Anda di halaman 1dari 4

REVIEW ARTIKEL

Judul Manajemen Pembentukan Kepribadian Muslim Dalam Prespektif Filsafat


Pendidikan Islam
Jurnal Jurnal Pendidikan Dan Manajemen Islam
Volume & Halaman Volume 6, Nomor 2, Desember 2017; p-ISSN 2442-2401; e-ISSN 2477-
5622
Penulis Radinal Mukhtar Harahap
Tanggal Review 30 Desember 2022
Link Jurnal https://doi.org/10.32806/jf.v6i2.3102
Reviewer Miftahul Huda (2022392600525)

Abstrak Jurnal yang berjudul Menajemen Pembentukan Kepribadian Muslim


Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan Islam ini memiliki beberapa
implikasi dalam membentuk kepribadian muslim yang Pertama yakni
dari sisi konsepnya, yaitu pendidikan mesti memperhatiakan dwi hakikat
manusia, fisik maupun non fisik, baik jasad, ruh, nafs,qalb dan aql.
Kedua, dari sisi penyelenggara, yaitu pendidikan mesti dilakukan dengan
peran seluruh unsur yang ada di sekitar peserta didik, baik keluarga,
masyarakat, negara, atau lembaga pendidikan itu sendiri. Ketiga, yaitu
dengan menyelenggarakan pendidikan, keimanan, pendidikan ilmiah,
pendidikan amaliyah, pendidikan moral dan pendidikan social. Keempat,
dari sisi pendidikannya yang harus menjadi sosokyang mampu untuk
mengingatkan dan meneguhkan kembali perjanjian suci (syahadah) yang
pernah diikrarkan manusia dihadapan Tuhannya.
Pengantar Pengantar pada jurnal ini berisi tentang definisi pendidikan yang sehat
menurut Hasan bin Ali bin Hasan al-Hajjaji adalah pendidikan yang
mampu memenuhi kebutuhkan (ihtiyajaat) tiga substansi manusia; ruh,
akal dan badan tiga substansi tersebut tidak mungkin dipisahkan antara
satu sama lain sehingga disaat ruh memenuhi kebutuhan terhadap
pembinaan (ri’ayah) pendidikan (tarbiyah) dan penyuluhan (taujih),
disaat itu pula dipenuhi kebutuhan akal. Hal ini tentu dengan tetap
memperhatikan kebutuhan-kebutuhan terkait pendidikan badan karena
justru pendidikan inilah yang menjadi motor penggerak (wi’a)bagi
kegiatan-kegiatan ruh dan akal tersebut.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
berdasarkan tujuan yaitu berkaitan dengan psikolog dan pendidikan yang
memengaruhi sikap dan prilaku manusia.
Hasil Penelitian Hasil penelitian dari jurnal ini mendefinisikan bahwa kepribadian
muslim adalah satu kesatuan yang berada dalam jiwa manusia, yang tidak
dapat dipisahkan dalam fungsi-fungsi tertentu. Kesatuan ini
dibangundalam kerangka tunduk (khudu’), taat (qabul), penerimaan
(tasallama) terhadap risalah-risalah nabi Muhammad SAW. Sekaligus
sebagai upaya dan usaha penyelamatan (inqadz) diri dari hal-hal yang
merusaknya. Seseorang yang mengaku muslim seharusnya memeiliki
kepribadian yang selalu dapat memberikan rahmat dan kebahagiaan
kepada siapapun dan dalam lingkungan bagaimanapun. Taat dalam
menjalankan ajaran agama, tawadhu’, suka menolong,tidak memiliki sifat
kasih saying, tidak suka menipu/mengambil hak orang lain, tidak suka
menggaggu dan tidak menyakiti orang lain.
Pengrtian tersebut selanjunya berkembang ketika melihat kepribadian
muslim dalam pandangan mata orang lain. Bahwa kepribadian muslim
sebagaimana di atas hanyalah bentuk penjelasan mengenai wujud
individu idealseorang muslim. Sementara jika merujuk kepada pandangan
mata orang lain, kepribadian muslim merupakan wujud kepribadian yang
menjadikan seseoranng itu unik dan berbeda anatar satu dengan lainya.
Hal inilah yang kemudian menunjukkan lemahnya penggunaan
kata”personality”untuk menunjukan kepribadian karena, merujuk bahasa
aslinya yaitu persona (latin) berati topeng yang digunakan dalam
memainkan peran-peran tertentu.Unsur-Unsur pembentukan kepribadian
manusia tidak akan terlepas dari pembahasan mengenai substansi, Syed
Muhammad Naquib Al-Attas menyatakan bahwa manusia memepunyai
dwi hakikat, setiap alam fiskal memiliki unsur yang sama yakni terbuat
