penyakit
Irfanul chakim, Ph.D.Sc.
Tujuan perkuliahan
Pada akhir perkuliahan diharapkan mahasiswa dapat:
1. Memahami kesamaan dan perbedaan antara tikus hitam, tikus
cokelat dan tikus rumah
2. Dapat menginvestigasi keberadaan tikus dan mencit didalam area
tertentu
3. Dapat mengidentifikasi kepentingan medis dan pengendalian tikus
4. Memahami teknik identifikasi tikus
Pendahuluan
• Kelas – Mammalia;
• Order – Rodentia;
• Famili – Muridae;
• Genus - Rattus and Mus;
• Species -Rattus rattus (tikus atap), Rattus norvegicus (Tikus
norwegia), and Mus musculus (tikus rumah).
Pendahuluan
Mereka tidak memiliki gigi taring hanya ada dua pasang gigi seri
(sepasang di setiap rahang).
Laju pertumbuhan 13 cm per tahun. Tikus selalu menggerogoti bahan
yang dilalui. Jika tidak menggrogoti maka gigi seri mereka akan tumbuh
melalui bibir mereka è risiko kematian.
Mereka menggerogoti ; material kayu, lantai kayu, material plastik,
kain, kasur tempat tidur, kain berharga, kulit dan kulit, tanaman,
tanaman, biji-bijian dalam karung, kabel listrik dll.
Mus
No Character Rattus rattus Rattus norvegicus
musculus
1. Average adult weight. 8 – 12 16 1/2
2. Fur Black brown gray
3. Body Slender Heavy set Small
5. Tail Longer than body + head. Shorter than body + head Equal to body + head.
7. Fecula Round and 1/2 of an inch. Capsular and 3/4 of an inch. Round and 1/8 of an inch.
8. Sexual maturity. 3 - 5 months. 3 - 5 months. 11/2 month.
9. Gestation period. 22 days. 22 days. 19 days.
10. Number of gestation. 4 - 6 / year. 4 - 7 / year. 8 / year.
11. Number of litter/ gestation 6-8 8 - 12 5-6
12. Life span. One year. One year. 1 year.
13. Harbourage Above ground Under ground. Both.
14. Home range. 100 – 150 ft. 100 - 150 ft. 10 - 30 ft.
15. Feeding Omnivorous Same Same.
16. Water 15 -20 ml/ day Same Same.
Kebiasaan
Tikus umumnya omnivora, tapi lebih suka biji-bijian.
Mereka suka pada sampah (makanan sisa).
Mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh untuk mencari
makanan dan tempat berlindung dari tempat berkembang biak mereka.
Asupan makanan tikus dewasa rata-rata diperkirakan sekitar 28 gram
makanan kering dan sekitar 15 sampai 25 ml air per hari.
Mereka menghancurkan jauh lebih banyak daripada yang mereka
konsumsi.
Lanjutan
Berbagai macam hewan vertebrata akan menyerbu tempat domestik
dan komersial untuk mencari makanan dan tempat tinggal.
Dalam melakukannya, mereka mungkin terlibat dalam penularan
penyakit, mengotori dan menghancurkan komoditas.
Yang paling penting dari hama ini tidak diragukan lagi adalah tikus dan
mencit.
Lanjutan
Untuk mengetahui infestasi yang luas, pemeriksaan tempat yang
cermat harus dilakukan pada bangunan di sekitar dan ruang terbuka,
serta selokan dan saluran air. Tanda-tanda yang harus dicari adalah
kerusakan yang disebabkan oleh menggerogoti dan hasil pakan, lubang
dan Jatuhan.
Investigasi infestasi rodensia
Kehadiran tikus di rumah tertentu dapat diselidiki dengan:
1. Kotoran tikus (kotoran) Fekula segar lembut, lembab, dan berwarna cerah,
sementara fekula tua kering, keras, dan berjumbai saat disentuh. Umumnya
warna dan ukuran kotoran tikus tergantung pada apa yang dimakan tikus dan
jenis spesies hewan pengerat masing-masing.
2. Jejak kaki dan bekas ekor – untuk fekula segar jejak kaki dan bekas ekornya
bersih dan berminyak, sedangkan untuk fekula lama sudah tua dan berdebu.
3. alur lari tikus – jika area tertentu dipenuhi tikus, terdapat tanda berminyak
pada pipa, balok, kawat, lantai, dinding, kasau, dll. Biasanya tikus mengikuti
jalur lari yang sama antara makanan, air, dan tempat berlindung.
4. Tanda-tanda gangguan- tikus merusak properti manusia seperti furnitur,
makanan, dan pakaian karena properti mereka yang menggerogoti.
Kepentingan terkait kesehatan masyarakat
Tikus mampu menularkan beberapa penyakit penting bagi manusia.
Penyakit-penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori:
Penyakit atau cedera tsb secara langsung disebabkan oleh tikus.
1. Gigitan
Gigitan yang ditimbulkan oleh tikus dapat menyebabkan luka serius
pada korbannya. Bayi, anak-anak dan orang dewasa dapat terkena
risiko gigitan tikus.
Lanjutan
2. Demam:
Ini adalah penyakit yang disebabkan oleh organisme spirochete yang
mungkin bersarang di mulut, terutama pada gusi tikus. Organisme masuk
melalui luka yang ditimbulkan oleh gigitan tikus. Organisme tidak
mempengaruhi tikus; penyakit yang ditularkan secara tidak langsung oleh
makanan atau air yang terkontaminasi oleh kotoran dan urin tikus.
mis. Salmonellosis: - penyakit bawaan makanan yang umum karena
kontaminasi makanan oleh feses/urin yang mengandung organisme
salmonella,
Trichinosis: tertular dengan memakan daging babi yang terinfeksi. Babi
tertular penyakit dari tikus, baik dengan menelan tikus terinfeksi yang mati
atau melalui kotoran atau urin tikus yang terkontaminasi.
Lanjutan
Leptospirosis: penyakit spirochetal yang disebabkan oleh penanganan
atau makan makanan yang terinfeksi feses atau urin tikus domestik dan
liar;
Mereka yang disebarkan oleh serangga, kutu dll dimana tikus bertindak
sebagai reservoir- mis. Wabah: disebabkan oleh bacillus pasteurella
pestis oleh gigitan kutu tikus yang dikenal sebagai xenopsyella cheopis,
Tifus murine:- disebabkan oleh organisme riketsia yang ditularkan
melalui gigitan atau kotoran kutu tikus (xenopsylla cheopis).
Tindakan Pengendalian Hewan Pengerat
(tikus)
Sebelum memilih metode pengendalian perlu dilakukan survey tempat
untuk:
• Menentukan jenis dan kepadatan populasi tikus di daerah tersebut;
• Menentukan frekuensi terjadinya infestasi tikus, tempat
persembunyiannya, sumber makanan, dll.
Setelah data survei dikumpulkan, metode pengendalian berikut dapat
diterapkan:
üPengelolaan lingkungan (pengendalian) untuk menghilangkan makanan
tikus, tempat berlindung dan air,
üMencegah tikus masuk kedalam bangunan (menutup jalur),
üPerangkap tikus: jepret atau perangkap kandang,
üRacun: menggunakan rodentisida bisa akut atau kronis.
Lanjutan
vRacun akut termasuk senyawa arsenik, strychnine, fosfor, barium
karbonat- dapat membunuh tikus dalam waktu kurang dari 24 jam.
vRacun kronis termasuk seperti warfarin yang merupakan
antikoagulan yang perlu dicerna secara berkala selama beberapa hari
atau minggu. Di sini perlu dicatat bahwa racun harus digunakan
dengan sistem keamanan tinggi untuk mencegah bahaya meracuni
manusia dan hewan peliharaan lainnya, dan penggunaan musuh
alami seperti kucing.
IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN TIKUS
Identifikasi
Pengamatan morfologi tikus dan ektoparasit
Pembedahan
Pengamatan anatomi tikus dan patogen/endoparasit
Tujuan
• Menentukan jenis tikus
• Menentukan jenis ektoparasit yang menempel pada tubuh tikus
• Menentukan jenis patogen dan endoparasit di dalam tubuh tikus
TEKNIK PEMBIUSAN
Penggunaan Eter hanya digunakan untuk anestesi
singkat. Caranya adalah eter diteteskan beberapa tetes ke
kapas dan diletakkan dalam suatu wadah, kemudian hewan uji
dimasukkan ke dalam wadah dan ditutup. Saat hewan telah
kehilangan kesadaran, hewan dikeluarkan dan siap dibedah/di iden.
TEKNIK IDENTIFIKASI TIKUS
• Teknik/Metode Identifikasi Tikus
• Cara II → relatif sulit dilakukan karena memerlukan keahlian dalam membuat spesimen
• kering dan mengenali perbedaan ciri khususnya
• Cara III → lebih mudah untuk dilakukan daripada I tetapi tingkat kebenarannya sangat
rendah karena habitat tikus tidak tetap, bersifat sangat relatif
KARAKTER KUALITATIF MORFOLOGI TIKUS
Warna
Warna yang diamati pada tikus adalah warna rambutnya. Pengamatan terhadap warna,
dapat dibagi dua yaitu warna dorsal dan ventral. Untuk warna dorsal juga dibagi
dua yaitu warna badan dan ekor, demikian juga untuk bagian ventralnya
Bentuk badan
Bentuk badan tikus secara umum juga terbagi dua yaitu silindis membesar ke belakang
yang biasanya terdapat pada tikus yang berukuran besar, dan silindris yang
biasanya terdapat pada tikus yang berukuran sedang dan kecil
Tekstur rambut
Tekstur rambut berkorelasi dengan ukuran tubuhnya. Tikus yang berukuran besar mempunyai
tekstur rambut yang kasar dan ukuran rambut yang panjang. Sedangkan tikus yang
berukuran kecil mempunyai tekstur rambut yang lembut/halus dan ukuran
rambut yang pendek. Tikus berukuran sedang berada di antaranya.
Perbedaan Anak Tikus Rumah
dan Mencit Rumah Dewasa
Bandicota indica
PUTING SUSU TIKUS
generasibiologi.com
untuk Identifikasi
Tikus
Xenopsylla cheopis
Pinjal Tikus
fineartamerica.com microbenotes.com
idwikipedia.org
Black Death
Eropa, Afrika, Asia
Tahun 1347 - 1351
Korban ± 200.000.000 jiwa
(Kompas, 13 Maret 2020)
saudinesia.com
msdvetmanual.com
Dora.misouri.edu quizlet.com
aminoapps.com
phthiraptera.info
phthiraptera.info
Polyplax spinulosa
KUTU (INSEKTA)
CAPLAK (Tick)
delawarepublic.org
Tampak Ventral
entnemdept.ufl.edu
CAPLAK (Tick)
Dermacentor variabilis
vetbook.org commonswikipedia.org
CAPLAK (Tick)
alamy.com
Ixodes pacificus
Tick : Ixodes ricinus
parasitesandvectors.biomedcentral.com
CAPLAK (Tick)
sciencedirect.com
Haemaphysalis longicornis
sciencedirect.com
BugGuide.net
m.ayobandung.com
Demodex sp.
tribunnewswiki.com healthline.com
TUNGAU (Mite)
ces.csiro.au
en.wikivet.net
Redmite Dermanyssus
chooks.co.nz
TUNGAU (Mite)
Laelaps echidninus
dan
Laelaps nutalli
KUNCI DETERMINASI PENGENALAN JENIS TIKUS HAMA
2a. E = 29 – 33 mm, HF = 47 – 55 mm, warna rambut badan di bagian dorsal dan ventral
sama yaitu hitam ……………………………..……………………………………..…… Bandicota indica
2b. E = 20 – 24 mm, HF = 40 – 45 mm, warna rambut badan di bagian dorsal coklat kelabu,
dan di bagian ventral putih kelabu ………………………………………….…… Rattus norvegicus
2c. E = 23 – 28 mm, HF = 42 – 45 mm, warna rambut badan di bagian dorsal coklat,
di bagian ventral krem …………………..………………………………………………. Rattus sabanus
4a. Warna badan bagian ventral putih atau terang, berbeda dengan warna bagian dorsal
yang gelap …………………………………………… 5
4b. Warna badan bagian ventral gelap, mirip dengan warna bagian dorsal … Rattus tanezumi
Sumber: Priyambodo. 2018. Buku Praktikum Manajemen Vertebrata Hama. Lab. Vertebrata Hama, Dept. proteksi Tanaman, Fak. Pertanian, IPB. 88 p.
5a. Warna ekor tidak seragam, di bagian dorsal coklat, sedangkan di bagian ventral
berwarna putih ……………………………………………………………………………………………..….
Rattus bukit
5b. Warna ekor tidak seragam, di bagian dorsal 2/3 bagian berwarna coklat,
1/3 bagian berwarna putih, sedangkan di bagian ventral berwarna putih ……………. Rattus bartelsi
5c. Warna ekor seragam yaitu coklat, T > HB, warna rambut badan bagian ventral putih
…………………………………………………………………………………………………………….... Rattus tiomanicus
5d. Warna ekor seragam yaitu coklat, T > HB, warna rambut badan bagian
ventral putih kekuningan ……………………………………………………………………. Rattus cremoriventer
5e. Warna ekor seragam yaitu coklat, T < HB, warna rambut badan bagian
ventral putih kotor atau putih kelabu ……………………………………………...…… Rattus argentiventer
7a. Tekstur rambut di bagian dorsal kasar seperti jarum, T < HB ……………………... Rattus whiteheadi
7b. Teksur rambut di bagian dorsal badan sebagian halus, sebagian agak kasar,
T > HB, warna badan bagian ventral kelabu ……………………………………………………. Rattus exulans
8a. Warna rambut badan bagian ventral terang (keputihan), T < HB ………………………..……. Mus caroli
8b. Warna rambut badan bagian ventral tidak terang (putih) tetapi mirip
dengan warna bagian dorsalnya, T > HB ……………………………………………………….. Mus musculus
Sumber: Priyambodo. 2018. Buku Praktikum Manajemen Vertebrata Hama. Lab. Vertebrata Hama, Dept. proteksi Tanaman, Fak. Pertanian, IPB. 88 p.
IDENTIFIKASI BEBERAPA GENUS PENTING PADA TIKUS
A. KUNCI IDENTIFIKASI GENUS RATTUS
1a. Ukuran besar, rambut kasar, rambut pengawal bentuk duri pipih tidak ada,
HF > 40 mm, habitat daerah perkotaan dan pelabuhan ……........................ Rattus norvegicus
1b. Ukuran sedang, HF < 40 mm ………………………………….……………………......... 2
2a. Warna rambut pada bagian ventral dan dorsal tidak kontras …………………..… 3
2b. Warna rambut pada bagian ventral kontras dengan dorsal ….……………………. 4
3a. HF 23 – 27 mm, T > HB, warna rambut bagian ventral kelabu, MF 2 + 2 …….... Rattus exulans
3b. HF 30 – 37 mm, T >= HB, warna rambut di bagian ventral kecoklatan atau
kelabu kehitaman, MF 2 + 3 ……………………………………………………………..……… Rattus tanezumi
4a. T > HB, warna rambut di bagian ventral putih, lempeng zygomatic kecil,
MF 2 + 3, habitat semak belukar ...................................….………..……….….. Rattus tiomanicus
4b. T < HB, warna rambut di bagian ventral putih keperakan, lempeng zygomatic
relatif besar, MF 3 + 3, habitat persawahan basah, suka membuat liang di
dalam tanah ……………………….……………...................................………..….. Rattus argentiventer
Sumber: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. 2015. Suplemen Reservoir Tikus dan
Kelelawar di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. 126 p.
Lempeng Zygomatic
B. KUNCI IDENTIFIKASI GENUS BANDICOTA
1a. HF > 48 mm, tengkorak > 50 mm, habitat di padang rumput dan di sawah ………………… Bandicota indica
1b. HF < 48 mm, tengkorak < 50 mm, habitat di padang rumput, sawah, dan kebun ... Bandicota bengalensis
2a. Rambut pengawal berbentuk duri pipih, rambut kasar, habitat di hutan pegunungan …….. Niviventer bukit
2b. Tidak mempunyai rambut pengawal berbentuk duri pipih, rambut halus dan lebat,
habitat di hutan pegunungan ………………………………………………………………………..…… Niviventer lepturus
1b. Terdapat banyak rambut duri pipih, warna rambut di bagian ventral putih, habitat di hutan
dataran rendah ………………………………..……………………………………………………………………. Maxomys surifer
Sumber: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. 2015. Suplemen Reservoir Tikus dan
Kelelawar di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. 126 p.
TERIMAKASIH