Anda di halaman 1dari 4

P4GN merupakan kependekan dari Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan

Peredaran Gelap Narkotika.Istilah ini memang dipopulerkan bahkan menjadi program BNN pada
sejumlah daerah di Indonesia.Tujuannya untuk mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika.
P4GN tidak hanya melibatkan orang di BNN saja. Dilansir dari berbagai sumber, P4GN
melibatkan seluruh elemen untuk bersama dalam memberantas serta mencegah
penalahgunaan narkoba.
Dalam World Drug Report UNODC tahun 2020 tercatat sekitar 269 juta orang di dunia
menyalahgunakan narkoba (penelitian tahun 2018). Jumlah tersebut 30% lebih banyak dari tahun
2009 dengan jumlah pecandu narkoba tercatat lebih dari 35 juta orang (the third booklet of the
World Drugs Report, 2020). UNODC juga merilis adanya fenomena global dimana sampai dengan
Desember 2019 telah dilaporkan adanya penambahan temuan zat baru lebih dari 950 jenis.
Sementara di Indonesia, berdasarkan data Pusat Laboratorium BNN sampai dengan saat ini
sebanyak 83 NPS telah berhasil terdeteksi, dimana 73 NPS diantaranya telah masuk dalam
Permenkes No.22 Tahun 2020 .Berbeda dengan NPS yang terus meningkat, angka prevalensi
penyalahgunaan narkoba di Indonesia justru terjadi penurunan dari tahun ke tahun.
P4GN (Pencegahan,Pemberantasan,Penyalahgunaan,dan Peredaran Gelap Narkoba)
First, saya ingin menyampaikan maksud dan tujuan saya menulis artikel dengan tema P4GN. Ini
merupakan tugas TIK yang dibeikan guru TIK saya. Karena sekolah saya sedang gencar
mengkampanyekan gerakan P4GN, yaaa, sudahhhhhh dikasihlah tugas ini kepada kita :):). Fyi,
saya habis ulangan bahasa Indonesia dengan tema perang melawan narkoba dan saya menulis
tentang P4GN, hahahahaaa creepy :v

Di bawah ini merupakan istilah-istilah yang berkaitan dengan NARKOBA :


Narkoba adalah akronim/singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Badan Adiktif lainnya atau
dapat pula menjadi Narkotika dan Bahan Berbahaya lainnya. Setahu saya istilah ini menjadi kata
yang specifik/trademark dipakai oleh keluarga besar Badan Narkotika Nasional, dibanding
instansi/kementrian lainnya.
Napza adalah akronim/singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya.
Sebaliknya istilah ini banyak dipakai oleh Kementrian Kesehatan. Jadi dari istilah yang dipakai
saja kita sebenarnya bisa menebak dari lembaga atau instansi mana mereka berasal/bekerja.
Narkotika ialah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat
psikotropika melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif ialah bahan yang penyalahgunaannya dapat menimbulkan ketergantungan psikis.

P4GN
Menurut perkiraan, saat ini di seluruh dunia sudah beredar 348 jenis narkotika baru yang dikenal
dengan nama new phsycoactive substances (NPS). Sementara itu, di wilayah Indonesia Badan
Narkotika Nasional (BNN) menemukan sekitar 29 jenis NPS yang menghasilkan efek sama seperti
ekstasi dan sabu-sabu, bahkan beberapa NPS mempunyai dampak yang lebih berbahaya dan
mematikan.
Sebagai gambaran, data hasil penelitian yang dilakukan BNN bekerja sama dengan peneliti dari
Puslitkes Universitas Indonesia tahun 2011 didapat estimasi angka penyalahguna narkoba di
Indonesia mencapai prevalensi 2,2% dari penduduk berusia 10 s/d 59 tahun atau setara dengan 3,8
juta jiwa. Kurang lebih 15 ribu anak bangsa mati sia-sia karena penyalahgunaan narkotika.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika, mulai dari kegiatan pemberantasan antara lain melalui
pengungkapan jaringan penyelundupan narkotika dan pengungkapan pabrik gelap narkotika,
kegiatan pencegahan antara melalui kampanye nasional program Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), serta kegiatan rehabilitasi.
Untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika dan prekursor narkotika, hari ini, Rabu, 19 November 2014, Badan POM dan BNN
menandatangani nota kesepahaman sebagai landasan kerja sama yang sinergis mengenai
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor
narkotika.
Melalui nota kesepahaman ini, Badan POM dan BNN sepakat melakukan pertukaran informasi
terkait pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika, dan prekursor narkotika; penyusunan ketentuan hukum dan/atau pedoman terkait
peredaran bahan psikoaktif baru; peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia
melalui pendidikan dan pelatihan; pemeriksaan tes/uji narkoba; serta pelaksanaan sosialisasi
program wajib lapor dan rehabilitasi bagi pecandu, penyalah guna dan korban penyalahgunaan
narkotika dan prekursor narkotika. Di samping itu juga dilakukan pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat melalui diseminasi informasi dan advokasi tentang pencegahan dan penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

Bahaya mengomsumsi NARKOBA :

Bahaya narkoba tidak hanya berdampak pada fisik saja melainkan berdampak buruk juga pada
kesehatan dan kelangsungan hidup. Selain merusak masa depan, narkoba dapat merenggut nyawa
seseorang. Jika pemakai narkoba dari fisiknya terlihat kurus, pucat, mual-mual, dan lain-lain.
Bahaya lain yang bisa dialami oleh pemakai narkoba diantaranya:

Hilang kesadaran

Seseorang yang mengkonsumsi narkoba akan mengalami hilang kesadaran atau biasa disebut
dengan istilah depresan. Ketikaseseorang mengkonsumsi narkoba maka setelah itu dia akan
merasa lesu, pusing, dan tertidur. Namun, bukan tertidur pulas seperti orang tidur pada umumnya
melainkan mabuk. Ketika seseorang mabuk tentu tidak akan sadar dengan apa yang dia lakukan
sehingga sering sekali terjadi tabrakan motor dan mobil karena supir mabuk berat.
Berhalusinasi

Selain hilang kesadaran bahaya lainnya yaitu mengalami halusinasi. Akibat tidak sadarkan diri
maka pemakai narkobapun bisa melihat sesuatu yang orang lain tidak melihatnya tanpa disengaja
membayangkannya. Halusinasi bisa berbentuk visual (objek, bayangan seseorang, dan lain-lain)
dan suara (music, nama dipanggil orang lain, dan lain sebagainya.Contoh, ketika pemakai narkoba
berhalusinasi mendengar suara musik yang kencang, tentu dia akan berjoget-joget mengikuti
alunan musik meskipun sebenarnya suara music tidak ada.

Terkena penyakit mematikan

Orang yang mengkonsumsi narkoba secara terus-menerus akan terkena berbagai penyakit yang
mematikan. Mengapa? Karena di dalam narkoba terdapat zat Synthetic Cannabinoids, Synthetic
Cathinones, methylone, dan lain sebagainya yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Zat tersebut
akan menyerang beberapa organ tubuh dan lama-lamasistem saraf akan rusak dan dapat
menyebabkan kematian.

Kecanduan

Pemakai narkoba bisa kecanduan jika sudah terbiasa mengkonsumsi narkoba, akibatnya mereka
akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang dan bisa membeli narkoba. Contohnya,
mencuri, berbohong kepada orang tua, menjual barang berharga sampai habis, dan lain sebagainya.
jika pemakai tidak bisa mengkonsumsi narkoba tentu dia akan mengalami sakaw.

Sebagai tambahan jika Anda sudah mengkonsumsi narkoba dan ingin berhenti Anda bisa
mengikuti rehabilitas. Jika Anda sudah tahu apa saja hal yang bisa membahayakan diri seperti yang
sudah dijelaskan di atas karena menggunakan narkoba. Sebaiknya Anda tidak berpikir untuk
menggunakannya.

Anda mungkin juga menyukai