: Master
Trainer
CURICULUMVITAE
NAMA : DR. SUPARDI,SH.MH.
NOMOR HP : 085894943707
Email : pardi_212@yahoo.com.
PEKERJAAN : Master Trainer.
PENDIDIKAN :
1. UMUM : S3( Hukum Pidana ) PERNAH PENUGASAN KE
PERNAH BERTUGAS DI BNN RI LUAR NEGERI AL :
KEJURUAN /TRAINING YG PERNAH DIIKUTI AL
1. DIKJUR UNIT OPSNAL INTELIJEN
2. PERWIRA DASAR RESERSE 1. TENAGA PENGAJAR 1. CAMBODIA
3. PERWIRA LANJUTAN RESERSE 2. MASTER TRAINER 2. SINGAPURA
4. PERWIRA RESERSE NARKOBA 3. KASUBDIT PER-UU-AN 3. BANGKOK , THAILAND
5. PERWIRA LINGKUNGAN HIDUP 4. ANALIS PER-UU-AN 4. MALAYSIA
6. PERWIRA ENTERMEADITE
7. PERWIRA PRE ADVANCE 5. KEPALA BNNK JAKTIM 5. MYANMAR
8. ILLLICIT DRUGS TRAFFIKING 6. KASUBDIT BANTUAN 6. PHILIPINA
9. MONEY LAUNDERING ( JCLEC ) HUKUM 7. VIENNA AUSTRIA
10. PREKURSOR ( 2 X ) 7. KABID PENINDAKAN 8. JEPANG
11. INTERNATIONAL LAW ENFORCEMENT( 2X )
12. FINANCIAL INSVESTIGATION 9. AUSTRALIA
13. COCAINE-RELETED CRIME 10.LAOS
14. DRUG ENFORCEMENT 11.TIMOR LESTE
15. INTERNATIONAL LAW ENFORCEMENT 12.VIETNAM
16, MASTER TRAINER
13.CHINA
Dasar Hukum
1. UU No. 8 tahun 1996 ttg ratifikasi konvensi tentang bahan-bahan
Psychotropic pada tahun1971;
2. UU no 7 tahun 1997 tentang ratifikasi konvensi PBB tahun 2008
tentang perang terhadap perdagangan gelap narkotika dan
psikotropika;
3. UU No.8 tahun 1981 ttg Hukum Acara Pidana
4. UU No.8 tahun 2010 ttg Pencegahan dan Pemberantasan TP Pencucian
Uang.
5. UU No. 5 tahun 1997 ttg Psychotropic (khusus Golongan III & IV)
6. UU No. 2 tahun 2002 ttg Kepolisian Negara Republik Indonesia
7. UU No. 35 tahun 2009 ttg Narkotika
8. UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
9. Peraturan Presiden RI No.47 Tahun 2019 tentang perubahan Perpres
No. 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional
10. Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 2 Tahun 2020 Tentang
P4GN, tahun 2020-24.
Komitmen dunia dalam memerangi narkoba
dari aspek hukum
KEBIJAKAN PEMERINTAH :
• Lahir Instruksi Presiden No.6/1971 ( Bakolak Inpres 6/1971)
menangani berbagai bentuk ancaman yang mengganggu
keamanan negara.
• Masalah uang palsu
• Orang Asing
• Subversi
• Penyelundupan
• Kenakalan Remaja dan
• Narkotika
seterusnya lahir : BKNN, BNN , BNN/BNP/BNK/KOTA
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN REGULASI
Terdiri
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.
