Anda di halaman 1dari 2

Untuk Mahasiswa

Modul Tutorial I Blok 22 Infectious Disease


Food Water Borne Disease
Hartini/ Limdawati/ Decky/ Adrian

PENDAHULUAN
Food Water borne disease adalah penyakit yang timbul akibat konsumsi air atau makanan yang
tercemar mikroorganisme. Demam tifoid merupakan penyakit food water borne disease, yang ditularkan
secara fecal-oral. Demam tifoid lebih banyak dijumpai di negara-negara berkembang di daerah tropis yang
berkenaan dengan ketersediaan air bersih, sanitasi lingkungan, dan kebersihan individu yang kurang baik.
Di Indonesia, tifoid dapat ditemukan sepanjang tahun, sehingga tidak terlihat adanya hubungan antara
perubahan musim dan peningkatan jumlah kasus tifoid.

PRASYARAT
- Anatomi-Histologi saluran percernaan khususnya jejunum dan ileum
- Fisiologi demam, fisiologi usus halus
- Host defence mechanism saluran cerna
- Mikrobiologi Salmonella typhi

KEPUSTAKAAN
1. Swetha B., Shweta S. Physiology Fever. 2020. Statpearl. Accesed 15 February 2021.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562334/
2. Nagler-Anderson C. 2001. Man the barrier! Strategic defences in the intestinal mucosa. Nat Rev
Immunol 1:59-67
3. Neutra MR, Frey A, Kraehenbuhl JP. 1996. Epithelial M cells: Gateways for mucosal infection and
immunization. Cell 86:345
4. Sembulingam, K. Semulingam P. 2012. Section 4: Digestive System. Chapter 41. Essential of
Medical Physiology. Sixth Edition. Jaypee Publishing: 261-4
5. GIT infections. Introduction. From https://basicmedicalkey.com/gastrointestinal-tract-infections-
3/
6. PerMenKes No. 5 tahun 2014 ttg Panduan Praktik Klinis Dokter di FASYANKES Primer
7. Robbins .Stanley. and Cotran. Ramzi. 2005. Infectious Disease. Pathologic Basis of disease. 7thed.
China :Elsevier Saunders
8. Cleary T.G. Enteric Fever in Behrman R.E, Kliegman R.M, and Jenson H.B (Eds.).Nelson Textbook
of Pediatrics, 17th ed., International Ed., Saunders, Philadelphia, 2004: 916 –919
9. Gillespie. Salmonella Infection in Cook, G.C and Zumla, A.I (eds ) Manson’s Tropical
Diseases, 21th eds., W.B Saunders, Philadelphia, 2003: 937-949
10. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology, 27th Edition, Geo F Brooks, Karen C Carroll,
Janet S Butel, Stephen A Morse, Timothy A Mietzner, A Lange Medical Book, Mc Graw Hill,
International Edition, 2016.
11. Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. Clinically Oriented Anatomy. 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer.
2018.
12. Schunke M, Schulte E, Schumacher U. Prometheus Atlas Anatomi Manusia: Organ Dalam. Edisi 3.
Jakarta: EGC. 2013.
13. Mescher A.L.. Junquiera’s Basic Histology Text & Atlas. 15th edition. 2018. McGraw-Hill
Education.Lange. New York- USA
14. Goldman L., Schafer A.I., 2020. Goldman-Cecil Medicine, 26th ed. Pleural Effusion. Philadelphia:
Elsevier.
15. WHO.2011
16. CDC.2018
17. MMIDS https://www.mmidsp.com/typhoid-management-guidelines-2019/

SKENARIO
Pasien laki-laki, 25 tahun, wiraswasta, datang ke klinik dengan keluhan demam sejak 6
hari yang lalu. Demam dirasakan setiap hari, suhu naik turun, terutama tinggi di malam hari,
hanya membaik sedikit dengan parasetamol, suhu sempat mencapai 390C, ada menggigil
sebelum demam, ada berkeringat banyak setelah makan obat penurun panas. Pasien mengeluh
pegal badan, nyeri kepala, mual namun tidak ada muntah, nyeri perut daerah ulu hati. BAB
konstipasi, terakhir BAB 2 hari yang lalu. Tidak ada keluhan nyeri menelan, batuk pilek, sesak
nafas, maupun perdarahan. BAK dalam batas normal. Usaha berobat : paracetamol. Kemarin
pasien cek darah di laboratorium, hasil yang abnormal trombosit 120.000/mm3.
Pasien belum pernah mengalami sakit seperti ini, dia juga menyangkal riwayat alergi
maupun riwayat pernah dirawat di RS. Tidak ada anggota keluarga serumah yang sedang sakit.
Pasien memiliki kebiasaan makan tidak teratur dan jarang cuci tangan sebelum makan.
Kebiasaan merokok maupun minum alkohol disangkal. Tidak ada riwayat bepergian ke daerah
endemis tinggi malaria. Ada paparan dengan banjir 2 minggu yang lalu karena memang tinggal di
daerah yang sering kebanjiran.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : compos mentis, tampak sakit sedang
Berat badan : 60 kg, Tinggi badan : 170 cm (BMI : 20.7)

Tanda Vital : Tensi 110/80 mmHg Nadi 88 x/mnt,


Respirasi 22 x/mnt Suhu: 38.6 0C.
Kulit : petechiae (-), rose spot (-)
Kelenjar getah bening : tidak teraba membesar
Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor.
Mukosa mulut dan bibir kering, lidah kotor.
Leher : Tiroid tidak membesar, trakea letak sentral, JVP 5 + 1 cmH2O
Toraks : Pulmo : bentuk dan pergerakan simetris, taktil fremitus simetris,
perkusi sonor, VBS +/+, tidak ada ronchi atau wheezing.
Cor : ictus cordis ICS V 1cm medial linea midclavicularis sinistra, batas
jantung normal. Bunyi jantung murni reguler, murmur (-)
Abdomen : Datar, soepel. Bising usus meningkat, timpani, nyeri tekan daerah
epigastrium.
Hepar tidak teraba. Ruang Traube terisi, lien tidak teraba.
Ekstremitas : Akral hangat, nadi kuat, capillary refill time < 2”

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
Hematologi
Hb: 14 g/dL Ht: 42%
Leukosit: 6.500/mm3 (0/0/0/67/21/12)
Trombosit: 96.000/mm3
LED: 3 mm/jam

Kimia
Na: 136 meq/L K: 4.0 meq/L SGPT: 50 U/L SGOT: 46 U/L.
Kreatinin: 0.95 mg/dL

Urinalisis :
Kuning, agak keruh, pH 7, BJ 1.010, protein (-), glukosa (-), keton -,
urobilinogen < 1 mg/dL , bilirubin (-), nitrit (-), leukosit esterase (-), epitel 4 – 6/hpf,
eritrosit 0-1 /hpf, leukosit 0 - 2/hpf, kristal (-), bakteri (-).

Anda mungkin juga menyukai