Anda di halaman 1dari 17

NAMA : ANDI NURHIDAYAH

SINOPSIS
Acha seorang gadis berumur 17 tahun, yang pintar, ramah, namun sangat
pelupa. Acha ini memiliki sahabat yang bernama sarah. Sarah adalah anak
yang pintar namun cenderung iri hati dan pendendam. Mereka bersahabat
mulai dari SMP. Berbeda dengan Acha yang menganggap Sarah sebagai
sahabat, Sarah malah menjadikan Acha sebagai lawan. Hal ini dikarenakan
Acha memang lebih pintar dibanding Sarah. Dendam yang sudah tertanam
di hatinya sudah tidak dapat tertampung lagi. Akhirnya pada saat mereka
menduduki bangku SMA, Sarah mulai menampakkan sifat aslinya.
PERKENALAN
AWAL BERTEMU
Jam menunjukkan pukul 07.25 menit. Kurang lebih 5 menit bel
pertanda masuk sekolah di SMP NUSANTARA berbunyi..........

Acha pun bergegas menuju kesekolah karena hari ini merupakan hari
pertamanya masuk sekolah. Tanpa sarapan ia segera berangkat bersama
Ayahnya dengan mengendarai mobil Ayla merah.

“Assalamualaikum ma, Acha mau berangkat ke sekolah nih. Bentar lagi


terlambat!” ucap Acha sambil meraih tangan Ayah dan Mamanya untuk
bersalaman.

“Kamu tidak sarapan? Mama sudah siapkan roti isi kesukaan kamu” tanya
mamanya sembari menunjuk roti lapis di atas meja makan.

“Nanti di sekolah ma sarapannya soalnya udah telat nih” Teriak Acha


sambil berlari ke mobil Ayahnya.

“Hati-Hati yah nak” ucap mamanya

“Iya ma, dadahh” balas Acha sambil melambaikan tangan.

Setibanya di sekolah, bel masuk pun berbunyi...........

Acha pun berlari secepat kilat, karena gerbang sekolah hampir tertutup.

“Alhamdulilah, masih bisa masuk sekolah dengan tepat waktu” syukur Acha

Siswa/i SMP NUSANTARA berkumpul di lapangan sekolah untuk


melaksanakan upacara bendera. Upacara pun dilaksanakan dengan
khidmat. Kepala sekolah SMP NUSANTARA yang menjadi pembina
upacara memberikan sambutan sekaligus ucapan selamat kepada
siswa/i baru

“Assalamualaikum wr.wb.... selamat pagi salam sejahtera untuk kita semua.


Tepat pada hari ini akan diadakan masa pengenalan lingkungan sekolah
yang ditujukan kepada anak-anak kita siswa baru di SMP NUSANTARA
tahun ajaran 2016/2017. Semoga siswa baru dapat mengikuti kegiatan
tersebut dengan baik dan lancar. Sekian sambutan dari saya. Terima kasih
atas perhatiannya.

Wassalamualaikum wr.wb....”

Setelah upacara, Siswa baru diharapkan tetap berada di lapangan


karena akan diadakan MPLS.

“Selamat datang adik-adik siswa baru. Saya Muh. Fadil selaku Ketua Osis
SMP NUSANTARA. Semoga adik-adik dapat mengikuti kegiatan MPLS ini
dengan baik. Pertama-tama kami akan membagi kalian menjadi 10
kelompok terdiri dari 30 siswa. Yang saya sebut namanya agar maju
kedepan” ucap Fadil sambil menyebut nama siswa/i satu persatu.

“Dinda alia kusuma”

“Sinta gemilang”

“Arsya Prameswari Wijaya”

“Dwi Sahrani”

“Rival Barak”

“Alvaro Alexandra”

“...........”

“itu tadi 30 siswa yang akan menjadi teman sekelompok untuk kelompok 1.
Saya akan lanjutkan pembagian kelompoknya” seru Fadil.

Setelah pembagian kelompok selesai, mereka pun diarahkan ke ruang


kelas masing-masing. Dan disana mereka bergiliran untuk
memperkenalkan diri.

“Hai semua, perkenalkan nama saya Rival Barack sering dipanggil Rival.
Saya lahir di bandung tanggal 15 April 2004. Saya tinggal di jalan Wastu
kencana. Sekian dari saya” ucap Rival

Begitu lah seterusnya, hingga tiba saatnya Acha untuk memperkenalkan


diri.

“Halo teman-teman. Izinkan saya untuk memperkenalkan diri nama saya


Arsya Prameswari Wijaya sering disapa Acha. Saya lahir di Bandung
tanggal 31 Oktober 2004. Sekarang saya tinggal di jalan Siliwangi II. Sekian
dari saya.” Ucap Acha dengan pedenya

Masih ada satu siswa yang tidak memperkenalkan diri yaitu Sarah. Dia
gadis lugu dan sangat pendiam. Ketika dipersilahkan, dia tidak beranjak dari
tempat duduknya. Karena semua siswa memperhatikannya dia pun
menangis sekencang-kencangnya. Acha pun menghampirinya dan bertanya
mengapa ia menangis, bahkan Acha menghiburnya agar ia berhenti
menangis.

Akhirnya sarah pun memberanikan diri untuk memperkenalkan diri dengan


perasaan gugup...

“H-H-H-Hai semua nama saya Dwi Sahrani sering dipanggil Sarah. Saya
lahir di Bandung tanggal 18 Januari 2004. Saya tinggal di jalan Siliwangi II.
Sekian”
Itulah awal mula perkenalan Acha dan sarah hingga akhirnya mereka pun
bersahabat. Acha yang sangat ramah dan mudah bergaul mampu
meluluhkan sarah yang sangat pendiam dan pemalu.

Acha adalah siswa yang berprestasi di sekolahnya. Ia bahkan sering


menjuarai lomba seperti Olimpiade matematika, biologi dan bahasa inggris.
Selain pintar ia juga baik kepada teman temannya, ia sering membantu
temannya yang kesusahan untuk mengerjakan tugas termasuk sarah. Sarah
yang berdekatan rumah dengannya seringkali mengunjunginya untuk
sekedar bermain atau mengerjakan tugas. Sarah tipikal anak yang pendiam,
hal ini membuatnya tidak memiliki cukup banyak teman berbeda dengan
acha.

Setiap hari acha kesekolah bersama sarah. Ke kantin bareng sarah. Bahkan
duduk pun bersama sarah. Ia pun berhasil mengubah sarah menjadi anak
yang lebih ceriah dan ramah. Sarah bahkan menjadi juara kedua di kelas
setelah acha. Dalam hal ini bisa dikatakan tanpa acha, sarah bukan apa-apa.
Ujar seringkali teman-temannya.

Namun acha tidak pernah menganggap bahwa kesuksesan sarah itu karena
dirinya. Karena menurut acha ia hanya membantu sarah menggali potensi
yang ada di dalam dirinya.
PERTIKAIAN
Prakkk..prakk....prakkk

Suara tersebut seringkali terdengar di rumah sarah. Itu adalah suara barang
pecah yang seringkali terdengar apabila orangtua sarah bertengkar. Sarah
sudah terbiasa akan hal itu. Dan tempat pelariannya hanya satu, yakni rumah
sahabatnya, acha.

Jauh sebelum bersahabat dengan acha hal tersebut sudah seringkali


terjadi,namun ia hanya memendamnya sendiri. Hal itu yang menyebabkan
nya menjadi introvert dan sangat pendiam. Ia anak tunggal di keluarganya
yang sangat sederhana, orangtuanya sering bertengkar dikarenakan masalah
ekonomi. Ayahnya seorang tukang becak yang penghasilannya kurang dari
Rp. 50.000,00 per hari. Ibunya pengangguran, namun sangat boros dan
berlagak hidup mewah.

Pada saat sarah menduduki bangku kelas 3 SMP, Orangtua nya memutuskan
untuk bercerai karena ibunya ketahuan selingkuh dengan pengusaha kaya.
Hal inilah yang menyebabkan sarah mendapatkan ayah baru dan kehidupan
yang mewah. Ia juga telah berpindah tempat tinggal di kawasan yang lebih
elite. Sehingga ia mulai jarang bertemu dengan acha.

Kehidupan yang mewah mengubahnya menjadi sombong dan lupa diri. Ia


bahkan melupakan kebaikan dari acha. Ia juga sudah tidak mau berteman
lagi dengan acha karena menganggap dirinya tidak sebanding dengan acha.
Ia hanya berteman dengan orang-orang kaya di kelasnya. Terlebih lagi ia
mengikuti kursus yang dibayarkan oleh ayah tirinya.

