A. URAIAN MATERI
pluralisme yang berbeda beda agama, suku, budaya, dan bahasa. Adanya
lain, dengan jelas disebutkan bahwa keberagaman yang selama ini dimiliki oleh
yang pernah ada, agar nuansa perpolitikan yang berlaku di Indonesia saat ini
berhubungan dengan hajat banyak orang sebagai sarana dan proses untuk
merupakan sistem interaksi yang ditentukan oleh fakta yang berhubungan dengan
falsafah, gagasan, cita-cita, nilai-nilai, doktrin, atau wawasan yang melekat pada
Indonesia. Oleh karena itu, sistem politik Indonesia merupakan sistem khas atau
politik yang bersifat keindonesiaan yang diwarnai oleh nilai-nilai luhur Pancasila,
UUD 1945, nilai-nilai proklamasi, Bhineka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
sebagai seluruh proses sejarah dari saat berdirinya negara Indonesia sampai
dewasa ini maupun hanya dalam periode tertentu dari proses perjalanan sejarah.
Indo nesia dari periode yang satu ke periode yang lain, misalnya sistem politik
Untuk menjawab pertanyaan diatas, ada hal hal yang harus diteliti mengenai:
a. Para politisi menganggap bahwa falsafah yang selama ini digunakan tidak
b. Sistem politik yang selama ini berlaku di Indonesia masih banyak memiliki
1) terbuka;
3) saling bergantung;
Menurut Voich Jr. dan William A. Schrode ciri sebuah sistem bersifat :
2) menyeluruh;
3) terbuka;
Menurut Elias M Awad (1979:5-8), “ciri pokok dari sebuah sistem meliputi:
1) mempunyai tujuan;
4) terdiri atas berbagai unsur atau komponen (sub system) yang saling
bergantung dan berhubungan;
aturan untuk sistem itu sendiri dalam menyesuaikan diri dengan keadaan
lingkungan dimana tempat sistem itu berada harus terbuka dalam menerima
dan input dari luar lingkungannya. Hal ini merupkan sekumpulan unsurunsur yang saling berkaitan
antara interdependensi yang satu dengan yang
ainnya, serta mampu beradaptasi dengan kapasitas yang dimilikinya agar bisa
Resume:
melakukan perubahan dengan kontrol dan kerjasama antar unsur agar tujuan
agar hubungan hubungan yang ada akan membuat suatu kebulatan dalam
berjalannya sistem.
masyarakat yang mempunyai tujuan sama. Sistem diciptakan melalui nilainilai yang berlaku di
masyarakat serta menggabungkannya dengan
2) Pengertian “wholiism”
Teori dalam Konsep wholiism mengatakan bahwa: “faktor-faktor yang
3) Keterbukaan
4) Transformasi persoalan
6) Mekanisme pengawasan
Dalam prakteknya, sebuah sistem harus mampu berkembang sesuai
dengan kebutuhan, oleh karena itu, sebuah sistem harus memiliki sifat yang
masyarakat”.
berhubungan dengan negara, oleh karena itu perlu mengetahui lebih mendalam
mengenai konsep negara. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang
mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya”.
Politics” mengatakan : “ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari negara, tujuan
negara, dan lembaga yang akan melaksanakan tujuan itu; serta hubungan
h. Dalam bukunya, Joyce Mitchel yang berjudul: “Political Analysis and Public
seluruhnya”.
i. Menurut Harold D Laswell dalam buku yang berjudul “Who Gets what, when,
kebijaksanaan umum”.
Di era kepeminpinan Presiden Sukarno pada tahun 1950 sampai dengan tahun
17 Agustus 1950 sampai dengan 6 Juli 1959. Sistem politik yang berlaku pada
konstitusi yang berlaku ketika itu, masih menggunakan UUDS 1950 dengan
menggunakan sistem parlementer dalam menjalankan peerintahan di
dekrit presiden pada tanggal 5 Juli 1959, dan perubahan penggunaan konstitusi
pemerintahan yang baru. Namun pada saat itu konstitusi masih menggunakan
perumusan GBHN ada pada MPR sebagai lembaga tertinggi ketika itu.
2) Para mentri ikut bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil oleh
pemerintah
DPR,
Kabinet lama diganti menjadi kabinet baru dengan nama kabinet kerja,
dan yang pertama ditunjuk sebagai menteri adalah Ir. H. Juanda. Pada masa
terjadi di akhir tahun 1965 hal ini terjadi karena perkembangan ideologi
nasakom.
hidup, selama masih menjadi rekan kerja yang baik oleh presiden. Jumlah
partai yang ada dibatasi, dan suara partai yang berbeda dengan presiden
anggota DPR hanya sebagai pendukung presiden, dan tidak lagi mempunyai
Republik Indonesia dan digantikan oleh wakilnya yakni B.J. Habibie menjadi
rezim Suharto. Pada masa ini, semua lembaga di pemerintahan dan lembaga
sebuah institusi yang kompleks, bukan hanya terdiri atas presiden, melainkan
1) Konstitusi
pasal dalam
Indonesia.
2) Budaya
Resume:
sendiri.
3) Otoritas pribadi
bakti yang cukup lama karena keunikan kualifikasi dan sifat-sifat pribadinya.
Jika Soekarno menjadi penguasa kuat karena ia adalah -fouding fatherproklamator kemerdekaan,
bangsa Indonesia, Soeharto menjadi
MPR yang tidak diisi DPR, bersidang setiap lima tahun sekali untuk memilih
presiden dan menentukan GBHN, dan 100 kursi DPR disisikan bagi perwira
yang dilakukan oleh birokrasi sipil dan militer terhadap pejabat pusat dan
lagi institusi Bakorstanasda yang bisa mengendalikan jenis berita dan orangorang yang boleh berbicara
kepada publik.
hal-hal berikut:
para deputi diangkat oleh presiden dari daftar calon yang diusulkan oleh DPR.
Resume:
miskin, seperti kaum buruh, petani, nelayan, pegawai rendahan, dan yang
tersisihkan lainnya tidak cukup memiliki kesadaran politik yang memadai untuk
terpencil sekalipun”.
menjadi sangat kuat pada masa orde baru. Cara hegemoni adalah menghindari 15
kekerasan untuk menundukan orang lain, namun cara yang digunkan adalah
dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan.
Peran militer pada masa orde baru sangat besar dalam pemerintahan. Istilah
ini dikenal dengan dwifungsi ABRI. Pada masa ini, ABRI sekarang dikenal dengan
TNI, masuk dalam perpolitikan masyarakat sipil dengan menduduki posisi penting
Menurut Wiliam R. Lidle, (2001, 73-78): “Rezim Orde Baru dapat dikatakan
sebagai era kemenangan militer karena peranannya menjadi sangat besar. ABRI
(yang kemudian berubah menjadi TNI) mengintervensi politik sipil melalui doktrin
dwifungsi. Dengan doktrin ini, militer memperoleh legitimasi untuk masuk ke ranah
politik sipil, antara lain dengan menempatkan tenaga militer yang aktif ataupun
Resume:
pensiunan di MPR, DPR, DPRD, eksekutif, dan staf pemerintah pusat ataupun
ABRI. Pada tahun 1996 seperempat jabatan setingkat kabinet, termasuk Menteri
Agama dan jumlah besar eselon II dipegang oleh perwira yang masih dinas atau
Hal senada juga disampaikan oleh Robert Hefner, (1995:5): “sejalan dengan
semakin represif. Semakin represif militer, semakin banyak pelanggaran HAM dan
semakin sering muncul yang disebut dengan the state violence sejak kasus
Tanjung Priok, Lampung, Haur Koneng, dan beberapa kasus lainnya. Kasus
16 pelanggaran HAM yang cukup menggemparkan dan membuat posisi militer
semakin tersudut adalah kasus penyiksaan tokoh buruh wanita, Marsinah, di Jawa
Timur pada tahun 1993. Para majikan Marsinah ditangkap, tetapi perwira di
Istilah kemenangan orang jawa pada masa orde baru diasumsikan bahwa,
orang-orang yang duduk di pemerintahan sebagian besar berasal dari pulau jawa.
orang Jawa karena banyak elite Orde Baru dibesarkan dalam lingkungan HinduJawa sehingga menjadikan
mereka lebih kuat dari yang lain. Sikap permusuhan
dalam PPP pada tahun 1973. Elite Orde Baru lebih cenderung berkoalisi dengan
orang-orang Cina Katolik, sosial bekas anggota PSI dan sejumlah perwira militer
anti Islam dan Ali Murtopo pendiri CSIS sebagai otak di belakang semua kebijakan
Orde Baru. Pada SU-MPR 1973, ia menampar umat Islam dengan mengusulkan
C. LATIHAN SOAL
David Easton?
5. Jelaskan, mengapa lembaga kepresidenan pada masa orde baru lebih dominan?
17