DISUSUN OLEH:
TA 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan critical book report yang berjudul “Filsafat Pendidikan Islam”
dengan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Dr. Usiono, MA selaku dosen mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam yang telah memberikan kepercayaannya kepada penulis dalam penyelesaian critical book
report ini.
Tidak ada gading yang tidak retak, begitu juga dengan critical book review ini. Penulis menyadari
dalam penyusunan critical book report ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena
itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan critical book
report selanjutnya.
Semoga apa yang ada di dalam critical book report ini dapat bermanfaat bagi teman sekalian. Akhir
kata, penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih.
Penulis,
Raju Mahendra
i
I. PENGANTAR
Buku dengan judul Filsafat Pendidikan Islam yang ditulis oleh Dr. Usiono, MA ini terdiri dari 5
bab pokok pembahasan. Dari 5 pokok pembahasan tersebut, Saya akan meriview pembahasan- pembahasan
yang ada di buku tersebut.
INFORMASI BUKU
Buku yang dijadikan sebagai bahan Critical Book Report adalah:
Identitas Buku
ii
II. RINGKASAN ISI BUKU
BAB I
A. DEFINISI FILSAFAT
Filsafat merupakan kecintaan kepada ilmu dan hikmah dibarengi dengan upaya logika yang
sistematis untuk mengetahui segala yang ada guna menyerupai Tuhan dalam hal ilmunya dan
kemutlakannya dari segala yang bersifat fisik untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Filsafat membentuk ide-ide dan keyakinan serta prinsip-prinsip dasar dalam menyikapi segala
sesuatu mewarnai berbagai tindakan dan perilakunya dalam berbagai aspek kehidpan seperti berpolitik,
berekonomi, bersosial, berbudaya, berpendidikan dan lain sebagainya. Filsafat merupakan hal yang paling
fundamental dalam kehidupan.
B. DEFINISI PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam adalah sekumpulan upaya tindakan dan perkataan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengembangkan segala potensi dan aspek peserta didik berpedoman kepada al-Qur’an dan Hadis
ataupun ijtihad berlandaskan atas keduanya untuk mewujudkan tugas dan fungsi manusia di bumi ini
sebagai hamba dan sebagai khalifah Allah Swt.
C. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Filsafat Islam bermakna segala prinsip-prinsip dasar dan konsep-konsep yang fundamental yang
dituangkan dalam sekumpulan upaya tindakan dan perkataan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengembangkan segala potensi dan aspek peserta didik berpedoman kepada al-Qur’an dan Hadis ataupun
ijtihad yang berlandaskan atas keduanya untuk mewujudkan tugas dan fungsi manusia di bumi ini sebagai
hamba dan sebagai khalifah Allah Swt.
1
BAB II
2
mengemban amanah dan mampu menjadi khalifah sekaligus menjadi hamba bagi Allah Swt yang telah
menciptakannya.
6. Tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia
Pendidikan Islam haruslah bertujuan mencapai pertumbuhan kepribadian manusia yang
menyeluruh, secara seimbang melalui latihan jiwa, intelek, diri manusia yang rasional, perasaan, dan indera.
Karena itu, pendidikan harus mencapai pertumbuhan manusia dalam segala aspeknya; spiritual, intelektual,
imajinatif, fisik, ilmiah, dan bahasa secara individual maupun kolektif. Mendorong semua aspek kearah
kebaikan dan mencapai kesempurnaan. Tujuan akhirnya adalah dengan perwujudan ketundukan yang
sempurna kepada Allah, baik secara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia.
B. TUGAS DAN FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM
Tugas pendidikan Islam setidaknya dapat dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut
adalah: pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi, proses pewarisan budaya, serta interaksi antara
potensi dan budaya. Sebagai pengembangan potensi, tugas pendidikan Islam adalah menemukan dan
mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik sehingga dapat diaktualisasikan dalam
kehidupannya sehari-hari.
Secara struktural, pendidikan Islam menuntut adanya struktur organisasi yang mengatur jalannya
proses pendidikan, baik pada dimensi vertikal maupun horizontal.
Sebagai pengembangan, berarti kegiatan Pendidikan Agama Islam berusaha untuk
menumbuhkembangkan dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah Swt yang
telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
Sebagai penyaluran, berarti Pendidikan Agama Islam berusaha menyalurkan peserta didik yang
memiliki bakat khusus yang ingin mendalami bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara
optimal, sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
Sebagai perbaikan, berarti kegiatan Pendidikan Agama Islam berusaha untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam hal
keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai pencegahan, berarti kegiatan Pendidikan Agama Islam berusaha untuk mencegah dan
menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dapat membahyakan peserta
didik dan mengganggu perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
3
BAB III
A. DEFINISI ILMU
Ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan
mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu
banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif
2. Metodis
3. Sistematis
4. Universal
5. Klasifikasi Ilmu
B. KLASIFIKASI ILMU
Menurut imam Ghazali dalam bukunya ihya ulmuddin beliau menerangkan secara khusus tentang
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tatanan sosial masyarakat. Ia mengklasifikasikan ilmu
pengetahuan berdasarkan tiga kriteria, yaitu:
1. Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut tingkat kewajibannya
a. Ilmu pengetahuan yang fardhu ‘ain, ialah segala macam ilmu pengetahuan yang dengan
dapat digunakan untuk bertauhid.
b. Ilmu pengetahuan fardhu kifayah, ialah setiap ilmu pengetahuan yang tidak dapat
dikesampingkan dalam menegakkan kesejahteraan dunia.
4
C. SUMBER ILMU
Dalam ajaran Islam sumber ilmu pengetahuan utama adalah wahyu yang tertuang dalam al-Qur’an
dan Hadis, kemudian akal, indera, hati, intuisi, dan mimpi yang benar.
D. KEUTAMAAN ILMU
Al-Qur’an dan iman keduanya adalah cahaya yang dijadikan Allah di dalam hati hamba yang Dia
kehendaki dan keduanya adalah sumber segala kebaikan di dunia dan akhirat. Ilmu mengenai keduanya
adalah ilmu yang paling mulia dan paling utama bahkan tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya
kecuali ilmu mengenai keduanya.
5
4. Mengakui dan mengadopsi teori-teori ilmuan yang benar dan baik.
5. Mengoreksi hipotesa-hipotesa yang salah yang bertentangan dengan ajaran Agama.
6. Menentukan nilai-nilai akhlak Islam bagi pendidik, peserta didik, dan ilmu pengetahuan.
6
BAB IV
A. DEFINISI TARBIYAH
Ibnu Sina berpendapat bahwa arti tarbiyah adalah kebiasaan, yaitu melakukan suatu perbuatan
dengan berulang-ulang kali dalam jangka waktu yang panjang dalam senggang waktu yang berdekatan.
Ada beberapa kata yang digunakan semakna dengan tarbiyah, seperti: ta’dib, tahzib, tazkiyah, dan
ta’lim.
B. DEFINISI TA’DIB
Kata ta’dib seperti yang ditawarkan al-Attas ialah pengenalan dan pengakuan tentang hakikat
bahwa pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hirarkis sesuai dengan berbagai tingkatan dan derajat
tingkatannya, serta tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya dengan hakikat itu serta
dengan kapasitas dan potensi jasmani, intelektual, maupun rohani seseorang.
C. DEFINISI TAHZIB
Kata tahzib mengandung makna salah satu makna dari kata tarbiyah khususnya aspek akhlak. Jika
tarbiyah bermakna menanamkan nilai-nilai akhlak dalam diri peserta didik maka sebelum itu harus dicabut
dan dibersihkan segala kotoran dan penyimpangan yang ada pada kepribadiannya.
D. DEFINISI TAZKIYAH
Kata tazkiyah muncul di dalam al-Qur’an bermakna pembelajaran dalam aspek kognitif yang dapat
menghantarkan kepada pensucian diri dan kesalehan.
E. DEFINISI TA’LIM
Ta’lim adalah proses pembelajaran secara terus menerus sejak manusia lahir melalui
pengembangan fungsi-fungsi pendengaran, penglihatan, dan hati.
F. DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Dasar pertama dari konsep pendidikan Islam adalah sumber ajaran yang disepakati yang terdiri dari
4 macam:
1. Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan yang paling pokok juga sebagai
argument dari berbagai hukum-hukum agama.
Ada lima maksud dari al-Qur’an, yaitu:
7
a. Pesan tauhid dan perintah mengesakan Allah.
b. Perintah beribadah yang dapat menghidupkan hati dan mengukuhkannya di dalam jiwa.
c. Janji dan ancaman berupa surge dan neraka.
d. Penjelasan mengenai jalan kebahagiaan dan bagaimana menjalaninya begitupula mengenai jalan
kesesatan.
e. Kisah dan sejarah.
2. Sunnah
Sunnah adalah segala sesuatu yang dihubungkan kapada Rasulullah Saw baik itu perkataan,
perbuatan, maupun persetujuannya begitupula akhlaknya. Sunna ini memiliki empat fungsi terhadap al-
Qur’an, yaitu:
a. Mengukuhkan dan menguatkan hukum-hukum yang ada di dalam al-Qur’an.
b. Menjelaskan dan merincikan hukum-hukum yang ada di dalam al-Qur’an.
c. Menetapkan hukum yang tidak tertera di dalam al-Qur’an.
d. Menghapus hukum yang ada di dalam al-Qur’an namun fungsi keempat ini masih menjadi bahan
perdebatan.
3. Ijma
Ijma adalah consensus atau kesepakatan seluruh mujtahid umat Islam dalam satu hukum pada satu
masa. Ijtima ini tentunya juga bukanlah tidak berdasarkan kepada dalil syar’I namun ia berdasarkan dalil
syara’ yang ada.
4. Qiyas
Qiyas ini berarti menyamakan atau memperkirakan satu kasus yang tidak ada nash menjelaskan
mengenai hukumnya kepada satu kasus yang ada nash syara’ menjelaskan mengenai hukumnya karena
adanya persamaan kedua kasus tersebut dalam hal sebab atau illah bagi hukum ini.
8
BAB V
9
6. Hendaknya seorang penuntut ilmu memandang kepada gurunya dengan penuh hormat dan
meyakininya memiliki kesempurnaan, kelayakan, dan kelebihan di atas kebanyakan ulama yang
semasa dengannya.
E. EVALUASI PENDIDIKAN
Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran,
melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan.
10
III. KEUNGGULAN BUKU
a) Keterkaitan Antar Bab
Kelebihan buku ini adalah memberikan penjelasan tentang konsep dan praktik dimensi normatif
yang telah memenuhi syarat sebagai acuan dalam pendidikan agama Islam sehingga menciptakan disiplin
ilmu yang bisa di terapkan dalam kehidupan sehari mengetetahu seluk beluk nilai edukasi dalam Islam yang
bersumber Al-Qur’an, Hadist dan Ijtihad Ulama. Selain itu setiap bab nya memiliki keterkaitan khusus
sehingga pembaca nya memahami apa isi dari bab pertama hingga bab terakhir.
Bab 1 yaitu “Ontologi Filsafat Pendidikan Islam Filsafat Islam” bermakna segala prinsip-prinsip
dasar yang dituangkan dalam sekumpulan upaya tindakan dan perkataan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengembangkan segala potensi dan aspek peserta didik berpedoman kepada al-Qur’an dan Hadis
ataupun ijtihad. Dengan demikian secara ontologis pemahaman terhadap pendidikan Islam tidak dapat
dipisahkan dengan Allah selaku Pencipta manusia. Karena pendidikan Islam ditujukan pada terbentuknya
kepribadian Muslim yang dapat memenuhi hakikat penciptaannya, yakni menjadi Pengabdi Allah. Maka
hal itu sangat bemanfaat bagi kita semua.
Bab 2 yaitu “Tujuan dan Fugsi Filsafat Pendidikan Islam”, pada materi ini memberikan keunggulan
tersendiri berdasarkan pemahaman yang disajikan, dengan mengetahui tujuan beserta fungsi dari filsafat
pendidikan islam kita jadi lebih paham makna dari setiap tujuan dan fungsi filsafat pendidikan islam
tersebut yang dapat kita aplikasikan kedalam diri kita di kehidupan sehari-hari. Adapun tujuannya yaitu (1)
Tujuan untuk merealisasikan ibadah keta’atan yang mutlak kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, (2)
Menjadikan manusia sebagai khalifah yang berperan dalam menerapkan syari’at Allah dan memakmurkan
dunia, (3) Tujuan mengemban Amanah Ilahiyah, (4) Tujuan untuk mengenal Allah Swt dan
MengesakanNya, (5) Tujuan untuk menggali potensi manusia yang begitu hebat, (6) Tujuan untuk
menyempurnakan akhlak manusia.
Di Bab 3 yang berjudul “Konsep Ilmu dalam Perspektif Pendidikan”. Pada Bab ini menjelaskan
tentang Ilmu yang merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu
dan mengapa. Konsep ilmu perspektif pendidikan, dalam ajaran Islam sumber ilmu pengetahuan utama
adalah wahyu yang tertuang dalam al-Qur’an dan Hadis, kemudian akal, indera, hati, intuisi, dan mimpi
yang benar.
Tidak hanya sampai disitu, pada Bab 4 materi yang disajikan untuk pembaca masih berkaitan
dengan bab-bab sebelumnya, yang membahas tentang “Pengertian At’Ta’lim, At’Tarbiyah. At-Tadris,
11
At’Ta’dib, dan Dasar-dasar Pendidikan Islam”. Dasar pertama dari konsep pendidikan Islam adalah sumber
ajaran yang disepakati yang terdiri dari 4 macam yaitu Al-Qur’an, Sunnah, Ijma, dan Qiyas. Dengan ini
kita tidak lagi sulit untuk mencari tahu sesuatu, karena sumber ajaran telah disepakati.
Dan pada Bab terakhir yaitu bab 5, tentang “Unsur-Unsur Dasar Pendidikan Islam” materi ini juga
masih berkaitan dengan bab-bab sebelumnya. Pendidik dalam konsep Islam adalah orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan
psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. Dalam bab ini dijelaskan bahwa dalam pendidikan
islam, beberapa hal yang perlu dikembangkan terkait dengan komponen peserta didik (input) antara lain
adalah persyaratan penerimaan (rekrutmen) siswa baru. Selain itu juga perlu diperhatikan mengenai
rumusan kualitas output peserta didik yang di inginkan akan dibawa kemana anak didiknya harus secara
jelas dan tegas dirumuskan.
b) Kemutakhiran isi buku
Dalam buku ini memiliki peran yang sangat membangun bagi kita pelajar dan kaum muslimin
dalam memberikan wawasan serta ide tentang pentingnya mempelajari Filsafat Pendidikan Islam kepada
para pembaca. Karena buku ini memiliki materi yang cukup lengkap sehingga mudah untuk dipahami.
V. IMPLIKASI TERHADAP
a) Teori/Konsep
12
Buku ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti membangun dan member wawasan leih
tentang Filsafat Pendidikan Islam yang dapat di temukan dalam pembelajaran setiap materi antar Bab (I-V)
yang ada, teorinya melalui konsep-konsep mengenai ontologi filsafat pendidikan isam, tujuan dalam
perspektif pendidikan islam, pengertian At-Ta’lim, At-Tarbiyah, At-Tadris, At-Ta’dib, dan dsar-dasar
pendidikan islam serta unsure dasar pendidikan islam.
b) Program Pembangunan di Indonesia
Buku ini sangat bagus dalam membangun sebagai media pengetahuan yang lebih luas untuk para
pelajar di Indonesia khususnya di era globalisasi sekarang bahwa pembelajaran Filsfat Pendidikan Islam
merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan bagaimana cara mejadi seorang pendidik yang
bertanggung jawab yang sesuai dalam Islam dengan bersumber Al-Qur’an, Hadist dan Ijtihad Ulama. Hal
pokok yang dibahas dalam buku ini memberikan landasan sekaligus mengarahkan kepada proses
pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Melakukan kritik dan koreksi terhadap proses
pelaksanaan pendidikan Islam. Sekaligus memberikan pengarahan mendasar bagaimana metode tersebut
dapat didayagunakan agar efektif untuk mencapai tujuan.
c) Analisis mahasiswa (posisi kritis mahasiswa)
Buku Filsafat Pendidikan Islam merupakan buku pertama yang di cetak pada tahun 2018 di bidang
Filsafat Pendidikan Islam, penulisan buku ini menjadi tantangan yang menarik bagi penulis, sekaligus
proses belajar yang sangat bermakna. Proses pendidikan Islam yang total dan meliputi segala aspek
kemampuan manusia memerlukan landasan falsafah pendidikan yang menjangkau pribadi setiap peserta
didik. Model buku yang diperlihatkan tidak lain digunakan untuk pelajaran bagi kita dalam mempelajari
Filsafat Pendidikan Islam. Model buku ini juga memberikan banyak sumber refrensi, yang memudahkan
pembaca dalam mencari informasi-informasi selain yang ada di buku.
13
Tugas pendidikan Islam setidaknya dapat dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut adalah:
pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi, proses pewarisan budaya, serta interaksi antara potensi
dan budaya
Al-Qur’an dan iman keduanya adalah cahaya yang dijadikan Allah di dalam hati hamba yang Dia
kehendaki dan keduanya adalah sumber segala kebaikan di dunia dan akhirat. Ilmu mengenai keduanya
adalah ilmu yang paling mulia dan paling utama bahkan tidak ada ilmu yang bermanfaat bagi pemiliknya
kecuali ilmu mengenai keduanya.
Dasar pertama dari konsep pendidikan Islam adalah sumber ajaran yang disepakati yang terdiri dari
4 macam yaitu Al-Qur’an, Al-Qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama dan yang paling pokok
juga sebagai argument dari berbagai hukum-hukum agama. Sunnah, Sunnah adalah segala sesuatu yang
dihubungkan kapada Rasulullah Saw baik itu perkataan, perbuatan, maupun persetujuannya begitupula
akhlaknya. Ijma, Ijma adalah consensus atau kesepakatan seluruh mujtahid umat Islam dalam satu hukum
pada satu masa. Dan Qiyas, Qiyas ini berarti menyamakan atau memperkirakan satu kasus yang tidak ada
nash menjelaskan mengenai hukumnya kepada satu kasus yang ada nash syara’ menjelaskan mengenai
hukumnya.
Pendidik dalam konsep Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi efektif,
kognitif maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
b) Saran
Saran atau harapan penulis adalah kita sebagai calon pendidik dituntuk untuk lebih memperdalam
ilmu dan berakhlak mulia, sehingga mampu menyiapkan peserta didik agar mampu berkreasi dan
memandang gurunya denga penuh hormat.
14
KEPUSTAKAAN
15