“Hei sarah, kamu udah pindah rumah yah? ”. Tanya acha dengan ramah.

“Apaan sih. Emang kita kenal?”.Tegas sarah.

“Kamu kok gitu sar?”. Tanya acha lagi.

Sarah pun menjawab dengan lantang....

“Kita tuh nggak selevel yah. Nggak usah ganggu aku lagi. Pindah sana!”.
Tegas sarah sambil mendorong acha hingga jatuh ke lantai.

Acha tidak melawan perbuatan sarah karena ia masih menganggap sarah


sahabatnya.

Setelah beberapa lama setelah kejadian itu

Tibalah saat ulangan semester.....


Acha sudah mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh hari sebelum
ulangan. Berbeda dengan sarah yang setiap harinya ia hanya bermain-main
bersama teman-teman barunya. Ia pergi berbelanja ke mall, nongkrong di
kafe hingga larut malam. Ia sangat bebas tanpa tekanan dari ibunya.
Sehingga ketika ulangan ia kebingungan dan tidak mengetahui jawaban dari
soal ulangan tersebut. Teman-temannya tidak ada yang ingin membantunya,
ia pun berinisiatif untuk bertanya kepada acha karena ia tahu acha tidak
akan membiarkannya kesusahan.

“Acha....cha....cha...”. Panggil sarah sambil berbisik-bisik.

Acha yang berada di sampingnya pun berbalik kearah sarah.

“Iya, ada apa sar?”. Jawab acha sambil berbisik pula.

“kamu udah selesai ulangan?”. Tanya sarah.

“Iya, aku udah mau kumpul nih”. Jawab acha pelan.

“Ehh, jangan dulu. Aku boleh liat nggak?”. Bujuk sarah memohon.

Acha pun memberikan jawabannya karena ia tidak tega melihat wajah yang
dia anggap sahabatnya bersedih.

“Ini jawabannya”. Jawab acha sambil memberikan secarik kertas yang berisi
jawaban.

Tanpa mengucapkan terima kasih, Sarah langsung menarik kertas tersebut


dari tangan acha dan buru-buru menyalinnya. Namun sikap acha yang baik
tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Setelah seminggu menjalani ulangan

Tiba lah waktu hasil ulangan keluar......

Acha hanya meraih peringkat ke 2 setelah bertahun-tahun meraih peringkat


1. Sarah yang meraih peringkat pertama sangat senang dan menyombongkan
diri. Ia lupa bahwa yang menolongnya pada saat ulangan adalah acha.
Namun acha sama sekali tidak berkecil hati dikalahkan oleh sarah ia juga
merasa sarah pantas mendapatkan prestasi tersebut.

“Selamat yah sar”. Ucap acha sambil menyodorkan tangannya.

“Akhirnya aku bisa mengalahkan kamu. Tapi yah kamu memang jauh sih di
bawah standarku”. Ucap sarah menyombongkan diri.

“Bagaimana teman-teman?Betul kan aku?”. Tanya sarah kepada teman-


temannya.

“Iya dong sar. Kamu memang lebih pintar dari dia”. Sahut teman-temannya.
“Ayo kita pergi dari sini teman-teman”.Seru Sarah sambil menyenggol bahu
acha dengan sengaja.

“Ayooooo.........”. Sahut teman-temannya.

Setelah melaksanakan ujian sekolah,hasil yang ditunggu tunggu pun keluar.


Karena ketekunannya belajar Acha kembali menjadi lulusan terbaik pertama
disekolahnya dan bahkan menjadi lulusan terbaik kedua di tingkat kota. Hal
itupun membuat sarah sangat iri hati kepada Acha terlebih lagi ia memasuki
sekolah menengah atas (SMA) yang sama dengan kelas yang sama pula.
IRI HATI
Beberapa minggu kemudian.....

Setelah Upacara bendera, Ibu Tasya salahsatu guru Biologi di SMA


Cakrawala pun memanggil Acha karena ada yang ingin disampaikan.

“Acha...Nak Acha...”. Teriak Bu tasya sembari berlari kecil menghampiri


acha yang sudah berada di pintu kelasnya.

“Iya bu, ada apa?”. Jawab Acha sembari menghentikan langkah kakinya.

“Begini, Ibu telah diberi informasi dari kepala sekolah untuk mengutus satu
orang siswa untuk mengikuti olimpiade biologi. Dan ibu ingin mengutus
kamu untuk mengikutinya. Kamu bisa kan nak?” Kata bu tasya.

