Anda di halaman 1dari 6

Konflik antar siswa tak jarang ditemui disetiap sekolah, seperti sekolah yang satu ini SMA

Bina Nusa. Dengan Angel dan Alex yang merupakan tokoh pencetus berbagai macam
konflik di sekolah ini, yang membuat mereka mendapat julukan "Raja Ratu Pembuat
Onar". Kedatangan murid baru menjadi bagian paling menyenangkan bagi mereka, dengan
ini mereka akan menjadikan murid baru sebagai target pembullyannya. Fara-murid
pindahan dari SMA Nusa Bangsa. Ia memiliki 2 teman ketika baru saja pindah yakni Rea
dan Firza, mereka berdua sudah menjalani pertemanannya sejak SMP hingga saat ini.
Apakah dengan kedatangan Fara akan mengubah kehidupan mereka berdua? Apa yang
akan dilakukan Angel dan Alex untuk membully Fara?
Pagi hari dihari pertama Fara masuk SMA Bina Nusa dengan statusnya yang masih
menjadi siswa baru disambut baik oleh guru dan teman-temannya.
Bu Jasmin : Selamat pagi anak – anak!
Siswa : Selamat Pagi bu
Bu Jasmin : “Pagi ini, ibu akan memperkenalkan murid baru yang bakal jadi teman
nih. Silahkan masuk.”
Fara : “Terimakasih bu.”
Bu Jasmin : “Sekarang silahkan perkenalkan nama kamu ke teman-teman kamu ya.
Fara : Hallo semua! Nama saya Fara Salsabila biasa dipanggil Fara. Saya murid
Pindahan dari SMA Nusa Bangsa. Semoga kita bisa berteman dengan baik
ya.”
Bu Jasmin : “Baik silahkan kamu bisa duduk disamping Rea.”
Alex : “Ngel temen baru nih.”
Angel : “Ogah, lo aja kali.”
Bu Jasmin : “ Sudah-sudah sekarang kalian lanjutkan mengerjakan tugas yang
ibu kasih ya.”

Setelah 2 jam pelajaran akhirnya bel istirahat berbunyi.

Bu Jasmin : “Untuk hari ini cukup sekian, selamat siang semuanya”


Siswa : “Siang bu”

Rea berkenalan dengan Fara, Firza datang mengajak mereka ke kantin.

Rhea : “Hai, kenalin gua Rea.”


Fara : “Gua Fara.”
Firza : “Rea ke kantin yuk.”
Rhea : “Za, Fara gabung bareng kita ya.”
Firza : “Yaudah ajak aja.”
Rhea : “Yuk Far!”

Mereka bertiga membeli makanan Bersama dikantin langganan Firza dan Rhea, sembari
mereka kembali ke kelas Firza mengajak berkenalan Fara.
Firza : “Oh ya gua lupa belum kenalan. Kenalin gua Firza anak paling ganteng
diantara lo sama Rhea.”
Fara : “Hahahaha, kenalin gua Fara.”

Firza pergi duluan karena dipanggil teman kelas sebelahnya. Fara dan Rhea pun kembali
ke kelasnya. Sesampainya dikelas raja dan ratu pembuat onar pun sudah menunggu anak
baru itu.

Alex : “Heh lo anak baru, beli apa lo dikantin!”


Angel : “Ya, lo beli apa culun!”
Alex : “Hahaha culun. Emang bener sih culun!”
Rhea : “Heh jaga ya mulut lo!”
Fara : “Udah-udah Rhe bentar lagi Bu Jasmin masuk.”
Bu Jasmin : “Selamat siang anak-anak.”
Siswa : “Siang bu.”
Bu Jasmin : “Jadi kita hari ini kedatangan pihak kepolisian sekaligus perlindungan
anak
yang ingin mengadakan sosisalisasi dikelas ini tentang kasus pembullyan
yang saat ini sedang marak sekali dikalangan kalian anak SMA. Baik
tidak usah lama-lama silahkan masuk bapak.”
Pak Robeth : “Selamat siang anak-anak perkenalkan nama saya Robeth Saputra biasa
dipanggil Pak Robeth. Seperti yang disampaikan Ibu Jasmin kami pihak
kepolisian dan perlindungan anak akan mensosialisasikan tentang kasus
yang sedang marak sekali terjadi di usia kalian yitu pembullyan. Baik
selanjutnya akan dijelaskan oleh Bapak Cakra silahkan pak.”
Pak Cakra : “Terimakasih Pak Robeth. Selamat siang anak-anak. Masih semangat?”
Siswa : “Siang, masih pak”
Pak Cakra : “Sebelumnya perkenalkan nama saya Cakrawala biasa dipanggil pak
Cakra.
Baik tidak berlama-lama saya akan menjelaskan sedikit tentang Bullying
dan akibatnya. Jadi anak-anak bullying adalah segala bentuk penindasan
atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau
sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain,
dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Dampaknya juga sangat berbahaya apalagi diusia kalian ada yang sampai
depresi hingga bunuh diri.”
Pak Robeth : “Baik semuanya dari penjelasan yang sudah dijelaskan Pak Cakra ada
yang
ingin ditanyakan?.”
Siswa : “Tidak pak, sudah jelas.”
Pak Robeth : “Jika tidak ada saya dan Pak Cakra mengucapkan banyak terimakasih
karena kalian telah berpartisipasi dalam sosisalisasi ini. Terimakasih.
Selamat siang!”
Siswa : “Siang siang siang!”
Bel pulang pun berbunyi. Semua siswa pun pulang kerumahmasing-masing. Keesokan
harinya anak baru itu masih saja dibully oleh Alex dan Angel si tukang onar itu.

Alex : “Si culun belum berangkat Ngel?”


Angel : “Tau nih, ga sabar gua mau bacotin dia.”

Tiba-tiba saat Alex dan Angel menunggu kedatangan Fara, Fara pun datang. Mereka pun
langsung membullyinya.

Alex : “Nah datang juga!”


Rhea : “Hai Far, jam tangan lo baru ya?”
Fera : “Iya nih Rhe, kemari bokap gua beliin gua jam ini hadiah ulang tahun gua
yang udah kelewat.”
Rhea : “Oh, dari bokap lo ya?”

Tiba-tiba Firza datang, seperti biasanya Firza menghampiri Rea untuk mengajaknya
melakukan tos.

Firza : “Wih baru nih jam nya.”


Alex : “Ngel jam baru nih!”
Angel : “Ah pasti kw, mana coba liat. Fix kw ga sihh hahhahhaha.”
Bu Jasmin : “Pagi anak-anak, bagaimana kabarnya nih?”
Siswa : “Pagi, baik bu.”

Bel istirahat berbunyi. Rea terlihat sedang mengunggah sebuah cuitan di akun twitter
pribadi miliknya, Fara yang hendak meletakkan buku tidak sengaja melihat Rea dan
memutuskan untuk memotretnya. Rhea mengajak Firza dan Fara ke kantin tetapi Fara
menolak ajakannya. Fara lebih memilih membaca buku.

Rhea : “Kekantin yuk Far.”


Fara : “Duluan aja deh, aku udah kenyang.”
Rhea : “Yaudah”
Rea : “Za, kekantin yuk “
Firza : “ Yuk re”
Rea : “Duluan ya Far”
Angel : “ Apaan sih lo baca buku mulu. Biar dikatain kutu buku lo?!”
(sambil melempar buku Fara).
Fara : “Maksud lo apa? ga punya sopan santun lo?”
(Fara mendobrak meja).
Alex : ‘Wah, seru nih! Dilihat-lihat udah ada yang mulai berani ngelawan!”
(sembari menepuk kedua tangannya dengan nada mengejek).
Angel : “Enaknya kita apain nih si culun”
Rea : “ Eh, udah udah, bu Jasmin dateng”

Sontak, mereka semua kembali ke tempat duduk mereka masing-masing


Bu Jasmin : “Selamat Siang, Eh ada ribut apa nih kok rame banget?”
Angel : “Gak tau nih bu.”
Bu Jsmin : “Pasti ulah kalian lagi kan?”
Angel : “Kok jadi kita bu yang kena?”
Bu Jasmin : “Emang kalian pikir ibu gak lihat? Sekarang kalian ikut ibu ke kantor.”

Bu Jasmin bersama mereka pun bergegas menuju kantor untuk menemui Pak Robeth dan
Pak Cakra yang kebetulan masih ada di sekitar area sekolah.

Bu Jasmin : “(tok tok tok) Assalamualaikum pak, izin masuk.”


Pak Robeth : “Waalaikumussalam, silahkan masuk Bu Jasmin.”
Pak Cakra : “Silahkan bu Jasmin duduk.”
Bu Jasmin : “Begini pak, tujuan saya kesini ingin menindaklanjuti kasus pembullyian
Yang telah dilakukan oleh 2 anak ini terhadap teman sekelasnya.”
Pak Robeth : “Sebelum ke kronologinya, perkenalkan nama kalian terlebih dahulu. Pak
Cakra tolong dicatat ya.”
Pak Cakra : “Siap pak.”
Angel : “Nama saya Angel Apriliani.”
Alex : “Nama saya Alex Lalang Kusuma.”
Pak Cakra : “Tolong Bu Jasmin, panggilkan korban untuk dimintai
keterangan..”
Bu Jasmin : “Baik Pak.”

Bu Jasmin pun bergegas menelpon Fara untuk dimintai keterangan dengan ditemani oleh
Rhea.
Dengan sigap, mereka segera menuju kantor.

Pak Cakra : “Kita tunggu orang tua Fara dulu ya baru kita mulai membicarakan kasus
ini”
Pak Hendro : “tok..tok...tok.. Assalamualaikum, ada apa ya bu memanggil saya kesini?”
Bu Jasmin : “Pak Hendro silahkan duduk terlebih dahulu, Fara disini menjadi korban
Pembullyan pak.”
Pak Robeth : “Bisa kamu jelaskan bagaimana kejadiannya?”
Fara : “Biar Rhea saja pak yang menjelaskan.”
(Fara sambil melirik ke Rhea).
Rhea : “Jadi gini pak, Fara ini sering dibully oleh mereka berdua, tak jarang
mereka
membentak dan berbicara kasar pada Fara. Mereka juga pernah bermain
tangan untuk membully Fara.”
Pak Cakra : “Apa masih ada lagi yang ingin kamu jelaskan?”
Rhea : “Tidak ada pak.”
Fara : “Ada pak.”

Rhea pun tampak bingung dan ketakutan saat Fara menjawab pertanyaan Pak Cakra
dengan lantang.
Fara : “Saya juga menjadi korban Cyberbullying pak, dan pelakunya adalah
temen
saya sendiri pak.”
Pak Robeth : “Siapa?”
Fara : “Rhea.”
Rhea : “Hah?”
Fara : “Iya, lo selama ini bully gua dengan menyebarkan foto dan fitnah-fitnah
yang gak enak tentang gua di akun Twitter pribadi lo.”
Rhea : “Far, Gak lucu deh.”
Fara : “Kenapa, lo takut?”
Rhea : “Disini gua bela lo, kenapa lo malah nuduh gua?”
Fara : “Gua ga nuduh lo, tapi ini fakta.”
Pak Robeth : “Kamu punya bukti?”
Fara : “Punya pak, ini.”
(Fara membuka hp dan memperlihatkan foto yang berisi Rhea sedang
mengunggah sebuah twitter di akun pribadinya saat berada di kelas)
Pak Hendro : “Fara, tenang nak. Coba dengerin penjelasan Rea terlebih dahulu kenapa
Rea melakukan ini”
Fara : “Coba kamu jelasin sekarang Re.”
Rea : “GUA IRI SAMA LO FAR, LO PUNYA AYAH YANG SAYANG
SAMA LO. TAPI GUA ENGGA! AYAH GUA BAHKAN GAK TAU
KAPAN GUA LAHIR. DIA CUMA PEDULI SAMA CEWE
Barunya!.”
Fara : “Tapi kamu ga seharusnya bertindak seperti ini Re”
Rea : “LO GAK AKAN PERNAH TAHU KALO LO GAK JADI GUA, GUA
YAKIN KALO LO JADI GUA LO PASTI BAKAL NGELAKUIN
HAL
SAMA KAYA YANG GUA LAKUIN SEKARANG”
(Rea menggedor meja)
Pak Robeth : “Sudah sudah, semuanya sudah jelas, sesuai dengan Pasal 76 UU No 35
Tahun 2014 tentang perlindungan anak, kalian akan dipidanakan
selama
3 tahun 6 bulan dengan ketentuan yang sudah di tentukan.”

Semuanya terkejut mendengar keputusan Pak Robeth sebagai polisi untuk


mempidanakan kasus yang dialami oleh mereka. Merekapun terus menerus meminta
keringanan agar tidak dipidanakan ataupun dikurangakan lamanya masa di penjara.

Angel : “Pak , tolong ringankan hukuman pidananya, saya takut kalo orang tua
saya tau pak.”
Pak Cakra : “Bu Jasmin, tolong bawa anak-anak ini kekelas lagi dan tolong segera
hubungi orang tua mereka masing-masing ya bu, nanti kami hubungi
ibu untuk menindaklanjuti di pengadilan.”
Bu Jasmin : “Baik pak, Terimakasih.”
Akhirnya mereka pun diancam pidana oleh pihak berwajib karena sudah melakukan
tindak pembullyan yang tidak wajar terhadap temannya sendiri sehingga membuat
korban menjadi trauma berat, dan kisah pun dilanjut nanti pada saat dipengadilan.

AMANAT
1. Janganlah melakukan tindakan bullying atau perundungan karena bisa menyebabkan
korban mengalami depresi, trauma berat hingga bunuh diri
2. Jangan mudah percaya dengan orang lain
3. Pedulilah dengan lingkungan sekitar, karena orang-orang yang memiliki gangguan
kesehatan baik karena keluarga, teman, maupun lingkungan bisa saja melakukan hal-
hal yang tidak diinginkan.
4. Sesuai dalam pasal 1 ayat 3 UU SPPA, anak bisa dimintai pertanggungjawaban atas
tindak pidana jika sudah berusia 12 tahun dan belum berusia 18 tahun. Oleh karena
itu, berhati-hatilah dalam bertindak.

Anda mungkin juga menyukai