PREKURSOR ANGKA 2
PEMBUATAN NARKOTIKA
TABEL I TABEL II
1. ACETIC ANHYDRIDE 1. ACETONE
2. N-ACETYLANTHRANILIC ACID 2. ANTHRANILIC ACID
3. EPHEDRINE 3. ETHYL ETHER
4. ERGOMETRINE
5. ERGOTAMINE
4. HYDROCHLORIC ACID
6. ISOSAFROLE 5. METHYL ETHYL KETONE
7. LYSERGIC ACID 6. Phenylacetic Acid.
8. 3,4-METHYLENEDIOXYPHENYL-2-PROPANONE 7. PIPERIDINE
9. NOREPHEDRINE 8. SULPHURIC ACID
10. 1-PHENYL-2- PROPANONE 9. TOULUENE
11. PIPERONAL Prekursor adalah zat atau bahan pemula atau
12. POTASSIUM PERMANGANAT
bahan kimia yang dapat digunakan dalam
13. PSEUDOEPHEDRINE
14. SAFROLE pembuatan narkotika yang dibedakan dalam
tabel sbgm terlampir dlm UU ini.
ANGKA 3
PRODUKSI
NARKOTIKA
EKSPOR
LUAR NEGERI
MENGELUARKAN
MEMASUKKAN
Daerah Pabean
ANGKA 5
Impor adalah kegiatan memasukkan narkotika
dan prekursor ke dalam Daerah Pabean
ANGKA 13
PECANDU NARKOTIKA
MENYALAHLAHGUNAKAN
NARKO DLM KEADAAN
KETERGANTUNGAN
NARKO
KONDISI
DITANDAI
MENGGUNAKAN NARKOTIKA
PROSES
KEGIATAN PENGOBATAN
TERPADU
MEMBEBASKAN PECANDU DR
KETERGANTUNGAN NARKOTIKA
ANGKA 17
Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses
kegiatan pemulihan secara terpadu, baik
fisik, mental maupun sosial, agar bekas
REHABILITASI SOSIAL pecandu Narkotika dapat kembali
melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan masyarakat.
PROSES
KEGIATAN PEMULIHAN
TERPADU
▪ MENYURUH
▪ MENGANJURKAN
▪ MEMFASILITASI
▪ MEMBERI KONSULTASI
Pasal 69
Untuk dapat diusulkan menjadi Kepala BNN, seorang calon harus
memenuhi syarat:
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah strata 1 (satu);
e. berpengalaman paling singkat 5 (lima) tahun dalam penegakan hukum dan
paling singkat 2 (dua) tahun dalam pemberantasan Narkotika;
g. berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; cakap, jujur, memiliki
integritas moral yang tinggi, dan memiliki reputasi yang baik;
h. tidak pernah melakukan perbuatan tercela;
i. tidak menjadi pengurus partai politik; dan
j. bersedia melepaskan jabatan struktural dan/atau jabatan lain selama
menjabat kepala BNN.
Dalam melaksanakan tugas pemberantasan penyalahgunaan
PS 71 dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika, BNN
berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan
Prekursor Narkotika.
PS 72
(1) Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71
dilaksanakan oleh penyidik BNN.
(2) Penyidik BNN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat
dan diberhentikan oleh Kepala BNN.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara
pengangkatan dan pemberhentian penyidik BNN
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan
Kepala BNN.
f) memeriksa surat dan/atau dokumen lain tentang penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
l) melakukan tes urine, tes darah, tes rambut, tes asam dioksiribonukleat
(DNA), dan/atau tes bagian tubuh lainnya;
Pasal 70
o) membuka dan memeriksa setiap barang kiriman melalui pos dan alat-alat
perhubungan lainnya yang diduga mempunyai hubungan dengan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
q) melakukan uji laboratorium terhadap sampel dan barang bukti Narkotika dan
Prekursor Narkotika;
r) meminta bantuan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan tugas
penyidikan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika; dan
Inggris,
Turki
Tiongkok
Timur Tengah
(Qatar, UEA, Iran, 20.000 50.000 1.5 juta
Suriah)
Golden Triangle per gram per gram per gram
