Pendahuluan
Giardia lamblia
Class : Flagelata
Family : Hexamitidae
Genus : Giardia
Species : Giardia lamblia
Parasit ini di temukan oleh Anatomi Van
Ieuwenhoek (1681), sebagai mikro organisme yang bergerak-gerak didalam tinja, dan
flegellata ini pertama kali dikenal serta dibahas oleh lambl (1859), dan diberi nama
“intestinalis”. Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lambia, untuk menghormati
Prof. A. Giard dari paris dan Dr. Lambl dari Prague. Giardia lamblia (identik dengan Lamblia
intestinalis dan Giardia duodenalis) adalah protozoa parasit yang membentuk koloni dan
bereproduksi di usus kecil, menyebabkan giardiasis (infeksi usus kecil). Parasit giardia ini
menambatkan dirinya ke epithelium melalui cakram berperekat diperutnya dan bereproduksi
melalui pembelahan biner. Giardiasis tidak tersebar melalui darah, dan tidak menyebar ke
bagian sistem pencernaan lainnya namun tetap berada di usus kecil. Mereka menyerap nutrisi
dari lumen (dinding dalam) usus kecil dan tidak memerlukan oksigen untuk hidupnya
(anaerob).
Manusia adalah hospen alamiah Giardia lamblia, selanjutnya spesies dan morfologi
yang sama ditemukan pada berbagai hewan, penyakit yang disebabkannya disebut Giardiasis,
Lamblias, dengan distribusi geografik bersifat kosmolit dan lebih sering ditemukan di daerah
beriklim panas dari pada di daerah beriklim dingin, dan parasite ini juga ditemukan di
Indonesia. Dalam silkus hidupnya, G. Lamblia mengalami 2 stadium, yaitu stadium trofozoit
yang dapat hidup bebas di dalam usus halus manusia dan kista stadium infektif yang keluar
ke lingkungan melalui feses manusia. Tertelannya kista dari air minum dan makanan yang
terkontaminasi atau dapat juga melalui kontak individu merupakan awal dari infeksi. Setelah
melewati gaster, kista menuju usus halus. Ekskistasi terjadi di duodenum, setelah itu
multiplikasi terjadi melalui pembelahan biner dengan interval kurang lebih 8 jam. Trofozoit
menempel pada mukosa duodenum dengan menggunakan sucking disc yang dimilikinya.
Enkistasi terjadi saat trofozoit masuk ke usus besar. Stadium trofozoit dan kista dapat
ditemukan pada feses penderita giardiasis. Kedua hal tersebur dapat dijadikan alat untuk
mendiagnosis penyakit giardiasis. Di luar tubuh manusia, G. Lamblia lebih tahan dalam
bentuk kista dan dalam lingkungan lembab dapat bertahan sampai 3 bulan. Giardia lamblia
adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia. Protozoa ini
ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain dari
Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang
saluran pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing,
burung, sapi, berang-berang, rusa dan domba.
(page 1)
Giardiasis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa patogen yaitu Giardia
lamblia atau dikenal juga sebagai Giardia intestinalis atau Giardia duodenalis atau Lamblia
intestinalis. Giardia lamblia berasal dari famili Hexamitidae, subfilum Mastigophora, filum
Sarcomastigophora. Patogen ini hidup berkoloni di lumen usus halus manusia dan lebih
sering menyerang anak usia balita dan sekolah dibandingkan orang dewasa. Manusia adalah
hospes alamiah giardia lamblia.spesies giardia dengan morfologi yang sama ditemukan pada
berbagai hewan .penyakit yang disebabkan parasit ini disebut giardiasis. Giardiasis adalah
penyakit yang disebabkan oleh mikroba parasit yang disebut Giardia intestinalis. Gejala
penyakit ini adalah diare, muntah, kram perut, kembung dan kentut berbau busuk. Giardiasis
biasanya tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan dan dapat dengan mudah diobati.
Penularan giardiasis adalah jalur fekal-oral. Protozoa ini ketika di dalam usus membentuk
cangkang pelindung keras yang dikenal sebagai kista Giardia. Kista dapat keluar dari tubuh
penderita melalui feses (tinja). Setelah di luar tubuh, giardia biasanya ditularkan melalui air
minum yang telah terkontaminasi oleh tinja yang terinfeksi.
(page 2)
BAB 2
Tinjauan Pustaka
G.lamblia hidup di rongga usus kecil, yaitu duodenum dan bagian proksimal yeyenum
dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu. Bila kista matang tertelan oleh hospes,
maka akan terjadi ekskistasi di duodenum, kemudian sitoplasma membelah dan flagel
tumbuh dari aksonema sehingga terbentuk 2 trofozoit. Dengan pergerakan flagel yang cepat
trofozoit yang berada di antara villi usus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Bila berada
pada villi, trofozoit dengan batill isap akan melekatkan diri pada epitel usus. Trofozoit
kemudian berkembangbiak dengan cara belah pasang longitudinal. Bila jumlahnya banyak
sekali maka trofozoit yang melekat pada mukosa dapat menutupi permukaan mukosa usus
halus (Wolfe, 1992; Farthing, 1999; Hawrelak, 2003). Trofozoit yang tidak melekat pada
mukosa usus, akan mengikuti pergerakan peristaltik menuju ke usus bagian distal yaitu usus
besar. Enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon, bila tinja mulai menjadi padat, sehingga
stadium kista dapat ditemukan dalam tinja yang padat. Cara infeksi dengan menelan kista
matang yang dapat terjadi secara tidak langsung melalui air dan makanan yang
terkontaminasi, atau secara langsung melalui fecal-oral. Giardia lamblia mempunyai bentuk
tropozoit dan kista, dan hidup di duodenum dan di proksimal jejenum. Makan di ambil dari
isi usus, meskipun parasite ini mungkin mendapat makanan dengan mempergunkan batil
isapnya dari sel-sel epitel. Sedangkan cara berkembang biaknya dengan cara pembelahan
mitosis selama terbentuk kista.
Bentuk tropozoid simetris berukuran 15-20 x 5-15 mikron dan rata-rata 14x7
mikron. Mempunyai 2 inti/nucleus (Nu) dan kariosome (k) letaknya ditengah-tengah, bagian
dorsal bentuknya convex (cembung), bagian ventral bentuknya mendatar dan terdapat 2 buah
alat pengisap (AD = Adhesive Disc;sucking dise), yang berfungsi sebagai alat melekatkan
diri pada dinding mukosa, pada bagian anteriornya terdapat blefaroplas, sitoplasma terdapa
bintik-bintik halus, ujung posterior terdapat parabasal body (MB;Median Bodies).
Mempunyai 4 pasang flagella (fg), yang terdiri dari : 2 psang cros lateral flagel (bagian
anterior), sepasang uncross lateral flagel (tubuh bagian lateral), sepasang uncross flagella
(terletak bagian posterior).
(page 4)
parasit ini mempunyai bentuk trofozoit dan bentuk kista bentuk trofozoit ini bilateral
simetris seperti buah buah jambu monyet dan begian anteriornya membulat dan bagian
posteriornya meruncing.permukaan dorsal cembung(konveks)dan pipih disebelah ventral dan
terdapat batil isap berbentuk seperti cakram yang cekung menempati setengah menempati
anterior badan parasit.Ukuran parasit ini 12-15 mikron dan mempunyai sepasang inti yang
letaknya di bagian anterior,bentuknya oval dengan kromosom di tengah atau butir-butar
kromatin yang tersebar di plasma inti .Trofozoit mempunyai empat pasang flagel yang
berasal dari 4 pasang blefaroplas.sepasang flagel keluar dari 2 blefaroplas anteriol.sepasang
flagel lateral berasal dari 2 blefaroplas lateral di antara dua inti dan kedua aksonema berjalan
ke anteriol.lalu saling menyilang di garis tengah dan garis lengkung dipinggir batil
isap,kemudian masing-masing keluar dari sisi lateral kanan dan kiri .sepasang aksonema
yang agak tebal (disebut aksostil)berasal dari 2 blefaroplas median berjalan ke posterior dan
keduanya keluar dari ujung posterior .dari sepasang blefaroplas yang leteknya di tengah-
tengah dua batil isap ,keluar sepasang aksonema pendek sebagai flagel sentral.dua batang
yang agak melengkung dianggap sebagai benda parabasal ,leteknya melintang di posterior
dari batil isap. Trofozoit berukuran panjang 9-20 μm, lebar 5-15 μm. Berbentuk oval hingga
ada yang berbentuk buah pear atau bentuk hati. Bentuk trofozoit spesies ini memiliki :
sucking disc pada ujung anteriornya, yaitu area konkaf yang menutupi setengah dari
permukaan ventral. Dua buah nuclei yang terletak simetris bilateral. Nuklei tersebut
mengandung sedikit kromatin perifer namun memiliki kariosom besar yang berada di tengah.
Sebuah axostyle, terdiri dari 2 axonema yang membagi dua tubuhnya. Dua buah median
bodies (parabasal bodies), diduga memiliki peranan dalam proses metabolisme. Empat
flagella yang terletak di lateral, 2 lateral di ventral, dan 2 terletak di kaudal.
(page 5)
Kista yang bentuknya oval berukuran 8-12 mikron,mempunyi dinding tipis
dan kuat .sitoplasmanya berbutir halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista kista
yang baru terbentuk mempunyai 2 inti ;yang matang mempunyai 4 inti,letaknya pada satu
kutub .waktu kista dibentuk ,trofozoit menarik kembali flagel-flagel kedalam aksonema
,sehingga tampak sebagai 4 pasang benda sabit yaitu sisa dari flag.G.lamblia hidup di rongga
usus kecil,yaitu duodenum dan bagian proksimal yeyenum dan kadang-kadang di saluran
dan kandung empedu dengan pergerakaqn flagel yang cepat trofozoit bergerak dari Satu
tempat ke tempat yang lain dengan batil isap ,melekatkan diri pada epitel usus.trofozoit
berkembang biak dengan belah pasang longitudinal dalam tinja cair biasanya hanya
ditemukan trofozoit.el.enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon,bila tinja mulai padat.bila
kista matang tertelan oleh hospes maka terjadi eksistasi di duodenum ,kemudian
sitoplasmanya membelah dan flagel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuklah 2 trofozoit.
(page 6)
Diare,
rasa tidak nyaman pada perut,
buang gas yang berlebihan (kentut yang berbau busuk)
bersendawa dengan bau seperti belerang yang menyebabkan seseorang ingin muak
dan muntah,
steatorrhoea (feses berwarna pucat, berbau busuk, dan licin),
nyeri pada daerah epigastric (antara dada dan perut),
perut sering kembung,
mual,
kurang nafsu makan,
mungkin (tapi jarang) muntah-muntah yang banyak,
kehilangan berat badan,
Pus,
lendir dan darah yang tidak biasa di feses.
(page 9)
Dalam individu yang sehat, tubuh biasanya dapat membatasi infeksi. Sedangkan pada
pasien yang immunocompromised (kekurangan kekebalan tubuh), infeksi dapat berlangsung
lama. Orang yang mengalami infeksi Giardia berulang umumnya adalah mereka yang
memiliki kekurangan IgA, dan dapat mengembangkan penyakit kronis. Kekurangan Lactase
juga dapat mengembangkan suatu infeksi Giardia, namun ini biasanya tidak berlangsung
lebih dari beberapa minggu, dan pemulihan penuh akan terjadi kemudian. Beberapa
penelitian telah menunjukkan bahwa giardiasis harus dianggap sebagai penyebab kekurangan
vitamin B12, ini akibat dari masalah-masalah yang disebabkannya di dalam sistem
penyerapan usus.
Melekatnya Giardia lamblia pada sel epitel usus halus tidak selalu menimbulkan gejala /
asimtomatik dan sebagian besar dari mereka menjadi pembawa (carier). Parasit Giardia
lamblia ini menambatkan dirinya ke epithelium usus halus hospes melalui cakram berperekat
di perutnya dan berreproduksi melalui pembelahan biner. Protozoa tidak merusak sel hospes,
tetapi memakan / menyerap nutrisi dari lumen (dinding dalam) usus kecil dan hidup secara
anaerob (tidak memerlukan oksigen). Karena penyerapan nutrisi oleh protozoa ini, maka
terjadi penghambatan absorpsi lemak dan unsur nutrisi lain oleh tubuh hospes (villous
atrophia), sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan penderita serta menyebabkan
radang usus. Tetapi ada beberapa kasus orang yang peka terhadap infeksi ini dimana sekresi
mukosa menjadi berlebihan sehingga menyebabkan diare, dehidrasi, sakit perut dan
penurunan berat badan. Feses terlihat berlemak tetapi tidak ditemukan darah. Giardiasis
biasanya tidak tersebar melalui darah dan tidak menyebar ke bagian sistem pencernaan
lainnya namun tetap berada di usus kecil. Tetapi dalam kondisi tertentu tropozoit dapat
menginvasi jaringan seperti kandung empedu dan saluran kemih. Jika empedu terserang
protozoa dapat menyebabkan jaundice(penyakit kuning/ekterus) dan sakit perut/colic.
Penyakit ini tidak berakibat fatal, tetapi sangat mengganggu.
(page 10)
2.4 Penularan
Infeksi Giardia dapat terjadi melalui proses menelan yaitu bisa melalui air minum,
makanan, atau oleh rute faecal-oral (bisa melalui tangan yang terkontaminasi maupun melalui
praktek seks yang melibatkan lidah dan anus). Cyst (kista?) Giardia dapat bertahan di air
hangat dalam hitungan minggu sampai bulanan dan karena itu dapat hadir dalam air sumur,
sumber air tergenang seperti kolam alami, dan bahkan sumber air yang terlihat bersih dan
jernih di gunung/pegunungan.
Giardiasis menular melalui oral yaitu dengan proses menelan air minum, makanan
atau oleh rute faecal-oral ( bisa melalui tangan yang terkontaminasi maupun melalui praktek
seks yang melibatkan lidah dan anus). Kista Giardia dapat bertahan di air hangat selama
beberapa minggu sampai beberapa bulan. Karenanya protozoa ini dapat ditemukan di air
sumur, sumber air tergenang seperti kolam alami dan bahkan sumber air yang terlihat bersih
dan jernih di gunung/pegunungan. Giardia lamblia hidup dalam usus halus manusia, yaitu
bagian doudenum, jejenum dan bagian atas dari ileum, dan kadang-kadang disaluran dan
kandung empedu. Protozoa ini melekatkan dirinya pada permukaan epithel usus. Protozoa
dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya.
(page 11)
Infeksi dimulai ketika seorang teringesti bentuk kista. Ekskistasi terjadi setelah kista secara
terpajan oleh HCL dan enzym pankreas saat melewati lambung dan usus halus. Ekskistasi
merupakan aktivasi kista berinti empat untuk mengeluarkan parasit motil yang kemudian
membelah menjadi dua tropozoit. Tropozoit motil tersebut menempel di permukaan sel epitel
usus dengan menggunakan batil isap. Setelah melekat pada sel epitel, organisma tsb akan
berkembang dengan cara belah pasang longitudinal.
Sebagian tropozoit akan mengalami enkistasi saat menuju kolon. Kondisi yang dapat
menstimulasi proses ini tidak diketahui secara pasti, tetapi secara invitro enkistasi dapat
diinduksi oleh pajanan terhadap empedu dan peningkatan pH setelah enkistasi. Parasit
tersebut akan keluar bersama feses.
Kista resisten terhadap penggunaan kimia ringan seperti barklorin dan pendidihan air serta
tahan dalam air dingin sampai berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan
dan pengeringan.
Pada seorang yang menderita berat, dapat ditemukan 14 milyard parasit dalam fesesnya,
sedangkan pada infeksi sedang ditemukan sekitar 300 juta kista.
Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk
tropozoit, tetapi setelah masuk ke dalam colon parasit akan berubah jadi kista. Pertama-tama
flagella memendek, cytoplasma mengental dan dinding menebal, kemudian kista keluar
melalui feses. Pada awal terbentuknya kista ditemukan dua neukloi, setelah satu jam
kemudian ditemukan 4 nukleoli. Bila kista tertelan hospes maka kista tersebut langsung
masuk ke doudenum, flagella tumbuk dan terbentuk tropozoit kembali.
(page 12)
2.5 Diagnosis
Diagnosa definitif terhadap giardia lamblia ditegakkan melalui pemeriksaan
mikroskopik dengan menemukan bentuk tropozoit dalam tinja encer dan cairan doudenum
atau bentuk kista dalam tinja padat. Bentuk tropozoit hanya dapat ditemukan dalam tinja
segar. Dalam sediaan basah dengan larutan iodine atau dalam sediaan yang dipulas dengan
trikrom, morfologi giardia lamblia dapat dibedakan dengan jelas dari protozoa lainnya
Infeksi Giardia lamblia sering tidak dapat didiagnosa(misdiagnosed). Diagnosa yang akurat
memerlukan test antigen atau jika tidak tersedia dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari
feses. Beberapa test pada feses diperlukan kista dan tropozoit kadang tidak konsisten terlihat
pada feses. Mengingat pengujian sulit untuk menemukan infeksi termasuk banyak negatif
palsu, beberapa pasien harus dirawat berdasarkan bukti empiris yaitu melakukan berdasarkan
gejala
Gejala klinis giardiasis tidak kas .diagnosis ditegakan dengan menemukan bentuk
trofozoit dalam tinja padat .dalam sediaan basah dengan larutan iodine atau dalam sediaan
yang dipulas dengan trikrom morfologi G.lamblia dapat dibedakan dengan jelas dari
protozoa lain.trofozoit dapat ditemukan dalam tinja segar ,sebelum trofozoit mengalami
desintegrasi .teknik konsentrasi dapat meningkatkan penemuan kista.dengan enterotest harus
ditelan kapsul gfelatin kemudian mucus usus yang menempel pada kapsul dapat diperiksa
secara mikroskopik.tetapi ditemukan parasit ini belum membuktikannya sebagai penyebab
gejala duodenitis .tukak lambung ,karsinoma,strongiloidiasis dan gastroenteritis oleh sebab
itu harus disingkirkan dulu. Infeksi Giardia lamblia pada manusia sering tidak dapat
didiagnosa (misdiagnosed). Diagnosis akurat memerlukan tes antigen atau jika tidak tersedia,
dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari feses. Beberapa tes pada feses diperlukan karena
cysts dan trophozoites kadang tidak konsisten terlihat pada feses. Mengingat sifat pengujian
sulit untuk menemukan infeksi, termasuk banyak negatif palsu, beberapa pasien harus
dirawat berdasarkan bukti empiris yaitu memperlakukan berdasarkan gejala. Infeksi pada
manusia secara konvensional diobati dengan metronidazole, tinidazole atau nitazoxanide.
Metronidazole, walaupun pada saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa
menyebabkan mutagenic (mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus
(putih) sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah
pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur Oregon, goldenseal,
yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine telah memiliki efek antimicrobial dan
antipyretic. Namun harus dihindari penggunaannya pada wanita hamil karena dapat
merangsang rahim (untuk berkontraksi). Pada dosis tinggi, berberine dapat menyebabkan
bradycardia dan hypotension (tekanan darah rendah).
(page 13)
2.6 Pengobatan
Giardiasis dapat diobati dengan metronidazol yang jarang menimbulkan efek samping
.dosis untuk dewasa adalah 3×250 mg sehari selama 7 hari,dosis anak disesuaikan dengan
umur. Obat pilihan adalah tinidazol dengan dosis tunggal 2 gram pada orang dewasa atau 30-
35 mg/kg pada anak. Selain itu giardiasis juga dapat diobati dengan metronidazole, kuinakrin,
furazolidon.
Pengobatan infeksi pada manusia secara konvensiaonal yaitu melalui metronidazole,
tinidazole, atau nitazoxanide. Metronidazole walaupun pada saat ini merupakan obat terapi
lini depan, namun bisa menyebabkan mutagenic(mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan
kanker pada tikus putih sehingga harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling
umum adalah pengobatan alternatif berberine sulfate (ditemukan pada akar anggur oregon,
goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya). Berberine telah memiliki efek
entimicrobial dan antipyretic, Namun harus dihindari pengguanaannya pada wanita hamil
karena dapat merangsang rahim untuk berkontrkasi. Pada dosis tinggi , berberine dapat
menyebabkan bradycardia dan hypotension(tekanan darah rendah).
(page 14)
2.7 Pencegahan
2.8 Prognosis
Prognosis giardiasis adalah baik bila pengobatannya tepat dan disertai perbaikan
lingkungan dan sanitasi
2.9 Epidemiologi
Febriani,tugas-parasitologi-giardia-lamblia ,
2010,http://febrianilimonuyahoocoid.blogspot.com/2010/06/tugas-parasitologi-giardia-
lamblia-di.html (diakses tanggal 29 oktober 2013)
Maksumprocedure “giardia-lamblia” ,2012, http://maksumprocedure.blogspot.com/2012/05/giardia-
lamblia.html (diakses tanggal 29 oktober 2013)
http://blogaaknasional.blogspot.com/2011/11/giardia-lamblia.html
http://bana-deba.blogspot.com/2009/12/giardiasis.html
http://ninajuling.tripod.com/secondpage.htm