“Memangnya Olimpiadenya kapan bu?.Tanya Acha

“Minggu depan nak”.Jawab Bu Tasya.

“Ha.......minggu depan bu?Kok mendadak?. Kata Acha kaget.

“Iya nak.. karena itulah ibu mengutus kamu untuk mengikutinya karena kan
kamu sudah ada pengalaman dan ibu tidak bisa mencari orang lain lagi”.
Jawab bu tasya menyakinkan.

“kamu bisa kan nak?”. Kata bu tasya lagi.

“Baiklah bu, Insyaallah aku bisa kok”. Jawab Acha yakin.

“Baiklah nak, kalau begitu ibu pergi dulu yah...Kamu belajar yang rajin jika
ada yang ingin ditanyakan boleh chat ibu saja. Ini nomor ibu....
(083119252261).” Kata bu tasya sembari menyodorkan sebuah kertas yang
berisi no hpnya.

“Iya bu...Siappp”.Jawab Acha sembari menyodorkan juga kertas yang berisi


nomornya ke bu tasya.

Namun dibalik dinding, ada seseorang yang sedang menguping pembicaraan


Acha dan bu tasya sambil menampilkan wajah cemburu.

“Acha lagi...Acha lagi kok dia terus sihhh.Liat aja loh cha Aku tidak akan
membiarkan kamu mengikuti olimpiade itu, karena yang berhak ikut itu aku
,Sarah.”Ucap sarah dalam hati.

Sesampainya di rumah....

“Assalamu alaikum ma....”.Ucap acha memberi salam

“Waalaikumussalam nak.” Jawab mamanya.


“Ma.. aku diutus oleh guru biologi ku untuk mengikuti olimpiade
biologi.”Kata Acha

“Wow bagus dong sayang. Emangnya waktu penyelenggaraannya kapan?”.


Tanya Mamanya

“Minggu depan ma..”. Jawab acha

“Kalau begitu kamu harus rajin belajar nak agar bisa menang”.Kata
mamanya sembari menyemangati.

“Okee ma. Kalau begitu aku mau ganti baju dulu yahh”.Ucap Acha

“Iya sayang...setelah itu makan siang yahh”. Ucap mamanya

“Iya mamakuuuu tersayang.............pakai bangett”. Jawab Acha sembari


melangkah ke kamarnya.

Setelah selesai mengganti pakaian dan makan siang, Acha pun mulai
membuka tasnya dan mencari kertas yang berisikan nomor bu tasya lalu
menyimpan nomornya.

“Oke sudah... saatnya aku istirahat sebentar”. Ucap acha sembari


merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

Sesampainya di sekolah....

Brakk.....

Badan Acha sukses terhantam ke tembok sebelum akhirnya jatuh ke lantai,


suara erangan keluar dari mulutnya.

“Lo punya mata nggak sih,tolol!. Bentak seseorang yang diketahui bernama
sarah.

“Ehh maaf sar,”. Cicit Acha

“Maaf-maaf, makanya kalau jalan tu pakai mata”.Bentak sarah sengaja

“Iya sarah”. Jawab acha tak ingin membantah.

Sebenarnya sarah sengaja menabrak acha hanya untuk mempermalukannya.

Beberapa hari berlalu........

Acha yang sedang belajar mulai termenung memikirkan sifat sarah yang
dari hari ke hari sudah sangat keterlaluan padanya hingga ia mulai
menitikkan air matanya.
“Kok sarah bisa sangat berubah sih, apa yang salah denganku. Apa aku
punya salah sama sarah?”.Batin Acha sambil menekukkan kedua tangannya
di atas bangku sekolahnya.

Namun tiba-tiba ada notif yang muncul di hpnya dari bu tasya.....

Acha mulai menghapus air matanya dan membuka pesan tersebut dan
membalasnya.

Assalamu alaikum
Ini nomornya nak acha kan?
Waalaikumussalam,iya bu
Ada perlu apa bu?

Begini nak, ibu hanya ingin menyampaikan bahwa dua hari lagi adalah
hari olimpiade nak acha
Ibu hanya kembali ingin menanyakan bahwa nak acha siap kan?

