Anda di halaman 1dari 17

Pengendalian Vektor KELOMPOK

Lalat 4
Disusun oleh:
Devina
Muhammad Andrie Ardiansyah
Restia Dwi Kurwanti
Lebih Dekat dengan Lalat

Lalat merupakan kelompok serangga yang berasal dari ordo


Diptera.
Secara morfologi, lalat mempunyai struktur tubuh berbulu,
mempunyai antena yang berukuran pendek dan mempunyai
sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil (berfungsi menjaga
kestabilan saat terbang).
Lalat mampu terbang sejauh 32 km dari tempat
perkembangbiakannya. Meskipun demikian, biasanya lalat hanya
terbang 1,6-3,2 km dari tempat tumbuh dan berkembangnya lalat.
Lalat sebagai vector penyakit

Dalam sebuah studi ditemukan fakta bahwa : (Esten, 1908)


1 ekor lalat mengandung 550-6.600.000 bakteri.
pada lalat yang hidup di tempat kumuh ditemukan koloni bakteri
3.683.000 per satu ekor lalat
lalat yang hidup di tempat kumuh ditemukan koloni bakteri 3.683.000
per satu ekor lalat
sedangkan pada daerah yang yang lebih bersih ditemukan 1.941.000 per
satu ekor lalat.
Dalam tubuh lalat faktanya mengandung 8 sampai 10 kali lebih banyak
dibandingkan di luar tubuh lalat.
Lalat sebagai vector penyakit

Lalat dikatakan sebagai vector penyakit karena mereka dapat


berpindah-pindah tempat, termasuk ke tempat yang kotor dan
membawa bakteri atau mikroorganisme pathogen dan menyebar
ke manusia melalui air dan makanan manusia (food/water born
diseases).
Penyakit yang dapat ditransmisikan oleh lalat seperti Vibrio
cholera, Salmonella typhi, dan Shygella dysentriae.
Siklus Hidup Lalat

Siklus hidup semua lalat terdiri dari 4 tahapan, yaitu telur, larva, pupa dan lalat
dewasa. Lalat dewasa akan menghasilkan telur berwarna putih dan berbentuk oval.
Telur ini lalu berkembang menjadi larva (berwarna coklat keputihan) di feses yang
lembab (basah). Setelah larva menjadi dewasa, larva ini keluar dari feses atau lokasi
yang lembab menuju daerah yang relatif kering untuk berkembang menjadi pupa. Dan
akhirnya, pupa yang berwarna coklat ini berubah menjadi seekor lalat dewasa.
Kemampuan Lalat

Mobilitas lalat sangat tinggi karena dilengkapi dengan sepasang


sayap sejati (asli) dan sepasang sayap kecil (yang menstabilkan
terbang lalat).
Lalat mempunyai sistem penglihatan yang sangat baik, lalat
mempunyai sudut pandang yang lebar. Kepekaan penglihatan lalat
ini 6 x lebih besar dibandingkan manusia.
Lalat mempunyai kemampuan berkembang biak yang cepat dan
dalam jumlah yang banyak.
Cara Pengendalian

Mengurangi atau menghilangkan tempat perindukan lalat


Kandang ternak
Timbunan pupuk kandang
Kotoran manusia
Sampah basah dan sampah organic
Air kotor
Mengurangi sumber yang menarik lalat
Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang mengandung bibit
Melindungi makanan, peralatan makan dan orang yang kontak dengan
lalat
Mengurangi atau menghilangkan perindukan

Kandang ternak
Harus mudah dibersihkan
Lantai Kedap air dan dapat disiram setiap hari
Peternakan/kandang burung dilengkapi dengan ventilasi, kotoran dapat
dikeluarkan dari sangkar dan dibersihkan
Timbunan pupuk kandang
Ditutup dengan plastic atau bahan lain yang anti lalat
Cara ini dapat mencegah lalat untuk bertelur juga dapat membunuh larva dan pupa
karena panas yang keluar dari prases komposting dapat memperpendek lalat untuk
keluar.
Kotoran manusia
Menggunakan jamban leher angsa
Pipa hawa dilengkapi kawat anti lalat
Membuat Slab yang dapat menutup lubang penampungan kotoran.
Mengurangi atau menghilangkan perindukan

