DISUSUN OLEH :
Nama : Hendi
NIM : 2009106009
Kelas : IF A 20
FAKULTAS TEKNIK
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
KALIMAT PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan
rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul hikmah ibadah puasa dan haji. Disamping itu,
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan
maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami
di waktu-waktu mendatang.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KALIMAT PENGANTAR.......................................................................................................I
DAFTAR ISI............................................................................................................................II
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. PENGERTIAN PUASA.............................................................................................2
B. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM PUASA............................................5
C. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN PUASA.....................................7
D. PENGERTIAN HAJI.................................................................................................7
E. HIKMAH YANG TERKANDUNG DALAM HAJI................................................9
F. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN HAJI.......................................11
BAB III.................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................12
B. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa dan Haji adalah Rukun Islam yaitu sesuatu yang wajib ada dan
diyakini oleh setiap orang muslim. Namun dalam kenyataan banyak ibadah
yang dilaksanakan hanya sebatas melaksanakan perintah, belum memahami
apa makna dan poesan dari berbagai bentuk dan simbol ibadah yang
dilaksanakan.
Haji adalah perintah Allah dalam Rukun Islam dimana orang yang mampu
dalam segi materi dan jasmani maka diwajibkan untuk melaksanakan Haji.
Kewajiban Ibadah Haji mengandung bnyak hikmah besar dalam kehidupan
rohani seorang mukmin.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Sesuai rumusan masalah tersebut, maka tujuan utama dari makalah ini
yaitu :
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PUASA
Puasa dalam Islam juga sering disebut shaum yang merupakan salah satu ibadah
yang telah dicontohkan oleh Rosululloh SAW.
2
Syarat Wajib Puasa Ramadhan
Setelah mengetahui pengertian puasa Ramadhan, berikut ini adalah syarat wajib
untuk menjalankan puasa Ramadhan yang baik dan benar.
3. Mempunyai akal
Syarat wajib puasa Ramadhan di atas harus dipenuhi untuk menjalankan puasa
Ramadhan. Baligh atau telah mencapai umur dewasa memang menjadi salah satu
syaratnya, namun untuk anak-anak juga harus di ajari sejak dini untuk mulai
berpuasa meskipun hanya setengah hari dan lebih utama untuk mengajari amalan-
amalan dalam puasa Ramadhan.
Setelah syarat wajib puasa Ramadhan telah terpenuhi, kamu harus melaksanakan
rukun puasa sebagai berikut:
1. Niat
Niat dan doa di bulan Ramadhan merupakan tahapan penting dalam menjalankan
ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa
Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa
hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur
atau setelah sholat tarawih.
3
2. Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain
yang membatalkan puasa.
Selain pengertian puasa Ramadhan, syarat, hingga rukunnya, kamu juga harus
mengetahui sunnah-sunnah puasa Ramadhan agar amalan ibadahmu semakin
besar. Berikut beberapa sunnah puasa Ramadhan.
1. Sahur
1. Berbekam
4. Memakai wangi-wangian
4
Hal-hal yang Memperbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau
Membatalkan Puasa
Puasa terutama puasa Ramadhan memang wajib hukumnya, namun ada beberapa
hal yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa atau membatalkan puasa.
Akan tetapi diwajibkan untuk mengeluarkan fidya atau mengganti puasa tersebut
di lain hari.
5
3. Latihan Mengontrol Hawa Nafsu
Pelajaran dari puasa Ramadhan berikutnya yaitu, bisa membantu mengontrol
hawa nafsu. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, alangkah baiknya
menghabiskan waktu untuk mengerjakan hal-hal positif yang dapat menciptakan
kebaikan dan kebahagiaan dunia serta akhirat. Puasa pun dapat menjadi benteng
bagi diri untuk mencegah melakukan perbuatan maksiat. Selama berpuasa, setiap
orang diminta untuk menjaga hawa nafsu dan melindungi diri dari godaan setan.
6
9. Bisa Melatih Hidup Lebih Sederhana
Apakah kamu merasa di saat bulan puasa uang yang keluar dari dompet lebih
sedikit dari biasanya? Ya, sebab, orang berpuasa akan makan dan minum di waktu
berbuka dan sahur saja. Jika sudah kenyang, pikiran kita tidak akan terpikir untuk
memesan kembali makanan atau minuman. Sebetulnya ngemil setelah waktu
makan yang utama hanyalah hawa nafsu seseorang saja.
Puasa bukanlah sekedar menunaikan rukun formal, tetapi dalam konteks yang
lebih luas, puasa merupakan upaya pengendalian diri dari seluruh kecenderungan
sifat dan perilaku yang merrusak untuk mewujudkan inan muttaqin dan sosok
manusia paripurna menurut konsep Al-Qur’an.
D. PENGERTIAN HAJI
Syarat-Syarat Haji
1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat mewakilkan kepada
orang lain jika ia mampu membiayainya.
7
2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke Mekah bagi orang
yang di luar mekah.
4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup selama mengerjakan haji, termasuk juga cukup untuk
menjamin kebutuhan keluarga yang ditinggalkannya.
5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta mahram atau dengan
perempuan lain yang ada mahramnya.
Beragama Islam
Berakal sehat
Balig atau dewasa
Merdeka (bukan budak) dan
Kuasa atau mampu untuk melakukannya
Rukun-Rukun Haji
Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan dan tidak dapat diganti
dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu rukun haji akan gugur atau
tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada enam, yaitu sebagai berikut…
1. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan memakai
pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak berjahit. Pakaian tidak
berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.
Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai sejak tergelincir
matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat tanggal 10 Zulhijah (pada bulan
haji).
