Anda di halaman 1dari 11

TEKS BIOGRAFI BAHASA

INDONESIA

SMA NEGERI 3 KOTA JAMBI


TAHUN AJARAN 2021/2022

Guru Pembimbing : Siska Widya S.Pd


 Biodata Penulis

Nama : Amelia Nurmala Ardan Nasution

TTL : Jambi, 02 Januari 2007

Anak : ke-1 (tunggal)

Umur : 15 tahun

Alamat : Jln. H.M.Yusuf Nasri RT 23, Kel. Wijaya Pura, Kota Jambi

Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Kota Jambi

Kelas : X MIPA 3

Sesi :A

Tugas : Bahasa Indonesia Teks Biografi

Guru Pembimbing : Siska Widya S.Pd


GADIS PECANDU SENI

Gadis berparas cantik dan memiliki lesung pipi membuatnya menjadi lebih manis dan
memiliki daya tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya. Gadis itu memiliki nama lengkap
Sazqia Noor Habiba yang merupakan anak terakhir dari 2 bersaudara. Gadis yang kerap
dipanggil “ia” oleh keluarganya itu lahir pada 27 Juli 2006. Ia merupakan anak perempuan
satu-satunya dari Bapak Abdul Qohar dan Ibu Jumiah. Dia dilahirkan dan dibesarkan di Kota
Jambi. Beliau tidak sendirian, dia mempunyai abang yang umurnya terpaut cukup jauh
darinya yaitu 9 tahun. Mempunyai abang merupakan salah satu anugerah dari Tuhan yang dia
syukuri karena bisa menjadi pelindung kedua setelah ayah-nya, selain menjadi pelindung
untuk adiknya, beliau juga harus bersyukur masih bisa menikmati waktu berdua bersama
abangnya saat ini. Jika abangnya telah menikah, maka dia tidak akan bisa menghabiskan
waktu bersama-sama lagi dan jika ada waktu pun hanya sebentar. Dia sering sekali
mengeluh karena abangnya yang selalu tidak mau mengalah dengannya, selalu saja
bertengkar dan jarang sekali akur. Walaupun begitu, dia sangat sayang kepada abangnya
kalau ada maunya aja sih.

Beliau lahir di keluarga yang sederhana. Sejak kecil, dia telah diajarkan untuk mandiri
dan sederhana sehingga tak heran sampai sekarang sifatnya pun masih melekat diumurnya
yang sudah menginjak usia 16 tahun ini. Gadis ini pun tumbuh seperti gadis pada umumnya.
Didikan orang tua yang sangat ketat dan disiplin membuatnya tumbuh menjadi perempuan
yang kuat dan cukup disiplin. Dia terkenal dengan lesung pipi dan keramahannya di
lingkungan rumahnya. Dia tumbuh menjadi orang yang ceria dan kadang-kadang juga sering
jutek jika moodnya sedang menurun atau tidak bagus.

Disamping itu, dia juga merupakan anak yang aktif, baik itu di sekolah, di rumah,
ataupun di tempat les. Tak jarang jika temannya sering bersedekap dada melihat tingkahnya
yang kadang super aktif. Tak hanya itu, dia juga suka olahraga. Jika dia sedang tidak sibuk
dengan jadwal padatnya, dia selalu menyempatkan diri untuk tetap olahraga seperti lari,
bermain basket, ataupun bersepeda. arena MTQ menjadi tempat pilihannya ketika olahraga.

Sejak kecil, beliau hobi melukis. Menurutnya, melukis itu sudah menjadi bagian dari
hidupnya. Selain itu, merupakan tempat untuk mengekspresikan pikirannya dan tak jarang
juga sebagai penghibur diri dikala tugas melanda. Beliau melanjutkan sekolah TK di MI
Nurul Hidayah yang tidak terlalu jauh dari rumahnya. Selain melukis, dia juga pandai
mewarnai sewaktu kecil hingga sekarang. Pada masa ini juga, dia sangat suka mengikuti
berbagai macam lomba mewarnai. Tak jarang banyak orang bilang jika ia memiliki bakat
alami yang sulit untuk ditiru banyak orang karena pada dasarnya melukis itu bukan hanya
sekedar menggambar sketsa tetapi juga perlu pemaknaan yang tepat. Dengan sering
mengikuti berbagai macam lomba mewarnai, dia sering mendapatkan nominasi juara.
Beberapa diantaranya yaitu juara 2 lomba mewarnai bersama JPM Trona tahun 2011 dan
juara 1 lomba melukis bersama Yamaha Jambi ditahun 2013. Sejak saat itu, dia menjadi
tergila-gila dengan melukis dan mewarnai. Dengan kemenangannya ditahun 2011 dan 2013
menjadikan semangat dan motivasi untuk dirinya sendiri untuk terus belajar melukis dan
mewarnai.

Tak heran jika ia tumbuh menjadi anak yang kuat. Sewaktu duduk di bangku TK, ia
diajarkan untuk tidak boleh menangis, harus mandiri, kuat, dan tidak ditungguin oleh orang
tuanya lagi jika sudah masuk waktu belajar. Jika ia menangis, maka papanya akan memberi
hukuman kepadanya. Semenjak saat itu, dia mulai mengerti dan tidak mau melanggar aturan
yang sudah dibuat oleh papanya. Didikan orang tua dan abangnya yang cukup keras
membuatnya kadang tertekan dan mengeluh, tetapi pada akhirnya dia sadar dan mengerti
mengapa orang tua dan abangnya mendidiknya seperti ini. Dari situ juga, ia mulai
memperdalam kemampuan melukis dan mewarnainya secara otodidak.

Beliau pun menghabiskan waktu TK nya dengan bermain bersama teman sebaya dan
belajar bareng. Beliau selalu bersyukur dikelilingi orang-orang yang baik bagi dirinya. Bukan
sekedar bermain saja, tetapi dia juga sering sekali bercerita santai dengan kedua orang tua
bahkan abangnya sekalipun. Beliau selalu bilang “Komunikasi dalam keluarga itu penting,
jika komunikasinya lancar maka suasana juga tentram dan keadaan rumah juga kondusif”
katanya.

Setelah lulus dari TK, beliau melanjutkan ke tingkat Sekolah Dasar (SD) di SDN 109
Kota Jambi. Layaknya anak SD pada umumnya, beliau menghabiskan waktu hanya untuk
bermain dan belajar saja sehingga mamanya marah karena dia tidak bisa membagi waktunya
dengan baik. Semenjak itu, mamanya mendaftarkan dia untuk les Bahasa Inggris karena
menurut mamanya Bahasa Inggris itu penting untuk masa depan. Awalnya beliau terpaksa,
tapi lama-kelamaan beliau tertarik dengan Bahasa Inggris dan selalu mendapatkan nilai
terbaik dibidang itu. Selain les bahasa asing, dia juga didaftarkan les melukis. Ketika
mendengar hal itu dia sangat senang karena dia bisa memperdalam lagi ilmunya. Melukis
bukan hanya sekedar hiburan semata baginya, tetapi dengan melukis mengantarkan dirinya
menjadi juara diberbagai lomba melukis dan tak heran jika ia pernah bergabung dalam
komunitas “Doodle Art Jambi”. Banyak orang ingin masuk dalam komunitas itu dan dia
merupakan salah satu dari banyaknya orang di luar sana yang menginginkan itu.

Tapi tidak semudah itu, dukungan orang tua yang kurang terkadang membuatnya
menjadi lesu. “Dek, melukis itu tidak akan dipakai waktu kuliah jadi percuma saja” kata
abangnya. Walaupun begitu, beliau percaya bahwa melukis tak seburuk yang dipikirkan
abangnya dan dia berharap seiring berjalannya waktu, mereka bisa memahami bahwa melukis
itu tidak sia-sia. Dengan melukis, dia juga bisa mendapatkan penghasilan yang cukup
membantu buat dirinya sendiri di umur yang masih belia ini.

Sejak SD, beliau sudah memiliki jiwa ambisius yang tinggi dan selalu berusaha untuk
mencapai tujuannya. Tetapi lingkungan pertemanannya tidak baik untuk dia karena selalu
membawa energi negatif dan hanya memanfaatkannya saja. Semenjak itu, beliau menjadi
anak yang pendiem dan jarang sekali bersosialisasi dengan teman-temannya (introvert).
Menurutnya dengan berteman dengan mereka hanya akan menambah masalah saja baginya.
Saat itu beliau risih jika memiliki banyak teman sehingga ia berpikir jika dia tidak memiliki
teman itu tidak masalah, dia juga bisa mengerjakannya sendiri tanpa bantuan mereka. Tapi
seiring berjalannya waktu, dia pun akhirnya sadar bahwa kita itu makhluk sosial yang artinya
membutuhkan bantuan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Dari situ, dia mulai memilah
dan memilih teman yang bisa memberikan energi positif untuk dirinya.

Enam tahun duduk dibangku Sekolah Dasar bukanlah waktu yang singkat bagi
dirinya. Banyak lika-liku perjalanan yang telah ia lewati, banyak kisah yang telah terjadi pada
dirinya. Tahun 2016, beliau pernah mengikuti beladiri karate. Selain cantik dan pintar, dia
juga anak yang tangguh. Waktu itu dia sudah mencapai sabuk biru dalam karate dan tak
jarang jika ia sering mengikuti beberapa pertandingan karate. Tetapi itu tidak bertahan lama.
Tahun 2017, dia memutuskan untuk berhenti dari dunia karate karena ia merasa kalau itu
bukanlah bidangnya. Selain itu, dia juga pernah pingsan waktu pertandingan akan dimulai
sehingga membuatnya berpikir jika itu bukan bidangnya. Hari-hari berlalu seperti biasanya
dan tak terasa ia sudah hampir lulus dari Sekolah Dasar.

Tepat tahun 2018 dia dinyatakan lulus dari sekolahnya dan akan melanjutkan ke
tingkat selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Pertama. Dia memilih SMPN 06 Kota Jambi
sebagai tempat untuk belajar lebih lanjut. Dia memilih sekolah tersebut tanpa ada paksaan
dari siapapun karena dari dulu dia sangat ingin bersekolah disana. Orang tuanya pun
mendukung penuh keputusan anaknya kali ini. Setelah itu, dia menjalani Masa Orientasi
Sekolah (MOS) terlebih dahulu sebelum dinyatakan resmi menjadi siswi SMPN 06 Kota
Jambi. Tidak seperti di waktu SD, sekarang dia sudah mulai suka bersosialisasi lagi dan tak
heran jika saat MOS dia sudah memiliki beberapa teman baru. Hari-hari ia jalani dengan
penuh semangat dan tibalah saatnya dia sudah resmi menjadi bagian dari SMPN 06 Kota
Jambi.

Tak terasa, dia sudah duduk dibangku SMP dan disinilah ia banyak mengalami
perubahan pada dirinya sendiri. Awal-awalnya ia merasa tidak pede dengan kemampuan yang
ia miliki karena dia berpikir jika teman-temanya itu pasti lebih hebat darinya. Lama-
kelamaan dia mulai bangkit dan lebih percaya diri lagi terutama dengan kemampuan yang ia
miliki. Dia bukanlah seorang gadis yang gampang menyerah atau pasrah begitu saja tapi dia
akan berusaha terus-menerus unntuk mencapai tujuannya.

Pada saat kelas 7, dia mulai mengembangkan lagi bakat dan minatnya di bidang seni.
Di waktu yang bersamaaan, dia juga pernah mengikuti lomba kaligrafi walaupun belum
meraih hasil yang maksimal tapi setidaknya ia sudah mendapatkan pengalaman yang
berharga. Disaat ini juga kedua orang tuanya sudah mendukung penuh akan hobi dan bakat
anaknya. Tak heran jika sering melihat mereka selalu mendampingi anaknya ketika lomba.
Terkadang dukungan dari keluarga itu sangat berarti untuk seorang anak yang sudah memiliki
bakat dan minatnya sendiri. Dengan dukungan penuh dari mereka membuatnya menjadi lebih
giat lagi dalam belajar dan selalu haus akan ilmu terutama melukis. Semakin hari semakin
bagus dan teratur lukisannya dan tak jarang ia sering membagikan gambar lukisannya itu di
instagram pribadi miliknya.