(Thailand,
Golden Crescent Vietnam,Kamboja)
India
(Afghanistan, Pakistan)
Tiongkok Iran Indonesia
Malaysia
Jalur Meth
Jalur MDMA
Jalur Ganja
Jalur NPS 33
VIA UDARA
PENCEGATAN
WILAYAH ASING
VIA LAUT
VIA DARAT
PERBATASAN PERBATASAN
MASUK MASUK
▪ CONTROL
DELIVERY ▪ KONTRA
▪ SURVEILANC
E
▪ RPE
35
35
DASAR HUKUM
BAB XII
PENYIDIKAN, PENUNTUTAN DAN PEMERIKSAAN
DI SIDANG PENGADILAN
BUKA & RIKSA BARANG KIRIMAN POS & ALAT PERHUBUNGAN YG DIDUGA
BERHUBUNGAN DGN LAHGUN & EDAR GELAP NAR & PREK NAR
SEGEL NAR & PREK NAR YG DISITA
UJI LAB SAMPEL & BB NAR & PREK NAR
MINTA BANTUAN TENAGA AHLI UTK LIDIK LAHGUN & EDAR GELAP NAR & PREK NAR
HENTIKAN LIDIK BILA TIDAK CUKUP BUKTI LAHGUN & EDAR GELAP NAR & PREK NAR
❑ Kasus Narkoba umumnya tangkap tangan
❑ Lidik yg sempurna memudahkan sidik
❑ Berlakukan 3X24 jam, dpt perpanjang (pasal 76)
❑ Saksi minimal 2 orang
❑ BB utama diyakini Narkoba berdsrkan Lab
Pasal 81
Penyidik Polri dan Penyidik BNN berwenang
sidik TP Narkotika berdasarkan UU ini
PS 76 (1) Pelaksanaan kewenangan penangkapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
75 huruf g dilakukan paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam
terhitung sejak surat penangkapan diterima penyidik.
(2) Penangkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang
paling lama 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam.
Ps.75 (G) Menangkap dan menahan orang yang diduga melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika.
SPRIN KAP
MAX. 3 X 24 JAM SEJAK SPRINKAP DITERIMA PENYIDIK DAPAT DIPERPANJANG MAX. 3 X 24 JAM
TSK
PENYIDIK
ORANG ASING
◼ Juru Bahasa (177 KUHAP)
◼ Penasehat Hukum (54-56 KUHAP)
◼ Berhak hub Kedubes (57 KUHAP)
◼ Setiap mindik yg ditandatangani tsk,
HARUS DITANDATANGANI JURU BAHASA
◼ Beritahukan kap & han ke Kedubes
◼
KETENTUAN PIDANA
Dalam UU No.35 Th 2009
Tentang Narkotika
memelihara,
Narkotika Gol I dalam
memiliki, bentuk tanaman;
menyimpan,
menguasai,
menyediakan,
DIPIDANA
memelihara, ➢ Lebih 1 KG
Narkotika Gol I dalam ➢ Lebih 5 BTG POHON
memiliki, bentuk tanaman;
menyimpan,
menguasai,
SEUMUR HIDUP
menyediakan, DIPIDANA ATAU
memiliki,
Narkotika Gol I dalam
menyimpan,
bentuk bukan tanaman;
menguasai,
menyediakan,
DIPIDANA
memiliki,
SEUMUR HIDUP
DIPIDANA ATAU
▪ UTK DIJUAL
▪ MENJUAL
▪ MEMBELI
MENAWARKAN ▪ MENERIMA NARKOTIKA
UNTUK ▪ MENJADI PERANTARA DLM JUAL BELI GOL I
▪ MENUKAR
▪ MENYERAHKAN
DIPIDANA
DIPIDANA
• MATI
• PENJARA SEUMUR HIDUP
• PENJARA MIN 6 TH
• PENJARA MAX 20 TH
• DENDA MIN 1 M
• DENDA MAX 10 M + 1/3
PASAL115 1 Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim,
mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana
penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
SETIAP ORG TANPA
HAK DAN MELAWAN
HUKUM
▪ MEMBAWA
▪ MENGIRIM
▪ MENGANGKUT
NARKOTIKA GOL I DIPIDANA
▪ MENTRANSITO
• PENJARA MIN 4 TH
• PENJARA MAX 12TH
• DENDA MIN 800 JT
2 DALAM HAL
• DENDA MAX 8 M
PERBUATAN
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 4 TH
GOL I
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 2 TH
GOL II
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 1 TH
GOL III
PS 128 (1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak
melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam)
bulan atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh
orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat
(1) tidak dituntut pidana.
