Anda di halaman 1dari 22

Amoeba termasuk dalam kelas Rhizopoda pada filum Protozoa.

Secara umum dapt


dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya
pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertam. Tubuh protozoa
amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa
merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja
tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000 mikron.Bentuk
tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan
ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. Protozoa hidup
di air atau tempat yang basah. Protozoa hidup secara soliter atau bentuk koloni. Didalam
ekosistem air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh
membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga
bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka luar
( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat tinggal tiba-tiba
menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif lagi. Organel yang terdapat
didalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria, plastida, dan vakluola.
Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof), yaitu makanannya
berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat mensintesis
makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain itu
ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme
yang telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan
dengan tumbuhan unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini
mungkin protozoa meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk
sel hewan dalam perjalanan evolusinya. Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah
gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili membrane sel dari zat
lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun yang
bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang
bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada
jenis protozoa yang hidup autotrof.
2.3. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan amuba dan bakteri yang
biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan
pembelahan secara setiap 15 menit.[1] Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau
bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua
yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya bagian tengah sitoplasma
menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-
benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang masing=masing mempunyai inti baru
dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan kurang baik, misalnya udara terlalu
dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan membentu kista. Didalam kista
amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih kacil. Bila keadaan lingkungan
telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan amuba-amuba baru tadi dapat keluar.
Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah
diri seperti semula. Dibawah ini adalah gambar pembelahan diri pada amuba. ( Gambar 2.1 )
Pembelahan diri pada amuba[2] Pada bakteri terjadi pula pembelaan diri. Dengan proses
sama seperti diatas. Dibawah ini adalah gambar diagram skematik tahap-tahapreproduksi
bakteri secara membelah diri. Gambar 2.1 ) Diagram skematik tahap-tahap reproduksi
bakteri[3] Dalam keadaan yang tidak memungkinkan bakteri akan membentuk endospora.
Endospora ini berdinding lebih tebal sehingga dapat lebih tahan hidup. Dengan direbus atau
dipanaskan atau dengan zat kimia, bakteri biasa akan mati tetapi sporanya tidak mati spora
tersebut dapat terbawa angin kemana-mana.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/#ixzz1cd7zgnvm

Cirri paramecium
Unisel.
.bersilia.
.pny lekukan mulut dan lubang anus.
.pny 2 nukleus, makronukleus dan mikronukleus.
.berkembang biak scr konjugasi yg unik.
Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa adalah berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan pertama.
[1]
.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah
mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh
algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil,
tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua
spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya,
beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae
genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa
genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas
antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih
besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil,
dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan
dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. [2]

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Bentuk Tubuh

2 Habitat

3 Ciri-ciri

4 Morfologi Protozoa

5 Fisiologi Protozoa

6 Adaptasi

7 Kelas Berdasarkan Alat Gerak

8 Referensi

[sunting] Bentuk Tubuh


Flagellata

Biasanya berkisar 10-50 m, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah dilihat di bawah
mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti ekor disebut flagela. Mereka
sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari 30.000 jenis telah ditemukan.
Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair dan tanah, menduduki berbagai tingkat
trophic. Tubuh protozoa amat sederhana, yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun
demikian, Protozoa merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan
oleh satu sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000
mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti
sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki fligel atau bersilia. [1]

[sunting] Habitat
Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik,
hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme
sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa
spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua
protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa
laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies
yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan air. Ada pula
protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam usus termit atau di dalam rumen
hewan ruminansia. Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat
menyebabkan penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri
berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya. [2]. Protozoa hidup secara
soliter atau bentuk koloni. Didalam ekosistem air protozoa merupakan zooplankton.
Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh membransel yang tipis, elastis, permeable, yang
tersusun dari bahan lipoprotein, sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis
protozoa memiliki rangka luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi
lingkungan tempat tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi
aktif lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus, badan golgi, mikrokondria,
plastida, dan vakluola. Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik (heterotrof),
yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof), yaitu dapat
mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit dan cahaya. Selain
itu ada yang bersifat saprofitik, yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang
telah mati adapula yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan
unisel, terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam perjalanan
evolusinya. [1]

[sunting] Ciri-ciri
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
Ciri-ciri umum :

Organisme uniseluler (bersel tunggal)

Eukariotik (memiliki membran nukleus)

Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

Hidup bebas, saprofit atau parasit

Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela [3]

