Protozoa (bahasa Yunani: Protos, translit. Pertama dan bahasa
Yunani: Zoon, translit. Hewan). Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. PEMBAHASAN 1. Pengertian dan Sejarah 2. Jenis penyakit 3. Penyebaran Penyakit 4. Siklus Hidup Dan morfologi 5. Vektor dan hospes 6. Patologi dan Gejala klinis 7. Diagnosis dan pengobatan 8. Epidemiologi 9. Pencegahan 01 PENGERTIAN DAN SEJARAH Protozoa usus adalah parasit bersel satu yang habitatnya di usus. Beberapa spesies bisa menjadi penyebab, yaitu Entamoeba histolytica, Balantidium coli, Giardia lamblia. Berturut-turut terjadi penyakit Amebiasis, Balantidiasis, Giardiasis. SEJARAH Pada 1848, sebagai hasil dari kemajuan dalam teori sel yang dipelopori oleh Theodor Schwann dan Matthias Schleiden, ahli anatomi dan zoologi C. T. von Siebold mengusulkan bahwa tubuh protozoa seperti siliata dan amoeba tersusun dari sel tunggal, mirip dengan yang dimiliki jaringan multiseluler Kata “protozoa” diciptakan pada penyusun tumbuhan dan hewan. tahun 1818 oleh ahli zoologi . Georg August Goldfuss, yang artinya hewan primitif atau asli. Goldfuss menciptakan Protozoa sebagai kelas yang menurutnya terkandung hewan paling sederhana. 02 PENYAKIT YANG DISEBABKAN PROTOZOA USUS Giardiasis Giardiasis adalah gangguan pencernaan akibat infeksi parasit pada usus halus. Parasit ini hidup di tinja manusia dan hewan, serta dapat mencemari air, tanah, dan makanan.Giardiasis banyak terjadi di wilayah padat penduduk dengan sanitasi yang buruk dan kualitas air yang tidak bersih
Giardiasis disebabkan oleh infeksi parasit Giardia. Giardiasis biasanya
terjadi ketika air yang terkontaminasi parasit ini masuk ke dalam tubuh, misalnya karena tidak sengaja menelan air kolam atau sungai saat sedang berenang. Bisa juga karena minum air dari sumber air yang dekat dengan tempat pembuangan kotoran atau septic tank.
Selain melalui air dan makanan, seseorang juga bisa tertular
giardiasis melalui kontak dengan orang lain, misalnya ketika mengganti popok anak yang sedang menderita giardiasis. Bisa juga akibat melakukan hubungan seks anal (seks melalui anus) dengan penderita giardiasis Amoebiasis Amoebiasis atau amebiasis adalah penyakit akibat infeksi parasit Entamoebae histolytica di usus. Amebiasis sering kali terjadi di negara tropis dan negara berkembang sistem sanitasinya buruk, termasuk Indonesia.
Amebiasis terjadi akibat mengonsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi larva E. histolytica. Kondisi ini umumnya ditandai dengan diare atau kram perut. Pada kasus yang parah, penderita dapat mengalami demam dan penyakit kuning.
Amebiasis juga dikenal sebagai disentri amoeba. Jika
tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi yang serius berupa penyebaran infeksi parasit ke otak atau hati. Cryptosporidiosis • Cryptosporidiosis adalah penyakit yang dapat menyebabkan diare pada manusia dan hewan
• Cryptosporidiosis disebabkan oleh parasit protozoa
berukuran micro yang disebut Cryptosporidium sp.
• Cryptosporidium sp merupakan parasit zoonosis (menular
dari hewan ke manusia atau sebaliknya).