Iya insyaallah, aku siap kok bu

Baiklah,terimakasih Nak dan semangat belajarnya

Iya bu, terimakasih perhatiannya

Melihat Acha sendirian di dalam kelas Sarah mulai pura-pura mendekati


Acha lagi seraya bertanya,
“Hei Acha, itu pesan dari siapa?”. Tanya Sarah
“Ehh, Hei Sar, ohh ini pesan dari bu tasya. Katanya olimpiade akan
diadakan dua hari lagi.”Jawab Acha polos.
“Oiya semangat yahh. Semoga menang. Nanti pulangnya kita barengan
yahh”. Kata Sarah
“Oke Sarah, Makasih yahh.” Ucap Acha

Bel pertanda pulang pun berbunyi


Tring.........tring.........tring..
Namun hujan sedari tadi tidak kunjung berhenti. Sarah yang sudah
memikirkan hal licik seketika menarik tangan Acha untuk membawanya ke
tengah tengah lapangan untuk bermain hujan.
“Ehh sar kok aku ditarik sih? Kan aku tidak mau main hujan-hujan soalnya
dua hari lagi aku olimpiade.”Ucap Acha terperangah dengan tingkah Sarah
yang berbeda.
“Nggak papa dong cha, sekali kali boleh lah.”Kata Sarah membujuk Acha
“Tapi kan bagaimana kalau besok aku demam?”. Kata Acha panik.
“Enggak lah mana ada orang langsung jatuh sakit habis main hujan-
hujan.”Kata Sarah mulai menyakinkan acha lagi.
“Tapi kan....”. Kata Acha
“Nggak usah tapi-tapi an. Aku juga kangen banget main hujan-hujan bareng
kamu lagi.”Ucap Sarah pura-pura.
“Aku kira kamu sudah tidak ingin main dengan ku lagi?kenapa sekarang
sifat kamu berbeda lagi?”Kata Acha.
“Mungkin mood ku pada saat itu tidak bagus acha, itulah bawaannya pengen
marah marah terus. Maaf yah”Ucap Sarah pura-pura
“Ohh Okelah aku maafin kamu kok”Ucap Acha.

Dengan semua perkataan Sarah tadi, hati Acha mulai luluh lagi. Akhirnya
mereka berdua main hujan-hujan hingga hujan berhenti.

Hari Olimpiade pun tiba......


Acha demam tinggi dan tidak bisa mengikuti olimpiade.Dirinya pun
mengirimkan pesan untuk bu tasya.
Assalamu alaikum bu
Waalaikumussalam
Ada apa nak acha?Acha jadikan ikut lomba?

Begini bu, Acha mohon maaf sebesar-besarnya


tidak dapat mengikuti olimpiade dikarenakan Acha tiba-tiba
diserang demam tinggi

Maaf yah bu mendadak


Astagfirullah, syafakillah sayang

Jadi olimpiade nya bagaimana?

Bagaimana kalau ibu cari orang lain saja..


Sekali lagi, Acha minta maaf yah bu

Iya sayang, nanti ibu coba cari orang lain saja

Iya bu, terimakasih atas pengertiannya.

Bu tasya pun memasuki ruang kelas Acha untuk menyampaikan perihal


olimpiade biologi tersebut.
“Assalamu alaikum anak-anak.”Salam Bu tasya sopan
“Waalaikumussalam bu”.Jawab Anak-anak
“Begini, ibu datang ke kelas kalian untuk menyampaikan perihal olimpiade
biologi yang akan dilaksanakan besok hari. Sebenarnya ibu telah mengutus
teman kalian, Acha untuk mengikuti olimpiade ini namun acha tiba tiba
demam tinggi.” Jelas Bu Tasya.
“Dan ibu ingin bertanya, Apakah ada diantara kalian semua yang ingin
mengikuti olimpiade ini, ibu sangat berharap ada diantara kalian yang ingin
ikut?”Kata Bu Tasya penuh harap.
“Eh sar loh aja”Kata teman sarah.
“Iya sar loh aja, kan kamu juga sudah ada pengalaman.”Ucap teman yang
lain.
“Ahh jangan gue dong”.Kata Sarah malu-malu
“Sarah....Sarah....Sarah...Sarah.”Sentak semua teman kelasnya.
“Sarah bisa nak?”Tanya Bu Tasya lembut.
“Baiklah, aku aja bu”Kata Sarah mengiyakan.
“Gitu dong sar...”Ucap temannya.
“Baiklah kalau begitu anak-anak. Jadi Sarah yang akan mengikuti olimpiade
biologi ini dan saya harap sarah semangat belajarnya dan teman-teman yang
lain yang tidak sempat ikut kalian harus tetap rajin belajar yah.”Ucap Bu
Tasya
“Kalau begitu ibu permisi dulu yah. Assalamu alaikum.”Kata bu Tasya
sembari berjalan keluar dari ruangan kelas.
“Waalaikumussalam”Jawab anak-anak serentak.
“Akhirnya gua yang ikut kan acha.”Batin Sarah penuh licik.

