Anda di halaman 1dari 18

INFEKSI

NOSOKOMIAL
DOSEN PEMBIMBING:
Dra. Ns. Wartonah, S.Kep.,MM.
ANGGOTA KELOMPOK 4
1. Ananda Salma Cahya Putri [P3.73.20.2.23.155]

2. Annisa Sofiana Sholeha [P3.73.20.2.23.158]

3. Felice Barqa Chamalia Shadina [P3.73.20.2.23.170]

4. Luky susi ardiani [P3.73.20.2.23.179]

5. Sarah Atsariyyah Zeneti [P3.73.20.2.23.193]


PENGERTIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
Nosokomion berarti tempat untuk merawat/rumah sakit. Jadi, infeksi nosokomial dapat diartikan
infeksi yang terjadi di rumah sakit. Infeksi nosokomial adalah infeksi silang yang terjadi pada perawat
atau pasien saat dilakukan perawatan di rumah sakit (Salam, 2013)
JENIS ORGANISME PARASIT PENYEBAB
INFEKSI NOSOKOMIAL
1)BAKTERI
Bakteri merupakan pathogen yang paling sering menjadi 2)Bakteri Gram-positif, misalnya
penyebab infeksi nosokomial. Stapylococus aureus yang
A.Bakteri Komensal menyebar melalui darah dan
Kelompok bakteri ini didapatkan sebagai flora normal usus menyebabkan infeksi di paru,
manusia sehat, yang berperan penting dalam mencegah tulang, paru dan jantung.
perkembangbiakan mikroorganisme pathogen. Contoh :
Stapylococus koagulase negative pada kulit menyebabkan 3)Bakteri Gram-negatif:
infeksi intravaskuler, Escherechia colidi usus dapat Enterobacteriae, misalnya
menyebabkan infeksi saluran kencing. Escherechia coli, Proteus,
Klebsiella, Enterobacter dan
B.Bakteri Patogenik
Serratia marcescens melekat di pipa
Bakteri dari kelompok ini memiliki virulensi yang tinggi, dan kateter, kateter kandung kemih, dan
dapat menyebabkan infeksi yang jarang,misalnya:
di tempat masuk kanula, dapat
menyebabkan infeksi yang
1)Bakteri anaerobic Gram-positif, berbahaya, dan berkembang
misalnya Clostridium yang menyebabkan menjadi kuman yang resisten
gangrene terhadap antibiotika.
2)VIRUS
4)Kuman Gram-negatif,
misalnya Pseudomonasspp.
ditemukan di air dan tempat
lembab, dapat
berkembangbiak di saluran
pencernaan penderita yang
5)Bakteri Legionella sedang rawat inap di rumah
spp. infeksi nosokomial sakit.
yang dapat
menyebabkan
pneumonia sporadic
atau endemic melalui
AC, shower, atau
aerosol teurapeutik.

Infeksi nosokomial dapat disebabkan oleh berbagai jenis


virus, termasuk virus-virus hepatitis B dan Cdapat
menular melalui darah transfusi, dialysis, suntikan, dan
endoskopi, sedangkan enterovirusditularkan melalui jalur
penularan tangan ke mulut.
3)PARASIT DAN JAMUR

Protozoa usus, misalnya Gradia lambia mudah


ditularkan ke segala umur. Banyak jamur dan
parasit lainnya merupakan organisme oportunis
dan dapat menyebabkan infeksi pada penderita
yang mendapatkan pengobatan antibiotika berat.
PERKEMBANG-BIAKAN
MIKROORGANISME

1)PERKEMBANG-BIAKAN ASEKSUAL
Reproduksi aseksual bakteri melalui pembelahan biner
dimana satu sel bakteri akan membelah menjadi dua sel
anakan.

2)PERKEMBANG-BIAKAN SEKSUAL
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitudengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik
ataurekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukandengan tiga cara yaitu:
a. Konjugasi (pemindahan materi genetik berupaplasmid secara langsung melalui kontak sel
denganmembentuk struktur seperti jembatan diantara dua selbakteri yang berdekatan)
b. Transduksi (pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya dengan
perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri))
c. Transformasi (pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari satu sel bakteri ke
sel bakteri yang lainnya)
PROSES PENULARAN PENYAKIT
PADA INFEKSI NOSOKOMINAL
1.Secara kontak langsung. 3. Melalui alat.

