Anda di halaman 1dari 81

PPDH GELOMBANG XL

LAPORAN KOASISTENSI
DIVISI PARASITOLOGI VETERINER
17 Juli – 5 Agustus 2023

Disusun oleh:
Sandria Prima Kristianto, S. KH. (161229176)
Siti Nur Lailatul Mutmainnah, S. KH. (161229177)

DIVISI PARASITOLOGI VETERINER


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Organisme yang hidup dalam tubuh organisme lain yang lebih besar (induk semang,

inang atau hospes) untuk mendapatkan makanan disebut dengan parasit. Indonesiamerupakan

daerah tropis sebagai tempat yang sangat menguntungkan bagi perkembangan parasit sehingga

kasus infeksi parasit pada hewan atau satwa di Indonesia cukup tinggi.

Parasit yang hidup pada hewan dapat dibagi menjadi dua golongan, ektoparasit dan

endoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya pada permukaan tubuh bagian luar atau

bagian tubuh yang berhubungan langsung dengan dunia luar dari hospes seperti kulit, rongga

telinga, bulu, ekor dan mata (golongan arthropoda). Sedangkan Endoparasit adalah parasit yang

hidupnya di dalam jaringan atau organisme bagian dalam hospes seperti berbagai jenis

protozoa dan cacing.

Protozoa adalah suatu organisme seluler yang mempunyai sifat eukariotik, tidak

mempunyai bagian dinding sel, heterotrof dan juga bisa melakukan pergerakan (motil).

Protozoa dapat bergerak dengan memanfaatkan alat geraknya yaitu pseudopodia (kaki semu),

silia (rambut getar), dan flagela (bulu cambuk). Protozoa mempunyai peranan penting bagi

peternakan karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar karena penyakit

protozoa dapat menular. Dalam hal ini penyakit protozoa yang ditemukan adalah penyakit

protozoa darah unggas yang disebabkan oleh Haemoproteus dan Plasmodium, pada saluran

cerna adalah Trichomonas dan golongan cilliata. Pada protozoa darah mamalia yang ditemukan

disebabkan oleh anaplasma serta dalam saluran pencernaan yang disebabkan oleh Eimeria,

Balantidium, dan Blastocystis.

Helmintiasis pada umumnya tidak menyebabkan kematian, tetapi pada hewan muda

mengakibatkan pertumbuhan terhambat, sedangkan pada hewan dewasa mengakibatkan

anemia, nafsu makan dan kemampuan kerja menurun, penurunan berat badan dan
produktivitas hewan. Infeksi cacing dengan intensitas ringan sampai sedang tidak selalu

menampakkan gejala klinis yang nyata, sedangkan infeksi yang berat dapat menyebabkan

gangguan pencernaan seperti kerusakan organ dalam. Dalam hal ini helmint yang ditemukan

dan yang akan dibahas dalam laporan ini terdiri dari beberapa kelas yaitu Nematoda, Cestoda,

dan Trematoda.

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui dan mengaplikasikan cara pengoleksian parasit, pembuatan preparat,

hingga identifikasi parasit.

b. Dapat mengidentifikasi parasit penyebab penyakit pada hewan dengan mengetahui jenis

dan morfologi, siklus hidup, dan kepentingan dari parasit yang didapatkan.

1.3 Manfaat

a. Mahasiswa mampu dan terampil dalam pemeriksaan sampel dari kasus helminthiasis,

protozoa dan arthropoda di lingkungan dan mengidentifikasi parasit yang ditemukan.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan terhadap mahasiswa dalam mendiagnosis kasus

yang ada dilapangan.


BAB II MATERI DAN METODE

2.1 Waktu dan Tempat Pemeriksaan


Pemeriksaan sampel dilakukan pada tanggal 17 Juli-5 Agustus 2023 di Laboratorium
Parasit, Divisi Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

2.2 Metode untuk Pemeriksaan Arthropoda


2.2.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan

• Kantong plastic • Formalin 10%


• Insect net • KOH 10% 10%
• Pinset • Kloroform
• Kertas label • Alkohol 30%
• Tabung reaksi dan
• Alkohol 50%
penangas air
• Mikroskop cahaya • Alkohol 70%
• Kaca Pembesar • Alkohol 95%
• Forceps • Alkohol 96%
• Cawan Petri • Xylol
• Pin serangga • Canada balsam
• Styroform • Aquadest
• Gelas objek • Acid fuchsin
• Cover glass
2.2.2 Koleksi Sampel Arthropoda
a. Koleksi lalat dan nyamuk
Lalat dikoleksi dengan menggunakan jaring insekta kemudian dimasukkan kedalam
pot spesimen yang berisi formalin. Nyamuk dikolesi dengan mengunakan jaring insekta
atau insektisida, nyamuk dapat dimasukkan kedalam pot berisi kapas alkohol70%
hingga nyamuk tidak dapat bergerak atau mati. Larva lalat dikoleksi menggunakan pinset
secara langsung dan disimpan dalam pot spesimen atau kantong plastik.
b. Koleksi pinjal (SIPHONAPTERA)
Pinjal kucing (Ctenocephalides felis) dewasa dikumpulkan langsung dari inangnya
atau dari lingkungan bangunan tempat pemeliharaan anjing dan kucing. Anjing dankucing
atau hewan lain dibiarkan lepas dalam bangunan sebagai umpan yang akanmenarik dan
diserang pinjal. Pinjal dikumpulkan dari hewan tersebut. Penggambilan
sampel pinjal juga dapat secara langsung diambil pada hewan dengan menggunakan pinset
dan dimasukkan dalam pot spesimen berisi KOH 10% .
c. Koleksi kutu dan caplak
Pengumpulan kutu penghisap tergantung pada keberhasilan pemeriksaan bulu untuk
memperoleh telur, nimpa, dan kutu dewasa. Kutu yang lepas dan siap bertelur sering
ditemukan di daerah yang mudah kontak dengan hewan lain sehingga memudahkan
penularan. Bentuk nimpa dan dewasa sering ditemukan secara aktif sedangmakan dibawah
bulu pada permukaan kulit (Bram, 1978). Koleksi kutu dan caplak dapat dilakukan
langsung pada hewan yang memiliki kutu, penggambilan dapat dilakukan menggunakan
bantuan pinset. Kutu disimpan dalam pot spesimen berisi KOH 10%.
d. Koleksi tungau
Koleksi tungau dilakukan dengan cara pengambilan sampel yang diduga menjadi
predileksi dari tungau dan disimpan dalam pot spesimen berisi KOH 10%. Tungauseperti
Sacrcoptes sp. dapat dilakukan scrapping pada kulit hewan penderita sampai terlihat
rembesan darah.
2.2.3. Cara kerja pengawetan serangga
1. Pengawetan Kering
a. Mengembangkan Sayap (Spreading)
Serangga bersayap sebelum di-pin dikembangkan lebih dahulu, kaki-kakinya
dibentangkan, untuk memudahkan mempelajarinya. Serangga yang kecil dapat diletakkan
di atas ujung kertas segi tiga dan ditempel menggunakan lem. Kertas segitiga kecil itulah
yang di pin dan bukan serangganya.
b. Menusuk serangga dengan pin (Pinning)
Serangga dipegang diantara ibu jari dan telunjuk sedangkan tangan yang lain
menusukkan pin pada serangga tersebut. Serangga di pin secara tegak lurus. Lalat di pin
melalui thorak antara pangkal sayap depan, sedikit ke kanan pangkal garis tengah supaya
tidak merusak pangkal kaki.Pin harus menembus metathorax dan metastrernum sehingga
tidak merusak pangkal kaki. Setelah pinning, tusukkan ke styroform yang disediakan.
c. Pemberian Label
Label berguna untuk meberikan informasi mengenai tanggal dan lokasi spesimen
tersebut diperoleh dan tambahan keterangan perlu dituliskan seperti nama kolektor, dan
habitat serangga tersebut. Label disesuaikan dengan keperluan. label yang ditempel pada
gelas sediaan harus ditempel tepinya.
d. Kotak Penyimpanan serangga
Dasar kotak harus lunak sehingga bisa ditancapkan pin. Ukuran kotak disesuaikan
dengan ukuran serangga yang disimpan. Penyimpanan serangga pada kotak harus dibubuhi
kapur barus untuk mencegah serangga dimakan serangga lain.
2. Pengawetan Basah
a. Pengawetan basah dalam cairan
Bahan dasar cairan pengawet adalah ethyl alcohol 70-80% atau larutan campuran
seperti dibawah ini :
AGA Solution (Untuk larva bertubuh lunak) yang terdiri dari :
Ethyl alkohol 70% 8 bagian
Aquades 5 bagian
Gliserin 1 bagian
Asam asetat pekat 1 bagian
Aceto Alkohol (Untuk yang berkutikula tebal) yang terdiri dari:
Ethyl alkohol 70% 1 atau 2 bagian
Asam asetat pekat 1 bagian
b. Pengawetan basah dalam slide preparat
Dilakukan terutama untuk pengawetan serangga yang sangat kecil dan lunak serta
pigmennya tidak terlalu tebal, seperti : larva nyamuk, nyamuk dewasa, kutu, tungau,
caplak dan sebagainya. Adapun teknik yang digunakan adalah teknik pengawetan
“permanen mounting tanpa pewarnaan”, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
➢ Tahap Clearing : untuk menipiskan pigmen serangga, serangga dibunuh kemudian
dimasukkan dalam KOH 10% selama 1-10 jam.
➢ Tahap dehidrasi : digunakan alcoholdengan konsentrasi semakin meningkat mulai
dari 30%, 50%, 70%, 95%, 96%, kemudian dipindah ke xylol
➢ Tahap mounting/pelekatan : untuk melekatkan serangga pada slide dengan
menggunakan permount Canada balsam.
➢ Labeling : Berisi tentang nama spesies/genus, lokasi dan tanggal pengambilan.
2.2.3 Identifikasi
Identifikasi dilakukan setelah pengamatan pada preparat berupa morfologi, habitat, dan
host dari Arthropoda yang didapatkan. Pegamatan dilakukan dibawah mikroskop cahaya
(tungau, kutu, caplak, dan pinjal) dan mikroskop stereo (lalat dan nyamuk). Labelling dapat
dilakukan untuk memberikan informasi mengenai tanggal pengambilan, lokasi spesimen, nama
kolektor, dan spesies dari serangga setelah dilakukan identifikasi.
2.3 Metode untuk Pemeriksaan Helminth
2.3.1 Alat dan Bahan
Alat Bahan

• Cawan Petri • Larutan NaCl

• Tabung sentrifus • Larutan 10%

• Sentrifus • Larutan Carmin

• AlKOH 10%ol 70%, 85%, 95%,


• Pinset Glycerin 5%
• Gunting bedah • AlKOH 10%ol asam dan AlKOH
10%ol basa

• Gelas plastic • Xylol

• Pengaduk • Formalin 10%

• Potassium Bicromat/Kalium
• Saringan bikromat
• Saluran pencernaan ayam dan
• Object glass burung

• Cover glass • Saluran pencernaan anjing

• Pipet • Saluran pencernaan ikan

• Tali • Saluran pencernaan sapi

• Plastik/Botol • Saluran pencernaan tikus got

• Pot Salep • Feses

• Mikroskop
2.3.2 Pengumpulan sampel
Sampel dikumpulkan dari tempat yang berbeda yaitu Peternakan Kaliwaron, Pasar
Keputran, Pasar Krangkah, Pasar Pacarkeling, Kebun Binatang Surabaya, Rumah Potong
Hewan Pegirian, Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, Ranch kuda
Emporium Kenjeran, hewan peliharaan mahasiswa kelompok, peternakan warga sekitar, dan
rumah warga sekitar, peternakan warga di Kabupaten Nganjuk dan Blitar.
a. Bedah saluran pencernaan untuk menemukan cacing
Pada pemeriksaan parasit cacing yang terdapat dalam saluran pencernaan dilakukan
pembedahan terhadap saluran cerna ayam, anjing, sapi, ikan hias dan tikus got.
Cara kerja :
1. pisah dan keluarkan saluran pencernaan mulai dari esofagus sampai anus
2. lakukan pembedahan pada organ-organ dalam.
3. buka usus mulai dari usus halus sampai anus menggunakan gunting
4. lakukan kerokan (scrapping) menggunakan scalpel untuk mencari kemungkinan adanya
scolex cacing pita atau coccidia, terutama bila terdapat peradangan/mukosa hiperemis.
5. indentifikasi masing-masing cacing yang diperoleh kemudian memasukan sebagian ke
dalam botol yang berisi larutan NaCl dan sebagian lagi kedalam larutan formalin 10%.
6. beri label berisi informasi: Nama cacing, Habitat, Hospes, dan Kolektor.
b. Pembuatan preparat permanen pewarnaan Semichen-Acetic carmine
1. Fiksasi cacing diantara 2 gelas objek, kedua ujung gelas objek diikat menggunakan tali
rafia.
2. Masukkan gelas objek yang telah berisi cacing ke dalam alkohlo gliserin 5% selama 24
jam.
3. Masukkan ke dalam alkohol 70% selama 5 menit.
4. Pindahkan gelas objek ke dalam larutan carmine, biarkan selama ± 8 jam, tergantung
ketebalan kutikula cacing.
5. Lepas cacing dari fiksasi dan masukkan ke dalam alkohol asam selama 2 menit.
6. Pindahkan ke dalam larutan alkohol basa, rendam selama 20 menit.
7. Lakukan dehidrasi bertingkat dalam alkohol 70%, 85%, 95% masing-masing selama 5
menit.
8. Mounting dalam larutan Hung’s I selama 20 menit.
9. Ambil cacing dari larutan Hung’s I letakkan pada gelas objek, teteskan larutan Hung’s II
secukupnya di atas cacing tersebut, tutup dengan cover glass.
10. Keringkan preparat permanen dalam inkubator bersuhu 37oC selama 24jam, simpan pada
suhu ruang untuk pendinginan.
c. Pemeriksaan Telur Cacing
1. Pemeriksaan Feses dengan metode natif atau sederhana
Ambil feses sedikit dengan menggunakan ujung gelas pengaduk dan dioleskan padaobject
glass selanjutnya tambahkan satu atau dua tetes air lalu ratakan dan tutup dengan coverglass.
Periksa dengan mikroskop pembesaran 100x dan 400x.
2. Pemeriksaan feses dengan metode sedimentasi
Masukkan feses ke dalam gelas plastik lalu tambahkan air dengan perbandingan 1:10.
Feses dan air diaduk sampai rata kemudian disaring, hasil saringan dimasukkan ke dalam
tabung sentrifus selanjutnya disentrifus selama 3 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Selesai
disentrifus supernatan dibuang sedangkan endapannya ditambahkan air lagi seperti tahap
sebelumnya kemudian disentrifus selama 3 menit dengan kecepatan 1500 rpm, proses diulang
sebanyak 3 kali atau sampai supernatan jernih, lalu supernatan dibuang hingga sisa sedikit dan
diaduk. Endapan diambil 1 tetes dengan pipet dan diletakkan pada object glass kemudian
ditutup dengan cover glass. Periksa dengan mikroskop pembesaran 100x dan 400x.
3. Pemeriksaan feses dengan metode apung
Masukkan feses ke dalam gelas plastik lalu tambahkan air dengan perbandingan 1:10.
Feses dan air diaduk sampai rata lalu disaring, masukkan hasil saringan ke dalam tabung
sentrifus selama 3 menit dengan kecepatan 1500 rpm. Selesai disentrifus supernatan dibuang
lalu endapannya ditambahkan air lagi seperti tahap sebelumnya, sentrifus lagi selama 3 menit
dengan kecepatan 1500 rpm, proses diulang sampai supernatan jernih, setelah jernih supernatan
dibuang dan endapannya ditambah dengan larutan gula jenuh sampai + 2 cm dari mulut tabung,
aduk dengan gelas pengaduk, kemudian sentrifus dengan kecepatan 1500 rpm selama 3 menit.
Tambahkan larutan gula jenuh sedikit demi sedikit menggunakan pipet Pasteur sampai
permukaan cairan cembung. Letakkan cover glass pada permukaan tabung tersebut selama 5
menit kemudian cover glass diangkat dan diletakkan di atas object glass, periksa dengan
mikroskop pembesaran 100x dan 400x.
2.4. Metode untuk Pemeriksaan Protozoa
2.4.1. Alat dan Bahan
Alat Bahan

• Cawan petri • Larutan Kalium

• Tabung sentrifuge • Larutan NaCl

• Sentrifuge • Ether
• Pinset • Aquadest

• Gunting bedah • Antikoagulan (EDTA)

• Pipet • Giemsa

• Pengaduk • Methanol

• Saringan • Oil emersi

• Object glass dan cover glass • Feses

• Mikroskop • Darah

• Kertas label

• Pot plastic
2.4.2. Pengumpulan sampel
Sampel dikumpulkan dari tempat yang berbeda yaitu Pasar Bratang, Pasar Kaliwaron,
Pasar Keputran, Kebun Binatang Surabaya, Rumah Potong Hewan Pegirian, Rumah Sakit
Hewan Pendidikan Universitas Airlangga, Emporium Kenjeran, peternakan warga sekitar,
kandang hewan coba, dan rumah warga sekitar.
2.4.3. Pemeriksaan Protozoa pada feses
• Pemeriksaan protozoa pada feses dengan teknik natif
a. Ambil feses sedikit kemudian letakkaan pada gelas objek
b. Tambahkan 1-2 tetes air dan tutup dengan cover glass
c. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x sampai 400x
d. Untuk membuat kontras antara parasit dengan kotoran lain bisa ditambahkan larutan
eosin atau lugol.
• Pemeriksaan protozoa pada feses dengan teknik apung
a. Larutkan feses dengan air dengan perbandingan feses dan air 1:10.
b. Saring larutan feses tersebut dengan saringan.
c. Masukkan filtrat di dalam tabung sentrifus dan melakukan sentrifugasi dengan kecepatan
1500 rpm selama 5-10 menit.
d. Buang supernatan dan tambahkan air sama banyak seperti filtrat tadi.
e. Ulangi lagi proses sentrifugasi sampai supernatan jernih.
f. Buang supernatan dan tambahkan larutan gula jenuh sampai + 2 cm dari mulut tabung
dan campurkan dengan membolak-balikkan tabung.
g. Sentrifugasi lagi dengan kecepatan yang sama dan cara yang sama dengan sebelumnya.
h. Tambahkan larutan gula jenuh sampai permukaan tabung sentrifus cembung kemudian
tutup tabung dengan cover glass, biarkan selama 5 menit.
i. Ambil cover glass, letakkan di atas object glass kemudian periksa dengan mikroskop
perbesaran 400x.
• Pemeriksaan Pengamatan Hasil Sporulasi
a. Sampel feses yang positif mengandung ookista koksidia digerus, ditambahkan air dan
disaring dan filtrat ditambahkan kalium bikromat 2,5 % dengan perbandingan 1:1
b. Suspensi dimasukkan dalam cawan petri, cawan dibiarkan terbuka atau sedikit tertutup
c. Setiap 1-6 jam larutan feses diperiksa untuk menentukan waktu sporulasi
d. Setelah semua ookista sudah mengalami sporulasi, suspensi disimpan dalam keadaan
tertutup rapat.
2.4.4. Teknik pembuatan ulas darah tipis
a. Siapkan object glass A dan B
b. Teteskan satu tetes darah pada object glass A pada salah satu sisi ujungnya kemudian salah
satu ujung menyentuhkan sisi object glass B pada tetesan darah tersebut sampai sepanjang
sisi tersebut terbasahi darah
c. Letakkan object glass A pada meja dan memegang dengan jari telunjuk berada di tengah
dan ibu jari beserta jari manis di sisi object glass
d. Buat salah satu sisi dari object glass B yang terbasahi darah bersudut 30-40º dengan object
glass A kemudian dorong ke depan untuk membuat ulasan darah dengan catatan ulasan
harus cepat dan tidak boleh berhenti
Keringkan hasil ulasan dan kemudian periksa dengan mikroskop perbesaran 1000x dengan
minyak emersi
2.4.5. Teknik pewarnaan ulas darah giemsa
a. Ulas darah tipis yang sudah kering dillakukan fiksasi dengan methanol selama 3-5 menit.
b. Masukkan ulasan darah pada larutan giemsa 20% selama 30 menit.
c. Ambil object glass dan mencuci dengan air mengalir (air kran) dengan perlahan hingga
zat warna yang tersisa hilang.
d. Keringkan object glass dengan cara meletakkan object glass posisi berdiri.
e. Periksa dengan mikroskop perbesaran 400x-1000x
f. Tambahkan oil emersi untuk perbesaran 1000x.
2.4.6. Teknik gerusan organ
a. Ambil sedikit organ yang diperiksa
b. Gerus organ dengan mortar dan tetesi beberapa tetes larutan NaCl fisiologis.
c. Letakkan gerusan yang sudah hancur pada object glass kemudian tutup
dengan coverglass.
d. Periksa dengan mikroskop perbesaran 400x
2.4.7. Swab kerongkongan unggas (Diagnosa Trichomoniasis)
a. Menyiapkan object glass dan cawan petri yang berisi NaCl fisiologis dan cotton bud.
b. Memegang unggas yang didiagnosa terinfeski Trichomoniasis dan buka
mulut lebar- lebar
c. Memasukkan cotton bud yang telah dibasahi NaCl fisiologis sampai ke
pangkal kerongkongan dan usapkan (swab)
d. Memasukkan hasil usapan ke cawan yang berisi NaCl fisiologis dan campur
sampai homogen.
e. Mengambil satu tetes dengan pipet pasteur dan meletakkan pada object
glass dan menutup dengan cover glass kemudian mengamati pada
mikroskop dengan perbesaran 100x-400x.
BAB III HASIL PEMERIKSAAN
3.1 Tabel Sampel Positif

