Makanan
Jenis Mikrobia yang Mengakibatkan Foodborne diseases
• Intoksikasi :
• Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi makanan
yang mengandung toksin bakteri maupun jamur. (Staphylococcus
aureus, Clo.botulinum, B.cereus, dan A.flavus)
• Infeksi :
• Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi makanan
maupun minuman yang terkontaminasi bakteri enteropatogen.
(Salmonella)
• Toksikoinfeksi :
• Penyakit keracunan makanan terjadi akibat mengkonsumsi sejumlah
besar sel hidup dari bakteri patogen yang mengkontaminasi makanan
maupun minuman. Bakteri tersebut mengalami sporulasi atau mati dan
menghasilkan toksin sehingga menimbulkan gejala. (Clostridium
perfringens : gastroentritis)
Jenis Pangan yang beresiko menimbulkan Foodborne
Diseases
• Fast food
• Restaurants
• Café
• Jajanan sekolah
Foodborne Disseases
Foodborne Intoksikasi
Foodborne Infeksi
Foodborne Toksikoinfeksi
Foodborne Intoxication
• Karakteristik umum :
• Staphylococcal Intoksikasi
• Botulism
• Mikotoksin
Staphylococcal Intoksikasi :
• Karakteristik :
• Karakteristik :
• Enteropathogenic (EPEC)
• Enteroinvasive (EIEC)
• Enterotoxigenic (ETEC)
• Enterohemorrhagic (EHEC)
• Resisten terhadap asam
• Enteroaggregative (EaggEC)
• Diffusely adherent (DAEC)
Beberapa Kesalahan Yang Terjadi Saat
Pengolahan Makanan
Cross-contamination
Of Salmonella
(Trickett, 1990)
Kelalaian Juru Masak Saat Defrosting
Menyebabkan Kontaminasi Salmonella
(Trickett, 1990)
• Daging beku yang disimpan pada freezer, khususnya poultry,
sebelum dimasak harus di thawing sempurna dalam kulkas
semalam.
(Trickett, 1990)
Kelalaian Juru Masak Saat Mencicipi Makanan
Menyebabkan Kontaminasi S.aureus
(Trickett, 1990)
Habitat Cl.perfringens
(Trickett, 1990)
Kelalaian Juru Masak Saat Preparasi Bahan Baku
(daging mentah dan Sayuran) Menyebabkan Kontaminasi Cl.perfringens
(Trickett, 1990)
Simpan bahan baku pada suhu lebih dari 63 0C atau kurang dari 100C
dan pisahkan antara daging & sayuran mentah saat preparasi (peralatan).
Kelalaian Saat Preparasi Nasi Yang Disajikan
Menimbulkan Penyakit Yang Disebabkan oleh B.cereus
(Trickett, 1990)
Bakteri pada nasi yang tidak mati saat pemasakan pertama tetapi
membentuk spora, dapat memperbanyak diri dan memproduksi toksin
selama pendinginan semalaman, kemudian nasi tidak mendapat pemanasan
cukup untuk memusnahkan toksin yang berada di dalamnya.
(Trickett, 1990)
Lambung
1. Toksin B.cereus atau S.aureus
menyebabkan iritasi pada
lambung dan menimbulkan sakit
perut.
2. Lambung memproduksi asam
yang dapat menyerang
Salmonella dan Cl.perfringens
tetapi keduanya dapat
terlindungi oleh makanan
menuju usus halus dimana
keduanya menemukan habitat
alaminya
Usus halus :
1. Cl.perfringens membentuk spora
dan menghasilkan toksin yang
menyebabkan iritasi usus,
menyebabkan diare dan sakit perut
2. Salmonella memperbanyak diri dan
menghasilkan zat yang dapat
menyebabkan iritasi usus,
mengakibatkan diare dan sakit perut
Penanggunalan KLB Keracunan Makanan
• Penyebab:
- Fasilitas pembuangan sampah belum memadai
- Penjamah yang ikut kursus rendah
- Perusahaan yang ikut kursus rendah
- Koordinasi pembinaan TPM belum jelas
TUJUAN UMUM :
• Monitoring kasus keracunan makanan
• Tersedianya makanan/minuman yang aman bagi
masyarakat
TUJUAN KHUSUS :
1. Tahu kualitas kondisi unsur lingkungan TPM yang diduga erat
kaitannya dengan food born diseases dan keracunan makanan
2. Mengetahui jenis, kadar,mikroba dan kontaminan lain yang
menyebabkan kualitas hygiene makanan/bahan makanan menurun
3. Mengetahui tanda awal kemungkinan timbul KLB
SASARAN
1. Jenis TPM : restoran/ rumah makan, restoran hotel,jasa
boga,warung, pedagang makanan kaki lima,industri rumah
tangga
2. Jenis makanan/bahan makanan prioritas diamati :
- makanan yang mudah rusak
- makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat
- bahan makann yang luas peredarannya
3. Adanya perayaan / pesta rakyat
METODA
1. HAL YANG PERLU DIAMATI :
- dapat dikenal secara cepat tanpa bantuan peralatan
- tanpa menunggu hail laboratorium
- masyarakat dapat berperan aktif dan melaporkan tanda-tanda KLB
A. BAHAN MAKANAN
a. Jenis : daging, telur, unggas, hasil laut,sayur,buah, bahan lain yang
sering KLB : jamur, tempe bongkrek
- perhatikan : busuk/segar
- bahan yang dikonsumsi dalam
keadaan mentah :perhatikan kebersihannya
b. Asal bahan : pasar,supermarket,tempat penjualan lain
B. MAKANAN JADI
a. Jenis : jajanan yang banyak dikonsumsi masyarakat
Ciri : - warna menyolok
- disajikan pada tempat mudah
tercemar
- riwayat sering menimbulkan
keracunan
- makanan berasal dari daging,susu serta
produknya.
b. Asal makanan jadi :
Prioritas yang diamati :
- asal dari industri RT
- asal dari jasa boga
- asal dari rumah makan/restoran
C. PERALATAN MAKANAN
• Ditujukan terhadap aspek : kebersihan,keutuhan,kandungan logam
berat yang berbahaya bagi kesehatan
• Peralatan harus memenuhi syarat :
• Peralatan makanan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh
mengeluarkan zat beracun, terutama logam berat
• Peralatan tidak rusak, retak dan tidak menimbulkan pencemaran pada makanan
• Permukaan yg kontak langsung dengan makanan harus conus, tidak ada sudut
mati, rata, halus, dan mudah dibersihkan
• Peralatan harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan
• Peralatan yang kontak langsung dengan makanan, tidak boleh mengandung
kuman berbahaya dan E coli.
Informasi minimal
• Jumlah penderita
• Insiden rate & CFR total
• Jumlah populasi terisiko (pop yang makan)
• Jumlah penderita menurut waktu (jam), tempat, dan umur
• Kurva epidemik menurut jam setelah, tempat & umur
• Kurva epidemik menurut jam setelah makan (median onset time)
• Masa inkubasi
• Gejala yang timbul
• Jumlah dan proporsi penderita menurut gejala
• Jenis makanan yang dimakan
• Attack rate per jenis makanan
• Lihat higiene sanitasi tempat memasak makanan
• Lihat higiene sanitasi dan riwayat penyakit pada
penjamah makanan
• Distribusi bahan mentah
• Distribusi makanan dari tempat memasak sampai ke
lokasi
• Usahakan mengamankan sampel (muntahan, sisa
makanan, sisa bahan baku, swab alat makan/masak)
• Tindakan penanggulangan sementara
• Olah data dan tentukan kemungkinan makanan
tercemar dan agent penyebab