Anda di halaman 1dari 14

Budayawan Muda

LOMPAT KE ISI
 B E RANDA
 AB OUT
 KULO

← Anugrah Planet Muzik 2008


Kerusuhan Mei 1998 →
MEI 22, 2008 · 4:46 PM

↓ Jump to Comments

Tragedi Trisakti Mei 98


Sumber: http://semanggipeduli.com/Sejarah/frame/trisakti.html
Kejatuhan perekonomian Indonesia sejak tahun 1997 membuat pemilihan pemerintahan
Indonesia saat itu sangat menentukan bagi pertumbuhan ekonomi bangsa ini supaya dapat
keluar dari krisis ekonomi. Pada bulan Maret 1998 MPR saat itu walaupun ditentang oleh
mahasiswa dan sebagian masyarakat tetap menetapkan Soeharto sebagai Presiden. Tentu
saja ini membuat mahasiswa terpanggil untuk menyelamatkan bangsa ini dari krisis dengan
menolak terpilihnya kembali Soeharto sebagai Presiden. Cuma ada jalan demonstrasi supaya
suara mereka didengarkan.

Demonstrasi digulirkan sejak sebelum Sidang Umum (SU) MPR 1998 diadakan oleh
mahasiswa Yogyakarta dan menjelang serta saat diselenggarakan SU MPR 1998 demonstrasi
mahasiswa semakin menjadi-jadi di banyak kota di Indonesia termasuk Jakarta, sampai
akhirnya berlanjut terus hingga bulan Mei 1998. Insiden besar pertama kali adalah pada
tanggal 2 Mei 1998 di depan kampus IKIP Rawamangun Jakarta karena mahasiswa
dihadang Brimob dan di Bogor karena mahasiswa non-IPB ditolak masuk ke dalam kampus
IPB sehingga bentrok dengan aparat. Saat itu demonstrasi gabungan mahasiswa dari
berbagai perguruan tingi di Jakarta merencanakan untuk secara serentak melakukan
demonstrasi turun ke jalan di beberapa lokasi sekitar Jabotabek.Namun yang berhasil
mencapai ke jalan hanya di Rawamangun dan di Bogor sehingga terjadilah bentrokan yang
mengakibatkan puluhan mahasiswa luka dan masuk rumah sakit.

Setelah keadaan semakin panas dan hampir setiap hari ada demonstrasi tampaknya sikap
Brimob dan militer semakin keras terhadap mahasiswa apalagi sejak mereka berani turun ke
jalan. Pada tanggal 12 Mei 1998 ribuan mahasiswa Trisakti melakukan demonstrasi menolak
pemilihan kembali Soeharto sebagai Presinden Indonesia saat itu yang telah terpilih
berulang kali sejak awal orde baru. Mereka juga menuntut pemulihan keadaan ekonomi
Indonesia yang dilanda krisis sejak tahun 1997.
Mahasiswa bergerak dari Kampus Trisakti di Grogol menuju ke Gedung DPR/MPR di Slipi.
Dihadang oleh aparat kepolisian mengharuskan mereka kembali ke kampus dan sore harinya
terjadilah penembakan terhadap mahasiswa Trisakti. Penembakan itu berlansung sepanjang
sore hari dan mengakibatkan 4 mahasiswa Trisakti meninggal dunia dan puluhan orang
lainnya baik mahasiswa dan masyarakat masuk rumah sakit karena terluka.

Sepanjang malam tanggal 12 Mei 1998 hingga pagi hari, masyarakat mengamuk dan
melakukan perusakan di daerah Grogol dan terus menyebar hingga ke seluruh kota Jakarta.
Mereka kecewa dengan tindakan aparat yang menembak mati mahasiswa. Jakarta geger dan
mencekam.

Mahasiswa mahasiswa yang Gugur sebagai pahlawan reformasi pada saat terjadinya Tragedi
Trisakti adalah:

 Elang Mulya
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
 Hafidin Royan
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
 Hendriawan Sie
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
.
 Hery Hartanto
Mahasiswa Trisakti, Jakarta
Gugur dalam Tragedi Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998
ADVERTISEMENT
Suka
Be the first to like this post.
12 Komentar
Filed under sejarah
Tagged as reformasi

12 Responses to Tragedi Trisakti


Mei 98

1. anton
Mei 22, 2008 pukul 9:31 pm
lalu, sepuluh tahun setelah itu, ternyata rezim yang sama masih saja ada. penguasa memang
berganti, tp kondisi negara ini tidak jauh berbeda. masih banyak yg sengsara.

maka, tenanglah semua kawan di alam sana. biarkan kami yg melanjutkan perjuangan
kalian..

Balas

2. Koen
Mei 22, 2008 pukul 10:18 pm
Ditunggu sambungan & ulasannya ya. Sampai si Mbah longsor kepriben.

Balas
3. Pingback: Pendudukan Gedung DPR/MPR oleh Mahasiswa « Budayawan Muda
4. Pingback: Sontoloyo Matah Kelur » Blog Archive » tragedi trisakti mei 98

5. xxx
Oktober 23, 2008 pukul 6:05 am
seharus nya kita melihat lebih jauh ke belakang. jangan saling menyalahkan.

menurut saya yang perlu di usut adalah….siapa dalang di balik layar yang menggerakkan
masa ( mahasiswa ) para tragedi trisakti tersebut…..kalo jawaban nya tidak ada penggerak
atau karena replek atau soladiritas….saya katakan itu 0 Bohong Besar….,

saya mohon kepda yg berwenang untuk mengusut tuntas dalang dari semua ini.

dan saya mencurigai cuman 1 orang …yaitu orang yang tiba-2 kembali ke indonesia dan
langung melengserkan pemerintahan soeharto, lalu dengan visi nya ingin merubah indonesia
menjadio negara federal. dan orang yang sama mengincar kedudukan pemerintahan pada
saat itu, tapi sayang nya dia tidak terpilih……malah sekarang ikutan di usut kpk masalah
dana ????? ….cari tahu saja sendiri siapakah maling teriak maling tersebut…….

* pesan buat maling tersebut


kalo belum pernah mengabdi kepda rakyat dan negara jangan banyak omong !!!!!!!

Balas

6. ari
Oktober 30, 2008 pukul 6:34 pm
Saya melihat mahasiswa hanyalah korban ambisi politik, namun sayangnya mahasiwa tidak
menyadari itu.

Dahulu ex Dosen saya (Almarhum), menjanjikan nilai B untuk sebuah mata kuliah kepada
siapapun yang namanya tercantum dalam daftar pendemo…

Tentu hal ini cukup menggiurkan bagi mereka2x yang cenderung ingin meraih sesuatu
dengan sedikit pengorbanan, namun sayangnya saya tidak tergiur walaupun akibatnya saya
harus mendapat nilai yang tidak sepantasnya untuk mata kuliah yang dari Sekolah Dasarpun
kita telah mendapatkannya…, sebaliknya mereka yang namanya tercantum sebagai peserta
demo demikian mudahnya mendapatkan nilai B walau tanpa mengikuti kegiatan belajar dan
nama mereka tetap tertera dalam kertas absensi. Adilkah itu?? Tentu tidak bagi saya,
sebaliknya tentu adil bagi mereka yang menganggap nilai harus didapat dengan keberanian
turun dijalan.

Adil dan tidak adil, sebaiknya kita melihat terlebih dahulu apa tugas dan fungsi mahasiswa,
dan apa tugas dan fungsi aparat penegak hukum sebenarnya. Mahasiswa gugur dalam
sesuatu yang dianggap sebagai perjuangan *walau sekarang bukan jaman perjuangan seperti
tahun ’45* patut disegani.
Saya melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana aparat dibakar hidup-hidup di Cawang,
lalu gerombolan aparat yang barisannya sengaja ditabrakkan oleh sebuah VW combi di
bawah jembatan Semanggi didepan Universitas Atmajaya, saya melihat bagaimana seorang
kakek tua yang hanya karena dia memakai celana panjang ABRI harus ditarik paksa dari
motornya hingga tersungkur, begitu kejam… begitu anarkis… mengingat itu baru hal yang
terlihat, belum kisah penculikan aparat dan lain2x, seperti yang dialami juga oleh mahasiswa
(sayangnya saat itu media dalam meliput terlihat berpihak, karena yang ditayangkan
kebanyakan korban pada mahasiswa/masyarakat) Adilkah itu…??

Jika Mahasiswa berpikir keanarkisan hanyalah ungkapan kekesalan mereka saat itu, apakah
mahasiswa tidak berpikir bahwa Aparat juga manusia yang punya perasaan saat mereka
berjaga dibawah terik matahari atas sesuatu yang sebenarnya mereka terpaksa
melakukannya namun karena tugas mereka sebagai pengabdi negara harus menerima
diludahi, dihujam kata-kata koror, dilempar *maaf: kotoran manusia*, dilempar batu…??
*hal itu bukan mengada2x, karena saya lihat dgn mata kepala sendiri, dan berpikir, wajarlah
kalo mereka emosi*

Hal itu yang membuat saya lebih salut pada mereka, atas segala resiko yang mereka terima,
mereka tidak menuntut, apalagi harus mengadukannya ke HAM karena dari sisi mereka
sebagai manusia mereka juga seharusnya punya HAM (Hak Asasi Manusia bukan Hak Asasi
Mahasiswa), namun mereka sepenuhnya menyadari bahwa itu resiko dari pekerjaan
mereka…

Apakah mahasiswa, kaum cendikiawan yang seharusnya bertugas belajar dikampus, dan
membangun bangsa dengan intelejensinya menyadari resiko yang harus mereka hadapi
dengan turun kejalan berhadapan dengan mereka yang bertugas melindungi negara dari
semua ancaman baik dari dalam atau luar negeri dengan mempertaruhkan jiwa dan
raganya??

Yang saya lihat dari atas jembatan semanggi, sikap aparat memandang mahasiswa cukup
lunak, dalam arti tidak memandang sabagi musuh negara, jikalaupun dari mahasiswa jatuh
korban, hal itu belumlah bagaimana jika aparat memandang manusia sebagai musuh
terutama dengan adanya protap tembak ditempat, bagi pelaku anarkis yang telah diberikan
tembakan peringatan… mungkin petugas HAM akan lebih sibuk mengurusi korban yang
berjatuhan…

Lalu bagaimana sikap sosok yang heboh menyuarakan suara mahasiswa seperti Amin Rais
setelah mendapatkan kedudukan di Negara ini?? Perdulikah dia??? Atau mungkin disaat
jabatannya bergulir ia akan kembali menyuarakan mahasiswa agar ia kembali mendapatkan
jabatan yang ia inginkan.

Bagunlah mahasiswa.. sadarilah tugas, fungsi, dan tanggung jawabmu, jangan mau dijadikan
budak politik dengan iming-iming nilai, nasi bungkus, atau ijin dari kampus untuk tidak
belajar “kedok patriot untuk menutupi sebuah kekurangan”, sehingga niat terpuji yang
kalian ingin tunjukkan justru dinilai sebelah mata tidak lebih dari “Tauran anak SMA yang
hanya menganggu kepentingan umum”.

Sebelum menyuarakan keadilan sebaiknya kita melihat diri kita sendiri, sudahkah saya
bersikap adil?

Balas

 sabrina
Mei 6, 2009 pukul 12:07 pm
waduh…benar banget tuh mas apa yang mas katakan!
kemarin saya ke kampus trisakti, untuk melihat bagaimana peringatan tragedi trisakti. ada
segelintir orang yang ber-orasi di taman depan toga…yang saya liat.boro-boro
membangkitkan semangat untuk tetap memperjuangkan.bagi saya malah kaya’ badut yang
cuma koar-koar gak jelas…
buktinya?…tiap orang yang lewat lalu lalang aja tanpa sedikit pun tergerak untuk orasi juga
atau menanggapi apa yang harusnya mereka suarakan.
malah yang saya rasakan beda sekali dengan zaman saat elang dkk menyuarakan
aspirasinya. bahkan yang mau saya tanya.orangorang yang orasi di taman itu pernah gak
mengenal pribadi, pola pikir bahkan misi dari perjuangan elang dkk.
yang saya liat kampus itu cuma ajang untuk sok borju, hippie bahkan mungkin sarang
narkoba klo saya liat dari penampilan dan pola yang ada di kampus.gak terima saya
ngomong ini ?
klo gak terima liat dulu IPK kalian bisa gak jadi standar untuk bisa cuap-cuap di medan
pertempuran MPR/DPR.kalian belajar hukum tapi gak tau bagaimana menuangkan
aspirasi kalian.lembaga apa yang berwenang untuk mengatur negara ini.kalian sadar gak
jalur yang kalian lalui itu SALAH!!!
selesaikan studi kalian cepat,bangun negara,berkarya sesuai kemampuan kalian.klo cuma
ngomong doang sampai kalian berbusa mulutnya juga aspirasi kalian gak akan di
dengar.bantu dong pemerintah dengan tenaga,jiwa,loyalitas kalian untuk perbaikan
negara.klo cuma taunya demo,udah ngabisin uang ortu,jadi korban aparat,menimbulkan
kerusuhan,nama kalian pun cuma dikenang hanya sebatas batu nisan!!!
cepat-cepat lah lulus,sadari bahwa tanggung jawab itu ada di pundak kita,kita yang
putuskan.bukan lagi zamannya amin rais berkoar-koar di media sampai mulutnya berbusa
begitu dapat jabatan langsung bungkam karena proyek udah ditangan,duduk enak-enak
gaji selangit tanpa perlu keringatan,bahkan busa di mulutnya udah gak ada mungkin
karena udah ke dokter kali ya di terapi…sedangkan kalian?…MANA?…nol besar!yg ada
keluarga elang dkk cuma melayat aja tiap tahun menziarahi makam anak-anak mereka.
harusnya klo kalian sadar,terutama yang saat itu demo seangkatan dengan elang dkk…
kasus ini udah tuntas..11 tahun bro..lu pada sia-siakan perjuangan elang dkk..cuma orasi
gak jelas di taman depan toga,maki-maki orang bilang banci…lu yang pada kaya
banci,kuliah hukum tapi gak tau jalur hukumnya bagaimana menyelesaikan
kasus,memperjuangkan aspirasi,menata negara yang babak belur…
kita mahasiswa,ayo dong bantu pak SBY gebrak meja anggota yang tidur saat
sidang..caranya…duduk lah di DPR/MPR,sharing sama pak SBY,tuangkan ide kasih beliau
masukan yang membangun.beliau juga bukan superman yang bisa belajar sendiri.ibaratnya
indonesia itu seorang manusia,pak SBY kepalanya,masyarakat badannya,militer itu kaki
tangannya,harusnya kita mahasiswa jadi hati dan otaknya…pake dong nurani kalian,jangan
pake nurani saat demo,tapi jadi setan saat menjabat…bukan cuma amin rais doang,tuh
orang yang dalam sidang tidur dulunya juga jadi mahasiswa…mana dong perjuangan
kalian?cuma bikin elang dkk sia-sia
gak malu kalian baca memorian mereka yang udah tinggal tulang…jiwa mereka masih ada
sama kita..bangkit dong!!!buat lembaga,orang-orang yang satu ide
KEDAMAIAN,KESEJAHTERAAN N KEMAKMURAN INDONESIA itu yang jadi misi dan
visi…konsep kan dong arah kalian..pake parameter yang berjuang terdahulu dari kita..sia-
sia gak perjuangan dan pengorbanan mereka?…bantu SBY!!!dia bukan superman,ato
mega-loman…kasian kan beliau saking pusingnya ngurus negara, 5 tahun lalu segar bugar
setelah jadi presiden malah kena liver,kantung mata tebal,anak juga di kirim ke medan
perang…itu pengorbanan beliau.bahkan sejak beliau menjadi presiden kita jadi urutan
kesekian dari daftar negara penghasil korupsi!!!kebijakan-kebijakan beliau membuat
penanam modal asing juga gak bisa sembarangan terhadap tenaga kerja kita,baik yang
kerja di Indonesia maupun yang jadi TKI diluar negeri.pejabat-pejabat yang korupsi
dibabat tuntas…
jadi kita mahasiswa jeli dong liat percaturan politik di Indonesia.masyarakat kita yang
dibilang buruh,petani,ato cuma orang biasa aja udah jeli dengan gak salah contreng waktu
pemilu kemarin,karena apa?buktinya banyak caleg stres,abis uang ratusan juta ternyata
gak terpilih…KPU memang lengah dengan adanya money politik tapi masyarakat gak
dong…kita kaum civitas akademi masa gak lebih pintar dari yang di anggap buruh ato
orang NDESO…ayo dong bangkit,tentukan arah,punya konsep seperti Pak SBY,duduki
legislatif,ambil hak aspirasi kalian,jujur memberikan kewajiban terhadap masyarakat,tata
negara ini sesuai pancasila…jadi apapun hasilnya kita puas…karena hasil kerja keras
kita,pemikiran kita,dan keringat kita…jangan cuma jadi badut depan toga!ok bro…

Balas

 Futra
Februari 7, 2010 pukul 9:16 pm
saya sependapat dengan komentar mas ARI dan kak SABRINA, tidak semua hal yg kita
lakukan harus dengan EMOSI…
coba intropeksi diri kita dulu sudah pantas kita ber orasi, berkoak-koak untuk
mensejahteraka Indonesia yg kita agungkan….
untuk semuanya mari kita bangkit dari kontrofersial selama ini di Negara R.I berjanji
untuk bangkit, semangat seperti para pahlawan kita yg terlebih dahulu meninggalkan
Bumi Pertiwi.
Jangan lupa…?
- Jaga hati kita jangan mudah terpengaruh perbuatan yg merugikan diri kita, tinggal kan
kenangan yg teramat silam atau menyedihkan untuk dikanang,
- jadi lah mahasiswa yg berprestasi,

ya,,,

ok lah kalau begitu….

 dodo
Mei 4, 2010 pukul 9:53 am
cukup salut apa yang kawan kawan utarakan . hidup dalam kedamaian tanpa
permasalahan ,demo hanya sebuah bualan mahasiswa…yang begitu manis ..namun tanpa
arti..hanya kekacauan …yang terjadi.begitu manis hidup ini .. . kami dengar dan kami
taati perintah pimpinnan ….pimpinana adalah kebenaran .yang tidak perlu dipertanyakan
…sikapnya ….apa deibalik kebijakan pimpinan negara …… ada berapa ….mahasiswa
yang ..digunakan pemerintah saat ini yangmenggunakan ……ideal sutu negara ………kita
ini punya negara …dan pemerintahan punya hukum namun siapa yang menikmati hukum
kita ini ….dengan ipk 4.00 apakah yang akan kamu tawarkan untuk negrimu ini…jujurkah
kita ini dalam ……..hidup.ini …….memang orasi tidak menjajikan …….nilai ipk 4.00 dan
kecerdasan yang begitu menjajikan masa depan ……. apalagi perubahan pemerintahan …
tapi . masih ada rasa yang ada saat ini …penyikapan …kebijakan yang tidak bisa kita
tembus karena sudah dibendung degan setumpuk uang balas jasa dan politik kepentingan
………..
1. orasi tidak menghasilkan nilai IPK 4.00
2. orasi tidak menjadikan kita cepat lulus
3. orasi bikin kita benturan dengan polosi
4. orasi bikin kita dibenci
5. orasi bikin kita lelah payah buang buang waktu
6. orasi bikin kita masuk penjara
7. orasi bikin membosankan
8. orasi penuh dengan kepentingan dan politik
dsb

namun dibalik itulah satu makna yang belum teman – teman rasakan . bagi teman
-teman yang belum menjalan kan demotrasi dan memaknai demontrasi memang
demontrasi itu memuakan hina dan perlu menjijikan ..
wahai mahasiswa kami hargai semua sikap mu namun mari kita sikapi makna mahasiswa
bagi bangsa …….
saya juga sadar mungkin yang menulis ini orang yang bodoh dan dungu dan tidak tahu
hukum dan yang diberi komentar juga mantan demontran yang sudah tobat demo dan
sekarang sudah sadar …dan hidup dalam kemapanan .

7. anak paling lucu di dunia (rekor baru)


Oktober 11, 2010 pukul 4:29 pm
ini kenekalan remaja, bukan???

Balas

8. Tika
Desember 1, 2010 pukul 8:46 pm

Thanks artikel nya 

Balas

9. IVAN TAUFIQ MAHINDRA


November 12, 2011 pukul 8:01 am
anda semua yang berkomentar kontra tentang tragedi trisakti. ssssttt cukup!!!! anda tidak
tau semuanya. anda berarti buta tentang keadaan negara kita pada saat itu

Balas

Tinggalkan Balasan
Enter your comment here...

Fill in your details below or click an icon to log in:




Email (wajib)(Belum diterbitkan)
Nama (wajib)

Situs web

 Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik.


Kirim Komentar

 Profile
Budayawan bukan orang paling berbudaya. Budayawan hanya sekelompok orang yang punya perhatian
akan kebudayaan. Kebudayaan yang bagi kebanyakan orang sekarang hanyalah berupa tontonan kesenian
tradisional. Blog ini hanya mencoba meresonansikan nilai nilai budaya dari sisi lain seorang budayawan
muda. 

-Wibisono Sastrodiwiryo

 Halaman
 About
 Kulo

Tulisan Terkini
 Strategi Turunkan Nurdin Halid
 Jakarta Lawyer’s Club: Penegakan Hukum Terhadap Aksi  Kekerasan
 Inception
 Shutter Island
 Java Jazz Festival 2010 Hari Pertama
 Film Balibo(hong)
 Koin Keadilan
 Klaim Tari Pendet: Inferioritas Malaysia
 #merdeka
 Public Enemies
 Teori Konspirasi Bom Marriot 2
 blog.cybergl.co.id
 Kandidat Cawapres SBY
 Catatan Penjurian Speedy Blogging Competition 2008
 Saykoji Online
 Kategori
 budaya (19)
 curhat (29)
 ekonomi (1)
 iseng (6)
 islam (3)
 musik (13)
 politik (24)
 sastra (5)
 sejarah (17)
 sinema (6)
 sosial (16)
 teater (7)
 televisi (11)
 tokoh (24)
 Uncategorized (3)

 Komentar Terakhir
Pardicukup on Pembantaian November Kela…

IVAN TAUFIQ MAHINDRA onTragedi Trisakti Mei 98

johnny on Revolusi Industri Musik I…

Dean Nieckolas on Roy Suryo: Membuat Blogger Pos…

Sutorokso on Sekilas Universitas Udayana…

pajrus on Sekilas Universitas Udayana…

 Tulisan Teratas
 Presenter Berita Televisi
 Kekayaan Keluarga Soeharto
 Tragedi Trisakti Mei 98
 Prisa The Cute Devil
 Malaysia Klaim Reog Ponorogo
 Malari 1974 dan Sisi Gelap Sejarah
 Malaysia Klaim Wayang Kulit
 Sekilas Universitas Udayana Bali
 Visi Kebangsaan Dr AAM Djelantik
 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
 Puisi Untuk Bapak
 Jakarta Lawyer's Club: Penegakan Hukum Terhadap Aksi Kekerasan

 Klik tertinggi
 gravatar.com/d54c423597fe…
 thejakartaglobe.com/home/…
 facebook.com/people/Wibis…
 detiknews.com/read/2009/0…
 tourism.gov.my/en/about/c…
 gravatar.com/45c6ad763283…
 id.wikipedia.org/wiki/Reo…
 theatre-contemporain.net/…
 id.wikipedia.org/wiki/Soe…
 kompas.com/kompas-cetak/0…
 Arsip
 Desember 2010 (1)
 Oktober 2010 (1)
 Juli 2010 (1)
 Maret 2010 (2)
 Desember 2009 (2)
 Agustus 2009 (3)
 Juli 2009 (1)
 Mei 2009 (1)
 April 2009 (2)
 Maret 2009 (1)
 Februari 2009 (2)
 Januari 2009 (1)
 Desember 2008 (1)
 November 2008 (4)
 September 2008 (2)
 Agustus 2008 (3)
 Juli 2008 (6)
 Juni 2008 (1)
 Mei 2008 (4)
 April 2008 (11)
 Maret 2008 (11)
 Februari 2008 (5)
 Januari 2008 (10)
 Desember 2007 (13)
 November 2007 (11)
 Oktober 2007 (21)
 September 2007 (10)
 Agustus 2007 (6)
 Juni 2007 (2)
 Mei 2007 (2)
 April 2007 (1)
 Februari 2007 (2)
 Januari 2007 (1)
 Juli 2006 (4)

  Catatan Pinggir
 Isak Agustus 8, 2011
Sering tak terduga: kemurnian menghendaki kekerasan. Bahkan kematian. Meskipun pada awalnya ini
bukan tema kisah Isak, orang dalam cerita ini, yang berjalan naik ke hutan: “Lelaki itu datang, berjalan ke
utara. Seorang yang wungkul dan kuat, dengan jenggot kemerahan yang kaku, dan bekas luka di tangan dan
wajahnya… sosok laki-laki dalam kesendirian yan […]
anick
 Kebakhilan Agustus 1, 2011
Ia tak gila. Atau ia bagian dari patologi yang tak tersendiri. Anders Behring Breivik, memakai seragam polisi,
membidik dengan tepat anak-anak muda yang sedang berkemah di Pulau Utoeya. Sebanyak 68 orang
terbunuh di pulau di Danau Tyrifjorden, 38 kilometer dari Oslo, itu pekan lalu. Delapan lain mati karena
ledakan bom. Breivik ditangkap. Pengacaranya membel […]
anick
 Srebrenica Juli 25, 2011
Di sebuah tempat yang dulu tak dikenal dunia, sekitar 8.000 muslim dibunuh. Sejak itu Srebrenica, sebuah
kota kecil pegunungan di sebelah timur Bosnia dan Herzegovina, jadi sebuah nama yang menakutkan. Atau
menjijikkan. Atau memalukan.  Di situlah selama tujuh hari di pertengahan kedua Juli 1995, Jenderal Ratko
Mladic, panglima tentara yang berdarah Serbia, […]
anick
 Bastiat Juli 4, 2011
Seorang “neo-liberal” adalah orang yang jengkel kepada “Negara”. Tapi ada seorang pendahulunya yang tak
jengkel, malah kocak: Frédéric Bastiat, orang Prancis di abad ke-19. Ia mempersamakan Negara dengan
tokoh Figaro yang harus mendengarkan tuntutan dari delapan penjuru angin: “Aturlah buruh dan pekerjaan
mereka!” “H […]
anick
 Grrr Juni 27, 2011
Di depan kita pentas yang berkecamuk. Juga satu suku kata yang meledak: ”Grrr”, ”Dor”, ”Blong”, ”Los”.
Atau dua suku kata yang mengejutkan dan membingungkan: ”Aduh”, ”Anu”. Di depan kita: panggung Teater
Mandiri.  Teater Mandiri pekan ini berumur 40 tahun—sebuah riwayat yang tak mudah, seperti hampir
semua grup teater di Indonesia. Ia bagian dari sejarah Ind […]
anick
 Tari Mei 2, 2011
Di udara Surakarta yang gerah dan terik, sejumlah penari menari selama 24 jam. Ini Hari Tari Sedunia, 29
April 2011. Tari adalah penemuan. Martha Graham mengutarakannya dengan satu kalimat pendek:
”Dancing is just discovery, discovery, discovery….” Jika hari-hari ini tari, terutama sebagai ekspresi, penting,
itu karena yang terjadi adalah sebuah penemuan yan […]
anick
 Melihat April 11, 2011
Dengan ironi yang dahsyat, dengan magnífica ironía, Tuhan memberi Jorge Luis Borges dua hal: buku-buku
dan malam hari. Di tahun 1950-an, pada usia setengah abad, penyair besar Argentina itu jadi buta
sepenuhnya. Tapi menarik bahwa dalam sajak yang ditulisnya tentang kejadian itu ia memakai kata ”malam
hari”, la noche, untuk menggambarkan ”buta”. Borges yang […]
anick
 Memangku Maret 14, 2011
Para raja di Jawa adalah ekspresi sebuah idaman. Terutama idaman tentang stabilitas. Kita ingat nama-
nama mereka: Amangkurat dan Mangkubumi berarti ”memangku bumi”. Hamengku Buwono berarti
”memangku benua”. Paku Buwono: ”paku” atau ”pasak” yang membuat kontinen tak bergerak terus,
terpacak tak terguncang-guncang. Sering kali kita lupa, nama-nama itu relatif […]
anick
 Mesh Maret 7, 2011
anick
 Ahimsa Februari 28, 2011
Lapangan Tahrir, sebelum Mubarak lengser. Ketika malam menutupi Kairo, para pemuda yang ikut protes
bergeletakan berbaring. Ada yang tidur, ada yang membaca. Sebuah cerita di BBC menyebut, di bawah
bayang-bayang tank tentara yang menjaga alun-alun itu, seorang demonstran membaca buku Gene Sharp.
Sejak itu Sharp disebut di BBC dan The New York Times sebagai p […]
anick
 Para Pembaca
               
Lihat semua pembaca

  Berita Budaya
 Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

 Widgets

  Wib’s Web World


 Open Government vs Government 2.0 Desember 20, 2010
Hingga saat ini tercatat 11 negara yang telah mendeklarasikan komitmen pada open government dan
meluncurkan proyek Open Government mereka masing masing. Negara negara tersebut adalah Amerika
Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada, Denmark, Spanyol, Norwegia, Yunani, Finlandia dan
Estonia. Open Government bermula di Amerika Serikat sejak terpilihn […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Obama dan gerakan Government 2.0 Desember 17, 2010
Apa yang Indonesia dapatkan dari kedatangan Obama kemarin? Kesepakatan Kerjasama Komprehensif?
Kenapa komprehensif? Kenapa bukan strategis? Sebuah kerjasama berangkat dari kepentingan masing
masing yang memiliki rumusan masalah dan tujuan yang dapat diusahakan solusinya secara bersama sama.
Solusi yang dapat diusahakan bersama akan menjadi strategis apabila […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Seminar Nasional Teknologi Informasi 2010 November 29, 2010
Seminar ini diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara setiap tahun sejak 2004. Tema tahun 2010 ini
adalah “IT for Business; Integrated System” dengan dua pembicara utama yaitu praktisi dari PT Microsoft
Indonesia (Tony Seno Hartono) dan PT Unilever Indonesia (Danarjaya Sri). Menyeminarkan 48 makalah
pada tanggal 27 November yang lalu membuat […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Kesepakatan Kerjasama Komprehensif AS – RI November 10, 2010
Kerjasama di bidang perdagangan dan investasi. Dalam kerjasama ini Obama berjanji meningkatkan peran
AS terhadap Indonesia. AS saat ini merupakan salah satu mitra dagang Indonesia terpenting dengan nilai
mencapai US$ 21 miliar pada tahun 2008. AS juga merupakan investor terbesar ketiga untuk Indonesia.
Kerjasama di bidang energi. Pemerintah RI mengundang AS […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 RUU Konvergensi Oktober 12, 2010
Tweet dari @sufehmi (Harry Sufehmi) tentang RUU Konvergensi Dimulai pada: Fri Oct 08 23:30:40 +0000
2010 Berkahir pada: Fri Oct 08 23:33:25 +0000 2010 1) Lagi baca RUU Konvergensi http://goo.gl/1Uk2 –
ini bisa dampak negatif ke software #OpenSource #RUUk 2) #Pasal 12 poin 1 akan mempersulit sebuah
start-up #OpenSource yang sedang saya garap. Paduan sof […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 E-Government dalam Network-Economy September 22, 2010
Bergesernya paradigma ekonomi dari industrial-economy menuju network-economy akibat dari pesatnya
perkembangan Teknologi Informasi (TI) tidak berhenti hanya pada sektor swasta. Sektor pemerintahan juga
mengalami perubahan. Lebih tepatnya dituntut untuk berubah. Bagaimana sebaiknya perubahan dalam
pemerintahan menjadi tantangan karena organisasi dan proses bi […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Indonesian Government 2.0 Model Design  Agustus 17, 2010
Thesis Author: Wibisono Sastrodiwiryo Supervisor: Dana Indra Sensuse, Ph.D Organization: e-Government
Laboratory of the University of Indonesia The United Nation study results showed that e-Government will
only be successful if there is strong demand and support from the community. Strong demand will come
from better awareness of the opportunities offered by […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Penyaringan Konten Negatif di Internet Agustus 10, 2010
Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=412087251919 Polemik mengenai perlunya
penyaringan konten negatif d internet, khususnya yang berbau pornografi, kembali mengemuka beberapa
hari terakhir. Terutama setelah Menkominfo Tifatul Sembiring menitahkan kepada Internet Service
Provider (ISP) atau penyedia jasa internet melaksanakan kewajiban penyaringa […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Indonesia ICT Award 2010 Juli 28, 2010
Usai sudah perhelatan akbar tahunan yang mendebarkan bagi para nominator. Pemenang Indonesia
Information and Communication Technology (ICT) Award 2010 sudah diumumkan, suka cita tak
terbendung. Selama dua hari acara puncak selain senang bisa ikut berpartisipasi sebagai nominator juga
senang mendapat banyak teman baru. Terutama kategori e-Government karena bo […]
Wibisono Sastrodiwiryo
 Modul E-Gov Berdasarkan Obyek Layanan  Juni 16, 2010
No G2G G2B G2C 1 Bisnis dan Investasi 2 Industri dan Perdagangan 3 Industri Kecil dan Menengah (IKM) 4
Jalan dan Jembatan 5 Jaring Pengaman Sosial 6 Katalog Barang Daerah 7 Katalog Hukum, Peraturan dan
Perundang-undangan Katalog Hukum, Peraturan dan Perundang-undangan Katalog Hukum, Peraturan dan
Perundang-undangan 8 Kehutanan 9 Kependudukan 10 Kesehatan 11 […]
Wibisono Sastrodiwiryo

 Foto foto

More Photos
 Meta
 Daftar
 Masuk log
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com

 Blog Stats
 269,951 hits
Budayawan Muda · Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa
Blog pada WordPress.com. · Theme: Pilcrow by Automattic.
Ikuti

Follow “Budayawan Muda”

Get every new post delivered to your Inbox.

Enter your e

Sign me up

Powered by WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai