Disusun oleh :
1. Wisnu Widi P P1337433115050/2B
A. MATERI PRAKTIKUM
Penangkapan tikus, identiflkasi tilcus
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa bisa menangkap tikus dalam keadaan hidup dan dapat
mengidentiflkasinya.
C. METODE
D. DASAR TEORI
Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di rumah-
rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan ini
tennasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia. Tilrus rumah pada masa kini
cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah be ing
dengan tikus got. Tidak seperti saingannya, tikus got. tilrus rumah adalah perenang yang
buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun, ia lebih gesit dan
pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Wamanya biasanya hitam atau coklat terang,
meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan wama putih atau loreng. Ukurannya
biasanya 15-20 em dengan ekor 20cm. Hewan ini noktumal dan pemakan segala, namun
menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10
ekorlk.elahiran. Umumya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok.
E. ALAT
F. BAHAN
1. Chlorofonn
2. Kunci identiftkasi tikus
G. CARA KERJA
1. Penangkapan tikus
a. Terlebih dahulu uji umpan yang akan dipasang di perangkap hidup
untuk menangkap tikus
Identifikasi Tikus
No
Telapak Telapak
. Bada Kepal Berat Spesie Jenis
Ekor Telinga Kaki Kaki
n a Badan s Kelamin
Belakang Depan
J. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang
diamati termasuk kedalam spesies Rattus rattus.
spesies Rattus rattus ini dapat dilihat dari warna punggung yang berwarna sawo matang,
warna dada dan perut sawo matang keabu-abuan dengan warna ekor semua gelap dan
proporsi tubuh ( H&B 164 mm, HF 32 mm, E 22 mm, T 165 mm).
K. Kesimpulan
1. Jenis tikus yang telah diidentifikasi yakni spesies Rattus rattus.
2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran.
L. Saran
1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti.
2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan pengukuran, sehingga
dihasilkan hasil identifikasi dan pengukuran yang akurat