Disusun oleh :
MUHAMMAD IKHBAR HADIAN | 20200060082 | DKV20B
Dosen Pengampu :
Dr IA HIDARYA, S.Pd.I., M.M
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Ukhuwah islamiyah dan indikator – indikator muslim yang baik” ini
dapat tersusun hingga selesai.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Agama dan
Etika. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas perkuliahan Agama dan Etika sesi 15 dengan tajuk
Ukhuwah Islamiyyah dan indikator – indikator muslim yang baik. Selain itu, makalah ini juga
berisi ilmu agar kita sebagai umat muslim dapat memahami tentang materi Ukhuwah dan dapat
mengidentifikasi Indikator indikator agar menjadi muslim yang baik. Diharapkan dengan adanya
makalah ini, bisa bermanfaat kepada rekan rekan yang membaca.
" Orang_orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan ( syirik ),
mereka itulah orang_orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk." ( QS.
Al_An'am : 82 ).
Karakter seorang Muslim/ Muslimah seperti ini akan ridak akan percaya pada kekuatan batu
akik, jin, jimat, pelet dan sebagainya, ia akan hindari karena ia yakin semua itu akan mengotori
aqidahnya.
2. SHAHIIHUL 'IBADAH ( BENAR IBADAHNYA )
Karakter ideal seorang Muslim /Muslimah berikutnya yaitu shahihul 'ibadah, artinya benar
ibadahnya sesuai dengan cara yang telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan .
Firman Allah SWT:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, dan janganlah
kamu membatalkan (merusak pahala) amal-amalmu." ( Q.S Muhammad: 33).
Artinya: "Barangsiapa melakukan amalan yang tidak termasuk dalam urusan agama kami, maka
amalan tersebut tertolak. " (H.R. Muslim).
Seorang muslim belum dikatakan sebagai seorang yang beriman hingga ia menjalankan perintah
Allah SWT dan menjauhi larangannya.
Kekuatan jasmani/ fisik yang kuat merupakan salah satu sisi pribadi pemuda muslim yang harus
ada. Untuk itu ia selalu berusaha menjaga kesehatan fisiknya, karena apabila fisik kuat, kita akan
mampu melaksanakan ajaran Islam secara optimal.
Artinya: "Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang
lemah... "(H.R Muslim dari Abu Hurairah).
Hadits ini merupakan motivasi bagi umat islam untuk menjadi umat yang kuat. Kuat yang
dimaksud adalah kuat dalam berbagai hal diantaranya ialah kuat fisiknya.
Fisik harus dipenuhi hak-haknya karena ia adalah amanah dari Allah SWT.
Artinya: "... Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan..." (Q.S Yusuf:
53).
Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada diri kita harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam,
jangan sampai menguasai diri kita
Rasulullah saw. bersabda:
Artinya: "Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti
apa yang aku bawa ( ajaran Islam)." (H.R. Hakim).
[األم ان ي هللا ع لى وت م نى هواها ن ف سه أت بع من وال عاجز ال موت ب عد ل ما وعمل ن ف سه دان من ال ك يس.] رواه
ال ترمذي
Artinya: " Orang kuat adalah orang yang dapat mengalahkan nafsunya dan beramal untuk bekal
sesudah mati, sedangkan orang lemah adalah orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya
serta mengharapkan berbagai (larunia) Allah secara beranganangan belaka. " ( HR.At_Tirmidzi).
Berjuang melawan hawa nafsu merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri
seorang muslim/muslimah, karena setiap manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan untuk
berbuat baik ataupun buruk. Untuk itu diperlukan kesungguhan dlm diri seseorang agar ia
cenderung untuk berbuat baik dan melaksanakannya sesuai dg ajaran Islam.
7. HARISHUN ALA WAKTIHI ( PANDAI MENJAGA WAKTU ).
Haritsun 'ala wawtihi, yaitu efisien dalam memanfaatkan waktunya, pantang menyia_nyiakan
waktu. Seorang muslim/muslimah selalu berusaha mengelola waktunya dengan baik, sehingga
waktunya selalu terisi dengan amalan yang produktif.
Ingat, sesungguhnya kita sangat terikat waktu. Sifat waktu itu dinamis, berjalan terus dan tidak
dapat diulang kembali. Oleh karena itu setiap Muslim amat dituntut untuk pandai mengelola
waktunya dg baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yg efektif, tak ada yang sia-sia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai sesama manusia, sangat penting untuk kita menghargai sesama baik sesama
muslim maupun non muslim. Persaudaraan yang harus dijalin tidak hanya persaudaraan
sesama agama, namun juga antar umat beragama Meskipun terdapat perbedaan, namun
Islam mengajarkan untuk tetap saling toleransi, menghargai, dan menjaga persatuan.
Sangat penting agar kita bisa bersosialisasi dengan sesama manusia, maka dari itu ada
beberapa indikator yang harus dicapai agar bisa menjadi seorang muslim yang baik guna
mempererat tali persaudaran antar agama, antar bangsa bahkan antar manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://plus.kapanlagi.com/memahami-arti-ukhuwah-dan-jenisnya-dalam-islam-ketahui-
pula-cara-mewujudkannya-f8bd53.html
https://www.kompasiana.com/fahiradenies/627918a8ef62f6584e188252/pengertian-
tujuan-dan-macam-macam-ukhuwah-islamiyah
https://artikelsiana.com/pengertian-ukhuwah-macam-macam-ukhuwah-adalah/
https://brainly.co.id/tugas/724536
https://depoknews.id/10-karakteristik-menjadi-muslim-sejati/
http://juliafebrianti.blogspot.com/2016/11/indikator-10-pencapaian-dan-karakter.html
http://menaraislam.com/akhlaq/10-karakter-muslim-sejati