Ciri-ciri prozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memili
membrane sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah. Adapun
yang bercirikan sebagai tumbuhan adalah ada jenis protozoa yang hidup autotrof. Ada yang
bisa berubag-ubah. Adapun yang mencirikan sebagai sebagai tumbuhan adalah ada jenis
protozoa yang hidup autotrof. Perkembangbiakan bakteri dan amuba Perkembangbiakan
amuba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri. Dalam kondisi yang
sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit. Peristiwa ini dimulai dengan
pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan pembelahan
sitoplasmanya, menjadi dua yang masing=masing menyelubungi inti selnya. Selanjutnya
bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma. Akhirnya
setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing=masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amuba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan
membentu kista. Didalam kista amuba dapt membelah menjadi amuba-amuba baru yang lebih
kacil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjudnya amuba ini akan tumbuh setelah
sampaipada ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula. [1]
[sunting] Morfologi Protozoa

Ciliata

Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil. Vakuola dapat berperan sebagai pompa
untuk mengeluarkan kelebihan air dari sel, atau untuk mengatur tekanan osmosis. Jumlah dan
letak vakuola kontraktil berbeda pada setiap spesies. Protozoa dapat berada dalam bentuk
vegetatif (trophozoite), atau bentuk istirahat yang disebut kista. Protozoa pada keadaan yang
tidak menguntungkan dapat membentuk kista untuk mempertahankan hidupnya. Saat kista
berada pada keadaan yang menguntungkan, maka akan berkecambah menjadi sel
vegetatifnya. Protozoa tidak mempunyai dinding sel, dan tidak mengandung selulosa atau
khitin seperti pada jamur dan algae. Kebanyakan protozoa mempunyai bentuk spesifik, yang
ditandai dengan fleksibilitas ektoplasma yang ada dalam membran sel. Beberapa jenis
protozoa seperti Foraminifera mempunyai kerangka luar sangat keras yang tersusun dari Si
dan Ca. Beberapa protozoa seperti Difflugia, dapat mengikat partikel mineral untuk
membentuk kerangka luar yang keras. Radiolarian dan Heliozoan dapat menghasilkan
skeleton. Kerangka luar yang keras ini sering ditemukan dalam bentuk fosil. Kerangka luar
Foraminifera tersusun dari CaO2 sehingga koloninya dalam waktu jutaan tahun dapat
membentuk batuan kapur. Protozoa merupakan sel tunggal, yang dapat bergerak secara khas
menggunakan pseudopodia (kaki palsu), flagela atau silia, namun ada yang tidak dapat
bergerak aktif. Berdasarkan alat gerak yang dipunyai dan mekanisme gerakan inilah protozoa
dikelompokkan ke dalam 4 kelas. Protozoa yang bergerak secara amoeboid dikelompokkan
ke dalam Sarcodina, yang bergerak dengan flagela dimasukkan ke dalam Mastigophora, yang
bergerak dengan silia dikelompokkan ke dalam Ciliophora, dan yang tidak dapat bergerak
serat merupakan parasit hewan maupun manusia dikelompokkan ke dalam Sporozoa. Mulai
tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution of the Society of Protozoologist,
mengklasifikasikan protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora,
Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi
yang baru ini, Sarcodina dan Mastigophora digabung menjadi satu kelompok
Sarcomastigophora, dan Sporozoa karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi
lima kelas. Contoh protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga,
Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium, dan
Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexa
beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella
termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota
kelompok Myxospora.[2]