dari tanah, api, udara, dan air. Hanya saja, manusia tercipta dengan unsur
yang komposisinya sangat bersifat proporsional sehingga disebut mahluk
dengan penciptaan terbaik.
Karakteristik kepribadian bukan hanya terbatas pada hal-hal empiris
dan berwujud, melaikan juga yang abstrak dan metafisik, bahwa
kepribadian (nafs) itu bukan terdiri dari jasad dan organ-organ tubuh yang
terlihat, melaikan juga ruh, qolb, dan aql yang lebih bermakna nilai dan
fungsi. Implikasi pembentukan kepribadian muslim terhadap pendidikan
islam menurut ahli mendefinikan pendidikan sebagai upaya sadar
menanamkan nilai-nilai dan keyakinan yang berlaku dan diyakini
kebenaranya dalam suatu masyarakat tertentu. Nilai dan keyakinan itu
bias berasal dari ajaran agama, budaya, dan adat istiadat, nilai tersebut
biasanya telah teruji oleh waktu dan diyakini sebagai pengarah dan sudah
menjadi filosofi hidup bagi masyarakat pemegang nilai tersebut,
penyelenggaraan menyeluruh yang tidak hanya berpusat pada trasformasi
nilai atau pengawasan perkembangan jasmani anak didik, melaikan juga
penyucian jiwa dari hal ini yang merusak kesuciannya sehingga qalb dan
aql pun tersuciakn itu juga akan berdampak pada kesucian jasad.
Implikasi lainnya adalah pendidikan yang diselenggarakan secara
menyeluruh, bukan semata-mata lembaga pendidikkan an sich dikarenakn
luasnya objek yang harus didikik, maka pembentukan karakater muslim
memerlukan peran keluarga, peran masyarakat, bahkan peran negara yang
hal itu dapat diterapkan, selanjutnya pembentukan kepribadian muslim
sebagaimana dimaksud dalam paparan-paparan sebelumnya juga akan
sangat berpengarauh kepada konsep pelaksanaan pendidikan itu sendiri
diaman Mukholiq menggatakan bahwa pendidikan islam seharusnya
menyelenggarakan pendidikan pendidikan keimanan, pendidikan ilmiah,
pendidikan amaliyah, pendidikan moral dan pendidikan social untuk
dapat membentuk kepribadian muslim yang mmenyeluruh.Terakhir
pembentukan kepribadian muslim membutuhkan konsep teladan dari
pendidik, sehingga konsep pendidik tidak hanya semata-mata yang
mampu mendidik saja, baik dengan memberikan pelajaran maupun
melakukan pengawasan terhadap anak didik saja, melaikan sosok yang
mampu untuk menginginkan dan meneguhkan kembali perjanjian suci
(syahadah) yang pernah diikrarkan manusia dihadapan Tuhanya, yaitu
lewat ilmu dan adap dalam proses ta’lim, tarbiyah dan ta’dib.
Kesimpulan Pendidikan yang baik ialah pendidikan yang hanya diniatkan
beribadah kepada Allah SWT dengan dilandasi kepribadian yang sudah
ditetapkan oleh Allah melalui Al qur’an dan Al hadist, kepribadian yang
kaffah meliputi ruh, jasad, nafs, qalb maupun aql yang terlihat dalam
pola pikir, pola rasa, pola tingkah laku dan pola ibadah.
Kekuatan 1. Teori dan hasil penelitian sangat tepat
2. Sumber yang digunakan semua dicantumkan jadi pembaca dapat
mencari nya sendiri
3. Penggunaan bahasa arab yang diberi arti dapat mempermudah
pembaca dalam mengartikannya
Kelemahan 1. Terlalu banyak bahasa arab yang digunakan jadi dapat mempersulit
orang non muslim dalam membaca jurnal ini
2. Penulisan sangat ambigu jadi tidak mudah untuk memahaminya.
DAFTRAR PUSTAKA

Radinal Mukhtar Harahap. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudatul Hasanah, Medan
2017. Manajemen Pembentukan Kepribadian Muslim Dalam Prespektif Filsafat Pendidikan
Islam. Jurnal Pendidikan Dan Manajemen Islam. Volume 6, Nomor 2, Desember 2017; p-ISSN
2442-2401; e-ISSN 2477-5622

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM


REVIEW ARTIKEL

“Diajukan untuk memenuhi tugas UAS”

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PRESPEKTIF FILSAFAT


PENDIDIKAN ISLAM

Dosen pengampu:

Eka Ramiati, M.Pd

Disusun:

Miftahul Huda (2022394600252)

PGMI 1A
PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY GENTENG
BANYUWANGI
2022

Anda mungkin juga menyukai