Anda di halaman 1dari 3

Indahnya Meraih Keberhasilan

Judul : Indahnya Meraih Keberhasilan

Penulis : Rima Muntazah

Penerbit :

Tahun : 2016

Bahasa : Indonesia

(1) Cerpen ini ditulis oleh Rima Muntazah seorang pelajar SMK, lahir di Cianjur, 26 Oktober 2000
yang sangat senang membuat cerpen dan menulis. Dia juga memiliki cita-cita yaitu ingin
menjadi seorang Programmer sekaligus guru. Dia lulus dari SDN CIKAROYA, SMPN 1
WARUNGKONDANG dan sekarang masih sekolah di SMK AL-AZAMI. Selama masa sekolah ia
mengikuti organisasi seperti OSIS dan sudah 4 tahun menjabat sebagai sekretaris di kelas SMP
dan SMK.
(2) Cerpen yang ia buat ini benar-benar kisah nyata yang terjadi pada kakaknya yang berhasil
meraih cita-citanya. Dan ia berharap bisa menjadi seperti kakaknya.
(3) Seorang pelajar yang bernama Azahra, dia terlahir dari keluarga yang sederhana. Sejak kecil
dia memiliki bakat bernyanyi. Ketika usia 5 tahun dia memiliki keinginan untuk sekolah ke TK.
Begitu orangtuanya berusaha mencari uang untuk menyekolahkan anaknya yang mereka
sayangi. Tapi pada saat itu ayahnya memutuskan untuk menyekolahkannya ke SD. Dia pun
akhirnya mau untuk sekolah di SD. Setelah Azahra duduk di kelas 1 SD, Azahra meraih
peringkat 6. Ketika kelas 2 SD Azahra memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk meraih
peringkat 1 di kelasnya. Betapa semangatnya dia pun meminta tantenya untuk membantu
membimbingnya untuk belajar. Karena Azahra ingin mendapatkan peringkat 1 di kelas 2 ini
(4) Tantenya pun bersedia membantu Azahra untuk belajar, betapa bahagianya Azahra kecil itu.
Dengan semangat juangnya dia belajar waktu bersama tantenya. Betapa sayangnya seorang
tante kepada gadis mungil itu. Beliau terus memotivasi Azahra dengan mengajar yang lebih
baik lagi, sehingga tantenya membiasakan Azahra untuk belajar secara rutin dan mengajarkan
Azahra untuk memiliki percaya diri dan bersikap jujur. Dari sinilah semangat Salsa semakin
bertambah untuk mendapatkan peringkat 1 juga mengejar cita-citanya untuk
membahagiakan orangtuanya. Ternyata perkembangan Azahra setelah dibimbing tantenya
sangat jauh melesat lebih baik. Sehingga guru-guru pun bangga padanya karena dia seorang
siswa yang rajin dan tidak pernah menyontek ketika waktu ulangan. Setelah ulangan semester
2 berakhir, dibagikannya rapot hasil belajar selama 1 tahun. Ternyata impiannya
mendapatkan peringkat 1 tercapai juga. Betapa bahagianya ketika Azahra mendapatkan
peringkat 1.
(5) “Terima kasih Ibu,” Ucapan terima kasih Azahra kepada gurunya. Azahra ke luar kelas dan
berteriak sambal membawa rapotnya beserta hadiahnya. Dia mencucurkan air mata dengan
hati bahagia bisa memberikan hasil yang baik kepada orangtuanya. “Iya sayang Ibu dan Ayah
sangat bangga denganmu Nak.” Ujar Ibunya yang sambil menangis pula.
(6) Begitu pun keluarga besarnya memberikan selamat kepada Azahra dan memberinya hadiah.
Betapa senangnya anak mungil itu mendapatkan hadiah sebuah sepeda, tempat makan, dan
hadiah lainnya yang diberikan keluarga besarnya. Setiap kenaikan kelas dari mulai SD sampai
sekarang Azahra duduk di kelas 11 SMA ia selalu mendapatkan peringkat 1. Karena kerja
kerasnya itulah. Setelah Azahra ke luar dari SD, ia melanjutkan sekolah ke SMP. Awalnya dia
ingin masuk ke sekolah favorit tetapi Allah berkehendak lain. Karena kesabarannyalah ia
menerima apa yang telah Allah rencanakan.
(7) “Ya Allah mungkin ini adalah jalan terbaik untuk hamba.” Gumamnya. Ia senantiasa
mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang dikerjakannya. Ternyata setelah ia duduk di kelas
8 SMP ia berhasil menjadi ketua OSIS di sekolahnya. Ia mengucapkan syukur kepada Allah.
“Terima kasih Ya Allah, hamba telah diberi kepercayaan untuk menjadi seorang pemimpin.
Semoga hamba bias memegang amanah ini.” Dalam doanya.
(8) Di sekolahnya ia banya meraih prestasi di antaranya juara pidato Islami, Olimpiade
Matematika, mendapatkan beasiswa, Azahra selain dikenal sebagai anak yang rajin, pintar,
jujur, dan memiliki percaya diri yang luar biasa ia terkenal pula sebagai anak yang saleha.
Karena sang kakeklah yang selalu mengajarkannya untuk melaksanakan salat 5 waktu dari
Azahra berusia 5 tahun. Azahra rajin mencari ilmu islam juga untuk bekalnya nanti di akhirat.
Setelah ia mempelajari islam ternyata ia berubah dari awalnya jarang menutup aurat sampai
sekarang ia senantiasa menutup auratnya, ia banyak dikenal masyarakat sebagai anak yang
sopan dan ramah.
(9) Setelah ia duduk di SMA ia terpilih sebagai ketua MPK di sekolahnya. Betapa senangnya
Azahra menjadi seorang pemimpin di sekolahnya. Dengan motivasi yang besar dari dirinya,
keluarganya, dan teman-temannya. Ketika ia duduk di bangku SMA ia banyak mendapatkan
prestasi seperti juara 1 debat social, juara 2 melukis, juara 3 tahfidz, dan juara-juara lainnya.
Ia pun banyak disenangi teman-temannya. Sehingga ketika ia duduk di bangku kelas 11 banyak
lelaki yang suka kepadanya. Dari mulai teman sekelasnya, kakak kelasnya juga ada yang suka
kepadanya.
(10)Tetapi Azahra belum siap untuk ta’arufan dengan seoranng laki-laki karena ia masih ingin
mencari ilmu sebaik mungkin dan ingin membahagiakan kedua orangtuanya. Dengan penuh
semangat Azahra tidak tergoda oleh semua itu. Ujian Sekolah dan Ujian Nasional pun tiba
dengan kerja kerasnya ia senantias berdoa di setiap waktu dan berusaha belajar siang malam
semaksimal mungkin untuk meraih prestasi dan meraih nilai UN tertinggi. Waktu yang sangat
ditunggu-tunggu yaitu Wisudaan di sekolahannya akhirnya tiba di acara wisudaan di
sekolahnya Azahra menjadi pengantin dalam upacara adat tersebut.
(11)Di sanalah diumumkan kelulusan, nilai tertinggi UN, juga siswa terbaik di sekolahnya. Ternyata
Azahra meraih beberapa penghargaan yaitu Lulus UN, siswa yang mendapatkan nilai UN
tertinggi di sekolahnya, dan menjadi siswa terbaik pertama juga di sekolahnya dalam program
IPA 2. “Alhamdulillah…” sujud syukur Azahra kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penuh
kebahagiaan yang terlihat di raut wajahnya yang imut dan cantik itu. Azahra mendapatkan
banyak ucapan dari guru-gurunya dan juga teman-temannya.
(12)Akan tetapi cerpen ini tidak terlepas dari kelemahan, salah satu kelemahannya adalah tidak
menceritakan detail bagaimana susah payahnya Azahra dalam belajar dan berjuang untuk
meraih prestasinya karena itu dapat memberikan motivasi yang lebih kepada banyak orang,
tetapi cerepen ini hanya menceritakan kesenangan dan hasil – hasil prestasi yang dicapai
azahra saja.
(13)Meskipun cerepen ini memiliki kelemahan, maksud cerpen ini ditulis Rima Muntazah dengan
tujuan sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada para pelajar dan khalayak umum
agar selalu mau belajar dan terus berjuang untuk meraih prestasi dan cita – cita yang di
impikan.

Anda mungkin juga menyukai