Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH SURVEILANS

“Konsep Penerapan Sistem Surveilans Penyakit Tidak Menular"

OLEH:
KELOMPOK 7

Yurmalisa Kurnia 1811211001


Tiara Islami 1811211005
Siti Wanda Jhoyoe Putri 1811211011
Ani Aguswita 1811211029
Juaini Safitri 1811211049
Rezi Novita Safitri 1811212029
Muhammad Iqbal 1811212033

DOSEN PENGAMPU :

KELAS A1
PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua. Rasa syukur yang mendalam juga tidak
lupa kita ucapkan kepada Allah SWT karena telah meberikan kita kesehatan untuk
menyelesaikan dan menyusun makalah ini.

Ucapan terimakasih kamu ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung kami dalam membuat dan menyusun makalah ini. Makalah mengenai “Konsep
Penerapan Sistem Surveilans Penyakit Tidak Menular" Ini telah kami susun sebaik mungkin.
Agar para pembaca dapat lebih mudah memahami dan mendapatkan pengetahuan yang mereka
butuhkan di dalam makalah ini.
Kami tidak memungkiri jika terdapat kesalahan dalam penyusunan maupun isi dari makalah
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan tanggapan dari pembaca. Agar kami
dapat memperbaiki serta mengurangi potensi terjadinya kesalahan dalam penulisan dan
penyusunan makalah selanjutnya dan kami berharap makalah ini dapat membatu dan bermanfaat
bagi pembaca.

Padang, November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Surveilans Epidemiologi mempunyai peran yang sangat penting sebagai
intelijen penyakit dan mempunyai tujuan menyediakan data dan informasi epidemiologi
untuk manajemen kesehatan, mendukung pengambilan keputusan dan penyusunan
perencanaan, monitoring dan evaluasi, serta sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa
(SKD-KLB). Dalam konteks desentralisasi, daerah dituntut untuk dapat mandiri dan
mampu melaksanakan surveilans epidemiologi secara profesional. Dasar hukum terbaru
berkaitan dengan kegiatan surveilans epidemiologi, yaitu UU No.36/2009 tentang
Kesehatan Bab 10 tentang penyakit menular dan tidak menular dan Pasal 154 ayat 1 yang
berbunyi “Pemerintah secara berkala menetapkan dan mengumumkan jenis dan
persebaran penyakit yang berpotensi menular dan/atau menyebar dalam waktu yang
singkat, serta menyebutkan daerah yang dapat menjadi sumber penularan”.
Pasal 156 ayat 1 yang berbunyi “Dalam melaksanakan upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan penyakit menular sebagaimana dimaksud dalam Pasal
154 ayat (1), Pemerintah dapat menyatakan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atau
kejadian luar biasa (KLB)”. Pasal 156 ayat 2 berbunyi “Penentuan wilayah dalam
keadaan wabah, letusan, atau kejadian luar biasa (KLB) sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang diakui keakuratannya”.
Dasar hukum yang sudah ada antara lain, UU No. 4/1984 tentang Wabah Penyakit
Menular, Permenkes No. 949/Menkes/SK/VII/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan
SKD-KLB, Kepmenkes No. 1116/Menkes/SK/VIII/2003 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi, dan Kepmenkes No.
1479/Menkes/SK/X/2003 tentang Sistem Surveilans Epidemiologi Penyakit Menular dan
Penyakit Tidak Menular Terpadu.
Pada tahun 1987 telah dikembangkan Sistem Surveilans Terpadu (SST) berbasis
data, Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), dan Sistem Pelaporan
Rumah Sakit (SPRS), yang telah mengalami beberapa kali perubahan dan perbaikan.
Disamping keberadaan SST telah juga dikembangkan beberapa sistem Surveilans khusus
penyakit Tuberkulosa, penyakit malaria, penyakit demam berdarah, penyakit campak,
penyakit saluran pernapasan dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan PTM?
b. Apa yang dimaksud dengan surveilans PTM?
c. Apa tujuan dari surveilans PTM?
d. Apa saja jenis-jenis surveilans PTM?
e. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan surveilans PTM?
f. Apa contoh kegiatan surveilans PTM?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui definisi PTM
b. Untuk mengetahui definisi surveilans PTM
c. Untuk mengetahui tujuan dari surveilans PTM
d. Untuk mengetahui jenis-jenis surveilans PTM
e. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam melakukan surveilans PTM
f. Untuk mengetahui contoh kegiatan surveilans PTM

Anda mungkin juga menyukai