Sampah basah dan sampah organic


Pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah harus dikelola
dengan baik
Jika tidak ada system pengolahan sampah yang baik di rumah-rumah,
sampah dapat dibuang ke dalam lubang sampah dengan catatan harus
ditutup tanah setiap seminggu sekali
Dasar tempat sampah harus dibersihkan dari sisa-sisa sampah secara rutin
TPA sampah perlu dipadatkan, ditutup tanah setebal 15-30 cm serta lokasi
TPA harus beberapa km dari permukiman.
Mengurangi atau menghilangkan perindukan

Tanah yang mengandung bahan organic/air kotor


Lumpur dan lumpur organik dari air buangan disaluran
terbuka, tangki septik dan rembesan dari lubang
penampungan harus di hilangkan.
Tempat berkembang biak lalat dapat dihilangkan dengan
menutup saluran air buangan
Tindakan pencegahan ditempat pemotongan hewan,
tempat pengolahan dan pengasinan ikan, lantainya
terbuat dari bahan yang kuat dan mudah digelontor untuk
dibersihkan.
Mengurangi sumber yang menarik lalat

Lalat akan tertarik pada hasil makanan olahan,


makanan ikan, sirup gula, susu, buah yang
manis. Pencegahan dapat dilakukan dengan:
Kebersihan lingkungan
Membuat saluran limbah
Menutup tempat sampah
Pemasangan alat pembuang bau (exhaust fan)
Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran
yang mengandung kuman penyakit

membuat konstruksi jamban yang memenuhi syarat,


sehingga lalat tidak bisa kontak dengan kotoran.
Mencegah lalat kontak dengan orang yang sakit,
tinja, kotoran bayi, orang sakit danpenderita sakit
mata.
Mencegah agar lalat tidak masuk ke tempat sampah
dari pemotongan hewan dan bangkai binatang.
Melindungi makanan, peralatan makan dan
orang yang kontak dengan lalat
Makanan dan peralatan makan yang digunakan harus anti lalat,
Makanan disimpan di lemari makan
Makanan perlu dibungkus
Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat kasa.
Pintu dipasang dengan sistim yang dapat menutup sendiri
Pintu masuk dilengkapi dengan goranti lalat
Penggunaan kelambu atau tudung saji , dapat digunakan untuk :
Menutup bayi agar terlindung dari lalat, nyamuk dan serangga lainnya
Menutup makanan atau peralatannya
Kipas angin elektrik dapat dipasang untuk menghalangi lalat masuk
Memasang stik berperekat anti lalat sebagai perangkap.
Pemberantasan lalat secara langsung

Cara fisik
Perangkap lalat (Fly Trap)
Umpan kertas lengket berbentuk pipa/lembaran (Sticky Tapes)
Perangkap dan pembunuh elektronik (Light trap with electroductor)
Pemberantasan lalat secara langsung

Cara kimia
Penggunaan insektisida hanya untuk periode yang singkat
apabila sangat diperlukan, karena beresiko resisten
apabila dilakukan terus menerus.
Biasanya digunakan pada KLB kolera, disentri, dan
trachoma
Dapat dilakukan melalui cara umpan (baits),
penyemprotan dengan efek residu (residual spraying),
pengasapan (space spraying)
Bahan yang digunakan biasanya Malathion dan Diazinon
Pemberantasan lalat secara langsung

Cara biologi
memanfaatkan sejenis semut kecil berwarna hitam
(Pheidologeton affinis) untuk mengurangi populasi lalat rumah di
tempat sampah (Filipina).
Daftar Pustaka

http://informasikesling.blogspot.co.id/2016/12/4-cara-
pengendalian-lalat.html
http://insekta.co.id/cara-membasmi-lalat.html
http://info.medion.co.id/artikel-broiler/artikel-tata-laksana/91-
pengendalian-lalat.html
kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/.../pengendalian-vektor-lalat.pdf

Anda mungkin juga menyukai