• Sumber penularan Cryptosporidium sp berasal dari air
minum, makanan dan lingkungan yang sudah terkontaminasi ookista Cryptosporidium sp. 03 Penyebaran penyakit Protozoa dan cacing juga dapat menyebar lewat perantara aliran air, limbah rumah tangga, feses dan darah (yang positif terinfeksi), hingga lewat paparan langsung antara kulit dengan tanah yang terkontaminasi. Beberapa jenis parasit tertentu dapat menyebar melalui kontak seksual. 04 SIKLUS HIDUP DAN MORFOLOGI Amoebiasis
Siklus hidup dari amoeba usus hampir sama. Bentuk
yang infektif adalah kista. Setelah tertelan, kista mengalami ekistasi (proses keluarnya tropozoit dari kista )ileum bagian bawah menjadi tropozoit kembali. Tropozoit kemudian memperbanyak diri dengan cara belah pasang. Tropozoit kerap mengalami enkistasi (merubah diri menjadi bentuk kista). Kista akan dikeluarkan bersama fases. Bentuk tropozoit dan kista dapat dijumpai di dalam fases, namun tropozoit biasa dijumpai pada fases yang cair. Entamoeba histolyca bersifat invasif, sehingga tropozoit dapat menembus dinding usus kemudian beredar di dalam sirkulasi darah. 05 VEKTOR DAN HOSPES Infeksi amebiasis terjadi ketika parasit E. histolytica masuk ke dalam tubuh dan menetap di dalam usus. Parasit ini menyebabkan diare, kerusakan pada perut dan saluran pencernaan. Lalat, nyamuk, dan serangga lain dapat beresiko menjadi penyalur parasit. 06 PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS Patofisiologi amebiasis, dikenal juga sebagai amubiasis, amoebiasis, atau disentri ameba, berkaitan dengan infeksi protozoa Entamoeba histolytica, transmisi parasit, dan respon imun pejamu. Patogenesis E. histolytica terdiri dari 3 tahapan, yaitu kematian sel pejamu, inflamasi, dan proses invasi. Infeksi amoebiasis sering terjadi di daerah tropis dengan air yang tidak diolah. Infeksi ini menyebar melalui minum atau makan makanan yang tidak dimasak, seperti buah, yang telah dicuci dengan air setempat yang terkontaminasi Gejala amebiasis muncul 7–28 hari setelah seseorang terinfeksi parasit. 1. Diare 2. Kram perut 3. Buang angin berlebihan 4. Tubuh terasa sangat lelah
Jika dibiarkan, parasit dapat menembus dinding usus dan
menimbulkan luka. Parasit ini juga bisa menyebar ke hati melalui pembuluh darah dan menyebabkan abses hati (kumpulan nanah)
5. Nyeri parah di perut bagian atas
6. Disentri atau diare dengan tinja yang bercampur lendir dan darah 7. Demam tinggi 8. Muntah-muntah 9. Perut bengkak 10. Sakit kuning (jaundice). 07 DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN Untuk mendiagnosis amebiasis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, pola hidup yang dijalani, serta riwayat kesehatan dan riwayat bepergian pasien ke daerah tertentu. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik
Pengobatan amebiasis bertujuan untuk membunuh parasit,
mengurangi risiko penyebaran parasit ke bagian tubuh yang lain, serta mengatasi keluhan. 08 EPIDEMIOLOGI a. Terutama pada umur 5-35 tahun. b. Tidak ada perbedaan seksual. c. Sangat berhubungan dengan level sanitasi lingkungan. d. Untuk perhitungannya dengan pemeriksaan kista, oleh karena adanya karier dimana pada karier ini tidak menunjukan adanya gejala gejala klinis tetapi selalu mengeluarkan kista dalam fasesnya. e. Cara penularannya secara : 1) Langsung 2) Melalui makanan / minuman 3) Melalui vektor serangga (lalat,semut,kecoa, dan sebagainya. 09 PENCEGAHAN Amebiasis bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah: 1. Terapkan kebiasaan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah buang air kecil atau buang air besar, sebelum dan sesudah makan atau mengolah makanan, serta sesudah mengganti popok bayi. 2. Cuci sayur atau buah hingga bersih, serta kupas sebelum dikonsumsi. 3. Cuci peralatan masak hingga bersih sebelum digunakan. 4. Rebuslah air hingga mendidih sebelum diminum. 5. Konsumsilah susu dan produk susu yang sudah melalui proses pasteurisasi. 6. Hati-hati ketika memilih jajanan. 7. Jangan berbagi penggunaan alat mandi, seperti handuk, sabun, atau sikat gigi, dengan orang lain. THANK YOU