PECANDU YG SUDAH CUKUP UMUR & SENGAJA TIDAK MELAPORKAN DIRI, DIPIDANA
PIDANA KURUNGAN MAX. 6 BULAN ATAU PIDANA DENDA MAX. Rp. 2 JUTA.
Pasal 139
(1) Penyidik pegawai negeri sipil yang secara melawan hukum tidak
melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 dan Pasal
89 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp
100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
(2) Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia dan penyidik BNN yang
secara melawan hukum tidak melaksanakan ketentuan sebagimana
dimaksud dalam Pasal 87, Pasal 89, Pasal 90, Pasal 91 ayat (2) dan (3) dan
Pasal 92 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) dikenai pidana sebgaimana
dimaksud ayat (1).
JUMLAH NPS YANG TERIDENTIFIKASI
DUNIA DAN INDONESIA
76
JENIS NPS
TERIDENTIFIKASI
DI INDONESIA
899
JENIS NEW PSYCHOACTIVE SUBSTANCES
(NPS) YANG TERIDENTIFIKASI DI
DUNIA (UNODC - CURRENT NPS
THREATS VOL.1, MARCH 2019)
71
JENIS NPS
SUDAH DIATUR
DALAM PERMENKES
NOMER 50 TAHUN
5
JENIS NPS
2018 BELUM DIATUR
DALAM
PERMENKES
JENIS NPS YANG BEREDAR
DI INDONESIA
Phencyclidine-type
Plant based substances
substances
75
JENIS – JENIS NARKOBA
GOLONGAN I : GOLONGAN II :
GOLONGAN III :
➢ DILARANG DIGUNAKAN DALAM ➢ DIGUNAKAN SEBAGAI
➢ DIGUNAKAN DALAM
PENGOBATAN/LAYANAN PENGOBATAN SBG PILIHAN
PENGOBATAN
KESEHATAN TERAKHIR
➢ BISA MENYEBABKAN
➢ DIGUNAKAN TERBATAS UTK ➢ BISAMENYEBABKAN
KETERGANTUNGAN
PENELITIAN ATAS KETERGANTUNGAN
RINGAN
REKOMENDASI KEMENKES ➢ SANKSI PIDANA 2 THN
➢ SANKSI PIDANA 1 THN
➢ SANKSI PIDANA 4 THN
TEMBAKAU CAP GORILA
EFEK YG DITIMBULKAN
-BISA MENGAKIBATKAN
KETAGIHAN
-PUNYA EFEK MODUS PENJUALAN
MENENANGKAN
PENGGUNANYA DITAWARKAN
-BISA MENIMBULKAN MELALUI
MEDIA SOSIAL
HALUSINASI
- MEMICU TREMOR
(GEMETAR DI TANGAN)
KOMPOSISI
CAMPURAN ANTARA TEMBAKAU
DAN GANJA SINTETIS, HARGA BARANG DIKIRIM TEMBAKAU
MENGANDUNG SENYAWA RP 350 RIBU MENGGUNAKAN DIBUNGKUS DALAM
UNTUK SEKITAR JASA PE8N0GIRIMAN PAKET-PAKET
CANNABINOID SINTETIS (EFEK
8-10 GRAM BERLABEL MERK LAIN
SPT GANJA)
GANJA
EFEK YG DITIMBULKAN :
➢BERHALUSINASI
➢RASA GEMBIRA BERLEBIHAN,MERASA
CURIGA
➢BERKURANGNYAKEMAMPUAN
KOORDINASI,
➢PERTIMBANGAN, DAN DAYAINGAT
➢DEPRESI, KEBINGUNGAN
➢RADANG PARU-PARU, IRITASI,
PEMBENGKAKAN
➢SALURAN NAFAS
➢DAPAT TERSERANG KANKER
➢MENURUNNYA KEMAMPUAN BERPIKIR,
➢MEMBACA, BERBICARA, BERHITUNG &
BERGAUL
➢MENURUNNYA KADAR HORMON
PERTUMBUHAN, DLL
EFEK YG DITIMBULKAN :
➢ JANTUNG BERDEBAT-DEBAR
➢ SUHU BADAN NAIK
➢ TIDAK BISA TIDUR SHG WAJAH
TERLIHAT PUCAT
➢ TIMBUL EUFORIA YG TINGGI HINGGA
BERHALUSINASI
➢ NAFSU MAKAN HILANG
➢ GIGI MENJADI RAPUH KRN
KEKURANGAN KALIUM
➢ DEPRESI BERKEPANJANGAN
SHABU
EFEK YG DITIMBULKAN :
➢ MENYEBABKAN RASA HAUS YG SGT
BERLEBIHAN
➢ DIARE, MUAL, MUNTAH
➢ MENJADI HIPERAKTIF
➢ SAKIT KEPALA, PUSING
➢ GEMETAR TAK TERKONTROL
➢ DENYUT NADI YANG SANGAT CEPAT
➢ HILANGNYA NAFSU MAKAN, DLL
EKSTASI
Efek umum
• Stimulan—meningkatkan aktivitas SSP.
