ENZOOTIK PES )
Fauna dan
Tikus Mati Populasi Pinjal
(rat falls) Tikus Hidup Bakteriologi
(indeks pinjal)
Pengertian Surveilans pes pada populasi Tikus
1. Pengawasan terus menerus pada populasi tikus untuk mendeteksi pes (jenis tikus
fauna tikus)
2. Pengawasan terus menerus pada tikus mati tanpa sebab ( rat fall)
3. Serosurvei pada tikus
5 4
Penangkapan tikus
Pittfall trap
Digunakan di
Perangkap Sherman
Digunakan di pepohonan untuk
kebun, padang menangkap tikus yang sifatnya arboreal
rumput dll. (di atas tanah).
Kelapa bakar
Serealia
Ikan asin
Daging/bakso
Aktivitas tikus
Hutan sekunder di
pegunungan
Perkebunan
Persawahan
Pemukiman
Cara pengambilan darah tikus
1. Tikus dipingsankan dengan Ketamine HCL. Anestesi umum terjadi
selama 20 – 40 menit
2. Setelah penyuntikan Ketamine 50-100 mg/kg berat badan dan
recovery sempurna tercapai setelah 1,5 menit. Untuk mengurangi
saliva, diberikan Atropin (0,02-0,04 mlg/kg) secara intramuskular.
3. Kapas beralkohol 70 % dioleskan di bagian dada, jarum suntik
ditusukkan di bawah tulang rusuk sampai masuk lebih kurang 50 – 75
% panjang jarum. Posisi jarum sudut 450 terhadap badan tikus yang
dipegang tegak lurus, setelah posisi jarum tepat mengenai jantung,.
4. Pengambilan darah dari jantung tikus dapat diulang maksimal 2 kali,
karena apabila lebih dari 2 kali biasanya darah mengalami hemolisis.
Darah dalam alat suntik dimasukkan dalam tabung disentrifuge selama
15 menit dengan kecepatan 3000 rpm.
5. Darah dalam alat suntik dimasukkan ke dalam tabung hampa udara
yang telah diberi label sesuai dengan kode sampel tikus.
6. Darah dalam tabung hampa udara, didiamkan terlebih dahulu
selama 2 – 3 jam, atau disentrifus dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.Serum yang telah terpisah dari darah dihisap dengan
pipet yang telah disucihamakan, kemudian dimasukkan ke dalam
tabung serum yang telah berlabel, disimpan di dalam termos es atau
almari es (freezer) sebelum pemeriksaan selanjutnya (serologi)
Identifikasi tikus
1. Cara kualitatif
1. Warna rambut punggung dan perut, serta warna ekor bagian
atas dan bawah tikus terkadang berbeda sangat nyata,
sehingga sangat penting untuk identifikasi.
2. Warna ekor bagian atas dan bagian bawah
2. Cara kuantitatif
1. Panjang total, dari ujung hidung sampai ujung ekor (Panjang
Total/Total Length = TL)
2. Panjang ekor, dari pangkal sampai ujung (Panjang Ekor/Tail
= T)
3. Panjang telapak kaki belakang, dari tumit sampai ujung kuku
(Panjang kaki belakang/Hind foot = H)
4. Panjang telinga, dari pangkal daun telinga sampai ujung daun
telinga (Telinga/ear = E),
5. Menimbang berat badan (gram)
6. Menghitung dan merumuskan puting susu pada tikus betina
7. Semua ukuran badan tikus dalam milimeter (mm) untuk
ukuran linear dan untuk bobot dalam gram (g).
Cara mengambil jaringan organ binatang pengerat
1. Tikus yang tertangkap dianastesi
2. Permukaan badan tikus dibersihkan dengan alkohol 70%
3. Abdomen tikus dibedah dengan gunting dan pinset
4. Menggunakan pinset steril lainnya untuk mengambil ginjal kanan dan kiri,
paru-paru dan spleen.
5. Memasukkan dan meneggelamkan jaringan tersebut ke dalam botol yang
telah berlabel dan berisi media carry blair. Selanjut dibawa ke laborartorium
untuk pemeriksaan bakteriologi/PCR.
Penghitungan kepadatan relatif tikus
1. Keberhasilan penangkapan (trap success);
A
TS = X 100%
BxC
Keterangan:
TS = Keberhasilan Penangkapan (trap success)
A = Jumlah tikus tertangkap
B = Jumlah perangkap dipasang
C = Jumlah hari penangkapan
Rekrutmen dan pelatihan personil
Personel surveilans pes pada tikus perlu diajarkan: teknik pengumpulan hewan
pengerat dan ektoparasit;
(1) metode untuk mengumpulkan, melestarikan dan mengirim sampel darah,
jaringan, karkas dan ektoparasit;
(2) langkah-langkah untuk menangani hewan pengerat dengan aman dan
mengumpulkan spesimen;
(3) bagaimana mengidentifikasi spesies hewan pengerat lokal; dan
(4) Persiapan spesimen untuk memverifikasi identifikasi lapangan hewan
pengerat.
MOVING TOWARDS
CENTRE of EXCELLENCE
VECTOR & RESERVOIR CONTROL
Surveilans Pes Pada Populasi
Pinjal
PENDAHULUAN
•Pinjal adalah serangga parasit (ektoparasit) pada mamalia (tikus, kucing,
anjing dll).
•Pinjal berperan penular penyakit: pes, murine typhus cacing dll.) Vektor
utama pes
•Prioritas utama dalam penanggulangan penularan pes adalah pengendalian
pinjal (WHO, 1999).
Tindakan penanggulangan pes harus dimulai dengan pengendalian pinjal vektor pes
terlebih lebih dahulu daripada pengendalian inang reservoirnya (Simon, 1898)
•Data dasar Bionomi (jenis, perilaku, kepadatan dll.) Ekologi (interaksi
dengan inangnya dll) faktor utama keberhasilan pengendalian pinjal (WHO,
1999).
•Surveilans pinjal perlu dilakukan di daerah pes
Manfaat Surveilans Pinjal
1. Mengetahui jenis pinjal di suatu daerah
2. Mengetahui fluktuasi kepadatan populasi jenis pinjal,
3. Konfirmasi vektor pes,
4. Penyebaran jenis pinjal
5. Kesukaan pinjal terhadap inangnya
Pinjal dan siklus hidupnya
6. Menentukan metode pengendalian pinjal
CARA SURVEI PINJAL
•Dusting
Penaburan bubuk insektisida pada tempat yang
diduga sebagai jalan tikus (runway) atau sarang Penaburan insek. Di luar
inang reservoir rumah
Daerah Fokus
penyakit
bersumber tikus