No. Hewan/Host Lokasi Sampel Jenis Hasil

Pemeriksaan

1. Anjing Harmoni Pet Pinjal Mikroskopis Ctenocephalides


Care canis

2. Kuda Emporium Lalat Makroskopis Musca domestica

3. Kucing Harmoni Pet Serumen Mikroskopis Otodectes cynotis


Care telinga kucing

4 Sapi RPH Pegirian, Hati Makroskopis Fasciola gigantica


Surabaya
Toxocara canis
5. Anjing Klinik Hewan Feses Makroskopis
Carovet

6. Kucing Benowo Pinjal Mikroskopis Ctenocephalides


felis

7. Manusia Babadan Kutu Mikroskopis Pediculus humanus


Surabaya capitis

8. Merpati Pasar Bratang, Kutu Mikroskopis Columbicola


Surabaya columbae

9. Babi RPH Pegirian Feses (natif) Mikroskopis Telur Ascaris suum

10. Kucing Shelter Star, Kutu Mikroskopis Felicola


Surabaya subrostrata

11. Merpati Pasar Bratang, Kutu Mikroskopis Menacanthus


Surabaya stramineus

12. Kambing Kec. Kutu Mikroskopis Linognathus ovillus


Sambikerep

13 Ayam Sidoarjo Kutu Mikroskopis Lipeurus caponis


14. Merpati Pasar Bratang, Feses Mikroskopis Telur Capillaria
Surabaya columbae

`15. Ikan Pasar Lalat Makroskopis Chrysomya


Kenjeran, bezziana
Surabaya

16. Ikan Pasar Lalat Makroskopis Haematobia


Kenjeran, irritans
Surabaya

17. Sapi RPH Pegirian, Feses Mikroskopis Haemonchus


Surabaya contortus

18. Kambing RPH Pegirian, Caplak Mikroskopis Boophilus


Surabaya microplus

19. Sapi Masjid Al Pankreas Mikroskopis Eurytrema


Hasan, pancreaticum
Jambangan

20. Ayam Pacarkeling, Usus Halus Makroskopis Raillietina sp.


Surabaya

21. Kambing RPH Pegirian, Feses (apung) Mikroskopis Telur Trichuris ovis
Surabaya

22. Anjing Klinik Caplak Mikroskopis Rhipicephalus


Carovet sanguineus

23. Kayu Lab. Anatomi Kayu Mikroskopis Coptotermes


Veteriner curvignathus

24. Sampah Sidoarjo Lalat Mikroskopis Larva Sarcophaga

25. Kambing RPH Pegirian Feses (apung) Mikroskopis Telur Toxocara


vitulorum

26. Sapi RPH Surya Lalat Makroskopis Hippobosca


maculata

27. Sapi RPH Pegirian, Feses (apung) Mikroskopis Telur Haemonchus


Surabaya contortus
28. Ayam Sidoarjo Feses (natif) Mikroskopis Telur Capillaria
columbae

29. Tikus Gubeng, Hepar Mikroskopis Telur Capillaria


Surabaya hepatica

30. Tikus Gubeng, Feses (apung) Mikroskopis Telur Capillaria sp.


Surabaya

32. Beras Jl. Mulyorejo Kutu Mikroskopis Sitophilus oryzae


Utara 37L

33. Manusia Jl. Kalijudan Nyamuk Mikroskopis Aedes aegypti

34. Manusia Jambangan Nyamuk Makroskopis Culex pipiens

35. Kambing Kec. Lalat Makroskopis Stomoxys


Sambikerep calcitrans

36. Sapi Kec. Lalat Makroskopis Sarcophaga sp.


Sambikerep

37. Sapi Kec. Lalat Makroskopis Chrysomya


Sambikerep megacephala

38. Tikus Gubeng Feses Mikroskopis Telur Choanotenia


(Sedimentasi) sp.

39. Ayam Sidoarjo Kutu Mikroskopis Menopon gallinae

40. Kambing Barokah Farm Kutu Mikroskopis Damalinia ovis

41. Babi RPH Pegirian Cacing Makroskopis Ascaris suum

42. Babi RPH Pegirian Feses (Apung) Mikroskopis Trichuris suis

43. Domba Barokah Farm Scraping Mikroskopis Sarcoptes scabiei


44. Manusia RPH Pegirian Nyamuk Makroskopis Mansonia
uniformis

45. Manusia Jambangan Nyamuk Makroskopis Culex pipiens

46. Ayam Sidoarjo Feses (natif) Mikroskopis Eimeria necatrix

47. Sapi RPH Pegirian Feses (natif) Mikroskopis Telur Haemonchus


contortus

48. Merpati Sidoarjo Feses (natif) Mikroskopis Telur Davainea


(natif) proglottina

49. Kucing Carovet Feses (natif) Mikroskopis Toxocara cati


(natif)