Kontak langsung dengan Darah,cairan intra vena, obat


pasien. obatan

2. Melalui benda mati 4. Melalui droplet dan udara

Kontak melalui benda mati. Cipratan air liur atau lendir dari
batuk dan bersin,debu
PROSES PENULARAN PENYAKIT
PADA INFEKSI NOSOKOMINAL
5. Penularan dengan perantara vektor .

Nyamuk, lalat.

6. Penularan dengan makanan & minuman.


PROSES PENULARAN PENYAKIT
PADA INFEKSI NOSOKOMINAL

BIASANYA ORANG YANG RENTAN TERKENA


INFEKSI INI ANTARA LAIN:
- lansia
- orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah
- orang yang menjalani prosedur medis tertentu.
PROSES INFEKSI NOSOKOMINAL
PROSES INFEKSI
NOSOKOMINAL
Menurut DepKes (2007), proses terjadinya infeksi nosokomial adalah sebagai berikut:

Pertama, agen atau mikroorganisme penyebab penyakit akan mencari reservoir sebagai
tempat bertahan hidup dan bisa juga sebagai tempat berkembang-biak. Reservoir yang paling
umum adalah tubuh manusia. Berbagai mikroorganisme hidup pada kulit dan rongga tubuh,
cairan, dan keluaran. Adanya mikroorganisme tidak selalu menyebabkan seseorang menjadi
sakit. Carrier (penular) adalah manusia atau binatang yang tidak menunjukan gejala penyakit
tetapi ada mikroorganisme patogen dalam tubuh mereka yang dapat ditularkan ke orang lain.
PROSES INFEKSI
NOSOKOMINAL
Setelah mikrooganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang biak,
mereka harus menemukan jalan ke luar dari reservoir jika mereka masuk ke pejamu
lain. Pintu keluar masuk mikroorganisme dapat berupa saluran pencernaan,
pernafasan, kulit, kelamin, dan plasenta.
PROSES INFEKSI NOSOKOMINAL
Cara penularan infeksi ini bisa langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung misalnya darah/cairan tubuh, dan hubungan kelamin, dan secara
tidak langsung melalui manusia, binatang, benda-benda mati, dan udara.

Sebelum infeksi, mikroorganisme harus memasuki tubuh. Kulit adalah bagian


rentang terhadap infeksi dan adanya luka pada kulit merupakan tempat masuk
mikroorganisme. Mikroorganisme dapat masuk melalui rute yang sama untuk
keluarnya mikroorganisme.
PROSES INFEKSI NOSOKOMINAL
Seseorang terkena infeksi bergantung pada
kerentanan terhadap agen infeksius. Kerentanan
tergantung pada derajat ketahanan individu terhadap
mikroorganisme pathogen (virulensi). Semakin virulen
suatu mikroorganisme semakin besar kemungkinan
kerentanan seseorang. Resistensi seseorang terhadap
agen infeksius dapat ditingkatkan dengan vaksin.
1. Mencuci tangan untuk
MANAJEMEN INFEKSI menghindari infeksi silang
NOSOKOMINAL
2. Menggunakan alat pelindung
diri untuk menghindari kontak
dengan darah atau cairan tubuh
lain.

3. Manajemen alat tajam secara benar


untuk menghindari resiko penularan
penyakit melalui benda-benda tajam
yang tercemar oleh produk daralı
pasien.

4. Melakukan dekontaminasi,
5. Menjaga sanitasi pencucian dan sterilisasi instrumen
lingkungan secara benar dengan prinsip yang benar.
KESIMPULAN
Organisme penyebab infeksi nosokomial dapat berupa bakteri, virus, jamur atau
parasit. Perkembangbiakan mikroorganisme bisa secara aseksual dan seksual. Macam-
macam perkembang-biakan secara seksual yaitu pembelahan biner (binry fission),
pembelahan ganda (multiple fission), perkuncupan (budding), pembelahan tunas, dan
pembentukan spora. Sedangkan macam-macam perkembang-biakan secara seksual
yaitu oogami, anisogami, dan isogami.

Proses penularan infeksi nosokomial terjadi karena transmisi langsung dan tidak
langsung. Proses infeksi nosocomial melalui beberapa tahapan yaitu reservoir agen,
portal keluar, cara penularan, portal masuk, dan kepekaan host (pejamu). Pencegahan
infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme dari lingkungan rumah
sakit. Cara mencegahnya yaitu mencuci tangan, penggunaan alat pelindung diri, praktik
keselamatan kerja, perawatan pasien, dan penggunaan antiseptic serta dekontaminasi.
TERIMA KASIH:)

Anda mungkin juga menyukai