Selain dukungan dari keluarga, dia juga bersyukur karena dikelilingi teman-teman
yang selalu memberikan energi yang baik untuknya dan juga mendapat pendukung kedua
setelah keluarganya. Kepercayaan diri pun mulai meningkat dan semakin pede dengan
kemampuan yang ia miliki. Walaupun begitu, ia tidak sombong dengan bakat yang ia miliki
tersebut. Ia sering membantu teman-temannya yang kesulitan ketika melukis atau
menggambar. Tak hanya jago di bidang seni, dalam bidang akademik pun ia merupakan anak
yang aktif dan cerdas. Saat duduk di bangku kelas 7, ia pernah mendapatkan peringkat 10
besar. Sejak saat itu, dia mulai lebih giat belajar dan selalu memberikan motivasi untuk
dirinya sendiri kalau dia itu bisa memberikan yang terbaik untuk orang tuanya.
Selain melukis, dia juga suka puisi. Sejak SMP, dia mulai menemukan hobi baru yaitu
berpuisi. Hobinya itu hadir karena setiap pulang sekolah atau ketika sudah menghabiskan
waktu seharian, ia suka menulis kesehariannya di buku diary miliknya. Semua kejadian yang
ia alami pada hari itu ia curahkan di dalam buku catatannya dan seringkali ia merangkainya
menjadi kata-kata yang bermakna puitis. Selain itu, dia sering membuat berbagai video
kesehariannya yang dipadukan dengan suaranya yang indah ketika berpuisi. Dengan memiliki
hobi baru sekaligus bakat baru mengantarkannya menjadi juara harapan 3 menulis kreatif
bersama kantor Bahasa Provinsi Jambi di tahun 2019.

Suatu pencapaian yang tidak mudah bagi dirinya. Awalnya diremehkan oleh keluarga
dan orang sekitar, tetapi akhirnya dia bisa membuktikan itu semua kepada mereka. Selain
menjuarai di bidang seni dan sastra,di bidang akademik juga sangat menonjol. Dari kelas 8
hingga kelas 9 SMP dia selalu berada di kelas unggulan dan tak jarang dia sering
mendapatkan peringkat 5 besar, 10 besar, dan 15 besar. Memiliki teman yang selalu
mendukung hobinya memberikan semangat baru untuk terus belajar. Sejak kelas 7 dia sudah
telatih untuk terus belajar karena dikelilingi teman-teman yang ambis dalam bidang
akademik.

Dia pun memiliki mental juara semenjak memasuki kelas ungggulan dan banyak
dapat pengalaman dari teman kelasnya. Selain bisa diajak untuk belajar bersama, dia sangat
bersyukur memiliki teman yang bisa mendengar keluh kesahnya, bisa diajak untuk saling
bertukar pendapat, dan tak jarang mereka sering membahas masa depan mereka. “Tidak perlu
mempunyai banyak teman tapi cukup beberapa saja yang bisa selalu ada disaat kita
membutuhkannya” katanya kepada salah satu temannya. Semua pencapaian yang telah ia raih
itu tidak luput dari dukungan keluarganya, temannya serta rencana Allah. Jika Allah tidak
menghendakinya maka tidak akan terjadi. Usaha tanpa doa itu sombong, doa tanpa usaha itu
bohong. Kata-kata itulah yang sampai sekarang melekat dalam dirinya.

Waktu pun berlalu dengan cepat. Tak terasa perpisahan sudah di depan mata. Saat
dimana semua temannya akan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius lagi dan tentunya
mereka akan berpisah. Mereka juga akan jarang bertemu lagi karena sekolahnya berbeda.
Mereka sudah memiliki tujuan dan pilihan masing-masing.

Tahun 2021 merupakan tahun ajaran baru dimana dia sedang bingung ingin
melanjutkannya kemana. Sebelum pendaftaran SMA Negeri dibuka, dia mencoba untuk
daftar Titian Teras yang merupakan sekolah taruna terbaik yang ada di Kota Jambi. Banyak
orang berbondong-bondong ingin masuk kesana salah satunya Sazqia Noor Habiba terlebih
lagi sekolah tersebut merupakan sekolah impiannya. Sebelum pendaftaran dibuka, ia rajin
olahraga setiap sore seperti lari mengelilingi arena MTQ ataupun olahraga ringan lainnya.
Setelah dia mengirim berkas pendaftaran, dia dinyatakan lulus untuk tahap administrasi dan
akan melanjutkan ke tahap tes akademik.

Namun takdir tidak berpihak kepada gadis itu, ia dinyatakan tidak lulus dan sempat
putus harapan karena harus menelan pahit jika ia tidak bisa bersekolah di sekolah impiannya
itu. “Berarti belum rezeki qia, masih ada kesempatan. Tidak masuk situ bukan berarti qia
lemah dan tidak hebat” kata mamanya. “Coba daftar ke SMAN 3 dulu, mana tau rezeki qia
disitu” kata papanya. Dia masih ragu dan bimbang dengan pilihannya. Setiap hari dia selalu
bertanya ke temannya, abangnya, dan orang tuanya. Awalnya dia tidak tertarik untuk masuk
dan menjadi bagian dari SMAN 3 Kota Jambi tapi setelah dipikir-pikir akhirnya beliau
memutuskan untuk daftar sekolah disitu.

Semakin hari semakin terlihat persaingan yang cukup sengit karena SMAN 3 ini
merupakan salah satu SMA favorit yang ada di Kota Jambi. Dia pun sudah tidak terlalu
berharap lagi karena melihat persaingannya yang cukup ketat tapi dia selalu berdoa supaya
bisa lulus SMA Negeri dan tidak memberatkan kedua orang tuanya jika ia harus sekolah di
SMA Swasta. Kali ini takdir berpihak kepadanya. Dia dinyatakan lulus seleksi masuk SMAN
3 Kota Jambi. Dia sangat senang dan bersyukur kepada Allah karena bisa masuk ke sekolah
tersebut dan yang paling penting adalah dia bisa bertemu dengan teman lamanya sewaktu
SMP dahulu.

Dia pun semakin hari semakin sibuk menyiapkan berbagai macam berkas pendaftaran
ulang dan juga sudah mulai membeli kebutuhan untuk sekolahnya nanti. Dia pun menjalani
Masa Orientasi Sekolah (MOS) untuk kedua kalinya. Tapi kali ini, dia menjalani Masa
Orientasinya secara online. Hari berlalu dengan cepat. Sekarang ia sudah resmi menjadi siswi
SMAN 3 Kota Jambi.

Setelah menjalani hari-harinya sebagai siswi Netco ada perasaan takjub dan bahagia
dalam dirinya ketika bisa bersekolah disini. Sebut saja “NETCO (Negeri Tigo College)” yang
merupakan nama keren SMAN 3 Kota Jambi. Dia merasa bakatnya tersalurkan ketika ia
bersekolah disini. Wajar saja karena disini banyak sekali terdapat berbagai macam eskul dan
organisasi yang bisa menambah ilmu, wawasan, serta dapat menjadi wadah untuk
menyalurkan bakat dan minat kita disini. Dia tidak merasa salah pilih kali ini.
Selama di Netco, dia mengikuti 4 ekstrakurikuler yaitu: basket, inventor, N3
entertaiment, dan terakhir Datsuzoku yaitu ekstrakurikuler seni lukis. Tak heran jika Netco
menjadi sekolah favorit di Kota Jambi karena guru-gurunya disana sangat mendukung
prestasi setiap muridnya dan juga banyak sekali wadah untuk menyalurkan bakat dan minat
siswanya. Sejak SMP - SMA dia sudah suka berorganisasi dan sering mengikuti berbagai
ekstrakurikuler di sekolah. Menurut dirinya, jika hanya sekolah saja tanpa mengikuti salah
satu eskul disana seperti hampa dan tidak ada seru-serunya. Dengan mengikuti berbagai
ektrakurikuler di sekolahnya membuatnya menjadi lebih disiplin dan bisa mengatur waktunya
dengan baik. Dia tahu kapan saatnya bermain dan kapan saatnya untuk belajar dan kapan
saatnya untuk latihan. Di sekolah pun dia memiliki banyak teman yang saling bermanfaat
satu sama lain sehingga tak heran jika banyak yang menyukainya karena selain berparas
cantik dan manis, dia juga cerdas, pemberani, dan berbakat.

Kemampuan melukis dan sastranya itu pun dibuktikan dengan menjadi juara di
beberapa acara-acara besar SMAN 3 Kota Jambi seperti juara 2 melukis tema nusantara tahun
2021, juara 3 kreasi desain batik tahun 2021, dan harapan 3 lomba cipta dan baca puisi
DPMPPA Jambi tahun 2021 juga. Dengan banyaknya prestasi yang ia raih, baik itu dibidang
seni maupun sastra tidak membuatnya menjadi sombong. Ia selalu rendah hati dengan
pencapaiannya tersebut sekaligus membuktikan kepada dunia bahwa dia itu bisa dan tidak
mudah menyerah. Sampai detik ini, melukis masih menjadi bagian dari hidupnya dan tidak
pernah lepas dari itu semua.

Saat ini, ia sedang belajar dengan giat diimbangi dengan mengasah kemampuannya
terus-menerus. Setelah lulus SMA, ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya. Ia berharap
di SMAN 3 ini dia bisa mengukir banyak prestasi dan membuat kedua orang tuanya bangga.
Semua harapan terakhir kedua orang tuanya ada pada dirinya.

Gadis itu menjalani kehidupannya tidak semudah membalikkan telapak tangan


ataupun semulus jalan raya. Banyak lika-liku yang sudah ia lewati hingga sampai ke titik ini.
Rasa syukur selalu ia ucapkan disetiap doanya. Ia pun sama seperti anak pada umumnya yang
mempunyai impian tinggi tak terkucuali orang tuanya sendiri. Ia berencana setelah tamat dari
SMA, ia ingin melanjutkan perjalanannya ke perguruan tinggi negeri yaitu jurusan
pertambangan dan perminyakan tetapi berbanding terbalik dengan keinginan orang tuanya
yang ingin anaknya masuk ke sekolah kedinasan seperti STIN dan AKPOL. Meskipun
berbeda, dia juga masih menimbang-nimbang pilihannya itu untuk masa depannya nanti dan
masih mencari jati dirinya di SMA ini.

Untuk sekarang, dia hanya fokus belajar, kasih yang terbaik, dan mengukir prestasi.
Sama seperti motto hidupnya “Be yourself” karena seiring berjalannya waktu akan banyak
pengaruh-pengaruh dari orang baru dan bisa saja menjadi awal kesukses-an kita. Semua itu
wajar dan sekarang tergantung cara kita mengendalikannya. Dengan menjadi diri sendiri, kita
tahu akan kualitas dan kemampuan diri kita sendiri.

Dari beliau kita banyak belajar arti penting dukungan orang tua buat anaknya sendiri
dan arti penting usaha serta doa dalam segala aktivitas. Beliau juga mengajarkan kita untuk
selalu optimis dan selalu percaya akan rencana Tuhan Yang Maha Esa kepada hambanya
terutama karena Tuhanlah yang mengetahui apa yang terbaik buat hambanya. Beliau
merupakan anak yang sederhana, pemberani, kuat, dan berbakat yang selalu berusaha dengan
keras untuk membahagiakan kedua orang tuanya, yang selalu percaya dengan kemampuan
dirinya sendiri. Dengan begitu, kita bisa mendidik diri kita menjadi pribadi yang lebih baik
lagi dan selalu melakukan perubahan dan perkembangan bagi diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai