Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asiva Khoirunisa

Kajian oleh : Prof Dr. Abdul Mu’ti M. Ed

Kokohkan Hati dengan Iman, Taklukan Dunia dengan Islam

Ramadhan biasa dikaji dengan pendekatan bayani yaitu menempatkan ramadhan


sebagai suatu kebenaran yang mutlak. Akan tetapi, dalam konteks Muhammadiyah hal
tersebut tidaklah cocok, sebab dalam Muhammadiyah selain pendekatan yang mutlak harus
disertai pendekatan ilmiah. Dimana pendekatan ilmiah ini dapat dipikirkan secara logis
sehingga didalamnya terdapat langkah proses berpikir yang sistematis.

Menjelang ramadhan tahun 2023 pentingnya bagi umat islam untuk menyiapkan
kondisi jasmani serta rohani, sehingga seorang muslim dapat menjalankan ibadah ramadhan
contonya puasa dengan kefokusan. Selain berpuasa banyak sekali hal positif yang dapat
dilakuan pada saat bulan ramdhan yaitu mengaji, sedekah, menjaga hawa nafsu, serta
menjaga dalam bertutur kata.

“Ya Ayuhalladzina Amanu” yang artinya Wahai orang-orang yang beriman!! Melalui
kalimat tersebut begitu baiknya Allah memanggil kita dengan seruan kebajikan yaitu “orang-
orang yang beriman”, begitu baiknya bukan Allah menyeru kita dengan rasa penuh cinta dan
kasih sayang. Dengan seruan tersebut Allah bermaksud untuk mengajak kita menuju bulan
kebajikan bulan ramadhan “syahrul tarbiyah” dimana pada bulan ini dijadikan pengajaran
bagi umat muslim untuk dapat hidup sederhana dan merasakan penderitaan fakir miskin saat
mereka harus menahan lapar dan dahaga.

Pada bulan kebajikan ini Allah juga menurunkan Q.S Al-Alaq 1-5, selain menjadi
pengajaran, bulan ini juga dijadikan sebagai bulan “iqro” bacalah. Artinya saat bulan
ramadhan ini perlunya kita dalam membaca serta mengkaji Al Quran dalam rangka
membersihkan hati dan jiwa untuk menuju hari kemenangan yang suci, sehingga
terbangunnya keimanan dalam setiap jiwa kaum muslim. Ramadhan juga memberikan
banyak keberkahan diantaranya yaitu terbangunnya hubungan sosial antar umat muslim,
terbentuknya keteguhan hati, serta sebagai sarana untuk mempertebal keimanan.

Terbangunya keimanan dalam setiap jiwa ini berasal dari peradaban islam yang
berlandaskan ilmu pengetahuan “rob tarbiyah”. Sehingga perlunya keteguhan hati supaya
dalam menjalani bulan ramadhan seorang umat muslim benar-benar mencapai tingkat
keimanan yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai benteng pencegah kemungkaran dan
kemunafikan dalam diri. Pondasi utama seorang muslim dalam menjalani kehidupan yaitu
hati. Oleh sebab itu, pentingnya keseimbangan berpikir antara penggunaan akal serta
perasaan “hati” sehingga tercipta pikiran yang terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan.

Anda mungkin juga menyukai