50. Merpati Kediri Feses (natif) Mikroskopis Telur Ascaridia


(natif) galli

51. Sapi perah Kaliwaron Lalat Makroskopis Simulium sp.

52. Sapi RPH Surya Cacing Makroskopis Moniezia sp.

53. Sapi Pujon Feses (natif) Mikroskopis Toxocara vitulorum

54. Anjing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Ancylostoma


Care caninum

55. Ayam Pasar Bratang Darah Mikroskopis Leucocytozoon sp.

56. Kucing Moccachino Feses (natif) Mikroskopis Echinochasmus


Klinik perfoliatus

57. Kucing Moccachino Feses (natif) Mikroskop Telur Taenia


Klinik taeniaeformis

58. Kucing Moccachino Feses (natif) Mikroskop Telur Toxocara


Klinik mystax
59. Kucing Moccachino Feses (natif) Mikroskopis Isospora sp.
Klinik

60. Kucing Moccachino Feses Mikroskopis Telur Ancylostoma


Klinik (natif) tubaeforme

61. Merpati Pasar Bratang Darah Mikroskopis Haemoproteus


columbae

62. Kuda Emporium Feses Mikroskopis Parascaris


equorum

63. Kuda Emporium Feses Mikroskopis Strongyloides sp.

64. Kucing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Isospora sp.


Care

65. Kucing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Toxocara cati


Care

66. Kuda K-Stable Lalat Makroskopis Tabanus rubidus

67. Ayam Sidoarjo Kutu Makroskopis Goniodes dissimilis

68. Tikus Sukosalam Cacing Mikroskopis Taenia


taeniaeformis

69. Ayam Mojosari Ulas Darah Mikroskopis Haemoproteus


columbae

70. Ayam Mojosari Larva Makroskopis Larva Alphitobius


diaperinus

71. Kuda Kebun Feses (natif) Mikroskopis Paranoplocephala


Binatang mamillana
Surabaya

72. Domba Kebun Feses (natif) Mikroskopis Strongyloides


Binatang papillosus
Surabaya

73. Ayam Mojosari Feses (natif) Mikroskopis Tachygonetria sp.


74. Domba Kebun Feses (apung) Mikroskopis Haemonchus
Binatang contortus
Surabaya

75. Domba Kebun Feses (apung) Mikroskopis Toxocara vitulorum


Binatang
Surabaya

76. Domba Kebun Feses Mikroskopis Larva Toxocara


Binatang vitulorum
Surabaya

77. Tikus Sidoarjo Feses (natif) Mikroskopis Larva


Strongyloides sp.

78. Iguana Kebun Feses (apung) Mikroskopis Oxyuris sp.


Binatang
Surabaya

79. Unta Kebun Feses (natif) Mikroskopis Trichuris sp.


Binatang
Surabaya

80. Iguana Kebun Feses (natif) Mikroskopis Tachygonetria sp.


Binatang
Surabaya

81. Ular Kebun Feses Mikroskopis Balantidium coli


Binatang
Surabaya

82. Kelinci Gresik Ulas darah Mikroskopis Anaplasma sp.

83. Kucing Mulyorejo Ulas Darah Mikroskopis Anaplasma


marginale

84. Tikus Kalijudan Feses (natif) Mikroskopis Heligmosomoides


polygirus

85. Ayam Pasuruan Ulas Darah Mikroskopis Leucocytozoon sp.

86. Unta Kebun Feses (natif) Mikroskopis Balantidium coli


Binatang
Surabaya
87. Ikan koi Pasar Bratang scrapping sisik Mikroskopis Ichtyophtirius
ikan multifiliis

88. Ikan koki Pasar Bratang scrapping sisik Mikroskopis Argulus sp.
ikan

89. Ikan koki Pasar Bratang sisik Mikroskopis Trichodina sp.

90. Ular Kebun Feses Mikroskopis Choaotaenia sp.


Binatang
Surabaya

91. Cacing Solo Cacing Makroskopis Lumbricus rubellus


Tanah

92. Kelinci Gresik Scrapping Mikroskopis Sarcoptes scabiei


kulit

93. Manusia Sutorejo Nyamuk Makroskopis Culex sp.

94. Manusia Mulyorejo Nyamuk Makroskopis Anopheles sp.

95. Lingkungan Mulyorejo Lalat Makroskopis Bactrocera sp.

96. Biawak Mikroskopis Cacing Makroskopis Tanqua sp.


3.2 Identifikasi Sampel Positif
A. ENTOMOLOGI
1. Ctenocephalides felis

Genal comb sama panjang


Pronatal comb

Pronatal comb

Spermateca (Betina)

Ctenocephalides felis, Pemeriksaan Mikroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kucing Benowo Mikroskopis Bulu, kulit Ctenocephalides
felis

2. Ctenocephalides canis

Pronatal comb

Pronatal comb

Ctenocephalides canis, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Anjing Harmoni Pet Mikroskopis Bulu, kulit Ctenocephalides
Care, Surabaya canis
3. Rhipicephalus sanguineus

Capitulum dan palpus pendek

Pronatal comb

Terdapat feston

Rhipicephalus sanguineus, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Anjing Klinik Carovet Mikroskopis Lipatan kaki, Rhipicephalus
telinga sanguineus
4. Boophilus microplus

Terdapat feston Capitulum

Hypostome

Palp

Boophilus microplus, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing RPH Pegirian Mikroskopis Sela-sela kaki Boophilus
microplus
5. Sarcoptes scabiei

Leg sucker

Sarcoptes scabiei, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Domba Barokah Farm Mikroskopis Kulit/bulu Sarcoptes
scabiei
6. Columbicola columbae

Antena

Kepala lancip

Kaki bagian abdomen


Kaki bagian thorax

Columbicola columbae, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Merpati Pasar Bratang, Mikroskopis Bulu-bulu sayap Columbicola
Surabaya columbae
7. Felicola subrostrata

Kepala luas dan lebar (Berbentuk segitiga)

Felicola subrostrate, Pemeriksaan Mikroskopik


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kucing Shelter star, Mikroskopis Bulu, rambut Felicola
Surabaya subrostrata

8. Damalinia ovis

Tidak terdapat mata


dan palpus maxilaris

Antena

Damalinia ovis, Pemeriksaan Mikroskopik


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing Barokah Farm Mikroskopis Bulu, kulit Damalinia ovis
Mandibula

9. Menopon gallinae

Forehead

Palpus maxilla
Antenna

Abdomen

Menopon gallinae, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Sidoarjo Mikroskopis Batang bulu Menopon
gallinae

10. Menacanthus stramineus

Spinelike process

Kepala

Kaki

Abdomen

Menacanthus stramineus, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Sidoarjo Mikroskopis Kulit dada, kulit Menacanthus
paha stramineus
11. Pediculus humanus capitis

Abdomen 9 ruas

Terdapat parategral plate

Pediculus humanus capitis, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Manusia Babadan, Mikroskopis Kulit kepala Pediculus
Surabaya humanus capitis
12. Linognathus stenopsis

Antena

Linognathus stenopsis, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing Kec. Sambikarep Mikroskopis Kulit, daerah Linognathus
berambut pada stenopsis
kaki
13. Lipeurus caponis

Kepala luas dan lebar

Kaki belakang (bagian abdomen)

Kaki depan (bagian thorax)

Lipeurus caponis, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Sidoarjo Mikroskopis Bulu sayap Lipeurus
caponis
14. Otodectes cynotis
Kaki belakang Kaki depan

mulut

Otodectes cynotis, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kucing Harmoni Pet Mikroskopis Telinga Otodectes
Care cynotis
15. Musca domestica
thorax
sayap

mata

tarsus

Musca domestica, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kuda Emporium Makroskopis Lingkungan Musca
domestica

16. Chrysomya bezziana

mata sayap

Abdominal segmen

Chrysomya bezziana, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing Kenjeran Makroskopis Daging busuk Chrysomya
bezziana

17. Chrysomya megacephala

sayap

mata

kaki

Chrysomya megacephala, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing Kenjeran Makroskopis Daging busuk Chrysomya
megacephala
18. Hematobia irritans

sayap

Vittae longitudinal
Lower squema

Haematobia irritans, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi RPH Pegirian Makroskopis Pangkal tanduk, Haematobia
punggung, perut irritans

19. Coptotermes cuvignathus

Abdomen
Head capsule

Mandible

Coptotermes cuvignathus, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kayu Lab. Anvet Mikroskopis Kayu Coptotermes
cuvignathus
20. Sitophilus oryzae

Reddish patch

snout

Sitophilus oryzae, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Beras Mulyorejo Makroskopis Beras Sitophilus
oryzae

21. Aedes aegypti

Aedes aegypti, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Manusia Kalijudan Makroskopis Kulit Aedes aegypti
22. Culex pipiens

Culex pipiens, Pemeriksaan makroskopik


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Manusia Kaliwaron Makroskopis Kulit Culex pipiens

23. Simulium sp.

Kepala

Sayap

Kaki

Simulium sp., Pemeriksaan makroskopik


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi perah Kaliwaron Makroskopis Kulit Simulium sp
24. Mansonia uniformis

Mansonia uniformis, Pemeriksaan Makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi RPH Pegirian Makroskopis Kulit Mansonia
uniformis
25. Sarcophaga sp.

Mata

Thorax

Sayap

Abdomen

Sarcophaga sp., Pemeriksaan makroskopik


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi Kec. Sambikarep Makroskopis Kulit Sarcophaga sp.,

26. Stomoxys calcitrans

Thorax

Mata Sayap

Stomoxys calcitrans, Pemeriksaan Makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambinng Kec. Sambikarep Makroskopis Kulit Stomoxys
calcitrans
27. Ichtyophtirius multifiliis

Ichtyophtirius multifiliis, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ikan koi Pasar bratang Mikroskopis Kulit Ichtyophtirius
multifiliis
28. Argulus sp

Argulus sp, Pemeriksaan Makroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Ikan koi Pasar bratang Mikroskopis Kulit Argulus sp.
29. Tabanus rubidus

antena

mata

scutum

sayap

Tabanus rubidus, Permeriksaan makroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kuda K-Stable Makroskopis Kulit Tabanus rubidus
30. Goniodes dissimils

Hyalin margin

Abdomen Prothorax

seta tarsal

Goniodes dissimils, Permeriksaan mikroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Ayam Sidoarjo Mikroskopis Bulu Goniodes
dissimils
31. Anopheles sp.

Abdomen

Antena

Probocis

Anopheles sp., Permeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Manusia Mulyorejo Makroskopis kulit Anopheles sp.
32. Bactrocera sp.

Sayap

Kepala

Thorax

Abdomen

Bactrocera sp., Permeriksaan makroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Lingkungan Mulyorejo Makroskopis Lingkungan Bactrocera sp.
B. PROTOZOOLOGI
1. Anaplasma marginale

Anaplasma marginale, Permeriksaan ulas darah


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kucing Mulyorejo Mikroskopis darah Anaplasma
marginale
2. Leucocytozoon sp.

Leucocytozoon sp, Pemeriksaan ulas darah


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Pasuruan Mikroskopis darah Leucocytozoon
sp
3. Haemoproteus columbae

Haemoproteus columbae, Pemeriksaan ulas darah


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Mojosari Mikroskopis darah Haemoproteus
columbae
4. Eimeria necatrix

Eimeria necratix, Pemeriksaan feses (natif)


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ayam Sidoarjo Mikroskopis Jejunum, Ileum, Eimeria necratix
Sekum
5. Isospora sp.

sporoblast

Isospora sp, Pemeriksaan feses(natif)

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
kucing Harmoni pet Mikroskopis Feses dan sel Eimeria necratix
care epitel usus halus
6. Balantidium coli

Stadium kista

Berbentuk bulat avoid

Balantididium coli, Pemeriksaan feses (natif)


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Unta KBS Mikroskopis Feses dan Balantidium coli
jaringan
7. Trichodina sp

Trichodina sp, Pemeriksaan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Ikan koi Pasar bratang Mikroskopis Sisik Trichodina sp,
C. HELMINTOLOGI
1. Raillietina sp.

Raillietina sp, Pemeriksaan Makroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Ayam Pacar keeling, Makroskopis Usus halus Raillietina sp.
Surabaya

2. Taenia taeniaeformis

Posterior Anterior

Taenia taeniaeformis, Pemeriksaan Mikroskopis

Posterior
Anterior

Taenia taeniaeformis, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Tikus Sukosalam Makroskopis Usus halus Taenia
dan mikroskopis taeniaeformis
3. Haemonchus contortus

Haemonchus contortus, Pemeriksaan Makroskopis

Anterior

Posterior

Haemonchus contortus, Pemeriksaan Mikroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Sapi RPH Pegirian Makroskopis Abomasum Haemonchus
dan Mikroskopis contortus

4. Trichuris ovis

2 polar plug

Telur Tricuris ovis, Pemeriksaan feses (Apung)

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kambing RPH, Pegirian Mikroskopis Sekum Telur Tricuris
ovis
5. Trichuris suis

2 polar plug

Telur Trichuris suis, Pemeriksaan Feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Babi RPH, Pegirian Mikroskopis Sekum Telur Tricuris
suis

6. Fasciola gigantica

Posterior
anterior

Fasciola gigantica, Pemeriksaan Makroskopis

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Sapi RPH, Pegirian Makroskopis Hati Fasciola
gigantica

7. Eurytrema pancreaticum

anterior

Posterior

Eurytrema pancreaticum, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi Masjid Al- Makroskopis Hati Eurytrema
Ahsan, pancreaticum
Jambangan

8. Ascaris suum

Telur Ascaris suum, Pemeriksaan feses

Ascaris suum, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Babi RPH, Pegirian Mikroskopis Usus halus Ascaris suum

