Anda di halaman 1dari 47

PENGENDALIAN LALAT

BY ABDURROSYID WIHARNO PUTRA


PT. KERATON ALAM INDONESIA
081511665519
LALAT SEBAGAI VEKTOR
PENYAKIT
PHATOGEN YANG DIBAWA
LALAT
Angka Kesakitan Diare Pada Semua Umur
Pada Tahun 1996-2010
Frekuensi KLB Berdasarkan Provinsi Tahun 2010
TAKSONOMI
• KelasK: Hexapoda
• Ordo : Diptera

• Family : Muscida (Lalat

rumah) Sarcophagidae

(Lalat daging)

Caliphoridae
• Spesies : Musca domestica
(Lalat rumah)
SIKLUS HIDUP LALAT
MAKANAN
(Feeding Site)
 Lalat dewasa aktif sepanjang hari
terutama pagi dan sore
 Inaktif pada malam hari
 Tertarik
pada makanan manusia, darah
dan bangkai
 Bagianmulut tidak dapat dipakai untuk
menggigit/menusuk hanya dapat
menghisap barang-barang cair
 Tanpa air lalat hanya bertahan hidup
selama 48 jam
TEMPAT PERINDUKAN
(BREEDING SITE)
Kotoran Hewan
Sampah dan sisa makanan dari
hasil olahan
Kotoran manusia
Air Kotor
Tempat Peristirahatan
(Resting Site)
 Tengah hari lalat tidak makan tetapi
beristirahat di lantai, dinding, langit langit
dan tempat yang sejuk.
 Lalat istirahat pada pinggiran tempat
makanan, dan tidak aktif pada malam hari
 Tempat hinggap lalat biasanya pada
ketinggian tidak lebih dari 5 m
Untuk istirahat lalat memerlukan suhu = 35°C
– 40°C dan kelembaban 90%
Fluktuasi Jumlah Lalat

• Hewan fototropik  menyukai cahaya


• Pada malam hari tidak aktif, namun dapat aktif
dengan adanya sinar buatan. Efek sinar pada
lalat tergantung sepenuhnya pada temperatur
dan kelembaban
• Jumlah lalat meningkat pada temperatur 20°C –
25°C
• Berkurang pada temperatur < 10°C atau > 49°C
• Kelembaban yang optimum 90 %.
Perilaku Perkembangbiakan

• Berkembangbiak di sekitar sumber


makanannya
• Penyebaran dipengaruhi oleh
cahaya, temperature dan
kelembaban,
• Untuk istirahat lalat memerlukan suhu
sekitar 35º-40ºC, kelembaban 90%.
• Aktifitas terhenti pada temperatur <
15ºC.
lalat rumah (Musa
domestica) lalat hijau (Lucilla)

Lalat yang

lalat biru (Callphora Merugikan lalat latrine (Fannis


vomituria) Manusia canicularis)
AGEN PENYAKIT YANG DITRANSMISIKAN
OLEH LALAT
VIBRIO CHOLERA

• Menyebabkan penyakit kolera


• Menginfeksi saluran pencernaan melalui mukosa dan
berakumulasi di sebelah submukosa saluran pencernaan
• Gejala : diare, muntah-muntah, dehidrasi, sakit pada
bagian abdomen (perut), koma, dan dapat
mengakibatkan kematian bahkan dalam jangka waktu
12 jam setelah gejala muncul
• Sumber infeksi : feses dan muntahan dari penderita
penyakit kolera, serta makanan dan air yang
terkontaminasi agen penyakit ini
SALMONELLA TYPHI

• Menyebabkan penyakit Tiphoid (tifus)


• Menginfeksi saluran melalui
pencernaan, mucosa
• Gejala : demam terus-menerus, iritasi dinding
saluran pencernaan, diare
• Sumber infeksi : feses, urine, dan darah orang
yang terkena penyakit ini, atau orang yang
sudah sembuh tetapi masih bertindak sebagai
carier, makanan, minuman, atau susu yang
terkontaminasi oleh penderita penyakit ini
SHYGELLA DYSENTRIAE

• Menyebabkan penyakit disentri


• Menginfeksi saluran pencernaan, melalui mucosa
• Gejala : diare, demam, muntah-muntah dengan frekuensi
tinggi, dengan muntahan mengandung darah dan mucus
• Sumber infesi adalah toxin (racun) yang dihasilkan
oleh bakteri ini. Toxin ini aktif dalam keadaan panas,
oleh karena itu, disentri banyak dijumpai pada musim
panas
• Sumber infeksi : feses, urine, dan darah orang yang
terkena penyakit ini, atau orang yang sudah sembuh
tetapi masih bertindak sebagai carier, makanan,
minuman, atau benda yang terkontaminasi oleh
penderita penyakit ini
Survey Lalat sebagai Vektor Penyakit

• Survey Kepadatan Lalat


Melakukan survey menggunakan fly
grill
Survey Kepadatan Lalat

Tujuan :
• Menentukan daerah-daerah yang potensial
menjadi tempat berkembang biak lalat
• Menentukan kepadatan lalat/indeks lalat
• Menentukan luas daerah pengendalian
dan jenis pengendalian yang akan dilakukan
Alat : Scudder fly grill
• Papan kayu : lebar 2 cm, tebal 0,64 cm, panjang 91 cm,
jarak antar kayu 2 cm

• Cara :
• Dilakukan pagi hari, setelah matahari bersinar
• Letakkan scudder fly grill pada lokasi yang akan diukur
• Hitung jumlah lalat yang hinggap setiap 30 detik
• Lakukan secara rutin (1 minggu sekali)
• Indeks lalat = jumlah lalat hinggap pada grill/30 detik
• Pada daerah yang luas dibagi dalam beberapa zona,
diukur pada masing-masing zona.
Interprestasi hasil pengukuran indeks populasi lalat :
• Indonesia = < 20 baik
> 20  perlu tindakan pemberantasan
• 0 – 2 : Rendah atau tidak menjadi masalah
• 3 – 5 : Sedang dan perlu dilakukan pengamanan
terhadap tempat-tempat berkembang biakan lalat
• 6 – 20 : Tinggi/padat dan perlu pengamanan terhadap
tempat- tempat berkembang biakan lalat dan bila mungkin
direncanakan upaya pengendaliannya.
• > 21 : Sangat tinggi/sangat padat dan perlu dilakukan
pengamanan terhadap tempat–tempat perkembangbiakan
lalat dan tindakan pengendalian lalat.
Scudder fly grill
KEUNTUNGAN

• Mudah
• Murah
• Cepat
• Memungkinkan sampling banyak tempat
• Jika digunakan secara dapat
konsisten, untuk mengukur perubahan populasi
digunakan
dari waktu ke waktu
Program Pengendali an Vektor Lalat

• Penurunan populasi larva cara


dengan pengelolaan dan
 daerah-daerah yang potensial menjadi tempat untuk
berkembang biak
sanitasi
• „ Pengendalian yangpopulasi
baik secara pada
kimia untuk menghilangkan lalat.
Pengendalian Lalat Sebagai
Vektor Penyakit
Metoda :
Mekanis :
• Pemasangan kasa : tetapi jendela tetap
dapat dibuka, dan kasa dibersihkan secara
teratur.
• Fly traps
• Electric fan
• Penggelontoran saluran-saluran
Pengendalian Lalat Sebagai
Vektor Penyakit
Langkah manajemen terpadu :
1. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan
2.Pemberantasan lalat, secara fisik menggunakan
sticky tape, fly trap, secara kimia menggunakan
insektisida dengan metode spraying, fogging, dan
secara biologis menggunakan predator alami,
3. Edukasi masyarakat
Pengendalian Lalat Sebagai
Vektor Penyakit

Evaluasi
1. Kembali melakukan survey
untuk melihat indeks lalat, menurun atau
tidak
2. Melihat jumlah kasus penyaki yang
dicurigai ditransmisikan t oleh
berkurang atau tidak lalat,
TINDAKAN PENGENDALIAN

• Perbaikan hygiene dan


sanitasi lingkungan
• Pemberantasan lalat secara
langsung
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
Tujuan: mencegah terjadinya perkembangbiakan lalat dan
transmisi penyakit lalat.
Metoda Umum:
Pencegahan :
• Menghilangkan sumber makanan lalat,
pembuangan
kotoran manusia dengan baik.
• Pengelolaan sampah dan atau pupuk kandang
yang benar
•Pendidikan kesehatan
Pemberantasan ;
• „ Untuk Membunuh :
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
1.Mengurangi/menghilangkan tempat perkembangbiakan
lalat
a. Kandang Ternak
- Harus dapat dibersihkan, dan lantai harus kedap air, dan
dapat disiram setiap hari
b. Peternakan/kandang burung
- Dilengkapi dengan ventilasi, serta kotoran dapat
dikeluarkan dari sangkar dan dibersihkan
c. Timbunan pupuk kandang
-Ditutup dengan plastik
-Cara ini dapat membunuh larva/pupa karena
panasnya
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

