Anda di halaman 1dari 5

Nama :Tiara Uada

Nim :711345323078
Kls :1B

PENGARUH PARASIT PROTOZOA YANG MENGINFEKSI TUBUH

A.Pendahuluan
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang mempunyai lebih dari satu inti atau
nukleus. Protozoa memiliki beberapa kelas, salah satunya adalah Rhizophoda. Pada kelas
Rhizophoda terdapat Entamoeba histolityca, Entamoeba coli, Entamoeba Gingivalis,
Entamoeba nana, serta Entamoeba fragilis. Organisme-organisme tersebut tumbuh di dalam
usus manusia dan beberapa jenis parasit dapat menyebabkan penyakit amebiasis (Gerrald
& Larry, 2009).Amoebiasis adalah suatu keadaan usus manusia terkontaminasi oleh
organisme Entamoeba histolytica sehingga mengakibatkan dysentry amoeba. Penyebaran
Entamoeba histolytica terjadi diakibatkan oleh buruknya sistem sanitasi dan juga kebersihan
lingkungan. Organisme tersebut masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan juga
air minum yang tidak bersih. Perkembangan organisme ini paling banyak ditemukan di
negara berkembang seperti Indonesia(Rasmaliah, 2003).Penyakit amebiasis merupakan
salah satu jenis penyakit yang sulit untuk dideteksi penyebabnya. Organisme Entamoeba
histolytica yang berkembang di dalam usus manusia secara morfologi memiliki kemiripan
dengan beberapa parasit lain yang berkembang di dalam usus seperti Entamoeba coli. Oleh
karena itu, ketelitian yang tinggi dalam mendeteksi parasit diperlukan supaya tidak terjadi
kesalahan dalam menegakkan diagnosis penyakit. Selanjutnya untuk menghindari
kesalahan-kesalahan diagnosis oleh manusia diperlukan sebuah sistem deteksi yang akurat
untuk membedakan E histolytica sebagai penyebab penyakit amebiasis dengan organisme
lainnya yang memiliki kemiripan seperti E coli.Menurut penuturan dr. Novyan Lusiyana M. Sc
dari departemen parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia, identifikasi
terhadap penyebab penyakit amebiasis saat ini masih dilakukan dengan menggunakan
mikroskop dengan menggunakan bantuan tenaga laboran untuk identifikasinya. Oleh sebab
itu, akan dapat sangat membantu apabila terdapat sistem yang mampu mempercepat
proses identifikasi organisme-organisme penyebab penyakit disentri amoeba pada manusia.
Alat bantu identifikasi organisme protozoa usus dapat pula digunakan untuk membantu para
mahasiswa kedokteran sebagai media pembelajaran dalam mengenali protozoa usus.
B.Pembahasan
1.1 Pengertian Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel tunggal dengan makanan utama bahan organik.
Setidaknya, ada lebih dari 30 ribu spesies protozoa, tetapi tidak semua bersifat parasit.
Organisme ini memiliki flagella sebagai alat gerak utamanya. Ukurannya kecil dan hanya
dilihat melalui mikroskop.
Protozoa dapat ditemukan di hampir setiap tempat di bumi. Mulai dari bagian samudera
paling dalam hingga puncak gunung tertinggi, kamu bisa menjumpai protozoa. Bahkan,
organisme ini bisa kamu jumpai di kolam, aliran sungai, rawa, dan tanah. Air yang tercemar
pun mengandung beberapa jenis protozoa.
Organisme ini memiliki proses kehidupan yang mirip dengan hewan, karena mereka
mendapatkan makanan dengan mengambil partikel makanan dari lingkungan, bukan
membuat sendiri seperti layaknya fotosintesis. Cara protozoa memakan makanannya
terbilang unik, yaitu dengan mengelilinginya melalui membran sel yang ada di tubuh mereka.
Sementara itu, beberapa spesies makan dengan cara menyapu makanan ke dalam mulut.
Makanan dipecah dalam organ sel yang disebut vakuola.Sebagian besar protozoa yang
hidup di lingkungan tidak berbahaya, kecuali protozoa yang menghasilkan penyakit. Bahkan,
banyak jenis protozoa yang bermanfaat bagi lingkungan, seperti meningkatkan kualitas air
dengan memakan bakteri dan partikel lainnya.

1.2 Ciri-Ciri Protozoa


Morfologi protozoa bervariasi, fisiologi dan metabolismenya disesuaikan dengan
kebutuhan mereka; nutrisi adalah heterotrofik dalam bentuk parasit dan autotrofik yang
hidup bebas, mereka memiliki siklus hidup yang lebih atau kurang kompleks, baik yang
hidup bebas dan parasit, dan dalam banyak kasus, bentuk vegetatif (trophozoite) dan bentuk
lain tahan (kista).Dalam lebih memahami mengenai morfologi protozoa yang bervariasi
tersebut, Grameds dapat membaca buku Morfologi Tumbuhan yang ditulis oleh Gembong di
bawah ini.Bentuk dan ukuran protozoa sangat beragam. Beberapa berbentuk lonjong atau
membola, ada yang memanjang, ada pula yang polimorfik (mempunyai berbagai bentuk
morfologi pada tingkat tingkat yang berbeda dalam daur hidupnya). Beberapa protozoa
berdiameter sekecil 1 nanometer; yang lain, seperti Amoeba proteus berukuran 600
nanometer atau lebih. Beberapa siliata yang umum mencapai ukuran 2.000 nanometer atau
2 mm, jadi dapat dilihat dengan mudah tanpa perbesaran. Berikut ini beberapa ciri-ciri
lainnya dari protozoa yang perlu kamu ketahui Grameds:

•Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti) sehingga substansi genetic atau
kromosomnya terpisah dengan sitoplasma karena ada pembatas membran inti (caryotheca).
•Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.
•Protozoa termasuk kategori organisme heterotrof karena organisme ini tidak bisa
menghasilkan makanannya sendiri untuk bertahan hidup.
•Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.
•Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan
ternak.
•Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus hidupnya.
•Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan
fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi
selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan
tropozoit maka protozoa akan membentuk cysta.
•Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan
endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup
dalam lingkungan kering maupun basah.
•Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara konjugasi.
•Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) dan bulu
cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.
•Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup lain), saprozoik
(memakan organisme yang telah mati), holofitik atau autotrof (dapat membentuk makanan
sendiri melalui fotosintesis), saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).
•Bagian tubuh yang digunakan sebagai alat utama untuk melakukan pergerakan yakni
flagela, silia, pseudopodia.
•Protozoa mempunyai 2 jenis cara hidup, ada yang hidup dengan cara berkelompok, ada
yang hidup sendiri.

1.3 Bahaya Protozoa Bagi Tubuh


Meski begitu, tetap saja ada jenis protozoa yang berbahaya bagi tubuh, karena memicu
terjadinya penyakit yang terbilang fatal. Bahaya protozoa bagi tubuh bisa terlihat dari jenis
protozoa yang masuk dan menginfeksi tubuh, seperti berikut ini.

•Balantidium coli. Protozoa ini hidup dan menginfeksi saluran pencernaan yang
menyebabkan penyakit balantidiasis.
•Entamoeba histolytica. Jenis protozoa ini menyebabkan terjadinya penyakit amoebiasis
pada usus.
•Giardia intestinalis. Protozoa ini bereproduksi pada usus halus, menyebabkan penyakit
yang disebut giardiasis atau diare. Memiliki nama lain giardia duodenalis atau giardia
lamblia, giardia intestinalis ditemukan di permukaan tanah, makanan, atau air yang telah
terkontaminasi dengan kotoran dari manusia maupun hewan.
•Leishmania, merupakan parasit mikroskopis yang berada dalam aliran darah,
menyebabkan penyakit leishmaniasis. Penularan pada manusia melalui gigitan spesies
tertentu dari hewan yang sudah terinfeksi. Ada tiga bentuk infeksi akibat parasit ini, yaitu
leishmaniasis kulit, mukosa, dan visceral.
•Plasmodium falciparum. Protozoa ini menyebabkan penyakit malaria pada manusia.
•Toxoplasma gondii, merupakan parasit intraseluler yang menyebabkan terjadinya
toksoplasmosis.
•Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit trypanosomiasis Afrika atau penyakit tidur.

1.4 Dampak Negatif Protozoa


Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit. Oleh
karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat
menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai penyebab penyakit
antara lain:
•Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis;
•Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria;
•Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur;
•Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar;
•Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada kelamin wanita
•Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.
Oleh karena protozoa ada di mana-mana, penting untuk berhati-hati dan mencoba untuk
menghindari bahaya protozoa. Selalu ingat untuk mencuci tangan selepas beraktivitas,
menggunakan toilet, dan sebelum makan. Masak makanan, terutama daging hingga matang
sepenuhnya. Cuci buah dan sayur hingga bersih, dan pastikan air yang kamu minum
memang benar-benar matang.

Jika kamu berenang di kolam renang, ada kemungkinan kamu meminum air kolam
secara tidak sengaja. Hati-hati, karena air kolam renang atau danau mengandung banyak
protozoa. Satu tegukan saja bisa membahayakan, bahkan ketika air yang kamu lihat itu
dalam keadaan bersih dan jernih. Protozoa hanya bisa dilihat melalui mikroskop, jadi jangan
terlena dengan air jernih.
Jika kamu merasa sedang mengalami gejala infeksi parasit protozoa, kamu bisa
langsung membuat janji dengan dokter untuk mengetahui keadaan atau mendapatkan
diagnosis lebih lanjut. Penanganan bisa meminimalkan dampak negatif dan komplikasi, juga
pengobatan bisa segera dilakukan.

C.kesimpulan
Secara etimologis, kata “protozoa” ini berasal kata “proto” dan “zoa” dari bahasa Yunani.
“Proto” memiliki arti pertama, sementara “zoa” memiliki arti hewan. Protozoa termasuk
protista karena mereka memiliki ciri utama kingdom protista, yaitu memiliki tubuh yang terdiri
dari satu sel dan eukariotik.Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau
dalam bentuk koloni/kelompok. Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang lengkap, baik
dalam susunan maupun fungsinya, sanggup melakukan semua fungsi kehidupan yang pada
jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus.Adapun bahaya yang dapat ditimbulkan jika
seseorang terinfeksi oleh protozoa jenis Eimeria spp dan Isospora spp adalah berupa diare,
dehidrasi, anemia.
D.Daftar pustaka
Budirahayu, Ni Luh Eka. 2014. Makalah Zoologi Invertebrata Filum Protozoa.
www.e-jurnal.com. Diakses 2 Maret 2015. Juli, Ahmad. (tanpa tahun). Reproduksi Protozoa.
www.academia.edu. Diakses 1 Maret 2015. Purnomo, Bambang. 2005.
Pengenalan Sifat-sifat Umum Mikroorganisme.
http://www. geocities.ws/bpurnomo51/mik_files/mik3.pdf. Wibowo, Marlia Singgih. 2013.
Protozoa.
http://download.fa.itb.ac.id/filenya/
Handout%20Kuliah/Mikrobiologi%20Farmasi%20STF/PROTOZOA.pdf Diakses 1 Maret
2015. Wasetiawan.2010.
Protozoa.http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/protozoa /pdf Diakses pada 28
Februari 2015.

Anda mungkin juga menyukai