Anda di halaman 1dari 14

Antara

MUSUH , CINTA dan PERSAHABATAN

Oleh : Ema viranda


Pagi yang cerah di kota Aceh. Semua berlomba-lomba untuk berangkat
kesekolahnya masing – masing, ada dua sahabat yang bisa dikatakan sangat akrab,
dari mulai kekantin, masuk kelas, belajar ,bermain, pulang bahkan sampai
masalah percintaan pun mereka kompromi berdua. Pagi itu seperti biasanya Rafa
selalu meminta Salsa untuk mencarikan calon pacar buat nya, Salsa telah
melakukan berbagai macam cara agar mendapatkan orang yang cocok untuk
sahabatnya itu yaitu Rafa, dimata Rafa pilihan Salsa itu tidak seperti yang
dinginkan oleh Rafa.
Rafa adalah laki-laki yang sangat memilih-milih dalam mencari pacar,
maklum lah sudah beberapa kali disakiti sama pacarnya yang sebelumnya tapi
tidak juga membuat dia jera.
Salsa adalah seorang perempuan yang cantik, kulitnya putih langsat
banyak laki-laki yang menyukainya tapi dia tidak peduli, dia anggap hidup ini
miliknya sehingga apa yang dilakukan terserah menurut kemauannya.

Salsa dan Rafa sudah lama bersahabat dari mereka kecil sampai remaja
seperti sekarang ini, Rafa menganggap Salsa sudah seperti adiknya sendiri bahkan
Rafa menganggap Salsa adalah mak comblangnya karna ketika Rafa suka pada
seorang perempuan, selalu Salsa yang dipanggil untuk menjadi mak comblang
dari percintaannya. Tapi tak-tik yang dilakukan Salsa selalu gagal, mungkin
ALLAH mengkehendaki bahwa perempuan itu bukan perempuan yang baik buat
sahabatnya itu.

Salsa dan Rafa kemanapun mereka pergi selalu bersama – sama sampai
semua siswa disekolah itu menganggap mereka berpacaran, tetapi mereka berdua
tidak peduli dengan semua gosip yang telah beredar disekolah. Banyak gosip yang
sedang beredar ada yang mengatakan mereka berdua adik dan kakak dan ada juga
yang mengatakan mereka berpacaran , tapi Salsa dan Rafa menganggap itu semua
hanya hembusan angin yang hanya sekedar lewat di depan mereka yang hanya
untuk menyapa. Sehingga mereka tidak pernah pusing – pusing memikirkan
semua yang dikatakan oleh siswa dan siswi satu sekolah.

Pagi itu Salsa dan Rafa tampak binggung karena mereka berdua tidak
belajar, hari itu adalah hari ulangan matematika dilaksanakan, dengan guru yang
sangat menakutkan, mereka berdua memberanikan diri membuka buku catatan,
ditengah jam ulangan berlangsung, teryata sang guru sudah lama memperhatikan
dua sejoli itu. Akhirnya sang guru menyelidiki apa yang mereka lakukan dan
ternyata sang guru menemukan sebuah catatan yang di selipkan dibawah laci meja
yang mereka berdua duduki dengan rasa marah sang guru mengambil soal
ulangan mereka dan menyeret mereka keluar kelas.

“ mulai hari ini dan seterusnya kalian berdua tidak boleh lagi mengikuti
pelajaran saya termasuk saat ulangan” kata sang guru.

“ Tapi buk...”jawab Rafa.

“ Tidak ada tapi – tapi, kalian sendiri yang membuat masalah jadi kalian
sendiri yang harus menyelesaikannya.” Lontar sang guru.

Akhirnya pagi itu mereka berdua hanya diluar sampai jam ulangan selesai
dengan rasa yang takut tidak akan naik kelas dan dengan nilai yang kosong
ditambah dicap sebagai anak kurang ajar oleh semua teman – temannya. Mereka
berdua adalah anak yang sangat pandai dan aktif dikelas dan disekolah sampai
pada hari itu mereka dihukum karna telah melakukan kecurangan. Setelah
memikirkan jalan keluar dari masalah ini akhirnya mereka memberanikan diri
untuk menemui sang guru yang bersangkutan dan meminta maaf dari kesalahan
yang mereka berdua lakukan.

