Anda di halaman 1dari 18

Transmisi Virus dan Patogenesis

Mahmudah S.Si M.Biomed


Model transmisi virus
• Model transmisi yang digunakan oleh virus tertentu
bergantung dari interaksi alami antara virus dan hospes.

• Virus dapat ditransmisi dengan beberapa jalan:


– Transmisi langsung dari orang ke orang melalui kontak.
Sarana utama transmisi termasuk droplet atau aerosol (cth,
influenza, measles, smallpox); melalui kontak seksual (cth,
papillomavirus, hepatitis B, herpes simplex type 2, HIV);
melalui kontak tangan-mulut, atau mulut-mulut (cth, herpes
simplex, rhinovirus, Epstein-Barr); atau melalui pertukaran
darah yang terkontaminasi (HBV, HIV)
• Transmisi tidak langsung melalui rute fekal-oral (cth,
enterovirus, rotavirus, infeksi hepatitis A) atau melalui fomites
(cth, virus Norwalk, rhinovirus)

• Transmisi dari hewan ke hewan, dengan manusia sebagai


hospes. Penyebaran dapat melalui gigitan (rabies) atau melalui
infeksi droplet atau aerosol dari tempat tinggal terkontaminasi
(cth, arenavirus, hantavirus)

• Transmisi melalui sarana vektor artropoda (cth, arbovirus,


sekarang diklasifikasi sebagai togavirus, flavivirus dan bunyavirus)
Tiga motif transmisi virus diperantarai artropoda
Tipe transmisi virus
• Transmisi iatrogenik terjadi ketika beberapa aktifitas petugas
kesehatan menyebabkan infeksi pada pasien. Transmisi demikian
dapat terjadi ketika alat tidak steril dan jarum yang digunakan oleh
petugas kesehatan.

• Transmisi nasokomial terjadi ketika seseorang terinfeksi ketika


berada di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

• Transmisi vertikal merupakan transfer infeksi yang terjadi antara


orang tua dan anak, transmisi tersebut dapat terjadi selama
kehamilan melalui plasenta ( rubella - aids ), perinatal (herpes
simplex/hepatitis b), melalui kolostrum (aids)
• Transmisi horizontal meliputi semua bentuk
transmisi kecuali vertikal.

• Transmisi germline  agen ditransmisikan


sebagai bagian dari genom host (cth, DNA
proviral terintegrasi).
Patogenesis virus

• Patogenesis virus  proses virus


menyebabkan penyakit

• Viral disease bergantung pada efek replikasi


virus pada sel hospes, respon sistem
pertahanan hospes, dan kemampuan virus
menyebar pada sel hospes.
• Disease pathogenesis adalah bagian dari kejadian
selama infeksi yang berujung pada manifestasi
penyakit pada inang

• Virus dikatakan pathogenic untuk inang tertentu jika


dapat menginfeksi dan menyebabkan gejala penyakit
pada inang
Patogenesis penyakit virus

Penyakit : virus masuk ke dalam inang  kontak dengan sel yang tepat 
replikasi  kerusakan sel
• Tahap patogenesis virus:
1. Virus masuk ke sel inang
2. Replikasi virus primer
3. Penyebaran virus
4. Kerusakan sel
5. Respon imun inang
6. viral clearance or establishment of persistent infection
7. viral shedding.
Virus masuk ke dalam sel inang

• Infeksi dapat terjadi jika virus melekat


dan masuk ke dalam sel dari salah satu
permukaan tubuh—kulit, saluran
pernapasan, gastrointestinal,
urogenital, atau conjuctiva
• Terdapat juga virus yang langsung
masuk ke dalam pembuluh darah
karena penggunaan jarum suntik
(hepatitis B, human immunodeficiency
virus [HIV])
Jalur Masuk Virus ke Sel Host
Saluran pernapasan
•Partikel asing dan droplet
aerosol memiliki
kemungkinan untuk
masuk ke paru-paru saat
bernafas
•Mekanisme pertahanan
untuk menghambat
infeksi pada saluran
pernapasan : Mechanical
barriers berupa sel-sel
bersilia, mucous-secreting
goblet cells, and sub-
epithelial
mucoussecreting glands,
dan makrofag
Virus masuk ke dalam sel inang
• Contoh: Dengue virus
Virus ditransmisikan ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk (saliva nyamuk tersebut mengandung virus penyebab
dengue)
Saat masuk ke dalam tubuh manusia, virus bereplikasi di organ
target dan menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik.
Virus yang telah bereplikasi akan dilepaskan sel inang dan
bersirkulasi didalam darah.
Replikasi Virus
• Virus melakukan replikasi pada site of entry
• Contoh :

Influenza virus, rhinovirus, respiratory


coronavirus  replikasi pada saluran pernapasan
Rotavirus, dan adenovirus  saluran pencernaan
Beberapa papilomavirus  kulit
Secara umum proses replikasi virus dapat dibagi
ke dalam tujuh langkah:
1. Perlekatan virion ke sel
2. Masuk ke dalam sel
3. Transkripsi gen virus menjadi RNA molekul
(mRNA)
4. Penerjemahan mRNA menjadi protein virus
virus
5. replikasi genom
6. Perakitan protein dan genom dalam virion
7. Virion keluar dari sel.
Penyebaran virus
• Banyak virus menimbulkan penyakit pada daerah
yang jauh dari tempat masuknya
• Setelah replikasi primer pada daerah masuknya,
virus kemudian menyebar di dalam inang
• Mekanisme penyebaran virus bervariasi, tetapi
yang paling sering adalah melalui pembuluh
darah atau saluran limfe.
• Adanya virus di dalam darah disebut dengan
viremia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai