Diare adalah keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari. Diare pada anak
biasanya terjadi akibat adanya infeksi pada intestinal atau kolon namun dapat juga
terjadi karena adanya intoleransi laktosa, keracunan makanan, atau sindrom
malabsorbsi dan enteropati. Diare karena infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
parasit. Terjadinya infeksi dipengaruhi oleh faktor patogen dan hospes. .Penyakit diare
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi.
PRASYARAT
Para mahasiswa/i sebelum mengikuti diskusi modul tutorial ini harus sudah mengetahui
& memahami tentang :
1. Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Sistem Gastrointestinal khususnya ileum dan colon.
2. Mikrobiologi E. Coli dan Rotavirus
DAFTAR PUSTAKA
1. Mescher A.L.. Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. 2018.
McGraw-Hill Education.Lange. New York- USA
3. Strasinger SK, Di Lorenso MS. Fecal analysis. In: Urinalysis and body fluids, 7th
edition. Philadelphia:F.A. Davis Company; 2021. https://www.wordcat.org
8. Kliegman, Robert M.,MD; Tanton Bonita F.,MD; St Geme III Joseph W.,MD ; Scor
Nina F.,MD, Nelson Textbook of Pediatrics 20th edition W.B. saunders Company.
2016
Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan (insidensi, balita usia 1-4 tahun)
datang ke Poliklinik anak RS dengan keluhan mencret sejak 1 minggu (akut karena
<4 minggu). Setiap hari pasien mengalami mencret 5 - 8 kali dengan karakteristik
tinja yang sangat cair, setiap BAB kira-kira setengah gelas air mineral, menyemprot
(karena tekanan gas akibat metabolisme karbohidrat terganggu → fermentasi
karbohidrat akibat intoleransi laktosa, atrofi usus dan malabsorpsi sekunder), warna
berubah-ubah dari kuning sampai kecoklatan, kadang kadang berlendir, tidak pernah
berdarah (menyangkal disentri dan tidak invasif), berbau feses yang sering sangat
menyengat (E.coli pathogen, GK umum diare). Pada hari-hari pertama sakit, keluhan
disertai demam yang tidak terlalu tinggi ( infeksi ) dan demam hanya berlangsung
sekitar 2 hari, selain demam pasien mengalami mual (nausea) dan nyeri perut yang
hilang timbul, dan beberapa kali pasien muntah (vomitus). Tidur sering terganggu
(insomnia) dan orang tua mengeluhkan anak sering mengigau saat tidur (sakit).
Pasien juga sering mengeluh nyeri perut.
Semenjak satu hari sebelum ke rumah sakit diare makin sering, anak tampak lemas,
mengantuk (dehidrasi) dan gelisah , suhu tubuh normal , dan pasien selalu merasa
kehausan. (dehidrasi sedang)
Riwayat Penyakit Dahulu: pasien sudah pernah mengalami diare beberapa kali
sebelumnya (hygiene kurang baik), pernah dirawat karena demam berdarah pada usia
1 tahun.
Riwayat Persalinan : lahir secara normal ditolong oleh dokter tanpa komplikasi. Ibu
lupa berat lahir dan panjang lahir.
Riwayat keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.
Riwayat makanan : makan menu keluarga, ibu kadang kadang masak sendiri dan
kadang kadang membeli makanan di warung nasi (hygiene kurang). Anak masih
menyusu susu formula sampai saat ini (lactose intolerance sekunder), sehari bisa 6
botol yang berisi 200 ml susu.
Kesadaran : anak tampak lemas, kesadaran kompos mentis tetapi sangat gelisah,
tampak sakit sedang - berat, tidak dalam keadaan letak paksa (dehidrasi
ringan-sedang)
(DBN)
Suhu : 36,4 oC
Nadi : 100 kali permenit, isi cukup
Pernafasan : 24 kali permenit, regular
Saturasi oksigen ; 96 – 99 %
Kepala
Mata : tampak cekung (dehidrasi), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor
THT : Telinga tidak terdapat sekret. Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung
dan tidak terdapat sekret. Tonsil tidak membesar , faring tidak hiperemis.
Mulut : mukosa tampak kering (dehidrasi), tidak ditemukan kelainan
Leher (DBN)
Tidak jelas kaku kuduk
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, tiroid tidak membesar
Toraks (DBN)
Simetris kiri dan kanan, perkusi sonor, batas jantung normal
Auskultasi :
Paru paru : suara pernafasan vesikuler simetris kiri dan kanan, tidak
terdengar ronki basah maupun ronki kering, tidak terdengar wheezing.
Jantung : suara jantung murni, tidak terdengar murmur
Abdomen
Abdomen agak cembung (kembung karena adanya gas), perkusi timpani, hepar dan
lien tidak teraba, tidak jelas nyeri tekan, tidak teraba masa intra abdomen, bising usus
meningkat.(mulas)
Cubitan pada dinding perut tampak tanda turgor menurun. (dehidrasi)
Pemeriksaan Penunjang Hematologi Lengkap :
Hb : 14,0 g/dL
Ht : 38,7 %
Leukosit : 14500/mm3 (leukositosis → inflamasi)
Trombosit : 156.000/ mm3
Hitung jenis leukosit : 0/0/2/65/26/7
Gula darah sewaktu : 112 mg/dL
Elektrolit : Na : 141 meq/dL ; K :3,7 meq/dL
Makroskopis
- Warna : coklat
- Bau : bau menyengat
- Konsistensi : cair
- Lendir : negatif
- Darah : negatif
Mikroskopis
- Leukosit : 0 – 3 /LPB
- Eritrosit : 1 – 2 /LPB
- Lemak : positif (steatorrhea)
- Serat tumbuhan : positif
- Telur cacing : negatif
- Amoeba : negatif
- Darah samar : negatif (menyingkirkan keganasan)
TERMINOLOGI
1. Diare
a. Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering, biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
2. Enteropati
a. Kelainan patologis pada saluran cerna
3. Hospes
a. Inang atau sel pejamu
4. Intoleransi laktosa
a. Gangguan pencernaan yang dikarenakan tubuh tidak dapat mencerna
laktosa
5. Sindrom malabsorpsi
a. Kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan penyerapan salah satu
atau beberapa zat nutrisi di usus halus.
DIAGNOSIS BANDING
USULAN PP LANJUTAN
TUJUAN PEMBELAJARAN