• Depresan—menurunkan aktivitas SSP.
• Opioid—menurunkan aktivitas SSP.
• Halusinogen—menghasilkan satu
spektrum pengalaman sensori yang
terdistorsi dan nyata, serta
mempengaruhi mood dan proses
berpikir.
NARKOTIKA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI 3 (TIGA):
1. Narkotika Golongan I
Hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan; tidak
digunakan dalam terapi. Potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : opium, candu,jicing,jicingko,koka(daun+tanaman),kokain,ganja.
2. Narkotika Golongan II
Pada Golongan dua ini, narkotika berkhasiat untuk pengobatan sebagai pilihan
terakhir serta dapat digunakan dalam terapi dan atau ilmu pengetahuan.
Potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : morfina.
3. Narkotika Golongan III
Narkotika golongan tiga ini berkhasiat untuk pengobatan,bisa digunakan
dalam terapi dan atau tujuan pengembanagn ilmu pdengetahuan. Potensi
ringan mengakibatkan ketergantungan.
Contoh : Asetil dihidrokodeina, kodeina.
Golongan Utama Narkoba & Contohnya
Lysergic acid
Kokain Heroin Alkohol diethylamide
(LSD)
Amfetamin Morfin Barbiturat Mescaline
Metamfeta
Opium Benzodiazepina Peyote
-min
Nikotin,
Oxycontin Rohypnol Mushrooms
kafein
OPIUM KETAMINE
GANJA KOKAIN
SHABU
EKSTASI PUTAUW
LSD
AMPHETAMINE CODEIN
You KNOW Drugs
ASLI INDONESIA
DGN KANDUNGAN
THC > 15 %
Kejahatan Narkotika
digolongkan sebagai
Extra-ordinary International Organized Crime
dengan jaringannya yang meng-global.
Kejahatan Narkotika terjadi
menembus batas-batas yurisdiksi suatu negara,
tidak mengenal batas negara (borderless)
sehingga karenanya
kejahatan ini juga digolongkan sebagai
Transnational Crime . sehingga harus ditangani
secara luar biasa (extra ordinary measures).
