Anda di halaman 1dari 5

BLOK 9: SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI

TOPIK TUTORIAL MINGGU II : DIARE


Hartini Tiono, Fanny Rahardja, Franky Saputra, Penny
Setyawati, Cindra Paskaria
PENDAHULUAN

Diare adalah keluhan yang sering dijumpai di praktek sehari-hari. Diare pada anak
biasanya terjadi akibat adanya infeksi pada intestinal atau kolon namun dapat juga
terjadi karena adanya intoleransi laktosa, keracunan makanan, atau sindrom
malabsorbsi dan enteropati. Diare karena infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
parasit. Terjadinya infeksi dipengaruhi oleh faktor patogen dan hospes. .Penyakit diare
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi.

PRASYARAT
Para mahasiswa/i sebelum mengikuti diskusi modul tutorial ini harus sudah mengetahui
& memahami tentang :
1. Anatomi, Histologi, dan Fisiologi Sistem Gastrointestinal khususnya ileum dan colon.
2. Mikrobiologi E. Coli dan Rotavirus

DAFTAR PUSTAKA

1. Mescher A.L.. Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. 2018.
McGraw-Hill Education.Lange. New York- USA

2. Butterton,J.R.,Calderwood,S.B. Harrison’s Infectious Disease. Acute Infectious


Diarrheal Disease And Bacterial Food Poisoning. 2010.McGrawHill.p.260-2

3. Strasinger SK, Di Lorenso MS. Fecal analysis. In: Urinalysis and body fluids, 7th
edition. Philadelphia:F.A. Davis Company; 2021. https://www.wordcat.org

4. Kasırga E. The Importance of Stool Tests in Diagnosis and Follow-Up of


Gastrointestinal Disorders in Children. Turkish Archives of Pediatrics 2019; 54(3):
141–8. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6776453/pdf/TPA-54-141.pdf
5. WHO. The treatment of diarrhoea: A manual for physicians and other senior health
workers. 2017; Available from:
http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/9241593180/en/
6. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Buku saku petugas kesehatan; LINTAS Diare.

7. Kementrian Kesehatan RI. Permenkes No 5 tahun 2014

8. Kliegman, Robert M.,MD; Tanton Bonita F.,MD; St Geme III Joseph W.,MD ; Scor
Nina F.,MD, Nelson Textbook of Pediatrics 20th edition W.B. saunders Company.
2016

9. Ramig,R.F. Pathogenesis Intestinal and Systemic Rotavirus Infection.Journal of


Virology. 2004 https://jvi.asm.org/content/jvi/78/19/10213.full.pdf
SKENARIO

Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan (insidensi, balita usia 1-4 tahun)
datang ke Poliklinik anak RS dengan keluhan mencret sejak 1 minggu (akut karena
<4 minggu). Setiap hari pasien mengalami mencret 5 - 8 kali dengan karakteristik
tinja yang sangat cair, setiap BAB kira-kira setengah gelas air mineral, menyemprot
(karena tekanan gas akibat metabolisme karbohidrat terganggu → fermentasi
karbohidrat akibat intoleransi laktosa, atrofi usus dan malabsorpsi sekunder), warna
berubah-ubah dari kuning sampai kecoklatan, kadang kadang berlendir, tidak pernah
berdarah (menyangkal disentri dan tidak invasif), berbau feses yang sering sangat
menyengat (E.coli pathogen, GK umum diare). Pada hari-hari pertama sakit, keluhan
disertai demam yang tidak terlalu tinggi ( infeksi ) dan demam hanya berlangsung
sekitar 2 hari, selain demam pasien mengalami mual (nausea) dan nyeri perut yang
hilang timbul, dan beberapa kali pasien muntah (vomitus). Tidur sering terganggu
(insomnia) dan orang tua mengeluhkan anak sering mengigau saat tidur (sakit).
Pasien juga sering mengeluh nyeri perut.

Semenjak satu hari sebelum ke rumah sakit diare makin sering, anak tampak lemas,
mengantuk (dehidrasi) dan gelisah , suhu tubuh normal , dan pasien selalu merasa
kehausan. (dehidrasi sedang)

Riwayat pengobatan : untuk demam pasien diberi parasetamol ½ tablet digerus,


diapet 3 x ½ tablet, namun tidak ada perbaikan (inadekuat). Minum diberi air putih
cukup banyak.

Riwayat Penyakit Dahulu: pasien sudah pernah mengalami diare beberapa kali
sebelumnya (hygiene kurang baik), pernah dirawat karena demam berdarah pada usia
1 tahun.

Riwayat Persalinan : lahir secara normal ditolong oleh dokter tanpa komplikasi. Ibu
lupa berat lahir dan panjang lahir.

Riwayat imunisasi : imunisasi dasar sudah lengkap untuk usianya

Riwayat tumbuh kembang : tidak terdapat keterlambatan, pasien sudah mulai


berbicara 2 sd 3 kalimat, sudah berlari. Pasien sehari-hari aktif bermain.

Riwayat keluarga : tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama.

Riwayat lingkungan : pasien tinggal di rumah di daerah yang padat penduduk,


ventilasi rumah tidak terlalu baik, sumber air minum dari air galon isi ulang, sumber air
mandi dan mencuci dari sumur pompa, mempunyai kamar mandi dan jamban
tersendiri. (low society, hygiene kurang baik)

Riwayat kebiasaan : orang tua tidak menjelaskan mengenai kebiasaan pasien.

Riwayat makanan : makan menu keluarga, ibu kadang kadang masak sendiri dan
kadang kadang membeli makanan di warung nasi (hygiene kurang). Anak masih
menyusu susu formula sampai saat ini (lactose intolerance sekunder), sehari bisa 6
botol yang berisi 200 ml susu.

Pemeriksaan Fisis Status antropometri:


Berat Badan : 11,3 kg
Tinggi Badan : 75 cm

Keadaan umum dan Tanda Vital

Kesadaran : anak tampak lemas, kesadaran kompos mentis tetapi sangat gelisah,
tampak sakit sedang - berat, tidak dalam keadaan letak paksa (dehidrasi
ringan-sedang)

(DBN)

Suhu : 36,4 oC
Nadi : 100 kali permenit, isi cukup
Pernafasan : 24 kali permenit, regular
Saturasi oksigen ; 96 – 99 %

Kepala
Mata : tampak cekung (dehidrasi), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
isokor
THT : Telinga tidak terdapat sekret. Hidung tidak terdapat pernafasan cuping hidung
dan tidak terdapat sekret. Tonsil tidak membesar , faring tidak hiperemis.
Mulut : mukosa tampak kering (dehidrasi), tidak ditemukan kelainan

Leher (DBN)
Tidak jelas kaku kuduk
Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening, tiroid tidak membesar

Toraks (DBN)
Simetris kiri dan kanan, perkusi sonor, batas jantung normal

Auskultasi :

Paru paru : suara pernafasan vesikuler simetris kiri dan kanan, tidak
terdengar ronki basah maupun ronki kering, tidak terdengar wheezing.
Jantung : suara jantung murni, tidak terdengar murmur

Abdomen

Abdomen agak cembung (kembung karena adanya gas), perkusi timpani, hepar dan
lien tidak teraba, tidak jelas nyeri tekan, tidak teraba masa intra abdomen, bising usus
meningkat.(mulas)
Cubitan pada dinding perut tampak tanda turgor menurun. (dehidrasi)
Pemeriksaan Penunjang Hematologi Lengkap :

Hb : 14,0 g/dL
Ht : 38,7 %
Leukosit : 14500/mm3 (leukositosis → inflamasi)
Trombosit : 156.000/ mm3
Hitung jenis leukosit : 0/0/2/65/26/7
Gula darah sewaktu : 112 mg/dL
Elektrolit : Na : 141 meq/dL ; K :3,7 meq/dL

Pemeriksaan Feses Rutin

Makroskopis
- Warna : coklat
- Bau : bau menyengat
- Konsistensi : cair
- Lendir : negatif
- Darah : negatif

Mikroskopis

- Leukosit : 0 – 3 /LPB
- Eritrosit : 1 – 2 /LPB
- Lemak : positif (steatorrhea)
- Serat tumbuhan : positif
- Telur cacing : negatif
- Amoeba : negatif
- Darah samar : negatif (menyingkirkan keganasan)

TERMINOLOGI

1. Diare
a. Suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering, biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
2. Enteropati
a. Kelainan patologis pada saluran cerna
3. Hospes
a. Inang atau sel pejamu
4. Intoleransi laktosa
a. Gangguan pencernaan yang dikarenakan tubuh tidak dapat mencerna
laktosa
5. Sindrom malabsorpsi
a. Kumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan penyerapan salah satu
atau beberapa zat nutrisi di usus halus.

DIAGNOSIS BANDING

1. Diare akut non-dysentriform e.c Infeksi Bakteri EPEC/ETEC + dehidrasi sedang


2. Diare akut non-dysentriform e.c Infeksi Virus + dehidrasi sedang

USULAN PP LANJUTAN

1. Kultur feses dan tes resistensi antibiotik

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Anatomi, Histologi, Fisiologi Sistem Gastrointestinal khususnya ileum dan colon


2. Mikrobiologi E. Coli dan Rotavirus
3. Definisi, etiologi, faktor risiko, epidemiologi, klasifikasi diare pada anak
4. Derajat dehidrasi + Pencegahan, komplikasi, prognosis diare
5. Patogenesis, Patofisiologis dan gejala klinik diare sekretorik, invasif, osmotik
(2 orang)
6. Mekanisme diare berdasarkan jenis kuman (Rotavirus, E.coli, Shigella, Cholera)
(2 orang)
7. Pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan diare
8. Terminologi + Skenario

Anda mungkin juga menyukai