Dikantor guru “ Assalamu ‘alaikum buk?” ujar Salsa sambil membuka pintu
kantor.
“ Wa’alaikum salam... masuk!” jawab sang guru. Mereka masuk dengan
rasa bimbang dan takut antara diusir atau dimarahi didepan guru – guru lain.

“ Ada perlu apa kalian menemui saya ?” kata sang guru.

Dengan langsung Salsa memegang tagan sang guru dan meminta maaf atas apa
yang dilakukannya.

“ maafkan kami bu... lain kali kami tidak akan membuka buku lagi saat
jam ulangan bu... kami melakukan itu karna kami benar – benar lupa belajar, kami
mohon bu..” iya bu saya juga “ potong Rafa di saat Salsa sedang memohon
kepada sang guru.

Dengan rasa iba sang guru pun memaafkan keduanya , karna sang guru
berfikir “mereka anak – anak yang baik, nilai – nilai mereka pun semua bagus.
Tidak salahnya saya memaafkan mereka” ucap sang guru didalam hati.

“ Baiklah ibu sudah memaafkan kalian, lain kali jagan kalian ulangi
kelakuan seperti itu, itu kelakuan yang tidak bisa dicontoh , coba kalian berfikir
bagaimana jika yang kalian lakukan saat ulangan tadi dilihat oleh adik – adik
kelas kalian, mereka pasti beranggapan bahwa kakak kelas aja pernah melihat
catatan saat ulangan berlangsung mengapa kita dilarang? Jadilah contoh yang baik
buat adik – adik kalian jangan memperlihatkan contoh yang tidak baik , ingat itu..!
ujar sang guru memberi pengarahan.

“ jadi ibu memaafkan kami kan bu? Tanya Rafa.”

“Iya kalian berdua sudah ibu maafkan, sekarang kembali kekelas kalian, karena
kalian harus mengikuti pelajaran selanjutnya. Jawab guru”

Dengan bersamaan mereka menjawab,” Terima kasih banyak ibu telah


memaafkan semua kesalahan kami, sekali lagi terima kasih bu.”

Akhirnya hati mereka merasa senang dan lega, mereka langsung berlari
menuju kelas...
Anto: “apa yang terjadi kenapa kalian sangat gembira?” tanya salah satu
temannya. Jawab Rafa “ ada deh... nanti juga kalian tau sendiri iya ngak Sal?
Tanya Rafa ke Salsa. “ iya Fa..” jawab Salsa. Dengan bergegas mereka berdua
duduk.

Bel tanda masuk pun berbunyi... teng teng teng.. semua siswa dan siswi
mengikuti jam pelajaran denga tenang dan tertib. Setelah jam pelajaran selesai
semua siswa dan siswi keluar dari kelas menuju rumah masing – masing
begitupun dengan Rafa dan Salsa.

Esok paginya mereka berdua berangkat sekolah seperti biasanya, pagi itu
saat jam pelajaran Agama Islam akan dimulai tiba – tiba...
“Assalamu’alaikum..?”seorang guru agama masuk dengan membawa
seorang siswi baru bernama Faradhilla.
“Wa’alaikum salam bu...” jawab semua siswa dan siswi dikelas itu.
Ibu guru :” Ini teman baru kalian, saya harap kalian bisa berteman baik dengan
dia!”. Siswa dan siswi menjawab “ baik bu..”
”Fara silahkan perkenalkan namamu pada semua teman barumu”! Kata bu
guru. Kemudia Fara mengenalkan namanya :
“Halo... nama saya Fara nama lengkap Faradhilla, saya pindahan dari kota,
saya harap kita dapat berteman baik disini”. Selesai Fara mengenalkan diri bu
guru meyuruh Fara duduk di depan meja Rafa karena hanya kursi didepan meja
Rafa yang kosong.
“Iya ... baik bu.. “ jawab Fara. Kemudian Fara berjalan menuju tempat
duduknya. Terlihat di raut wajah Salsa, dia tidak menyukai adanya Fara dikelas
itu.
“Entah kenapa tu perempuan buat saya ngak enak hati” kata Salsa dalam
hati sambil memandang kearah Fara.
Fara adalah seorang siswi pindahan dari SMU di Jakarta, Fara tidak kalah
cantik dibandingkan Salsa. Fara pindah sekolah karena orang tuanya ditugaskan
untuk mengelola pabrik disini. Fara adalah anak yang baik, dia tidak sombong dan
akrab dengan semua siswa dan siswi dikelasnya kecuali Salsa karena Salsa lebih
memilih pindah tempat dari pada harus berkomunikasi dengan Fara. Fara merasa
heran kenapa Salsa bersikap seperti itu kepadanya padahal dia tidak memiliki
kesalahan apa – apa kepada Salsa. setiapa Fara ingin duduk disamping Salsa,
Salsa selalu pindah begitupun saat ngumpul bareng teman – teman saat Fara mulai
berbicara Salsa selalu memotong pembicaraan Fara.
Dari situlah akhirnya keduanya bermusuhan, disamping itu tenyata Rafa
mulai akrab dengan Fara, kemanapun Fara pergi Rafa selalu ada disamping Fara
seperti halnya Rafa dan Salsa sebelum Fara datang dikehidupan mereka. Sampai
suatu ketika saat pulang sekolah. Salsa menunggu Rafa.
“Raf... kemana aja kamu, aku tinggu kamu disini dari tadi loh, sampai
berkeringat gini kemana aja sih?” Tanya Salsa.
“ Maaf Sal... aku baru aja nyelesain tugas sekolah bersama fara, maaf ya?”
Jawab Rafa.
“ yuk... pulang! Ajak Salsa.
“ eh... maaf Sal... aku udah janjian sama Fara untuk pulang bareng dia,
kamu pulang duluan aja ya...sekali lagi maaf ya Sal..” jawab Rafa.
“ Oke jika kamu lebih memilih dia dari pada aku... yaudah aku pulang
sendiri aja, kamu ngak usah bicara lagi sama aku, dan ngak usah tunggu aku dan
bareng – bareng lagi bersama aku, persahabatan kita cukup sampai disini aja,
lagian kamu kan sudah ada sahabat terbaru yang kamu bangga – banggakan itu.”
Lontar Salsa dengan nada yang jengkel.
Kemudian Salsa pergi meninggalkan Rafa dengan rasa dendam kepada
Fara dan rasa penyesalan kepada Rafa. Ditengan perjalanan pulang Salsa
merenung hingga saat menyeberang jalan tiba – tiba sebuah mobil melaju kencang
kearahnya hingga akhirnya ia terbanting ke aspal. Seorang ibu yang melihat
kejadian itu langsung menghubungi ambulan untuk membawa Salsa kerumah
sakit. Setelah sampai di rumah sakit dokter langsung menagani Salsa. Beberapa
menit kemudian kedua orang tua Salsa sampai dirumah sakit, mereka langsung