[sunting] Fisiologi Protozoa


Protozoa umumnya bersifat aerobik nonfotosintetik, tetapi beberapa protozoa dapat hidup
pada lingkung ananaerobik misalnya pada saluran pencernaan manusia atau hewan
ruminansia. Protozoa aerobik mempunyai mitokondria yang mengandung enzim untuk
metabolisme aerobik, dan untuk menghasilkan ATP melalui proses transfer elektron dan atom
hidrogen ke oksigen. Protozoa umumnya mendapatkan makanan dengan memangsa
organisme lain (bakteri) atau partikel organik, baik secara fagositosis maupun pinositosis.
Protozoa yang hidup di lingkungan air, maka oksideng dan air maupun molekul-molekul
kecil dapat berdifusi melalui membran sel. Senyawa makromolekul yang tidak dapat
berdifusi melalui membran, dapat masuk sel secara pinositosis. Tetesan cairan masuk melalui
saluran pada membran sel, saat saluran penuh kemudian masuk ke dalam membrane yang
berikatan denga vakuola. Vakuola kecil terbentuk, kemudian dibawa ke bagian dalam sel,
selanjutnya molekul dalam vakuola dipindahkan ke sitoplasma. Partikel makanan yang lebih
besar dimakan secara fagositosis oleh sel yang bersifat amoeboid dan anggota lain dari
kelompok Sarcodina. Partikel dikelilingi oleh bagian membran sel yang fleksibel untuk
ditangkap kemudian dimasukkan ke dalam sel oleh vakuola besar (vakuola makanan).
Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke
dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan, kemudian vakuola membesar
kembali. Hasil pencernaan makanan didispersikan ke dalam sitoplasma secara pinositosis,
dan sisa yang tidak tercerna dikeluarkan dari sel. Cara inilah yang digunakan protozoa untuk
memangsa bakteri. Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang
disebut sitosom. Sitosom dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah
makanan masuk ke dalam vakuola makanan kemudian dicernakan, sisanya dikeluarkan dari
sel melalui sitopig yang terletak disamping sitosom.[2]

[sunting] Adaptasi
Sebagai predator, mereka memangsa uniseluler atau berserabut ganggang, bakteri, dan
microfungi. Protozoa memainkan peran baik sebagai herbivora dan konsumen di decomposer
link dari rantai makanan. Protozoa juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan
populasi bakteri dan biomas. Protozoa dapat menyerap makanan melalui membran sel
mereka, beberapa, misalnya amoebas, mengelilingi dan menelan makanan itu, dan yang lain
lagi memiliki bukaan atau "mulut pori-pori" ke mana mereka menyapu makanan. Semua
protozoa yang mencerna makanan di perut mereka seperti kompartemen disebut vakuola.

Sebagai komponen dari mikro-dan meiofauna, protozoa merupakan sumber makanan penting
bagi microinvertebrates. Dengan demikian, peran ekologis protozoa dalam transfer bakteri
dan ganggang produksi ke tingkat trophic berurutan adalah penting. Protozoa seperti parasit
malaria (Plasmodium spp.), Dan Leishmania trypanosomes juga penting sebagai parasit dan
symbionts dari hewan multisel.

Beberapa protozoa memiliki tahap kehidupan bolak-balik antara tahap proliferatif (misalnya
trophozoites) dan kista aktif. Seperti kista, protozoa dapat bertahan hidup kondisi yang sulit,
seperti terpapar ke suhu yang ekstrem dan bahan kimia berbahaya, atau waktu lama tanpa
akses terhadap nutrisi, air, atau oksigen untuk jangka waktu tertentu. Menjadi spesies parasit
kista memungkinkan untuk bertahan hidup di luar tuan rumah, dan memungkinkan mereka
transmisi dari satu host ke yang lain. Ketika protozoa adalah dalam bentuk trophozoites
(Yunani, tropho = untuk memberi makan), mereka secara aktif memberi makan dan tumbuh.
Proses mana protozoa yang mengambil bentuk kista disebut encystation, sedangkan proses
mentransformasikan kembali ke trophozoite disebut excystation.
Protozoa dapat mereproduksi dengan pembelahan biner atau beberapa fisi. Beberapa protozoa
bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa menggunakan
kombinasi, (mis. Coccidia). Seorang individu protozoon adalah hermaphroditic.

Nama lain untuk protozoa adalah Acrita (R. Owen, 1861). Mereka dapat menyebabkan
malaria atau disentri amuba.

[sunting] Kelas Berdasarkan Alat Gerak


Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:

Rhizopoda (Sarcodina),alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki
semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau manusia.Jenis
yang paling mudah diamati adalah Amoeba.Ektoamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di
luar tubuh organisme lain (hidup bebas), contohnya Ameoba proteus, Foraminifera, Arcella,
Radiolaria.Entamoeba adalah jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh organisme, contohnya
Entamoeba histolityca, Entamoeba coli. [4]

Amoeba proteus memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola
kontraktil.

Entamoeba histolityca menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler


yang disebabkan Shigella dysentriae)

Entamoeba gingivalis menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang


gusi (Gingivitis)

Foraminifera sp. fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.

Radiolaria sp. endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk
bahan penggosok.

Flagellata (Mastigophora),alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel


(bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap
makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :

Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena


viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata. [4]

Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania


Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

Golongan phytonagellata

- Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax


globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris
(hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)

Golongan Zooflagellata, contohnya :

- Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di


Afrika dengan vektor (pembawa) lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma gambiense
vektornya Glossina palpalis tsetse sungai Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina
morsitans tsetse semak - Trypanosoma cruzl penyakit chagas - Trypanosoma evansi
penyakit surra, pada hewan ternak(sapi). - Leishmaniadonovani penyakit kalanzar -
Trichomonas vaginalis penyakit keputihan

Ciliata (Ciliophora),alat gerak berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan
adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan
mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu
makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari dengan cara
mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan mikronukleus (inti kecil)
yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses reproduksi seksual. Ditemukan vakuola
kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak
ditemukan hidup di laut maupun di air tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor,
Didinium, Vorticella, Balantidium coli .[4]

Paramaecium caudatum disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola
yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur
kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator).

Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara
reproduksi, aseksual membelah diri, seksual konyugasi.

Balantidium coli menyebabkan penyakit diare.

Sporozoa,adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan
cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga
Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan
kesehatan manusia Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus,
menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid memiliki
organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk
menembus sel dan jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh :
Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina. [4]

Jenis-jenisnya antara lain:

Plasmodiumfalciparum malaria tropika sporulasi tiap hari

Plasmodium vivax malaria tertiana sporulasi tiap hari ke-3(48 jam)

Plasmodium malariae malaria knartana sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)

Plasmodiumovale malaria ovale [5]

[sunting] Referensi
1. ^ a b c d http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1618351-amoeba/

2. ^ a b c d http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2010/01/PROTOZOA.pdf

3. ^ http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/18/mengenal-protozoa/

4. ^ a b c d http://www.duasociety.co.cc/2009/11/klasifikasi-protozoa.html
5. ^ http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0015%20Bio%201-4a.htm

PROTISTA
Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau
berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa),
protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame
mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista
memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga
kategori:
1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu
berfotosintesis. Contohnya : Alga
2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel.
Contohnya: Protozoa
3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap
sari-sari makanannya. Contoh: jamur

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)


Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon
artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh
kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang
secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak
(metazoa).

Ciri-ciri Protozoa
1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris
dan spiral
3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik,
holozoik
6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai,
dll.

Penggolongan Protozoa

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu:

1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa)


Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia.
Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara
aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a. Fitoflagellata
- Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora
- Habitat di perairan bersih dan perairan kotor
- Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea
(mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni),
Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari).
b. Zooflagellata/dinoflagellata
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof
- Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
- Contohnya:
Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan
Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus
Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak)
Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae
Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak
Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis)
Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina
Leishmania donovani kalaazar
Leishmania tropika penyakit kulit

2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria
Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu
getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima
rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk
tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata:
Paramecium caudatum
o Disebut hewan sandal
o Habitat di tempat berair, sawah, rawa
o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan
makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain
o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk
membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk
mengeluarkan sisa makanan cair
o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan
biner dan generatif dengan cara konjugasi
Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp
Stylonichia
- Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air
- Bentuknya seperti siput
Balantidium coli (habitat di kolon manusia)
Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah)
Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil)
Didium (mangsa dari Paramecium sp)

3) Rhizopoda/Sarcodina
Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua
macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar.
Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu:
a. Amoeba sp
- Bentuk selalu berubah-ubah
- Habitat di air tawar
- Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel
- Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil
- Reproduksi dengan pembelahan biner
b. Contoh lain :
Nama spesies Keterangan
Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba
Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare
Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi
Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar
Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel
Foraminifera Kerangka luar dari kapur
Radiolaria Kerangka luar dari kersik

4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)


Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan
mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit.
Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri
berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang
berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan
yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa:
a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24
jam) atau setiap 48 jam.
b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi
72 jam
c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-
2x24 jam)
d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak
terdapat di Indonesia
Daur hidup Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
b) Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
makrogamet/mikrogamet

2. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)


Dalam sistem 5 kingdom, alga bukan nama takson dan tidak masuk dalam
kingdom plantae. Alga masuk dalam kingdom protista, karena mempunyai ciri-
ciri tubuh tersusun dari satu atau banyak sel, yang tidak berdiferensiasi
membentuk jaringan khusus. Berdasarkan pigmen yang dikandungnya alga
dibedakan manjadi 6 filum yaitu:

1) Filum Euglenophyta
Hidup di air tawar, di dalam tanah dan tempat lembab. Mempunyai ciri-ciri mirip
hewan dan tumbuhan. Dianggap mirip hewan karena selnya tidak berdinding,
bergerak bebas dan berbintik mata. Mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a, b
dan karotin untuk berfotosintesis.
Contoh Euglena viridis
a. Habitat di air tawar, misal di sawah atau air tergenang lainnya
b. Bentuk selnya oval, terdapat bintik mata atau stigma untuk membedakan
gelap terang
c. Mempunyai satu flagel pada mulut selnya
d. Cara makan dengan fotosintesis dan memakan zat-zat organik
e. Berkembangbiak dengan pembelahan biner

2) Filum Alga Hijau (Chlorophyta)


Chlorophyta umumnya hidup di air tawar (90%) dan di laut (10%). Pigmen
memiliki klorofil a, b, karotin dan xantofil, kloroplas mempunyai bentukseperti
spiral, mangkuk, lembaran, bola. Tubuh bersel satu seperti benang, lembaran
dan seperti tumbuhan tinggi. Reproduksi vegetatif dengan cara pembelahan
biner, fragmentasi benang/koloni, pembentukan zoospora dan generatif dengan
cara konjugasi, fertilisasi. Cara hidup dengan autotrof dan bersimbiosis dengan
jamur membentuk lumut kerak.
Contoh Chlorophyta
Chlorophyta bersel tunggal tidak bergerak
Chlorella
a) Habitat di air tawar, air laut dan tempat yang lembab
b) Bentuk sel bulat dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Digunakan penyelidikan metabolisme di laboratorium
d) Berperan sebagai bahan obat-obatan, bahan makanan dan bahan kosmetik
Chlorococcum
a) Bersel satu, habitat di air tawar dan tanah yang basah
b) Bentuk sel bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk
c) Reproduksi dengan membentuk zoospora
Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak
Chlamydomonas
a) Bentuk bulat telur, dengan kloroplas seperti mangkuk dilengkapi stigma dan
pirenoid (pusat pembentukan amilum)
b) Memiliki 2 flagel sebagai alat gerak
c) Terdapat 2 vakuola kontraktil
d) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora dan generatif dengan
cara konjugasi/isogami
Chlorophyta berbentuk koloni tidak bergerak
Hydrodiction
a) Habitat di air tawar, koloninya berbentuk jala, reproduksi vegetatif dengan
cara zoospora dan fragmentasi, reproduksi generatif dengan cara konjugasi.
b) Dapat diamati dengan mata telanjang
Chlorophyta berbentuk koloni dapat bergerak
Volvox globator
a) Habitat di air tawar, koloni berbentuk bola, tiap sel mempunyai 2 flagel
b) Reproduksi vegetatif dengan cara fragmentasi dan reproduksi generatif
dengan cara konjugasi
Chlorophyta berbentuk benang
Spirogyra
a) Habitat di air tawar, kloroplas seperti pita spiral dan sebuah inti
b) Reproduksi generatif dengan cara fragmentasi dan generatif dengan cara
konjugasi
Oedogonium
a) Habitat di air tawar dan sesil, kloroplas seperti jala dan tiap sel memiliki satu
nukleus
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoozpora berflagel banyak dan
generatif dengan cara fertilisasi
Chlorophyta berbentuk lembaran
Ulva lactuva
a) Hidup menempel pada kayu atau batu-batu
b) Habitat di air asin dan air payau
c) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora berflagel empat dan
generatif dengan cara anisogami
Chara
a) Habitat di air tawar dan laut, menempell pada batu-batuan
b) Bentuk talusnya seperti tumbuhan tinggi
c) Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi dan generatif dengan fertilisasi

3) Filum Alga Keemasan (Chrysophyta)


Terdiri atas alga yang uniseluler atau multiseluler. Dibedakan dalam tiga kelas
utama yaitu:
a) Kelas alga hijau-kuning (xanthophyceae)
o Pigmen yang dimiliki yaitu klorofil (hijau) dan xantofil (kuning)
o Reproduksi vegetatif membentuk zoospora, generatif dengan fertilisasi
o Contohnya: Vaucheria sp
b) Kelas alga coklat-keemasan (chrysopyceae)
o Pigmen yang dipunyai klorofil (hijau) dan karoten (pigmen keemasan), hasil
fotosintesis disimpan dalam bentuk karbohidrat dan minya
o Tubuhnya ada yang uniseluler, contohnya: Ochromonas sedang ada pula yang
multiseluler contonya Synura
c) Kelas diatom (bacillariophyceae)
o Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah, tubuhnya ada yang
uniseluler dan berkoloni
o Dinding tersusun atas dua belahan yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka)
o Contohnya : Navicula, Pinnularia, Cyclofella
4) Filum Alga Api (Pyrrophyta)
a) Disebut juga dinoflagellata, tubuhnya tersusun atas satu sel dan berdinding
sel, dapat bergerak aktif, habitat di laut bersifat fosforesensi (memancarkan
cahaya)
b) Sebelah luarnya terdapat celah atau alur, masing-masing mengandung satu
flagel
c) Pigmennya klorofil dan coklat kekuning-kuningan, contohnya Peridium
5) Filum Alga Coklat (Phaeophyta)
a) Bentuknya seperti tumbuhan tinggi, sebagian besar hidup di laut. Tubuhnya
melekat di bebatuan, sedangkan talusnya terapung di permukaan
b) Pigmennya fikosantin, klorofil a, klorofil c, violaxantin, b-karotin, diadinoxantin
c) Cadangan makanan berupa lamirin yang disimpan dalam pirenoid, ruang antar
sel pada dinding selnya mengandung asam alginat (algin)
d) Reproduksi vegetatif zoospora berflagel dan fragmentasi, generatif dengan
cara oogami atau isogami
e) Contohnya Sargassum muticum (gulma laut), Fucus serratus, Macrocystis
pyrifera (alga raksasa), Turbinaria decurrens
6) Filum Alga Kemerahan (Rhodophyta)
Habitat sebagian besar di laut (rumput laut) dan sebagian kecil di air tawar
Pigmen klorofil a, b dan fikoeritrin, karoten
Reproduksi vegetatif membentuk tetraspora dan generatif dengan cara oogami
Contohnya : Carollina., Palmaria, Batrachospermum moniliforme, Gelidium (agar-
agar), Gracilaria, Euchema (kosmetik), Scinaia furcellata

Manfaat Alga Bagi Kehidupan Manusia


a. Bibang perikanan (sebagai makanan ikan yaitu fitoplankton dan zooplankton)
b. Bidang pertanian (Rumput laut untuk pupuk dipesisir)
c. Ekosistem perairan (sebagai produsen primer)
d. Bidang industri (tanah diatom untuk amplas, isolasi, bahan dasar kaca)
e. Bahan dasar makanan : Gelidium (agar-agar), Chondrus (minuman coklat),
alginat (bahan campuran es krim), Porphyra (makanan)
f. Bahan obat-obatan (Chlorella)

3. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)


Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan
cara reproduksinya berbeda. Jamur protista dibedakan menjadi dua macam
yaitu:
a. Filum Jamur Lendir (Myxomycota)
a) Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, kayu
lapuk
b) Struktur tubuh vegetatif berbentuk seperti lendir atau plasmodium, yang
berinti banyak dan bergerak seperti Amoeba
c) Fase hidupnya ada dua fase yaitu fase hewan (fase berbentuk plasmodium)
dan fase tumbuhan (fase plasmodium mengering membentuk tubuh-tubuh buah
yang bertangkai)
d) Reproduksi vegetatif dengan cara plasmodium dewasa membentuk spora dan
generatif dengan cara peleburan spora kembara (myxoflagella, mempunyai 1 inti
dan 2 flagel), yang akan membentuk zigot yang kemudian akan membentuk
plasmodium.
b. Filum Jamur Air (Oomycota)
a) Hifa tidak bersekat, bersifat senositik (intinya banyak), dinding sel dari
selulosa
b) Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk zoospora, yang memiliki 2
flagel dan generatif dengan cara fertilisasi yang akan membentuk zigot yang
tumbuh menjadi oospora.Contohnya : Saprolegnia (parasit pada telur ikan),
Phytophthora (parasit pada tanaman kentang), Phytium (penyebab busuknya
kecambah dan busuk akar)

Perbedaan Bakteri, Protozoa, dan Virus


By siti Rohmah

Bakteri
Bakteri, dari kata latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa
dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan
uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa
nukleus /inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan
kloroplas.

Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar
luas dibandingkan mahluk hidup yang lain .Bakteri memiliki ratusan ribu spesies
yang hidup di darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim.Bakteri
ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-
ciri yang membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah
organisme uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan
berukuran renik (mikroskopis).
Ciri-ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain


yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.

Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:


1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri


1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia

Cara Perkembangbiakan bakteri:

Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner
yaitu setiap sel membelah menjadi dua.Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan
pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut
rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.

Peranan Bakteri

Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan.

Bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia colie).


2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada
pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter
xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan
Azotobacter chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin
B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk
pengobatan infeksi bakteri gram positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik
streptomisin untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan
Streptomyces rimosus penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan
energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang
kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri,
misalnya enzim, vitamin dan hormon.

Bakteri yang merugikan sebagai berikut :

1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum


2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis ( penyebab
penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani
(penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks
pada sapi )
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum
(penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium
tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan).

Protozoa
Protozoa atau Hewan bersel satu mencakup banyak organisme renik heterotrof
bersel tunggal populer seperti Amoeba serta Paramaecium. Namanya berasal
dari dua kata bahasa Yunani: proto (awal) dan zoon (hewan), sehingga berarti
"hewan pertama". Organisme ini dianggap sebagai eukaryota pertama yang bisa
hidup sebagai sel tunggal di alam.

Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum dari
Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan
menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.

Ciri-ciri umum :

1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)

2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)

3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)

4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof)

5. Hidup bebas, saprofit atau parasit


6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup

7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela.

Klasifikasi Proozoa
Protozoa secara tradisional dibagi atas empat kelompok filum berdasarkan kemmpuan gerak
serta tipe alat geraknya. Keempat kelompok tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sporozoa yang tidak bergerak aktif.

2. Sarcodina yang bergerak dengan kaki semu ( pseudopodia ).

3. Mastigophora yang bergerak dengan flagela.

4. Ciliophora yang bergerak dengan silia.

Cara Perkembangbiakan Protozoa:


Umumnya, protozoa dapat melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Namun,
beberapa protozoa tidak memiliki siklus dan sekelompok lainnya memiliki siklus seksual,
meskipun tidak berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Reproduksi aseksual dan seksual
dapat terjadi di dalam sel inang yang berbeda.

Pada dasarnya, reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan ( fission ) yang akan
menghasilkan dua atau lebih sel anakan. Beberapa protozoa lain melakukan pembelahan
berulang kali ( multiple fission ). Sebelum sel membelah masing- masing akan mendapatkan
inti sel yang sama. Sejumlah kecil protozoa memperbanyak diri dengan cara membentuk
tunas ( budding ) seperti yang dilakukan oleh sel khamir.

Reproduksi seksual terjadi melalui proses pembuahan yang ditandai dengan meleburnya sel
reproduktif atau inti sel. Kemudian, sel hasil peleburan akan membelah menghasilkan sel- sel
anakan.

Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia

Secara umum, Phylum Protozoa lebih banyak merugikan kehidupan manusia.


Banyak anggota phylum ini bersifat parasit. Contoh dari classis Rhizopoda di
antaranya Entamoeba histolitica (penyebab disentri) dan Entamoeba gingivalis
(perusak gigi dan gusi) parasit-parasit yang menyerang manusia. Dari classis
Flagellata, parasit yang menyerang manusia dan hewan ternak banyak berasal
dari genus Trypanosoma. Sementara itu, dari classis Ciliata relatif sangat sedikit
yang berbahaya bagi manusia. Species lain yang cukup berbahaya berasal dari
genus Balantidum. Classis Sporozoa mungkin dapat dikatakan sebagai anggota
Protozoa yang paling berbahaya bagi manusia. Seluruh anggota dari Sporozoa
adalah parasit, misalnya Plasmodium, Pneumocystis, dan Taxoplasma.

Meskipun secara umum phylum Protozoa lebih banyak merugikan, namun bukan
berarti tidak ada yang bermanfaat.

Beberapa manfaat Protozoa


No. Jenis Classis Manfaat

endapan rangkanya digunakan untuk


1 Radiolaria sp Rhizopoda bahan penggosok dan pengkilap logam

fosilnya membentuk tanah globigerin


Foraminifera sebagai penunjuk adanya sumber
2 sp Rhizopoda minyak bumi

3 Euglena Flagellata komponen fitoplankton

Paramaecium
4 sp Ciliata indikator perairan tawar yang tercemar

5 Stentor sp Ciliata indikator perairan tawar yang tercemar

Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang meginfeksi sel organisme biologis. Virus
hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas Protein,
lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang
digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag
atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan
organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenzadan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

Virus sendiri mempunyai arti yaitu racun atau cairan beracun. Di dalam tubuh
virus terdapat ADN/ARN. ADN=Asam Deoxyribose Nuleat, ARN= Asam Ribose
Nukleat.
Virus bisa dikatakan makhluk hidup dan bisa juga dikatakan makhluk mati.
Karena itu virus dinamakan juga Metafisik.

Virus bisa dikatakan makhluk hidup apabila:


1. Bahan dasarnya dari asam nukleat
2. Dapat bereproduksi
3. Dapat bergerak

Virus bisa dikatan makhluk mati apabila:


1. Berukuran 1 m atau lebih kecil dari 1 sel
2. Dapat dikristalkan atau dibekukan

Ciri-ciri Virus
1. Tersusun atas materi inti berupa asam nukleat yang diselubungi protein
2. Ukuran bervariasi (2-300) m
3. Tidak dapat disaring dengan saringan terhalus (50-65)m, tetapi dapat
disaring dengan
saringan ultra karena ukuran yang subrenik
4. Struktur non selluler, tubuh hanya tersusun atas bahan inti yaitu asam nukleat
(DNA,RNA),
diselubungi dinding protein, dan tidak memiliki protoplasma
5. Bentuk beranekaragam yaitu batang/jarum, bola, kotak, seperti huruf T
6. Dapat dikristalkan
7. Tanda kehidupan yang dimiliki yaitu reproduksi secara proliferasi
(duplikasi/replikasi DNA
dan sintesa zat)
8. Non aktif pada suhu tinggi (60 C)

Struktur Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T),
strukturnya terdiri dari:
a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang
menyusun kapsid disebut kapsomer.
b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga
dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid
untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang
merugikan virus.
c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut
sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa
sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA
(virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus
terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.

Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

a. Daur litik (litic cycle)


1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus
mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding
bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke
dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus,
sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu
disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna.
Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim
lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

b. Daur lisogenik (lisogenic cycle)


1. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA
virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di
dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi
untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian virus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian DNA masuk ke dalam akan
membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang terlepas dari inang akan
mencari inang baru.

Virus Pada Kehidupan

a. Virus yang menguntungkan, berfungsi untuk:


1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang pathogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:


1.) Virus pada Manusia, misalnya:
Herpesvirus varicelae, penyakit penyebab penyakit cacar

Virus polio, penyebab penyakit poliometris

Virus influenza, penyebab penyakit influenza

Virus morbili, penyebab penyakit campak

Virus HIV, penyebab AIDS

2.) Virus pada Hewan, misalnya:

Virus rabies, penybab penyakit rabies

Virus NCD (NewCastle Disease), penyebab penyakit tetelo pada ayam

Virus cowpox, penyebab penyakit cacar pada sapi

Virus madcow, penybab penyakit sapi gila

Virus FMD (Foot & Mouth Disease), penyebab penyakit kuku dan mulut pada hewan
ternak

3.) Virus pada Tumbuhan

Virus mozaik, menyerang tembakau, kentang, dan tomat

Virus tungro, menyerang padi

Citrus vein phloem degentrativ (CVPD), menyerang jeruk

Potato yellow mosaic virus, menyerang kentang

Beans yellow mosaic virus, menyerang buncis

perbedaan bakteri,virus ,dan protozoa (edwin)


Oleh khalifahislam
Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung
klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah
spesies mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai
dari di tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang
ramah maupun yang ekstrim.
Dalam tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun
penambahan jumlah sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph,
suhu temperatur, kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa
metabolisme.
Ciri -ciri bakteri : Tidak berklorofil,hidupnya bebas ( parasit / patogen ,bentuknya
beraneka ragam,ukuran 1-5 mikron ,tidak mempunyai membran sel,
/prokariot,kebanyakan uniseluler, ( memiliki satu sel ),bakteri di linkungan
ekstrim,diniding sel tidak mengandung peptidoglikan sedangkan yang kosmopolat
mengandung peptidoglikan.
PROTOZOA
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan salah satu filum
dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri
dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma, sitoplasma, dan
mitokondria.
Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal)
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus)
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok)
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (he
terotof)
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela
VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di
luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi
semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk
memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel
eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara
istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel
prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus
selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus
influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus
mosaik tembakau/TMV)

Anda mungkin juga menyukai