Anda di halaman 1dari 23

KOMPONEN PROSES

PENULARAN PENYAKIT

Yuliaji Siswanto
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Ngudi Waluyo
Referensi
• https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section10.html
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman dan Pencegahan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Rantai Infeksi (Chain of
infection)
• Rantai infeksi merupakan rangkaian terjadinya sebuah infeksi pada
manusia. Dengan memahami alur atau rangkaian ini, kita akan tahu
bagaimana terjadinya infeksi melalui tahapan – tahapan tersebut dan
untuk mencegah terjadinya kejadian infeksi, kita perlu memutus mata
rantai tersebut, baik dari sisi pencegahan maupun pengendalian penyakit.
• Ada 6 komponen rantai penularan, apabila satu mata rantai diputus atau
dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dicegah atau dihentikan
sehingga infeksi-pun tidak akan terjadi.
• Agen  Reservoir  port d’ exit mode of transmission  port’ d
entry  susceptible host
Agen (Agent)
• Agen infeksi adalah mikroorganisme penyebab infeksi .
• Pada manusia, dapat berupa bakteri, virus, jamur dan parasit.
• Agen penyebab meninggalkan reservoir, melalui pintu ke luar (port’ d
exit)
• Agen ditransmisikan dengan model/ cara tertentu agar dapat masuk
ke pejamu melalui pintu masuk (port’d entry) sehingga menginfeksi
pejamu yang rentan.
Reservoir
• Habitat tempat agen infeksius biasa hidup, tumbuh dan memperbanyak diri
• Reservoir : infeksi dapat hidup dan berkembang-biak kemudian ditularkan
kepada manusia.
• Berdasarkan hasil penelitian, reservoir tersebut pada manusia biasanya
terdapat pada permukaan kulit, saluran napas atas, dan saluran cerna,
saluran kemih serta organ yang lain.
• Macam reservoir
• Manusia
• Hewan
• Lingkungan
Manusia Hewan Lingkungan

• Orang dengan • Sapi  brucellosis • Tanaman


penyakit asimtomatik • Domba / kambing  • Tanah (contoh: agen
• Carrier (karier) anthrax fungal penyebab
• healthy/ • Tikus  plaque histoplasmosis, hidup
asymptomatic • Cacing  trichinosis dan multiplikasi
carrier • Kelelawar, rakun, dalam tanah
• incubatory carrier anjing, manusia  • Air (conoth: Bacillus
• convalescent carrier rabies Legionnaire muncul
• temporary/ • Mammalia lain pada kolam air,
transient carrier termasuk yang
dihasilkan oleh
• chronic carrier
menara pendingin
dan kondensor
penguapa
Pintu keluar (port d’ exit)
• Pintu keluar adalah tempat dimana agen infeksi, misalnya virus
meninggalkan reservoir melalui saluran napas, saluran cerna, saluran
kemih ataupun yang lain.
• Jalan agen meninggalkan pejamu sumber infeksi
• Sistem respirasi  tubercule bacilli, influenza
• Urine  schistosoma
• Faeces  Vibrio cholera
• Lesi kulit  Sarcoptes scabiei, enterovirus 70
• Skresi konjunktiva  agen hemoragik konjunktivitis
• Agen melalui darah lewat plasenta  rubella, toksoplasmosis, sifilis
• Jalur kulit (perkutaneus)  luka sayat dan terkena jarum (hepatitis B), isapan
darah artropoda (malaria)
Cara penularan (Mode of transmission )
• Cara penularan merupakan penularan reservoir ke pejamu yang rentan/sensitif.
• Mentransmisi agent agar dapat masuk ke Host yang rentan melalui portal of
entry
• Metode penularan:
• kontak langsung/tidak langsung,
• droplet,
• airborne,
• makanan,
• air/minuman,
• darah binatang seperti serangga, dan
• binatang pengerat
Cara penularan (Mode of transmission )….

• Klasifikasi Metode penularan:


• Direct/langsung
• Direct contact/kontak langsung (Mononukleosis infeksius, Gonore, Cacingan (cacing tambang))
• Droplet spread, semprotan relative besar, seperti bersin, batuk, bicara (TB, ISPA, pertusis, meningitis
meningococcus, dll)
• Indirect/tidak langsung
• Airborne (melalui udara)
• Partikel di udara: debu dan residu droplet yang dikeringkan (droplet nuclei)
• Misal: tuberculosis, histoplasmosis
• Vehicleborne (oleh agent yang masuk ke dalam tubuh)
• Makanan, air, produk biologic (darah), fomites (obyek tidak bergerak)
• Vectorborne
• Mechanical/mekanis (agent tidak berubah secara fisiologis)
• Biologic/biologis (agent berubah dalam tubuh vector)
Cara penularan (Mode of transmission )….
• Transmisi melalui udara (Airborne)
• Partikel yang berada di udara: debu dan droplet nuclei (residu droplet yang
dikeringkan)
• Misal: penyakit tuberkulosis, histoplasmosis, influenza, campak,
cyptococcosis, dll.
• Transmisi secara tidak langsung oleh suatu agen yang masuk dalam
(Vehicleborne), misal:
• Makanan (food-borne); misal diare, hepatitis A, demam thypoid,
cryptosporodiosis, dll.
• Air (water-borne); misal: diare, cholera, conjunctivitis
• Produk biologik, spt darah (blood-borne), misal: Hepatitis B & C, HIV/AIDS, dll.
Cara penularan (Mode of transmission )….

• Transmisi melalui vektor berupa insekta (nyamuk, lalat, dll)


(Vectorborne)
• Misal:
• Malaria, via nyamuk Anopheles
• DBD, via nyamuk Aedes
• Chikungunya, nyamuk Culex atau Aedes
• Filariasis (elephantiasis), via nyamuk Culex
• Penyakit tidur, via lalat Setse dll.
Pintu masuk (port d’ entry)
• Pintu masuk adalah tempat agen infeksi masuk ke pejamu yang
rentan/sensitif, bisa melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih dan
lain – lain.
• Portal masuk mengacu pada cara agen memasuki pejamu yang rentan
• Portal masuk harus menyediakan akses ke jaringan di mana patogen dapat
berkembang biak atau toksin dapat bertindak
• Sama dengan port’ d exit
• Kulit  cacing tanah
• Sistem respirasi  influenza
• Enterik  “fecal-oral” (makanan, air, peralatan masak)
• Membrana mukosa  (sifilis, trakhoma)
• Darah  hepatitis B
Pejamu rentan (Susceptible Host)
• Pejamu rentan adalah orang dengan kekebalan tubuh menurun yang
mudah sekali terinfeksi atau kesulitan melawan agen infeksi.
• Mata rantai terakhir dalam rantai infeksi adalah pejamu yang rentan
• Kerentanan bergantung pada :
• Faktor genetik
• Imunitas yang didapat
• Kemampuan bertahan terhadap infeksi atau membatasi patogenisitas
• Membrana mukosa
• Manutrisi
• Alkoholisme
• Penyakit atau terapi yang melemahkan respon imun non spesifik
Kewaspadaan umum (Universal Precaution)

• Kewaspadaan umum adalah tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan


oleh seluruh tenaga kesehatan mulai dari dokter, perawat atau tenaga
kesehatan lain dan inipun sebagian bisa ditiru atau dilaksanakan
masyarakat awam dengan tujuan mengurangi risiko penyebaran infeksi
atau memutus rantai infeksi diatas.
• Digunakan untuk memutus rantai penularan
• Cara untuk  menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan
Tips Hidup Sehat:
1. Lakukan aktivitas fisik setiap hari
2. Periksa kesehatan secara rutin
3. Diet seimbag
4. Biasakan hidup bersih dan sehat
Herd Immunity/Community Immunity
• Herd = sekumpulan, kawanan
• Seperti juga individu, suatu komunitas memiliki status imunitas yang
menentukan kerentanan kelompok;
• Prinsip = ketika sejumlah individu dalam suatu kelompok/komunitas telah
imun terhadap beberapa penyakit, maka ia bertindak sebagai “barrier’
atau penghalang dari penyakit menular bagi individu yang tidak imun.
• Herd Immunity adalah proporsi individu yang resisten pada suatu
populasi;
• Herd immunity ada yang bawaan (innate) dan didapat (acquired)
Innate herd immunity Acquired herd immunity

• Proporsi individu dalam populasi • Proporsi individu dalam populasi


yang resisten terhadap infeksi, yang resisten terhadap infeksi,
dikarenakan ada pajanan dikarenakan baru saja terpajan
sebelumnya atau karena atau mendapat imunisasi;
mendapat imunisasi; • Melalui acquired herd immunity
• Contoh: orang yang memiliki inilah, tujuan utama program
sickle-cell dalam darahnya, vaksinasi untuk mencapai tingkat
relative terdapat sedikit parasite cakupan yang efektif dan
ketika terinfeksi plasmodium menghentikan penyakit sesuai
falcifarum, dan rekatif dengan tujuan program, dapat
terlindungi penyakit ganas terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai