NOSOKOMIAL
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Ns. Wartonah, S.Kep.,MM.
ANGGOTA KELOMPOK 4
1. Ananda Salma Cahya Putri [P3.73.20.2.23.155]
1)PERKEMBANG-BIAKAN ASEKSUAL
Reproduksi aseksual bakteri melalui pembelahan biner
dimana satu sel bakteri akan membelah menjadi dua sel
anakan.
2)PERKEMBANG-BIAKAN SEKSUAL
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitudengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik
ataurekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukandengan tiga cara yaitu:
a. Konjugasi (pemindahan materi genetik berupaplasmid secara langsung melalui kontak sel
denganmembentuk struktur seperti jembatan diantara dua selbakteri yang berdekatan)
b. Transduksi (pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri))
c. Transformasi (pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke
sel bakteri yang lainnya)
PROSES PENULARAN PENYAKIT
PADA INFEKSI NOSOKOMINAL
1.Secara kontak langsung. 3. Melalui alat.
Kontak melalui benda mati. Cipratan air liur atau lendir dari
batuk dan bersin,debu
PROSES PENULARAN PENYAKIT
PADA INFEKSI NOSOKOMINAL
5. Penularan dengan perantara vektor .
Nyamuk, lalat.
Pertama, agen atau mikroorganisme penyebab penyakit akan mencari reservoir sebagai
tempat bertahan hidup dan bisa juga sebagai tempat berkembang-biak. Reservoir yang paling
umum adalah tubuh manusia. Berbagai mikroorganisme hidup pada kulit dan rongga tubuh,
cairan, dan keluaran. Adanya mikroorganisme tidak selalu menyebabkan seseorang menjadi
sakit. Carrier (penular) adalah manusia atau binatang yang tidak menunjukan gejala penyakit
tetapi ada mikroorganisme patogen dalam tubuh mereka yang dapat ditularkan ke orang lain.
PROSES INFEKSI
NOSOKOMINAL
Setelah mikrooganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang biak,
mereka harus menemukan jalan ke luar dari reservoir jika mereka masuk ke pejamu
lain. Pintu keluar masuk mikroorganisme dapat berupa saluran pencernaan,
pernafasan, kulit, kelamin, dan plasenta.
PROSES INFEKSI NOSOKOMINAL
Cara penularan infeksi ini bisa langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung misalnya darah/cairan tubuh, dan hubungan kelamin, dan secara
tidak langsung melalui manusia, binatang, benda-benda mati, dan udara.
4. Melakukan dekontaminasi,
5. Menjaga sanitasi pencucian dan sterilisasi instrumen
lingkungan secara benar dengan prinsip yang benar.
KESIMPULAN
Organisme penyebab infeksi nosokomial dapat berupa bakteri, virus, jamur atau
parasit. Perkembangbiakan mikroorganisme bisa secara aseksual dan seksual. Macam-
macam perkembang-biakan secara seksual yaitu pembelahan biner (binry fission),
pembelahan ganda (multiple fission), perkuncupan (budding), pembelahan tunas, dan
pembentukan spora. Sedangkan macam-macam perkembang-biakan secara seksual
yaitu oogami, anisogami, dan isogami.
Proses penularan infeksi nosokomial terjadi karena transmisi langsung dan tidak
langsung. Proses infeksi nosocomial melalui beberapa tahapan yaitu reservoir agen,
portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan kepekaan host (pejamu). Pencegahan
infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan rumah
sakit. Cara mencegahnya yaitu mencuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, praktik
keselamatan kerja, perawatan pasien, dan penggunaan antiseptic serta dekontaminasi.
TERIMA KASIH:)