3. Tawaf
Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar
Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri orang yang bertawaf (berputar
kebalikan arah jarum jam). Orang yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari
hadas dan najis.
Macam-Macam Tawaf
8
4. Sai
Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah. Ketentuan sai harus
dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit Marwah. Sai dilakukan sebanyak
tujuh kali dan dikerjakan setelah tawaf.
Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada hari Nahar.
Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan setelah menyembelih hewan
kurban. Mencukur rambut sekurang-kurangnya tiga helai rambut.
6. Tertip
Pertama, hikmah ibadah haji dan umroh bisa kita artikan sebagai dampak atau
pengaruh apa yang didapatkan oleh seseorang setelah melakukan ibadah haji.
Apakah setelah pulang dari perjalanannya melakukan ibadah haji ada perubahan
atau tidak? Tentunya perubahan yang terjadi adalah perubahan yang bersifat
kepada kebaikan bukan sebaliknya.
Kedua, hikmah itu bisa berupa manfaat yang diperoleh dari ibadah haji tersebut.
Apa saja manfaatnya?
Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist Rosulullah SAW, inilah hikmah atau
manfaat yang terkandung dalam ibadah haji dan umroh.
1. Ibadah haji merupakan salah satu amalan yang paling baik. Hal ini dijelaskan
dalam hadist.
“Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW ditanya, “Amal apakah yang paling
utama?” Maka beliau menjawab, “Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.”
Ditanyakan lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “haji yang mabrur.”
[(Bukhari, Book 2, Hadis 25) (Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)]
Dalam hadist tersebut, Rosulullah SAW menjelaskan bahwa haji adalah salah satu
amalan yang paling baik. Amalan haji merupakan salah satu amalan yang paling
baik, karena ibadah haji dan umroh merupakan salah satu ibadah yang di wajibkan
dan diperintahkan oleh Allah SWT.
9
2. Ibadah haji bisa menghapus dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Hal ini
dijelaskan dalam hadist.
Begitu juga dengan ibadah umroh, apabila kita melaksanakan ibadah umroh maka
dosa-dosa yang telah kita perbuat akan diampuni oleh Allah SWT. hal ini
dijelaskan dalam hadist.
Bahkan dalam hadist lain disebutkan, bahwa ibadah haji dan umroh bisa
menghilangkan kefakiran (kemiskinan), dan mengahapus dosa-dosa yang telah
lalu. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW:
“Ikutilah antara haji dan umroh (yakni lakukanlah amalan haji, kemudian
dilanjutkan dengan menunaikan umroh), karena keduanya itu akan menghilangkan
kefakiran/kemiskinan dan (menghapus) dosa-dosa, sebagaimana bara api
(menghilangkan) kotoran besi, emas dan perak. Dan tidak ada balasan/pahala bagi
haji yang mabrur kecuali jannah (surga).” (HR Imam At-Tirmidzi no. 810, Ibnu
Khuzaimah dalam As-Shohih no. 2512, dan An-Nasa’i no. 2631)
3. Pahala dari ibadah haji dan umroh adalah surga. Sebagaimana sabda Rosulullah
SAW:
Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR.
Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)
4. Pahala bagi mereka yang tuntas menjalankan ibadah haji dan umroh, dengan
menjalankan amalan-amalan sebagaimana yang diperintahkan dan ditetapkan oleh
syariat agama islam dan sesuai dengan ajaran Rosulullah SAW, maka
sepulangnya dari perjalanan ibadah haji dan umroh, ia terbebas dari segala dosa
sebagaimana bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. Rosulullah SAW bersada:
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat
kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh
ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).
5. Apabila Kita Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh, Itu Artinya Kita Telah
Menjawab Panggilan Allah SWT dan Menjadi Tamunya Allah, sebagaimana yang
telah dijelaskan dalam hadist berikut ini, Rosulullah SAW bersabda:
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah
tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan.
Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR.
Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
10
F. PERBAIKAN DIRI SETELAH MENUNAIKAN HAJI
Orang yang telah melakukan ibadah haji berarti telah melakukan proses
taubat yang panjang dan melelahkan dengan suatu target utama adanya perubahan
sikap dan moralitas. Jika selepas ibadah haji tidak ada perubahansikap bahkan
tetap berbuat dosa, maka berarti tujuan ibadah haji tak tercapai atau sia-sia. Kita
menjalankan ibadah formal simbolis sekuat tenaga, namun tidak menghayati dan
tidak mewujudkan hikmah-hikmahnya. Ciri kemabruran pasca haji adalah
melaksanakan dimensi-dimensi kebaikan yang luas baik bersifat akhlak, ibadah,
sosial, dll.
Jika setelah haji tak ada perubahan yang cukup signifikan dan
terus melakukan dosa berarti
ibadah hajinya belum tercapai. Banyak orang bangga pulang menyandang gelar
haji tanpa makna. Allah dan rasul mengecam orang yang mempunyai kesalehan
ritual tetapi tak mempunyai kesalehan sosial, sia-sialah ibadah hajinya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Puasa adalah perintah Allah SWT yang wajib dilakukan oleh setiap
muslimin
2. Hikmah berpuasa antara lain untuk membini kekuatan kerohanian dalam
rangka menjalankan tugas sebagai hamba Allah yang membutuhkan
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu hikmah puasa
tidak mudah dirasakan oleh setiap orang yang berpuasa, maka perintah
puasa ini ditunjukkan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya.
3. Haji merupakan rukun islam yang kelima yang wajib kita laksanakan
apabila memenuhi syarat untuk menjalakannya.
4. Segala keutamaan, hikmah, dan manfaat haji dapat kita rasakan secara
langsung maupun tidak langsung yang penuhannya memerlukan proses
waktu.
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
[ CITATION htt \l 1033 ]
13