Anda di halaman 1dari 8

EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO

EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
EXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXOEXO
Tugas : Cari cara penyebaran penyakit pada manusia
yang disebabkan oleh virus!

1. Influenza
Penyebaran virus influenza ditularkan melalui udara dan masuk ke dalam tubuh manusia
melalui alat pernafasan.

Tambahan, menurut sebuah situs diinternet ada tiga cara penularan virus yang dapat
terjadi pada saat pandemi influenza yaitu penularan melalui kontak, droplet, dan udara (airborn).

Penularan melalui kontak Terjadi manakala adanya kontak kulit yang sudah terkontaminasi
(kontaminasi kulit akibat kontak kulit dengan kulit penderita flu yang terkontaminasi) dengan
permukaan tubuh seperti mukosa mata atau hidung. Penularan melalui kontak juga dapat terjadi
jika ada kontak seseorang yang rentan dengan objek tercemar yang berada di lingkungan
penderita flu.

Penularan melalui percikan (droplet) Terjadi melalui kontak dengan cairan dari mata
(konjungtiva), membran mukosa hidung atau mulut individu yang rentan oleh percikan partikel
besar (>5 ?m [mikron] ) yang mengandung mikroorganisme. Berbicara, batuk, bersin dan
tindakan seperti pengisapan lender dan bronkoskopi dapat menyebarkan organism. Biasanya
droplet hanya tersebar melalui jarak yang pendek lewat udara tapi bisa mengenai mata, mulut,
atau hidung orang yang tidak menggunakan alat pelindung,
atau mengenai permukaan lingkungan sekitar. Droplet tidak melayang terus di udara.

Penularan melaui udara (airborne) Terjadi melalui penyebaran partikel kecil [< 5 um] ke
udara, baik secara langsung atau melalui partikel debu yang mengandung mikroorganisme
infeksius. Partikel ini dapat tersebar dengan cara batuk, bersin, berbicaradan tindakan seperti
bronkoskopi atau pengisapan lendir. Partikel infeksius dapat menetap di udara selama beberapa
jam dan dapat disebarkan secara luas dalam suatu ruangan atau dalam jarak yang lebih jauh.
Pengelolaan udara secara khusus dan ventilasi diperlukan untuk mencegah transmisi melalui
udara.

Para ahli memprediksikan skenario penularan virus pada saat pandemi influenza selanjutnya
adalah melalui kontak dan droplet, karena relative dapat lebih dikendalikan jika dibanding
dengan penularan melalui udara. Tetapi, semua kemungkinan harus dipersiapkan dalam
kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza.

*Pandemi influenza  Suatu kondisi dimana wabah penyakit yang telah menyebar ke berbagai
Negara dan atau keseluruh belahan dunia. Pandemi Influenza merupakan penyebaran Influenza
pada manusia secara global sebagai akibat dari penyebaran virus influenza baru “Novel
Influenza Virus” (mutasi kombinasi virus tipe A sub tipe H5N1 dan virus influenza
musiman/seasonal influenza virus).
(Sumber : http://achmadarifin.wordpress.com/2009/07/31/pandemi-influenza-panduan-praktis-bagi-
masyarakat/ )

2. Cacar Air dan Herpes Zoster

Umumnya, penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Khusus pada herpes
zoster, proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian, dan sentuhan di gelembung yang
pecah. Sedangkan pada herpes genitalis, penularan terjadi melalui prilaku sex dan gejalanya akan
timbul dalam waktu 7-21 setelah seseorang mengalami kontak dengan virus.

      Untuk itu ketika Anda menderita cacar air, ada baiknya tidak melakukan kontak langsung
dengan orang lain, khususnya orang yang mengalami cacar air, terlebih anak-anak.

(Sumber : http://www.melindahospital.com/modul/user/detail_artikel.php?id=597_Penularan-
dan-Cara-Penanganan-Herpes )

3. Polio
Virus Polio ditularkan terutama dari manusia ke manusia, terutama pada fase akut,
bersamaan dengan tingginya titer virus polio di faring dan feses. Virus polio diduga dapat
menyebar melalui saluran pernafasan karena sekresi pernafasan merupakan material yang
terbukti infeksius untuk virus entero lainnya. Meskipun begitu, jalur pernafasan belum terbukti
menjadi jalur penularan untuk virus polio. Transmisi oral biasanya mempunyai peranan yang
dominan pada penyebaran virus polio di negara berkembang, sedangkan penularan secara fekal-
oral paling banyak terjadi di daerah miskin. Makanan dan minuman dapat terkontaminasi melalui
lalat atau karena higienis yang rendah. Sumber penularan lain yang mungkin berperan adalah
tanah dan air yang terkontaminasi material feses, persawahan yang diberi pupuk feses manusia,
dan irigasi yang dengan air yang telah terkontaminasi virus polio.

Penularan virus polio terutama melalui jalur fekal-oral dan membutuhkan kontak yang
erat. Prevalensi infeksi tertinggi terjadi pada mereka yang tinggal serumah dengan penderita.
Biasanya bila salah satu anggota keluarga terinfeksi, maka yang lain juga terinfeksi. Kontaminasi
tinja pada jari tangan, alat tulis, mainan anak, makanan dan minuman, merupakan sumber utama
infeksi.

Faktor yang mempengaruhi penyebaran virus adalah kepadatan penduduk, tingkat


higienis, kualitas air, dan fasilitas pengolahan limbah. Di area dengan sanitasi yang bagus dan air
minum yang tidak terkontaminasi, rute transmisi lainnya mungkin penting. Bahan yang dianggap
infeksius untuk virus polio adalah feses dan sekresi pernafasan dari pasien yang terinfeksi virus
polio atau yang menerima OPV (Oral Poliovirus Vaccine) dan produk laboratorium yang
digunakan untuk percobaan dengan menggunakan virus polio. Bahan yang dianggap berpotensi
infeksius adalah feses dan sekresi faring yang dikumpulkan untuk tujuan apapun dari daerah
yang masih terdapat virus polio liar. Darah, serum dan cairan serebrospinal tidak diklasifikasikan
infeksius untuk virus polio.

(Sumber : http://afie.staff.uns.ac.id/2009/02/06/cara-penyebaran-virus-polio/ )

4. Hepatitis

Ada lima tipe hepatitis yang umum, yakni A, B,C, D dan E. Hepatitis A dan E ditularkan
melalui feses (kotoran) dan makanan serta minuman yang
terkontaminasi. Kedua jenis hepatitis ini pada umumnya
dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga relatif tidak
berbahaya.

Sedangkan hepatitis B, C dan D umumnya ditularkan


lewat darah dan cairan tubuh lainnya seperti semen (cairan
pembawa sperma). Hepatitis tipe ini sangat berbahaya,
karena bisa mengakibatkan penyakit hati menahun termasuk
sirosis (pengerasan hati), gagal hati, kanker hati dan kamatian.

(Sumber : http://jellygamat.agus-supriatna.com/penularan-penyakit-hepatitis-lewat-gunting-
kuku)

5. AIDS
HIV menular melalui:

1. Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-
positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang
dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan
kemungkinan kecil).
2. Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang
terinfeksi HIV.
3. Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
4. Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui
sendiri.

Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk kebersihan pribadi,
jika terdapat darah akan ada risiko penularan dengan virus lain yang diangkut aliran darah
(seperti hepatitis), bukan hanya HIV.

HIV tidak menular melalui:

1. Bersalaman, berpelukan
2. Berciuman
3. Batuk, bersin
4. Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC, kamar
tidur, dll.
5. Gigitan nyamuk
6. Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
7. Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dll.

HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus
ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih
(bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh
kulit yang tidak luka.

Dan AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuh kita selama lima
hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan satu atau lebih
penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan tubuh tadi, beberapa penyakit bisa
menjadi lebih parah daripada biasanya.

(Sumber : http://makhluksurga.blogspot.com/2009/06/cara-penularan-virus-hivaids.html )

6. Demam Ebola
Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau kulit. Masa
inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini telah
dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin untuk
manusia belum ditemukan.

Virus Ebola mudah berjangkit dengan sentuhan secara langsung dengan orang, ataupun
menerusi pengendalian simpanse yang dijangkiti atau mati disebabkan virus. Keadaan penderita
yang berdarah menerusi setiap lubang pada tubuhnya pada peringkat akhir serangan Ebola juga
memudahkan penyebarannya kepada orang yang kontak dengan penderita. Sampai saat ini belum
diketemukan vaksin yang dapat mencegah penyebaran virus Ebola.

(Sumber : http://pitakaret.wordpress.com/2009/06/02/ebola-virus-pembunuh-berdarah-dingin-
tanpa-ampun/ )

7. Campak
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita
campak (air borne disease). Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul.

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Campak )

8. Herpes
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Namun
pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar (chickenpox), proses penularan bisa
melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah.
Pada penyakit Herpes Genitalis (genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga
penyakit Herpes genetalis ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan
timbul dalam masa 7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-
zoster.

Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya virus tidak 100%
hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf
sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun) melemah, virus akan kembali menyerang
dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air
(chickenpox). Bagi seseorang yang belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus
varicella-zoster maka tidak langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami
cacar air terlebih dahulu.

(Sumber : http://makalah-kesehatan-online.blogspot.com/2009/11/cara-penularan-penyakit-
cacar-herpes.html )

9. Flu Burung
Unggas yang sakit menularkan virus melalui ludah, lendir, darah dan tinja. Penyebaran
flu burung terjadi pada populasi unggas di satu peternakan dan dapat meluas ke peternakan di
sekitarnya. Penyebaran kepada manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas
yang sakit atau dengan permukaan yang terkontaminasi tinja atau secret unggas tersebut.

Hingga saat ini belum ada bukti terjadi penularan virus dari manusia ke manusia lain.
Selain itu belum ada bukti penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.

(Sumber : Buku Biology untuk SMA kelas X penerbit Erlangga)

10.Demam Berdarah

Penularan Demam Berdarah :

a.      Penyakit DBD ditularkan melalui vector yaitu nyamuk Aedes Agepty (“AA”).  Ciri khas
nyamuk ini seperti yang kita sudah sering lihat adalah banyak bercak2 putih di tubuh dan
kakinya.  Kemampuan terbang AA umumnya maksimum 2.5 m saja, tapi jika terbawa masuk
dalam lift, mungkin saja ditemukan ada di lant ai gedung pencakar langit di Jakarta ini, j adi
hati2 jika ada nyamuk disekitar kita pada waktu kita di kantor.
b.      AA dapat menggigit berulang-ulang (pada beberapa orang) samp ai tangki penyimpanan
darah dalam tubuhnya penuh, hal itu dilakukannya dari waktu pagi samp ai dengan sore hari,
j adi tidak heran kenapa anak-anak banyak yang terkena DBD, karena merekalah yang paling
banyak tidur siang pada saat jam aktifnya AA.  Tingkah polah AA agak mirip dengan
kebanyakan manusia, mereka aktif pada jam kerja dan pada malam hari hingga pagi mereka
istirahat (tidur).
c.      AA menularkan DBD kepada manusia pada saat dia menusuk dan menghisap darah, AA
mengeluarkan suatu jenis enzyme yang berfungsi untuk mengencerkan darah selama proses
pemindahan dari tubuh manusia ke dalam perutnya, dan di dalam enzyme itulah terdapat
virus DBD.
d.      Ternyata, tidak setiap orang yang dihisap darahnya oleh AA pasti terinfeksi virus DBD,
jika daya tahan tubuh kita b ai k, maka besar kemungkinannya kita tidak tertular penyakit itu,
tetapi jika daya tahan tubuh sedang lemah, sangat mungkin terinfeksi.  Faktor daya tahan
tubuh ini pula yang menyebabkan kenapa korban banyak pula dari golongan umum belia
(balita), karena umumnya balita sulit makan j adi kemungkinan besar mempengaruhi daya
tahan tubuhnya.  Kita dapat meningkatkan konsumsi buah2an yang banyak mengandung
vitamin c.
e.      Apabila penderita DBD digigit oleh nyamuk sel ai n AA  maka virus DBD tidak akan
ditularkan melalui nyamuk tersebut karena virus DBD hanya dapat hidup di dalam tubuh AA
(setidaknya informasi ini cukup melegakan).Karena nyamuk AA beroperasi dari pagi sampai
sore hari, jadi kita sebaiknya kita tetap menyemprot obat nyamuk di seluruh rumah, bisa
pakai nyamuk bakar atau lotion anti nyamuk juga perlu diberikan kepada si kecil.

(Sumber : http://deatta.wordpress.com/2008/03/19/penularan-demam-berdarah/ )

11.SARS
Jalur utamanya penularan virus ini adalah melalui udara. Jika penderitanya batuk atau
bersin percikan dahaknya akan melayang di udara. Penularan terjadi, ketika seseorang
menghirup partikel ini.

(Sumber : http://balisos.com/SARS/faq.id.html )

12.Gondong
Gondongan adalah penyakit yang sangat menular di masyarakat, penularan biasanya lewat
percikan ludah penderita yang terbawa udara dan dihirup oleh orang lain. Masa inkubasi
gondongan 14 sampai dengan 24 hari, di dunia medis gondongan sering disebut parotitis
epidemika.

(Sumber : http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090604004054AAt2iRt )

13. Kanker Serviks


Penularan virus HPV (Virus penyebab kanker serviks) bisa terjadi melalui hubungan seksual,
terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik
dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara
manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu
berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini
bisa berpindah melalui sentuhan kulit.
(Sumber : http://tentangkanker.com/2011/mengenal-kanker-serviks-kanker-leher-rahim/ )

~E.N.D~

Anda mungkin juga menyukai