Flashback on
Sepulang sekolah, Sarah meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk
mendapatkan biimbingan belajar tambahan karena akan mengikuti
olimpiade biologi, padahal yang sebenarnya ia hanya pergi bermain bersama
temannya ke mall sampai jam 12 malam.
Flashback Off
Olimpiade pun tiba......
Sarah diantar oleh kedua orangtuanya mengendarai mobil mewah dengan
penuh semangat.

Sesampainya di tempat perlombaan, Panitia pun membacakan beberapa


peraturan lomba.

“Assalamu alaikum dan selamat pagi adik adik hebat sekalian.” Kata panitia
memberi salam.
“Waalaikumussalam, pagi juga.”Seru peserta Olimpiade
“Sebelum mengikuti olimpiade ini, kakak ingin membacakan beberapa
peraturan lomba yakni...........
1. Peserta tidak diperbolehkan melihat bahkan membawa contekan berupa
apapun, Jika ketahuan maka akan didiskualifikasi.
2. Dilarang kerjasama dalam bentuk apapun.
3. Soal terdiri dari 50 soal pilihan ganda, jika menjawab benar
mendapatkan 2 poin ,jika menjawab salah mendapatkan 0 poin.
4. Semua peralatan yang digunakan disediakan oleh panitia.
5. Waktu pelaksanaan adalah 45 menit.
6. Peraturan tidak dapat diganggu gugat.

“Itulah tadi peraturan-peraturan lomba. Jadi marilah kita memulai lomba


dengan hitungan
3...........
2............
1............
Mulaii...................

Tanpa berdoa dahulu, Sarah pun mulai menjawab soal-soal dengan percaya
dirinya. Ia sangat yakindapat meraih juara pertama dalam olimpiade
tersebut. Perlombaan pun dilaksanakan dengan khidmat.

Keesokan harinya....
Hasil olimpiade tersebut pun keluar dan sarah menjadi juara terakhir dalam
olimpiade tersebut dengan skor 20 poin. Bu Tasya pun memanggil Sarah
seraya bertanya.
“Nak Sarah, kemarin sebelum lomba kamu belajar kan?”Tanya Bu Tasya.
“Belajar kok bu.”Jawaab Sarah lantang.
“Tapi kemarin ada teman kamu yang tanya ibu bahwa kamu nongkrong di
mall sampai jam 12 malam.”Kata Bu Tasya lagi.
“Ibu, itu nggak benar!”Jawab Sarah lagi.
“Yaudah kalau begitu nak, kamu kembali ke kelas saja. Yang terpenting
kamu sudah berusaha dengan baik.”Kata Bu Tasya.
“Baik bu.”Jawab Sarah

Acha pun datang kesekolah walaupun dengan kondisi yang belum terlalu
sembuh.
“Semangat yah sar, jangan mudah patah semangat”Kata Acha
menyemangati.
“Ehhh gak usah sok lugu deh lo, lo kan yang laporin gue ke bu Tasya bahwa
kemarin gue ke mall sampai jam 12 malam.”Ucap Sarah sembari
mendorong kencang bahu Acha.
“Bukan sar, aku nggak tau apa-apa.”Ucap Acha bingung sambil memegang
bokongnya yang sakit karena terjatuh.
“Idih pembohong, Lo pasti iri kan sama gue karena gue yang ikut lomba
bukan lo!”Kata Sarah marah.
“Apa sih sar bukan aku sumpah.”Ucap Acha sambil memohon ke Sarah.
“Sana jangan sentuh gue lagi, Lo itu bukan teman gue lagi GUE BENCI
SAMA LO ACHA.”Ucap Sarah untuk terakhir kalinya lalu pergi
meninggalkan Acha yang menangis.
“Sar...Sar........Sar........”Teriak Acha sambil menangis.
Sesampainya di kelas, Sarah pun mempropaganda teman-temannya untuk
tidak lagi berteman dengan Acha
“Jangan temani Acha teman-teman. Dia itu jahat. Penghianatttttt!” Teriak
sarah
“Kenapa Sar? Kenapa” sahut teman sekelasnya
“Acha itu ngelaporin aku yang enggak-enggak ke bu Tasya, katanya aku
kemarin ke mall sampai jam 12 malam dan tidak belajar padahal aku di
rumah lagi belajar pada saat itu. Karenanya aku dimarahin ibu tadi” ucap
Sarah meyakinkan temannya sambil berbohong.
“Dia itu iri Sar, soalnya kan dia gak jadi ikut olimpiade itu!” sahut Alisya
teman se geng Sarah
“Iya tuh, dia iri” sahut temannya yang lain

Acha pun memasuki kelas dengan matanya yang sembab...


Ia kaget seketika temannya tidak ada yang mau menemaninya. Dia pun
bertanya ke salah satu teman karibnya
“Sinta, teman-teman kenapa?” Tanya Acha
“Gak usah temenin aku lagi deh Cha, kamu itu penghianat” Jawabnya
dengan penuh kesal
“Emangnya aku salah apa sin?”Tanya Acha heran.
“Kata Sarah kamu yang ngelaporin dia ke bu Tasya bahwa dia kemarin tidak
belajar tapi dia hanya ke mall.”Jelas sinta
“Itu bukan aku sin, Aku kan nggak liat sarah kemarin kan aku sakit.”Ucap
Acha meyakinkan sinta.
“Iya juga yah, Maaf yah cha aku sudah salah paham kepadamu.” Kata Sinta.
“Iya nggak papa kok.”Ucap Acha.
“Terus siapa dong yang ngelaporin Sarah ke Bu Tasya?”Tanya Sinta lagi.
“Aku juga nggak tau itu, nanti aku tanya ke Bu Tasya.”jawab Acha.
“Okehh..”Jawab Sinta.
“Ehh sin, aku boleh liat catatan kamu yang kemarin?”Tanya Acha.
“Boleh kok, nihh..”Jawab Sarah.

BULLYING
Setiap hari Acha dan Sinta sering di bully oleh teman-teman sekelasnya
karena hasutan Sarah.
Suatu ketika setelah hasil peringkat kelas keluar dan Acha untuk kesekian
kalinya meraih peringkat pertama dikelasnya. Sarah yang tidak senang
dengan hal itu menghasut teman-temannya untuk mengerjai Acha.
“Teman-teman kalian punya ide nggak untuk ngerjain Acha?” Tanya Sarah
licik.
“Bagaimana kalau kita tumpahin lem di kursinya?”Ujar Alisya.
“Ohh ide bagus tuh!”Ucap Sarah
“Emangnya kamu punya lemnya?”Tanya Sarah lagi
“Nih aku punya”Jawab Alisya sembari mengeluarkan lem dari tasnya.
Mereka semua pun beraksi melakukan hal licik tersebut.
Sesuai dengan ekspektasi sarah acha pun mulai menduduki kursi yang telah
diberi lem. Seketika mereka semua tertawa ketika Acha tidak bisa
melepaskan dirinya dari kursi tersebut.

Sepulang sekolah...
Acha yang sedari tadi tidak dapat lepas dari kursi tersebut mulai menitikkan
air mata. Sarah pun tiba-tiba datang dan mengejeknya.
“Wleee.....Wleee lo nggak bisa pulang kan, kasihan.”Ejek Sarah.
“Udududud kasihannn.....”Ejek Alisya diikuti teman yang lain.
Acha tak mampu membalas ia hanya menangis tersedu-sedu.
Tiba-tiba sinta datang dan membantunya.
“Acha maafin aku yah, sebenarnya aku tuh udah tau kalau di kursi kamu
sudah ada lemnya karena aku takut sarah akan membully ku juga”Kata sinta
merasa bersalah.
“Nggak papa kok sin. Aku nangis karena aku bingung gimana cara
lepasnya.”Kata Acha.
“Ini aku punya gunting aku sudah pinjam di Bu Tasya tadi.” Kata Sinta.

Hingga saat itu sarah sudah sangat keterlaluan ia terus-terusan mengganggu


acha dengan melakukan hal hal aneh seperti ,memberi lem di bangkunya,
merobek

Anda mungkin juga menyukai