9. Parascaris equorum

Terdapat 2 lapisan luar dan dalam

Telur Parascaris equorum, Pemeriksaan Feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kuda Emporium Mikroskopis Usus halus Telur Parascaris
Horse club equorum

10. Ascaridia galli

Telur Ascaridia galli, Pemeriksaan Feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Merpati Sidoarjo Mikroskopis Usus halus Telur Ascaridia
galli

11. Capillaria columbae

Polar plug

Telur Capillaria columbae, Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Merpati Pasar Bratang, Mikroskopis Usus halus Telur Capillaria
Surabaya columbae
12. Capillaria hepatica

Polar plug

Telur Capillaria hepatica, Pemeriksaan Feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama
Pengamatan Species
Tikus Pasar Mikroskopis Hati Telur
Bratang, Capillaria
Surabaya hepatica

13. Toxocara canis

Toxocara canis, Pemeriksaan Makroskopis

Anterior
Posterior

Toxocara canis, Pemeriksaan Mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Anjing Klinik carovet Makroskopis Usus halus Toxocara canis
dan mikroskopis
14. Toxocara vitulorum

Telur Toxocara vitolorum, Pemeriksaan Feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kambing RPH Pegirian Mikroskopis Usus halus Telur Toxocara
vitolorum

15. Toxocara cati

Telur Toxocara cati, Pemeriksaan Feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kucing Carovet Mikroskopis Usus halus Telur Toxocara
cati

16. Toxocara mystax

Telur Toxocara mystax, Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kucing Mocchachino Mikroskopis Usus halus Telur Toxocara
klinik cati
17. Choanotaenia sp.

Chaonotaenia sp., Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Tikus Gubeng Mikroskopis Usus halus Telur
Chaonotaenia sp

18. Davainea proglottina

Davainea proglotinna, Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Merpati Sidoarjo Mikroskopis Duodenum Telur Davainea
proglotinna
19. Ancylostoma caninum

Ancylostoma caninum, Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Anjing Harmoni pet Mikroskopis Usus halus Telur
care Ancylostoma
caninum

20. Ancylostoma tubaeforme

Ancylostoma tubaeforme, Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kucing Mocchachino Mikroskopis Usus halus Telur
klinik Ancylostoma
tubaeforme

21. Echinochasmus perfoliatus

Echinochasmus perfoliatus, Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Kucing Mocchachino Mikroskopis Duodenum Telur
klinik Echinochasmus
perfoliatus

22. Paranoplocephala mamillana

Paranoplocephala mamillana, Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Kuda Kebun Binatang Mikroskopis Usus halus Telur
Surabaya Paranoplocephala
mamillana

23. Strongyloides papillosus

Telur Strongyloides papillosus., Pemeriksaan feses


Larva Strongyloides sp., Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Domba Kebun Binatang Mikroskopis Usus halus Telur dan larva
Surabaya Strongyloides
papillosus

24. Tachygonetria sp.

Telur Tachygonetria sp, Pemeriksaan feses

Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species


Pengamatan
Iguana Kebun Binatang Mikroskopis Kolon Telur
Surabaya Tachygonetria sp
25. Oxyuris sp.

Telur Oxyuris sp., Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Iguana Kebun Binatang Mikroskopis Kolon Telur Oxyuris
Surabaya sp.

26. Heligmosomoides polygirus

Telur Heligmosomoides polygirus, Pemeriksaan feses


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Tikus Kalijudan Mikroskopis Duodenum Telur
Heligmosomoides
polygirus

27. Monezia sp.

Monezia sp, Pemeriksaan makroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
Sapi RPH Pegirian Makroskopis Usus halus Monezia sp.
28. Lumbricus rubellus

anterior

posterior

Lumbricus rubellus, Pemeriksaan Makroskopis dan mikroskopis


Hewan/host Lokasi Metode Predileksi Nama Species
Pengamatan
- UMS Makroskopis Tanah Lumbricus
dan mikroskopis rubellus
LAMPIRAN
Laporan Harian PPDH Parasitologi Veteriner

Gelombang : PPDH XL
Kelompok : Tandem 3 subkelompok 1

No Hewan/ Lokasi Sampel Jenis Hasil Keterangan


Host
Pemeriksaan

1. Anjing Harmoni Pet Pinjal Mikroskopis Ctenocephalides 17 Juli 2023


Care canis

2. Kuda Emporium Lalat Makroskopis Musca domestica

Otodectes cynotis
3. Kucing Harmoni Pet Serumen Mikroskopis
Care telinga
kucing
4 Sapi RPH Pegirian, Hati Makroskopis Fasciola gigantica
Surabaya

5. Anjing Klinik Hewan Feses Makroskopis Toxocara canis


Carovet
6. Kucing Benowo Pinjal Mikroskopis Ctenocephalides felis

7. Manusia Babadan Kutu Mikroskopis Pediculus humanus


Surabaya capitis

8. Merpati Pasar Bratang, Kutu Mikroskopis Columbicola 18 Juli 2023


Surabaya columbae

9. Babi RPH Pegirian Feses Mikroskopis Telur Ascaris suum


(natif)
10. Kucing Shelter Star, Kutu Mikroskopis Felicola subrostrata
Surabaya

12. Merpati Pasar Bratang, Kutu Mikroskopis Menacanthus


Surabaya stramineus

13. Kambin Kec. Kutu Mikroskopis Linognathus ovillus


g Sambikerep

14 Ayam Sidoarjo Kutu Mikroskopis Lipeurus caponis


15. Merpati Pasar Bratang, Feses Mikroskopis Telur Capillaria
Surabaya columbae

19 Juli
`16 Ikan Pasar Lalat Makroskopis Chrysomya bezziana 2023
. Kenjeran,
Surabaya

17. Ikan Pasar Lalat Makroskopis Haematobia irritans


Kenjeran,
Surabaya

18. Sapi RPH Pegirian, Feses Mikroskopis Haemonchus


Surabaya contortus
19. Kambin RPH Pegirian, Caplak Mikroskopis Boophilus microplus
g Surabaya

20. Sapi Masjid Al Pankreas Mikroskopis Eurytrema


Hasan, pancreaticum
Jambangan
21. Ayam Pacarkeling, Usus Makroskopis Raillietina sp.
Surabaya Halus

22. Kambin RPH Pegirian, Feses Mikroskopis Telur Trichuris ovis


g Surabaya (apung)

23. Anjing Klinik Carovet Caplak Mikroskopis Rhipicephalus


sanguineus
24. Kayu Lab. Anatomi Kayu Mikroskopis Coptotermes
Veteriner curvignathus

25. Sampah Sidoarjo Lalat Mikroskopis Larva Sarcophaga

26. Kambin RPH Pegirian Feses Mikroskopis Telur Toxocara


g (apung) vitulorum

27. Sapi RPH Surya Lalat Makroskopis Hippobosca


maculata
28. Sapi RPH Pegirian, Feses Mikroskopis Telur Haemonchus
Surabaya (apung) contortus

29. Ayam Sidoarjo Feses Mikroskopis Telur Capillaria


(natif) columbae

30. Tikus Gubeng, Hepar Mikroskopis Telur Capillaria


Surabaya hepatica

Telur Capillaria sp.


31. Tikus Gubeng, Feses Mikroskopis
Surabaya (apung)

32. Beras Jl. Mulyorejo Kutu Mikroskopis Sitophilus oryzae


Utara 37L
33. Manusia Jl. Kalijudan Nyamuk Mikroskopis Aedes aegypti

34. Manusia Jambangan Nyamuk Makroskopis Culex pipiens

35. Kambin Kec. Lalat Makroskopis Stomoxys calcitrans


g Sambikerep

36. Sapi Kec. Lalat Makroskopis Sarcophaga sp.


Sambikerep
37. Sapi Kec. Lalat Makroskopis Chrysomya
Sambikerep megacephala

38. Tikus Gubeng Feses Mikroskopis Telur Choanotenia


(Sediment sp.
asi)

39. Ayam Sidoarjo Kutu Mikroskopis Menopon gallinae

40. Kambin Barokah Farm Kutu Mikroskopis Damalinia ovis


g
25 Juli
41. Babi RPH Pegirian Cacing Makroskopis Ascaris suum 2023

42. Babi RPH Pegirian Feses Mikroskopis Trichuris suis


(Apung)

43. Domba Barokah Farm Scraping Mikroskopis Sarcoptes scabiei


44. Manusia RPH Pegirian Nyamuk Makroskopis Mansonia uniformis

45. Manusia Jambangan Nyamuk Makroskopis Culex pipiens

46. Ayam Sidoarjo Feses Mikroskopis Eimeria necatrix


(natif)

47. Sapi RPH Pegirian Feses Mikroskopis Telur Haemonchus


(natif) contortus
48. Merpati Sidoarjo Feses Mikroskopis Telur Davainea
(natif) (natif) proglottina

49. Kucing Carovet Feses Mikroskopis Toxocara cati


(natif) (natif)

50. Merpati Kediri Feses Mikroskopis Telur Ascaridia galli


(natif) (natif)

51. Sapi Kaliwaron Lalat Makroskopis Simulium sp.


perah
27 Juli
52. Sapi RPH Surya Cacing Makroskopis Moniezia sp. 2023

53. Sapi Pujon Feses Mikroskopis Toxocara vitulorum


(natif)

54. Anjing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Ancylostoma


Care caninum
55. Ayam Pasar Bratang Darah Mikroskopis Leucocytozoon sp.

56. Kucing Moccachino Feses Mikroskopis Echinochasmus


Klinik (natif) perfoliatus

57. Kucing Moccachino Feses Mikroskop Telur Taenia


Klinik (natif) taeniaeformis
28 Juli
58. Kucing Moccachino Feses Mikroskop Telur Toxocara 2023
Klinik (natif) mystax

59. Kucing Moccachino Feses Mikroskopis Isospora sp.


Klinik (natif)

60. Kucing Moccachino Feses Mikroskopis Telur Ancylostoma


Klinik (natif) tubaeforme
61. Merpati Pasar Bratang Darah Mikroskopis Haemoproteus
columbae

62. Kuda Emporium Feses Mikroskopis Parascaris equorum


31 Juli
63. Kuda Emporium Feses Mikroskopis Strongyloides sp. 2023

64. Kucing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Isospora sp.


Care

65. Kucing Harmoni Pet Feses Mikroskopis Toxocara cati


Care

66. Kuda K-Stable Lalat Makroskopis Tabanus rubidus


67. Ayam Sidoarjo Kutu Makroskopis Goniodes dissimilis

1 Agustus
68. Tikus Sukosalam Cacing Mikroskopis Taenia taeniaeformis 2023
69. Ayam Mojosari Ulas Mikroskopis Haemoproteus
Darah columbae

70. Ayam Mojosari Larva Makroskopis Larva Alphitobius


diaperinus

71. Kuda Kebun Feses Mikroskopis Paranoplocephala


Binatang (natif) mamillana
Surabaya
72. Domba Kebun Feses Mikroskopis Strongyloides
Binatang (natif) papillosus
Surabaya

2 Agustus
73. Ayam Mojosari Feses Mikroskopis Tachygonetria sp. 2023
(natif)

74. Domba Kebun Feses Mikroskopis Haemonchus


Binatang (apung) contortus
Surabaya

75. Domba Kebun Feses Mikroskopis Toxocara vitulorum


Binatang (apung)
Surabaya
76. Domba Kebun Feses Mikroskopis Larva Toxocara
Binatang vitulorum
Surabaya

77. Tikus Sidoarjo Feses Mikroskopis Larva Strongyloides


(natif) sp.

3 Agustus
78. Iguana Kebun Feses Mikroskopis Oxyuris sp. 2023
Binatang (apung)
Surabaya
79. Unta Kebun Feses Mikroskopis Trichuris sp.
Binatang (natif)
Surabaya

80. Iguana Kebun Feses Mikroskopis Tachygonetria sp.


Binatang (natif)
Surabaya

81. Ular Kebun Feses Mikroskopis Balantidium coli


Binatang
Surabaya

82. Kelinci Gresik Ulas darah Mikroskopis Anaplasma sp.


4 Agustus
83. Kucing Mulyorejo Ulas Mikroskopis Anaplasma marginale 2023
Darah

84. Tikus Kalijudan Feses Mikroskopis Heligmosomoides


(natif) polygirus
85. Ayam Pasuruan Ulas Mikroskopis Leucocytozoon sp.
Darah

86. Unta Kebun Feses Mikroskopis Balantidium coli


Binatang (natif)
Surabaya

87. Ikan koi Pasar Bratang scrapping Mikroskopis Ichtyophtirius


sisik ikan multifiliis

88. Ikan Pasar Bratang scrapping Mikroskopis Argulus sp.


koki sisik ikan
89. Ikan Pasar Bratang sisik Mikroskopis Trichodina sp.
koki

90. Ular Kebun Feses Mikroskopis Choaotaenia sp.


Binatang
Surabaya

5 Agustus
91. Cacing Solo Cacing Makroskopis Lumbricus rubellus 2023
Tanah
92. Kelinci Gresik Scrapping Mikroskopis Sarcoptes scabiei
kulit

93. Manusia Sutorejo Nyamuk Makroskopis Culex sp.


94. Manusia Mulyorejo Nyamuk Makroskopis Anopheles sp.

95. Lingkun Mulyorejo Lalat Makroskopis Bactrocera sp.


gan

96. Biawak Mikroskopis Cacing Makroskopis Tanqua sp.

Anda mungkin juga menyukai