Anda di halaman 1dari 3

Flagelata Traktus Digestivus dan Traktus Urogenital

Giardia lamblia (Giardia intestinalis/Giardia duodenalis)

Sejarah

Parasit ini ditemukan oleh Antoni van Leeuwenhoek (1681), sebagai mikro- organisme yang bergerak-
gerak di dalam tinjanya. Flagelata ini pertama kali di- kenal dan dibahas oleh Lambl (1859), yang
memberinya nama "intestinalis". Kemudian Stiles (1915) memberikan nama baru, Giardia lamblia, untuk
menghormati Prof.A.Giard dari Paris dan Doktor F.Lambl dari Praha.

Hospes dan Nama Penyakit

Walaupun manusia merupakan hospes alami utama untuk G.lamblia, berbagai binatang ditemukan
mengandung Giardia spp yang serupa dengan G. lamblia. Binatang yang secara alami dapat terinfeksi G.
lamblia adalah beaver, srigala, sapi, kucing dan anjing. Spesies lainnya yaitu G.

muris terutama menginfeksi mencit dan tikus, sedangkan G. agilis dapat ditemukan pada golongan
ampibi. Penyakit yang disebabkan parasit ini disebut giardiasis

Distribusi Geografik

stefanya adalah parisit yang tersebar to dem beriklim tropik dan subtropik daripada di daerah beriklim
dingin, darina ditemukan di Rusia, Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Meksiko dan bagian barat Amerika
Selatan. Parasit ini juga ditemukan di Indonesia.

Morfologi dan Daur Hidup

Parasit ini mempunyai 2 stadium yaitu trofozoit dan kista. Stadium trofozoit berbentuk simetris bilateral
seperti buah jambu monyet yang bagian anteriornya membulat dan bagian posteriornya me- runcing.
Permukaan dorsal cembung (konveks) dan pipih di sebelah ventral dan terdapat batil isap berbentuk
seperti cakram yang eckung dan menempati setengah bagian anterior badan parasit. Ukuran stadium
parasit ini 12-15 mikron dan mempunyai sepasang inti yang letak nya di bagian anterior, bentuknya oval
dengan kariosom di tengah atau butir butir kromatin yang tersebar di plasma inti. Trofozoit mempunyai
empat pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefa- roplas. Sepasang flagel anterior keluar dari 2
blefaroplas anterior. Sepasang flagel lateral berasal dari 2 blefaroplas lateral di antara 2 inti dan kedua
aksonema berjalan ke anterior, lalu saling menyilang di garis tengah.

Pengobatan
Obat pilihan adalah tinidazol dengan dosis tunggal 2 gram pada orang dewasa atau 30-35 mg/kg pada
anak. Selain itu giardiasis dapat juga diobati dengan metro- nidazol dan dosis untuk dewasa adalah 3 x
250 mg sehari selama 7 hari, dosis anak 3 x 5 mg/kg selama 7 hari. Resistensi Glamblia terhadap
metronidazol sudah mulai dilaporkan. 16.17

Obat lainnya adalah kuinakrin yang efek sampingnya lebih berat dari metro- nidazol. Dosis yang
diberikan pada orang dewasa adalah 3 x 100 mg/hari atau 3 x 2 mg/kg pada anak selama 7 hari. Merupa-
kan obat pilihan untuk ibu hamil yang terinfeksi G. lamblia, pemberiannya dapat dikombinasi dengan
paromomisin.18

Furazolidon merupakan satu-satunya obat yang tersedia dalam bentuk cairan, sehingga sangat berguna
bagi bayi dan anak kecil. Angka kesembuhannya lebih kecil dibandingkan metronidazol atau kuinakrin.
Pada penderita defisiensi enzim G6PD dapat menyebabkan hemolisis, se- hingga urin berwarna
kecoklatan. 18 Dosis orang dewasa 4 x 100 mg/hari dan dosis anak adalah 4 x 1,25 mg/kg selama 7 hari.

Prognosis

Prognosis giardiasis baik bila peng- obatannya tepat disertai perbaikan ling- kungan dan sanitasi.

Epidemiologi

G.lamblia ditemukan kosmopolit prevalensinya 2-25% dan prevalensi makin tinggi pada keadaan sanitasi
yang buruk. Semua golongan umur dapat ter- infeksi, walaupun di daerah endemis infeksi lebih sering
ditemukan pada bayi. Prevalensi yang pernah ditemukan di Jakarta ialah 4,4%. Prevalensi G.lamblia di
Jakarta tahun 1983-1990 adalah 2,9% (194 positif dari 6810 sampel tinja yang dikirim ke Bagian
Parasitologi FKUI dari penderita di Jakarta).

Infeksi dapat terjadi secara langsung dari orang ke orang dengan menelan kista matang melalui fecal-
oral atau secara tidak langsung terutama melalui air. Transmisi melalui makanan hanya kadang- kadang
dilaporkan.

G.lamblia lebih sering ditemukan pada anak daripada orang dewasa, ter- utama pada anak berumur 6-10
tahun dari keluarga besar, di rumah yatim piatu dan di sekolah dasar. Epidemi giardiasis telah dilaporkan
di tempat perawatan anak (day care centres). 1-3
Pada orang dewasa giardiasis ditemu- kan pada orang yang bepergian (travelers' diarrhea), karena air
minum yang ter- kontaminasi. Infeksi G. lamblia terjadi di hutan daerah pegunungan di Amerika Serikat
pada orang yang berkemah, maka diduga bahwa hewan liar (muskrat, beaver) merupakan sumber G.
lamblia yang dapat menginfeksi manusia. G. lamblia juga di- anggap sebagai parasit yang ditularkan
melalui seks pada kaum homoseksual maupun heteroseksual yang mempraktek- kan seks oral-anal.
Infeksi G. lamblia juga makin banyak ditemukan pada penderita AIDS. 1-3

Pencegahan infeksi parasit ini ter- utama dengan memperhatikan higiene per- orangan, keluarga dan
kelompok, dengan menghindari air minum yang terkonta- minasi. Sanitasi air minum untuk men- cegah
terjadinya epidemi giardiasis dilaku- kan dengan metode coagulation-sedimen- tation-filtration. Klorinasi
air minum untuk mengeliminasi kista G.lamblia memerlu- kan konsentrasi yang lebih tinggi dan kontak
yang lebih lama dari pada biasa- nya. Proteksi individu dapat dilakukan dengan merebus air sampai
mendidih minimal 1 menit. Bila air tidak dapat direbus, dapat diberikan 2-4 tetes kaporit untuk setiap
liter air dan tunggu selama 60 menit sebelum diminum. Bila airnya dingin dibutuhkan waktu semalam
untuk membunuh kista G. lamblia. Memanas- kan makanan atau makanan yang matang dapat
mencegah infeksi kista G. lamblia.

Daftar Pustaka

1. Wolfe MS. Giardiasis. Clin Microbiol Rev 1992; 5:93-100.

2. Farthing MJF. Giardiasis in Protozoal Diseases. 1999: 562-91.

3. Hawrelak JND. Giardiasis: pathophysiology and management. Alter Med Rev 2003; 8: 129-42.

4. Eckmann L and Gillin FD. Microbes and microbial toxins: Paradigms for microbial- mucosal interactions
1. Pathophysiological aspects of enteric infections with the lumen- dwelling protozoan pathogen Giardia
lamblia. Amer J Physiol 2001; 280: G1-G6.

Anda mungkin juga menyukai