menemui dokter yang menagani Salsa.
“ bagaimana keadaan anak saya dok?” tanya ibu Salsa.
“ iya bu... maaf sebelumnya, dari pemeriksaan yang kami lakukan kaki
kanan anak anda agak sulit untuk digerakkan, dikarenakan kuatnya benturan saat
kecelakan itu terjadi. Kata dokter tersebut”.
“Apa bisa sembuh dok...?
“Insya ALLAH.. dalam tiga atau empat minggu akan pulih bu.. asalkan
sering – sering dilatih untuk berjalan..”. Jawab Dokter.
Setelah 2 hari tertidur, akhirnya Salsa sadar, tapi dia tidak bisa
menggerakkan kakinya Ibu dan Ayahnya mencoba memberi pengarahan untuk
tetap tegar, ia tetap tegar ia tidak menangis. lagi pula jika ia menagis apakah
kakinya akan sembuh saat itu juga, kan tidak, setelah menjalani pengobatan
beberapa minggu di rumah sakit akhirnya iya bisa jalan tapi tidak sepenuhnya
pulih, jalannya seperti orang pincang tapi dokter membolehkan dia pulang karena
hari demi hari kakinya juga akan pulih sendiri.
Pagi itu seperti biasanya Salsa kembali kesekolah setelah beberapa minggu
dia tidak masuk sekolah banyak teman – temannya menanyakan tapi Salsa lebih
memilih diam dan tidak peduli.
Salsa masuk ke kelas dan duduk, setelah kejadian itu Salsa lebih memilih
menyendiri dari sebelumnya, ia mulai menghindar dari semua teman – temannya,
sikapnya mulai seperti orang gila, apa yang disuruh teman nya semua ia turuti.
Akhirnya semua teman – temannya mengganggapnya orang gila, semua
mengejeknya gadis pincang, tapi Salsa lebih memilih tidak menghiraukan mereka
semua. Ia mengganggap semua itu adalah cobaan dari apa yang telah ia lakukan
sebelumnya.
Suatu ketika dia sedang menyendiri, dia melihat Rafa dan Fara berjalan
menuju perpustakaan, dia baru sadar sebenarnya Rafa tidak tau apa yang terjadi
pada dirinya, ia melihat Rafa bergandeng tangan dengan Fara.
“ sepertinya mereka sudah jadian, lebih baik aku menghindar dari
mereka” kata Salsa dalam hati.
Walaupun sebenarnya Salsa masih menyimpan dendam dalam hatinya, dia
berharap suatu saat nanti dendam ini bisa terbalaskan.
Dikelas Rafa tidak pernah memperdulikan Salsa, Rafa menganggap
hubungan persahabatannya dulu telah hancur dan telah berubah menjadi sebuah
permusuhan.
Siang itu saat jam istirahat selesai semua siswa kembali kekelas untuk
mengikuti pelajaran selanjutnya, tiba – tiba saat Salsa hendak masuk ke kelas...
“hey... gadis pincang ngapain kamu kesini, mau cari uang? Salah satu
siswa mengejek. Ternyata siswa itu adalah Rafa.
“ Salsa memperhatikan Rafa, perkataan Rafa membuat Salsa sangat sakit
hati, ia ingin sekali membalasnya tapi ia lebih memilih diam seakan – akan tidak
tau apa - apa.
“ haha... dasar perempuan gila...” cetus Rafa.
Bel pulang pun berbunyi... teng teng teng... semua siswa dan siswi menuju
rumah masing – masing seperti biasanya Salsa pulang jalan kaki di perjalanan dia
bertemu Rafa dan Fara yang berboncengan Rafa sengaja menginjak air kotor
dijalan itu hingga membuat semua baju Salsa menjadi kotor, sesampai dirumah
Salsa menceritakan kejadian itu kepada kedua orang tuanya, hingga membuat
keluarga Salsa dan keluarga Rafa berpecah belah sehingga menimbulkan
kedendaman diantara kedua keluarga itu.
Siang berganti malam, malam berganti pagi semua kembali seperti semula
lagi semua orang berlomba – lomba ketujuan masing – masing begitupun Salsa,
kali ini Salsa lebih awal datang kesekolah dibandingkan siswa lain ia mempunyai
ide untuk membalas Rafa dan Fara, ia sengaja menaruk kotoran sapi diatas meja
mereka. Rafa dan Fara pun datang dan melihat mejanya itu.
“ mampus kamu... siapa suruh ngatain aku.. hahaha, makan itu kotoran
sapi...hahaha” kata Salsa sembari menulis materi pelajaran yang tertinggal.
“ woy... siapa nih yang naruk kotoran sapi ke meja ku, mau mampus
kamu? Ayoo... ngaku aja siapa yang naruk...kalian fikir ini lucu?” bentak Rafa.
Semua siswa dikelas itu tidak ada yang mengaku siapa yang sebenarnya
menaruk kotoran sapi itu, dengan rasa marah dan penasaran Rafa dan Fara
membawa meja mereka dan mencucinya hingga bersih, waktupun berlalu mereka
berdua tidak mengikuti jam pelajaran karena harus menyuci mejanya itu, akhirnya
mereka dihukum karena disangka oleh gurunya itu mereka bolos sekolah dengan
alasan mencuci meja. Mereka ditarik oleh bapak guru tersebut ketengah lapangan
disana mereka dijemur dibawah sinar matahari sambil diberikan siraman rohani
alias ceramah yang ngak bakalan habis – habisnya.
“ kalian berdua berdiri disini sampai semua peljaran selesai, saya yang
akan mengawasi kalian jika kalian coba – coba kabur kalian akan tau apa yang
terjadi pada diri kalian nantinya, saya tidak main – main ini serius... beraninya
kalian bolos pada jam pelajaran saya, mau jadi apa orang – orang seperti kalian
ini?” bentak Bapak guru.
“Pak... maafin kami pak lain kali kami akan izin dulu kepada
bapak”.jawab Fara.
“ iya Pak... maafin kami Pak?” sambut Rafa.
“jadi kalian jika mau keluar lagi minta izin sama saya saja, apa sama guru
lain kalian tidak pernah minta izin? Bentak Bapak guru.
“ yaelah pak... adalah Pak masak ngak...” sahut Rafa
“ kamu ... kamu bicaramu itu tidak sopan , apa pernah diajarkan sopan
santun sama orang tuamu? Tanya Pak guru dengan nada tinggi.
“ maaf Pak...maaf Pak,...maaf Pak..” kata Rafa sambil menundukkan
kepala. “ Iya Pak maaf...” sambung Fara.
“ kamu sih... bukanya minta izin dulu sama guru, baru keluar...” bentak
Fara sembari berbisik.
“ Iya iya maaf deh, kan aku lupa gurunya aja pun belum masuk, mana aku
tau..” jawab Rafa.
Setelah sekian lama dibawah terik matahari, bel tanda istirahat pun
berbunyi semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas ada yang tertawa,
mengejek dan memfoto Fara dan Rafa. Salsa menyaksikan semua itu dengan rasa
senang karena semua yang mereka lakukan kepada dirinya sekarang terbalaskan.
“Mampus kamu... dimalu – maluin sama semua siswa dan siswi satu
sekolahan, rasain bagaimana rasanya dibuli terus..hahaha.” kata Salsa dalam hati
sembari menertawakan mereka.
“ Fara ... coba deh kamu terka – terka siapa yang tega berbuat seperti ini
kepada kita?” Tanya Rafa ke Fara.
“Iya ya... siapa sih yang tega berbuat begini kepada kita, emang kita punya
kesalahan gitu? Kan ngak...” jawab Fara.
“ Far...sepertinya aku tau siapa yang tega melakukan ini, aku kan pernah
membuli sipincang yang dikelas kita itu...”kata Rafa sambil memandang kearah
Salsa.
“ Sipincang siapa? Salsa maksud kamu? Ya ngak mungkin lah... dia kan
takut sama kita, mana mungkin dia berani ngerjain kita sampai seperti ini, pasti
ada orang lain yang tidak suka melihat kita atau ada orang lain yang cemburu
karna kita sering jalan bareng Fa... dia sangka kita pacaran jadi dia cemburu gitu
sama kita...” jelas Fara.
“ Iya ya... bisa jadi juga tu...” fikir Rafa.
Saat Rafa dan Fara sedang berbicara tiba – tiba Salsa datang menghampiri
mereka berdua.
“ Gimana...hah... enak di jemur dibawah sinar matahari, aku sebenarnya
kasihan melihat dua sejoli ini... dijemur dibawah sinar matahari haha, udah seperti
kain basah aja hahah,...”kata Salsa.
“ Apa maksud kamu Sal? Salsa yang aku kenal orang nya baik ngak
seperti kamu, jujur Sal kamu berubah sekarang menjadi lebih jahat, berhati
setan,..” bentak Fara.
“ Ow... ow...ow... kamu bilang aku setan, bukanya kamu ya yang setan,
kamu sadar ngak kamu telah merusak persahabatan aku sama Rafa, aku dari kecil
sahabatan dengan Rafa dan semua orang tidak bisa menghancurkan percahabatan
kami tapi kamu malah datang dan menghancurkannya, sekarang lihatlah siapa
setan itu sebenarnya. “Jelas Salsa.
“Kamu....kamu...” sambung Rafa.
“ Apa Fa.... kenapa mau nampar aku, apa kamu tidak malu dilihat semua
orang disini,... mau masuk penjara kamu hah...?” potong Salsa.
Dengan rasa senang Salsa berjalan menuju kelas sedangkan Rafa dan Fara
masih dihukum sampai jam pulang tiba.
“ Tuh kan... apa yang aku bilang memang dia pelakunya... ngak sabar aku
mau membalasnya...” kata Rafa.
“ Sudahlah Fa... yang salah itu aku ... bukan dia... aku semua yang
merusak persahabatan kalian... kali ini aku sadar Fa... maafin aku, aku mohon
kamu jangan membalas Salsa, Salsa tidak salah aku yang salah Fa... aku..” jawab
Fara
“ Iya oke baiklah,.” Kata Rafa.( itu perempuan aku sumpahin mati
ditengah jalan.) kata Rafa dalam hati.
Bel tanda pulang pun berbunyi... teng...teng...teng... semua siswa dan siswi
berhamburan pulang menuju rumah masing – masing begitupun Fara dan Rafa.
“ Far...Fara...kamu pulang bareng aku aja ya? Ajak Rafa.
“ Iya baiklah...” kata Fara.
Diperjalanan pulang Rafa dan Fara bertemu Salsa yang berjalan kaki
sendirian. Mereka berdua tidak memperdulikan Salsa, saat hendak membelok
motor yang dikendarai Rafa dan Fara bertabrakan dengan seorang pengendara
sepeda motor juga, hingga mereka jatuh dengan luka – luka dilutut dan kepala,
Salsa yang melihat kejadian itu langsung menelfon ambulan agar mereka segera
ditangani oleh Dokter.
Sesampai dirumah sakit dokter langsung memeriksa mereka berdua.
“ Bagaimana keadaan teman – teman saya dok?” tanya Salsa dengan rasa
penasaran.
“ Alhamdulillah mereka baik – baik saja nak, nanti juga mereka sadar
nak.. kamu tidak usah khuatir nak...” jawab Dokter.
“Syukur lah dok,... saya kira terjadi sesuatu sama mereka...” kata Salsa.
“ Baiklah, sekrang kamu temani mereka sampai mereka sadar, saya harus
mengurus pasien lain...” kata Dokter.
“ Iya baik dok... silahkan dok...” sambung Salsa.
Kemudian Salsa masuk ke ruang Rafa dan Fara, mereka berdua belum
siuman, setelah beberapa jam kemudian akhirnya mereka siuman juga... awalnya
mereka tidak suka dengan keberadaan Salsa disitu tapi ada seorang perawat
menjelaskan bahwa “Salsa lah yang membawa kalian berdua kesini, sebaiknya
kalian berterima kasih kepada temanmu ini..” kata perawat itu.

Dengan rasa bersalah akhirnya Rafa dan Fara meminta maaf kepada Salsa
dan sangan berterima kasih kepada Salsa. Jika Salsa tidak ada saat itu mungkin
nyawa Rafa dan Fara tidak akan terselamatkan.
Akhirnya setelah beberapa hari mereka diperbolehkan pulang oleh Dokter,
paginya seperti biasa mereka pergi sekolah, tapi kali ini lain dari biasanya mereka
lebih bersikap ramah terhadap Salsa.
Pagi itu dikelas salsa menceritakan semuanya kepada Rafa dan Fara
mengapa ia memusuhi mereka...
“ Aku mau jujur sama kalian , termasuk sama kamu Fa, sebenarnya aku
sudah lama menyukai kamu tapi aku menyembunyikannya aku tidak ingin
persahabatan kita jadi berantakan gara – gara cinta, maafin aku Fa, aku baru bisa
bilang sekarang , setelah semua rasa itu telah hilang, begitupun saat aku mulai
marah sama Fara aku mengira Fara akan merebut kamu dari aku, aku cemburu
karena kedekatan kalian, maafin aku Far...” jelas Salsa.
“ Iya tapi kenapa kamu tidak bilang dari awal Sa..jika kamu bilang lebih
awal mungkin semua permusuhan ini tidak akan terjadi... aku juga minta maaf
atas semua yang aku lakukan sehingga membuat persahabatan kalian menjadi
berantakan seperti ini, sebenarnyan aku sama Rafa tidak ada hubungan apa – apa
Sa, kami hanya berteman dekat, begitupun Rafa...” jelas Fara.
“ Iya Sa.... benar seperti yang Fara katakan kami tidak ada hubungan apa –
apa malah aku yang harus minta maaf mengapa aku menyimpan rasa suka aku ke
kamu Sa... sebenarnya saat hari itu kamu marah dengan ku itu membuatku merasa
bersalah, aku merenung, kadang aku bertanya – tanya kamu ada dimana
bagaimana keadaanmu, tapi semua itu sirna saat Fara memberi semangat
kepadaku Sa... Fara yang menyemangatiku, dia mengatakan jika aku dan kamu
saling mencintai pasti suatu saat kita akan kembali seperti dulu lagi..” ujar Rafa.
“ Iya sa... malah Rafa selalu menceritakan semua tentang kamu ke aku...
kamu lucu katanya...” canda Fara.
“ hahaha aduh... kamu ya Far... rahasia aku itu kenapa kamu buka.. ada –
ada aja anak ini...” bentak Rafa sambil menjewer Fara.
Salsa tertawa melihat kelakuan kedua teman nya ini...
“ tapi Fa... lebih baik kita berteman saja, aku takut jika ada cinta diantara
kita pasti suatu saat akan ada kendendaman diantara kita, lebih baik kita sehabatan
seperti dulu lagi, giman setuju? Tanya Salsa.
“ Oke... aku setuju banget itu,, lagi pulakan kamu selalu ada disamping
aku sekarang.... hehehe” canda Rafa.
“ Lah... aku kalian kemanain?” sambung Fara.
“ Kamu kami buang....Far...kelaut..” jawab Rafa.
“ Waduh..... jauh amat Raf....sekalian aja ke gunung fujiyama, jadi aku
bisa liburan kesana kan seru...” kata Fara.
“ tenang – tenang kamu akan kami jadikan sahabat kami juga, masak kami
harus ninggalin sahabat yang baik dan lucu seperti kamu...” ujar Salsa.
“ Hehehe sembarangan kamu , emang muka aku seperti pelawak gitu,..soal
itu ngak apa – apa deh... dari pada dibuang kelaut...” kata Fara sambil tertawa.
“ Jadi... sekarang kita sahabatan kan? Tanya Fara.
“ Iya cerewet kita sekarang sahabatan” jawab Rafa.
“ Iya Fara..” sambung Salsa.
Akhirnya mereka bersahabat dan tanpa ada lagi kedendaman diantara
mereka yang ada sekarang hanyalah sebuah kebahagiaan dan keceriaan, walaupun
cinta mereka harus dikorbankan demi sebuah persahabatan yang sangat berharga
bagi mereka.
Bel tanda pulang pun berbunyi... kali ini Rafa dan Fara berkunjung
kerumah orang tua Salsa untuk meminta maaf atas kesalahan yang mereka
lakukan sebelumnya kepada Salsa.
“ Assalamu ‘alaikum...” kata Rafa.
“ Wa’alaikum salam,, siapa ya...? tanya ibu Salsa sambil membuka pintu.
“ Saya bu... maaf bu saya berkunjung kemari.” Jawab Rafa.
“ Ngapain kamu kemari, belum puas kamu membuat anak saya menangis?
Bentak ibu Salsa.
“ Justru dari itu tujuan kami kemari untuk meminta maaf kepada ibu...
kami minta maaf... atas semua kesalahan kami yang sudah – sudah saya mohon
ibu memaafkan kami” ujar Rafa.
“ Sudah lah bu... maafin mereka bu .. mereka sudah berubah sekarang bu...
mereka juga sudah menjadi sahabat Salsa lagi bu... Salsa mohon maafkan mereka
bu...? mohon Salsa kepada ibunya.
“ Ok baiklah ibu maafkan kalian, tapi lain kali jagan ulangi perbuatan itu
lagi.” Ujar ibu Salsa.
“ Oya Rafa.... sampaikan maaf ibu juga kepada ibumu... ibu minta maaf
karena sifat ibu kepada ibumu kurang baik beberapa hari yang lalu.... ibu harap
ibu kamu mau memaafkan ibu..” tolong ya nak...” ujar ibu Salsa.
“ Baik lah bu... saya yakin ibu saya pasti akan ,memaafkan ibu...”kata
Rafa sambil tersenyum kearah ibunya Salsa.
“ Terima kasih banyak nak...” jawab ibu Salsa.

Keesokan harinya keluarga Rafa berkunjung kerumah Salsa untuk


meminta maaf dan memperbaiki semua kesalahan yang telah terjadi.

Akhirnya kedua belah keluarga tersebut bertetangga baik seperti semula


dan Salsa , Rafa dan Fara menjadi sahabat yang baik tanpa ada lagi yang
memisahkan persahabatan mereka.

The end
§ BIODATA PENULIS §
Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Details

Nama : Ema Viranda


Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Lapang, Dusun Tgk Ranto, Desa Ara. AB,
Kec. Lhoksukon, Kab. Aceh Utara, Aceh
Kode pos : 24382
E-mail : Viranda.ema@gmail.com
Instagram : @vranda_ema
Handphone/ Whatsapp : 085270516790
Agama : Islam
Hobi : Menulis dan Membaca
Motto : Terus Berusaha dan Berdoa “ If you don’t try, you
will not get a chance ”.

Anda mungkin juga menyukai