PENYAKIT MALARIA
Host Agent :
• H. intermediate
(Man)
Plasmodium
• H. definitif (Parasit)
(Anopheles) • schizogony
• sporogony
Environment
Fisik, Kimia, Biologi,
Sosbud (sosio cultural)
Epidemiologi Malaria
1. Host
a. Host Intermediate (Manusia)
– Derajat kekebalan
– Faktor genetik
– Faktor gizi
– Ras atau suku bangsa
– Kekurangan enzim
– Kekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh
mampu menghancurkan Plasmodium yang
masuk atau mampu menghalangi
perkembangannya
Epidemiologi Malaria
b. Host Definitif (Nyamuk)
– Kepadatan vektor dekat
pemukiman manusia.
– Tempat perindukan
– Perilaku nyamuk
Eksofilik/ endofilik
Eksofagik/ endofagik
Antropofilik/ zoofilik
– Frekuensi menghisap
darah
– Lamanya sporogoni
– Umur nyamuk
– Jarak terbang
When the Anopheles Mosquito “bites”, it
actually sinks a long, thin mouth part, the
proboscis, into the skin.
2. Agent
– Protozoa darah yang termasuk
ke dalam genus Plasmodium
– Type : (http://bepast.org/dataman.pl?c=lib&dir=docs/photos/malaria/)
Gambar. Plasmodium
Tropika (P. Falciparum)
Harijanto, 1999
Siklus Hidup Plasmodium
1. Siklus dalam tubuh manusia
(siklus aseksual)
a. Siklus di luar sel darah merah
b. Fase dalam sel darah merah
Fase sisogoni
Fase gametogoni (http://atlas.or.kr/atlas/alphabet_view.php?
my_codeName=Plasmodium%20vivax)
3. Environment
– Fisik
– Kimiawi
– Biologik
– Sosial Budaya
a. Lingkungan Fisik
Suhu Udara, makin tinggi suhu makin pendek siklus
hidup didalam tubuh nyamuk, makin rendah suhu makin
panjang siklusnya
Kelembaban Udara, kelembaban rendah memperpendek
umur nyamuk, kelembaban tinggi umur nyamuk lebih
panjang
Hujan
Angin, kecepatan angin
Sinar Matahari, An.maculatus suka tempat terbuka
Model of relationship between rainfall, salinity in lagoon, and larval density of An sundaicus
250 40
rainfall Potensi penularan 35
200 salinity malaria 30
larva x 2
25
larva + salinity
150
rainfall
20
100 15
10
50
5
0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
week
b. Lingkungan Kimiawi
Salinitas (kadar
garam), An.sundaicus
tumbuh optimal pada 12 – 18 ‰ & tidak
dapat berkembang biak pada kadar
garam > 40 ‰
c. Lingkungan Biologik
– Adanya tumbuhan bakau,
lumut, ganggang & beberapa
tumbuhan air mempengaruhi
kehidupan larva nyamuk
– Ikan pemakan larva,
mempengaruhi populasi
nyamuk (Biological Control)
– Ternak besar, dapat
mengurangi gigitan nyamuk
pada manusia (Cattle Barrier)
d. Lingkungan Sosial Budaya
– Kebiasaan di luar rumah
pada malam hari,
memperbesar jumlah gigitan
nyamuk
– Penggunaan kelambu,
kawat kasa, repellent,
mempengaruhi angka
kesakitan malaria
– Pandangan/persepsi
masyarakat terhadap
penyakit malaria
(5) Lingkungan sosial budaya
– Kebiasaan berada di luar rumah sampai larut
malam
– Tingkat kesadaran masyarakat
– Kegiatan-kegiatan manusia yang
mengakibatkan perubahan lingkungan yang
menguntungkan penularan malaria.
– Peperangan.
– Pariwisata/mobilisasi manusia.
Ideal breeding grounds for mosquitoes – still, shallow water.
Mosquito larvae at the edge of a pool.
Mosquitoes will breed in small puddles, even in animal
hoof prints, empty cans and bomb craters.
A high risk area – people, vegetation cover
and standing water during the wet season.
Collecting water,
an essential fact of
life for millions of
people, poses real
risks of being
bitten. However,
you cannot catch
the disease by
drinking water
containing larvae.
INFECTION
Transmisi
1. Infeksi natural (susceptibilitas, kebiasaan vektor)
2. Infeksi non-natural (kongenital, mekanis, oral,
biologik)
Gejala Penyakit Malaria :
Demam menggigil yg berkala biasanya disertai sakit
kepala
Penderita pucat (kurang darah & membesar limpanya)
Penderita malaria berat ditambah gejala2 berikut :
gangguan kesadaran, kejang2, diare sampai kehilangan
kesadaran (koma)
Sebelum sakit penderita merasa lemah badan, sakit
kepala, tidak nafsu makan, mual muntah yg disertai
perasaan dingin, demam kemudian berkeringat.
Medicator Sekuestrasi
Penghancuran
endotoksin- eritrosit yang
eritrosit
makrofag terluka
Patologi
Proses terjadinya patologi malaria serebral
yang merupakan salah satu dari malaria
berat adalah terjadinya perdarahan dan
nekrosis di sekitar venula dan kapiler. Kapiler
dipenuhi leukosit dan monosit, sehingga
terjadi sumbatan pembuluh darah oleh roset
eritrosit yang terinfeksi.
Manifestasi klinis
Keluhan-
keluhan
prodromal
Gejala2 umum
: periode
Masa dingin, panas,
inkubasi berkeringat
Manifestasi
klinis
Diagnosis
Diagnosis