Anda di halaman 1dari 3

Manajemen Patient Safety

Kelompok 1 : Adinda Salsabila Maulida


Fata Khoiron Alfinsyah
Iqbal
Laili Rosalina Faisal
Moh. Ridwan
Muafa
Rahmaniatus Zahroh
R. Ilham Adi Pangestu
ST Noer Hafifah
Ulfah
Zahza Bulan Syafitri

Jenis Organisme Parasit

A. Pengertian
1. Parasit
Parasit adalah organisme mikroskopik yang hidup bergantung pada organisme
spesies lain dengan cara mengambil persediaan nutrisi dari tubuh inang tersebut.
Beberapa di antaranya tidak terlalu memengaruhi inang mereka. Jenis yang lain
dapat tumbuh dan bereproduksi liar hingga menyerang sistem organ yang
membuat inang mereka sakit. Inilah yang disebut dengan infeksi parasit.
2. Infeksi Parasit
Infeksi parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, seperti cacing atau
kutu. Infeksi parasit terjadi ketika parasit masuk ke dalam tubuh melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi, gigitan serangga, atau kontak langsung dan
tidak langsung dengan penderita infeksi parasit.

B. Jenis – Jenis Parasit


Ada 3 jenis prasit yang dapat menginfeksi tubuh yaitu :
1. Protozoa
Protozoa adalah organisme bersel tunggal yang dapat hidup dan berkembang biak
di dalam tubuh. Salah satu infeksi yang disebabkan oleh protozoa termasuk
giardiasis. Giardiasis adalah infeksi serius yang biasanya muncul setelah Anda
minum air yang terkontaminasi protozoa Flagellata. Selain itu, ada juga jenis-jenis
protozoa lainnya, seperti: Amoeba penyebab penyakit amebiasis, Siliofora
penyebab penyakit balantidiasis, Sporozoa penyebab penyakit kriptosporidiosis
dan toxoplasmosis.
2. Cacing
Cacing adalah organisme multisel yang dapat hidup di dalam atau di luar tubuh
Anda. Kebanyakan cacing hidup di usus, antara lain seperti: Cacing pipih, Cacing
pita, Cacing kremi, Cacing gelang, Cacing tambang
3. Ektoparasit
Ektoparasit adalah organisme bersel banyak yang disebarkan oleh serangga atau
arachnida, seperti nyamuk, kutu, dan tungau yang bertindak sebagai inang
pembawa penyakit.
Contoh kasus ektoparasit adalah malaria yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles
pembawa parasit Plasmodium. Ektoparasit ini dapat berpindah ke manusia saat
nyamuk tersebut menggigit kulit untuk mengisap darah.
Berikut adalah contoh-contoh lain dari ektoparasit:
a) Pediculus humanus capitus atau kutu rambut
b) Pthirus pubis atau kutu pada kulit kemaluan
c) Sarcoptes scabiei  tungau yang mengakibatkan penyakit kulit skabies atau
kudis
C. Tanda - Tanda dan Gejala Infeksi Parasit
Secara umum, berikut adalah gejala-gejala yang menandakan adanya parasit dalam
tubuh :
1) Berat badan turun drastis
2) Menderita diare
3) Mengalami reaksi alergi
4) Keputihan yang tidak normal
5) Ada bercak putih di feses dapat muncul setelah bepergian dari tempat baru.
6) Sulit tidur atau terbangun beberapa kali di malam hari
7) Pegal linu, nyeri otot, nyeri persendian yang bisa bertahan hingga sebulan.
8) Sering kelelahan, kecapekan, selalu letih
9) Pembengkakan kelenjar getah bening
10) Dehidrasi

D. Penyebab dan Penularan Infeksi Parasit


Infeksi parasit dapat menyebar dalam beberapa cara. Cara paling umum parasit masuk
ke tubuh adalah lewat mulut, dari makanan dan minuman yang terkontaminasi
protozoa. Minum air mentah, makan daging mentah/setengah matang, makan seafood
mentah/setengah matang, atau makan buah dan sayur yang tidak dicuci bersih atau
tidak dimasak sampai matang adalah cara-cara utama Anda terinfeksi parasit.
Protozoa dan cacing juga dapat menyebar lewat perantara aliran air, limbah rumah
tangga, feses dan darah (yang positif terinfeksi), hingga lewat paparan langsung
antara kulit dengan tanah yang terkontaminasi.
Setelah terinfeksi, seseorang akan sangat mudah untuk menularkan parasit tersebut
pada orang lain. Terlebih jika sudah terinfeksi dan tidak mencuci tangan setelah
memasak, memberi makan atau membersihkan feses binatang, atau setelah selesai
dari kamar mandi. Hal itu dapat menularkan telur parasit mikroskopis ke benda apa
pun yang disentuh selanjutnya.
E. Pencegahan infeksi parasite
Ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menurunkan risiko terkena
infeksi, yaitu:
1) Cuci tangan dan kaki Anda secara teratur, terutama setelah memegang makanan
mentah, sehabis buang air besar, sehabis berladang, berkebun, atau mengolah
tanah, dan setelah memegang kotoran manusia atau hewan
2) Cuci bahan makanan dan masak sampai matang.
3) Pastikan minum air mineral yang bersih, sebaiknya minum dari air kemasan saat
Anda bepergian.
4) Hindari menelan air dari danau, sungai, atau kolam.
5) Hindari memegang kotoran hewan secara langsung, terutama kotoran kucing

Anda mungkin juga menyukai