d. Kotoran manusia
Jamban perlu dilengkapi dengan:
• 1. Leher angsa untuk mencegah bau
• 2. Ventilasi dengan kawat anti lalat
• 3. Tidak BAB di sembarang tempat
• 4. Dalam pengungsian dimana tidak ada jamban, BAB
pada jarak ±500 m pada arah angin yang tidak mengarah
ke dekat pemukiman dan ±30 m dari sumber air bersih,
kemudian menutupnya dengan tanah
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

e. Sampah basah dan sampah organik


• Pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah
harus dikelola dengan baik jika tidak ada, sampah
dibakar, dan ditutup dengan tanah
• Dasar tong sampah harus dibersihkan dari sisa-
sisa sampah
• TPA sampah perlu dipadatkan, ditutup tanah
merah setebal 15-30 cm.
• Lokasi TPA harus beberapa km dari pemukiman
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

f. Tanah yang mengandung bahan organik


• Lumpur organik dari air buangan, septic tank harus
dihilangkan dengan dikeruk atau digelontor
• Menutup saluran air buangan dapat menghilangkan
tempat berkembang biak lalat
• Di tempat peternakan/pemotongan hewan, pengolahan,
pengasinan ikan, lantai harus terbuat dari bahan yang
kuat dan mudah digelontor
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

2. Mengurangi sumber yang menarik lalat


• Pencegahan dilakukan dengan:
• Kebersihan lingkungan
• Membuat saluran air limbah
• Menutup tempat sampah
• Pemasangan alat pembuang bau (exhaust)
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

3. Mencegah kontak antara lalat dengan kotoran yang


mengandung kuman penyakit
• Sumber penyakit berasal dari kotoran manusia,
bangkai binatang, sampah basah, lumpur organik, orang
sakit mata
• Cara-cara pencegahan:
• a. Kontsruksi jamban yang memenuhi syarat
• b. Mencegah lalat berkontak dengan orang sakit,
tinja, kotoran
• c. Mencegah lalat tidak masuk ke tempat sampah,
peternakan/pemotongan hewan
Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan

4. Melindungi makanan, peralatan makan dan orangyang


kontak dengan lalat
• Makanan disimpan di lemari makan
• Makanan perlu dibungkus
• Jendela dan tempat-tempat terbuka dipasang kawat
kasa
• Penggunaan kelambu/tudung saji
• Kipas angin dapat dipasang untuk menghalau lalat
masuk
Pemberantasan Lalat Secara Langsung

1. Cara fisik: mudah dan aman, tetapi kurang fektif


apabila lalat dalam kepadatan tinggi, hanya cocok pada
skala kecil :
• a. Perangkap lalat (Fly trap)
• b. Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran
(sticky tapes)
• c. Perangkap dan pembunuh elektronik (light
trap with electrocutor)
Pemberantasan Lalat Secara Langsung

sticky tape fly trap light trap with electrocutor


Pemberantasan Lalat Secara Langsung

2. Cara Kimia
• Penggunaan insektisida hanya untuk
periode yang singkat apabila sangat
diperlukan
• Biasanya digunakan pada KLB kolera,
disentri dan trachoma
• Dapat dilakukan melalui cara
penyemprotan dengan efek residu
(residual spraying), pengasapan (space
Pemberantasan Lalat Secara Langsung

3. Cara Biologi:
• Memanfaatkan sejenis semut kecil berwarna
hitam (Phiedoloqelon affinis) untuk
mengurangi populasi lalat rumah di tempat
sampah
• Memanfaatkan aroma beberapa tanaman :
cengkeh, pandan, lavender, tembakau.
Peranan Pemerintah dan Masyarakat Dalam Pengendalian
Lalat di Pemukiman
Upaya Lokasi Dilakukan oleh
Menggunakan repelen dan Dalam rumah Indvidu dan keluarga
sticky fly paper
Hindari pembuangan air Di sekitar rumah Individu dan keluarga
besar di tempat terbuka
sekitar rumah

Mengupayakan halaman Di sekitar rumah Individu dan masyarakat


tetap bersih dan runtuhan
pepohonan dan kotoran
binatang
Mengupayakan kandang Di sekitar rumah Individu, keluarga dan
hewan selalu bersih masyarakat
Melakukan pengawasan Di dalam pemukiman Masyarakat dan pemerintah
terhadap pembuangan air
besar di tempat terbuka

Melakukan pengaturan Di dalam pemukiman Masyarakat dan pemerintah


dalam pengumpulan dan
pembuangan sampah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai