan dan menghindari keharaman mata,
telinga, perkataan, dan perbuatan.

6
9. Bisa Melatih Hidup Lebih Sederhana
Apakah kamu merasa di saat bulan puasa uang yang keluar dari dompet lebih
sedikit dari biasanya? Ya, sebab, orang berpuasa akan makan dan minum di waktu
berbuka dan sahur saja. Jika sudah kenyang, pikiran kita tidak akan terpikir untuk
memesan kembali makanan atau minuman. Sebetulnya ngemil setelah waktu
makan yang utama hanyalah hawa nafsu seseorang saja.

C. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN PUASA

Puasa bukanlah sekedar menunaikan rukun formal, tetapi dalam konteks yang
lebih luas, puasa merupakan upaya pengendalian diri dari seluruh kecenderungan
sifat dan perilaku yang merrusak untuk mewujudkan inan muttaqin dan sosok
manusia paripurna menurut konsep Al-Qur’an.

D. PENGERTIAN HAJI

Secara Umum, Pengertian Haji adalah mengunjungi Baitullah (Ka’bah) di


Mekah untuk melakukan amal ibadah tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula.
Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. yakni pada rukun yang kelima
yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan
yang mampu dan telah memenuhi syarat. Orang yang melakukan ibadah haji
wajib memenuhi ketentuan-ketentuannya. Ketentuan haji selain pengertian haji
diatas, juga syarat haji, rukun haji, wajib haji, larangan haji, tata cara haji, serta
sunnah-sunnah haji.

Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu


mengerjakannya dan seumur hidup sekali. Bagi mereka yang mengerjakan haji
lebih dari satu, hukumnya sunah. Allah SWT. berfirman dalam Surah Ali Imran
Ayat 97.

….Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan


ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan
perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji maka ketahuilah
bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh Alam. (Q.S. Ali
Imran/3:97).

Syarat-Syarat Haji

Syarat haji adalah sebagai berikut….

1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada
orang lain jika ia mampu membiayainya.

7
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi orang
yang di luar mekah.

3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya terjamin keselamatannya.

4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk
menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya.

5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan
perempuan lain yang ada mahramnya.

Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi 

 Beragama Islam
 Berakal sehat
 Balig atau dewasa
 Merdeka (bukan budak) dan
 Kuasa atau mampu untuk melakukannya

Rukun-Rukun Haji

Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau
tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut… 

1. Ihram 

Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak
berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.

2. Wukuf di Padang Arafah  

Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir
matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan
haji). 

3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar
Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari
hadas dan najis.

Macam-Macam Tawaf

 Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di Mekah


 Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan rukun haji
 Tawaf nazar, dilakukan karena nazar
 Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab tertentu (mencari
keutamaan dalam ibadah).
 Tawaf wadak, dilakukan karena hendak meninggalkan mekah

8
4. Sai

Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus
dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak
tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf. 

5. Menggunting (Mencukur) Rambut

Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar.
Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan
kurban. Mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.

6. Tertip

Tertip berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya, harus berurutan


dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan menggunting rambut.

E. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM HAJI

HIKMAH merupakan dampak atau pengaruh yang timbul pada diri


seseorang setelah melakukan atau meninggalkan sesuatu. Hikmah itu ada di
hampir semua hal, termasuk ibadah. Hikmah juga bisa diartikan sebagai
manfaat.
Nah, terkait musim haji yang sebentar lagi akan tiba, ada baiknya kita ungkap
hikmah dari ibadah yang khusus dijalanai di tanah suci Mekkah dan Madinah ini.

Pertama, hikmah ibadah haji dan umroh bisa kita artikan sebagai dampak atau
pengaruh apa yang didapatkan oleh seseorang setelah melakukan ibadah haji.
Apakah setelah pulang dari perjalanannya melakukan ibadah haji ada perubahan
atau tidak? Tentunya perubahan yang terjadi adalah perubahan yang bersifat
kepada kebaikan bukan sebaliknya.

Kedua, hikmah itu bisa berupa manfaat yang diperoleh dari ibadah haji tersebut.
Apa saja manfaatnya?

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist Rosulullah SAW,  inilah hikmah atau
manfaat yang terkandung dalam ibadah haji dan umroh.

1. Ibadah haji merupakan salah satu amalan yang paling baik. Hal ini dijelaskan
dalam hadist.

“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW ditanya, “Amal apakah yang paling
utama?” Maka beliau menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.”
Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “haji yang mabrur.”
[(Bukhari, Book 2, Hadis 25) (Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)]

Dalam hadist tersebut, Rosulullah SAW menjelaskan bahwa haji adalah salah satu
amalan yang paling baik. Amalan haji merupakan salah satu amalan yang paling
baik, karena ibadah haji dan umroh merupakan salah satu ibadah yang di wajibkan
dan diperintahkan oleh Allah SWT.

9
2. Ibadah haji bisa menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Hal ini
dijelaskan dalam hadist.

“Bukankah kamu mengetahui – wahai ‘Amru – bahwa (agama) Islam itu


menghapus (dosa-dosa) di masa lalu? Dan bukankah hijrah itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu ? Dan bukankah haji itu (juga)
menghapuskan (dosa-dosa) di masa lalu?” (HR Imam Muslim no. 321)

Begitu juga dengan ibadah umroh, apabila kita melaksanakan ibadah umroh maka
dosa-dosa yang telah kita perbuat akan diampuni oleh Allah SWT. hal ini
dijelaskan dalam hadist.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Sesungguhnya Rasulullah


shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Umrah satu ke umrah lainnya adalah
penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya
selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahkan dalam hadist lain disebutkan, bahwa ibadah haji dan umroh bisa
menghilangkan kefakiran (kemiskinan), dan mengahapus dosa-dosa yang telah
lalu. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW:

“Ikutilah antara haji dan umroh (yakni lakukanlah amalan haji, kemudian
dilanjutkan dengan menunaikan umroh), karena keduanya itu akan menghilangkan
kefakiran/kemiskinan dan (menghapus) dosa-dosa, sebagaimana bara api
(menghilangkan) kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada balasan/pahala bagi
haji yang mabrur kecuali jannah (surga).” (HR Imam At-Tirmidzi no. 810, Ibnu
Khuzaimah dalam As-Shohih no. 2512, dan An-Nasa’i no. 2631)

3. Pahala dari ibadah haji dan umroh adalah surga. Sebagaimana sabda Rosulullah
SAW:

Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR.
Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

4. Pahala bagi mereka yang tuntas menjalankan ibadah haji dan umroh, dengan
menjalankan amalan-amalan sebagaimana yang diperintahkan dan ditetapkan oleh
syariat agama islam dan sesuai dengan ajaran Rosulullah SAW, maka
sepulangnya dari perjalanan ibadah haji dan umroh, ia terbebas dari segala dosa
sebagaimana bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Rosulullah SAW bersada:

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat
kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh
ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).

5. Apabila Kita Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh, Itu Artinya Kita Telah
Menjawab Panggilan Allah SWT dan Menjadi Tamunya Allah, sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam hadist berikut ini, Rosulullah SAW bersabda:

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah
tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan.
Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR.
Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

10
F. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN HAJI

Orang yang telah melakukan ibadah haji berarti telah melakukan proses
taubat yang panjang dan melelahkan dengan suatu target utama adanya perubahan
sikap dan moralitas. Jika selepas ibadah haji tidak ada perubahansikap bahkan
tetap berbuat dosa, maka berarti tujuan ibadah haji tak tercapai atau sia-sia. Kita
menjalankan ibadah formal simbolis sekuat tenaga, namun tidak menghayati dan
tidak mewujudkan hikmah-hikmahnya. Ciri kemabruran pasca haji adalah
melaksanakan dimensi-dimensi kebaikan yang luas baik bersifat akhlak, ibadah,
sosial, dll.
Jika setelah haji tak ada perubahan yang cukup signifikan dan
terus melakukan dosa berarti
ibadah hajinya belum tercapai. Banyak orang bangga pulang menyandang gelar
haji tanpa makna. Allah dan rasul mengecam orang yang mempunyai kesalehan
ritual tetapi tak mempunyai kesalehan sosial, sia-sialah ibadah hajinya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puasa adalah perintah Allah SWT yang wajib dilakukan oleh setiap
muslimin
2. Hikmah berpuasa antara lain untuk membini kekuatan kerohanian dalam
rangka menjalankan tugas sebagai hamba Allah yang membutuhkan
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu hikmah puasa
tidak mudah dirasakan oleh setiap orang yang berpuasa, maka perintah
puasa ini ditunjukkan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya.
3. Haji merupakan rukun islam yang kelima yang wajib kita laksanakan
apabila memenuhi syarat untuk menjalakannya.
4. Segala keutamaan, hikmah, dan manfaat haji dapat kita rasakan secara
langsung maupun tidak langsung yang penuhannya memerlukan proses
waktu.

B. Saran

Setelah mengkaji berbagai hal mengenai rukun islam, maka penulis


menyarankan agar kita senantiasa berusaha untuk melaksanakan ibadah yang
diwajibkan Allah yang terkandung dalam rukun Islam, yaitu syahadat, sholat,
zakat, puasan dan naik haji.

12
DAFTAR PUSTAKA
[ CITATION htt \l 1033 ]

[ CITATION htt1 \l 1033 ]

[ CITATION htt2 \l 1033 ]

[ CITATION htt3 \l 1033 ]

[ CITATION htt4 \l 1033 ]

[ CITATION htt5 \l 1033 ]

13

Anda mungkin juga menyukai