ANCAMAN TEKNOLOGI INFORMASI (CYBER)
memelihara,
Narkotika Gol I dalam
memiliki, bentuk tanaman;
menyimpan,
menguasai,
menyediakan,
DIPIDANA
memelihara, ➢ Lebih 1 KG
Narkotika Gol I dalam ➢ Lebih 5 BTG POHON
memiliki, bentuk tanaman;
menyimpan,
menguasai,
SEUMUR HIDUP
menyediakan, DIPIDANA ATAU
Denda
tambahan
1/3 1/3
PASAL 112 1
memiliki,
Narkotika Gol I dalam
menyimpan,
bentuk bukan tanaman;
menguasai,
menyediakan,
DIPIDANA
memiliki,
SEUMUR HIDUP
DIPIDANA ATAU
Denda
tambahan
1/3 1/3
SETIAP ORG TANPA HAK 1
DAN MELAWAN HUKUM PASAL 113
▪ UTK DIJUAL
▪ MENJUAL
▪ MEMBELI
MENAWARKAN ▪ MENERIMA NARKOTIKA
UNTUK ▪ MENJADI PERANTARA DLM JUAL BELI GOL I
▪ MENUKAR
▪ MENYERAHKAN
DIPIDANA
DIPIDANA
• MATI
• PENJARA SEUMUR HIDUP
• PENJARA MIN 6 TH
• PENJARA MAX 20 TH
• DENDA MIN 1 M
• DENDA MAX 10 M + 1/3
PASAL115 1 Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum
membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito
Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
SETIAP ORG TANPA belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
HAK DAN MELAWAN Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling
HUKUM banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
▪ MEMBAWA
▪ MENGIRIM
▪ MENGANGKUT
NARKOTIKA GOL I DIPIDANA
▪ MENTRANSITO
• PENJARA MIN 4 TH
• PENJARA MAX 12TH
• DENDA MIN 800 JT
2 DALAM HAL
• DENDA MAX 8 M
PERBUATAN
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 4 TH
GOL I
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 2 TH
GOL II
PIDANA PENJARA
UTK DIRI SENDIRI NARKOTIKA MAX 1 TH
GOL III
PS 103 (1) Hakim yang memeriksa perkara pecandu Narkotika dapat:
a. memutus untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika pecandu Narkotika tersebut
terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika; atau
b. menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan
dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika pecandu Narkotika tersebut tidak
terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
(2) Masa menjalani pengobatan dan/atau perawatan bagi pecandu Narkotika
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperhitungkan sebagai masa
menjalani hukuman.
MEMUTUS TETAPKAN
PECANDU PECANDU
BEROBAT & BEROBAT &
RAWAT MELALUI RAWAT MELALUI
REHABILITASI REHABILITASI
JIKA PECANDU JIKA PECANDU
TERBUKTI TIDAK TERBUKTI
BERSALAH BERSALAH
PS 128 (1) Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) yang sengaja tidak
melapor, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam)
bulan atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
(2) Pecandu Narkotika yang belum cukup umur dan telah dilaporkan oleh
orang tua atau walinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat
(1) tidak dituntut pidana.
PECANDU YG SUDAH CUKUP UMUR & SENGAJA TIDAK MELAPORKAN DIRI, DIPIDANA
PIDANA KURUNGAN MAX. 6 BULAN ATAU PIDANA DENDA MAX. Rp. 2 JUTA.
TIM HUKUM
TIM DOKTER
(Kemenkumham
(Dokter dan Psikolog) Kejaksaan, Polri, dan
BNN)
ALUR REHABILITASI 2019
INPUT
PERSIAPAN REHABILITASI PASCA REHAB
MEDIS - SOSIAL
LAYANAN
PASCAREHAB
INTER REGULER
VENSI
SKRINING OUTCOME
SINGKAT
PECANDU
atau
KORBAN PENYALAH GUNAAN PULIH,
NARKOBA RENCANA LAYANAN PRODUKTIF
TERAPI RAWAT PENERI
PASCAREHAB BERFUNGSI
ASESME REHAB JALAN MAAN SOSIAL
LANJUT
• DATANG SENDIRI N
• DIANTAR KELUARGA/
MASYARAKAT ▪ Voluntary
• PROSES HUKUM ▪ Compolsar
y RAWAT LAYANAN
INAP PASCAREHAB
INTENSIF
RELAPSE
Strategi BNN RI
Hard Power
Pemberantasan
S Pencegahan
WAR o
f
ON DRUGS
t Trustable
Pemberdayaan Indonesia
P4GN and
Bersinar
P Masyarakat Accountable
Perang melawan Narkoba, o
mewujudkan Indonesia Bersinar w
(Bersih Narkoba). e
r Rehabilitasi
IT Development
Kerja Sama
and Research
Smart Power Empowering
STOP NARKOBA
SUPARDI : 085894943707 E-mail pardi_212@yahoo.com