Oleh :
SYAHRUNSYAH
NIM: 73.2001D.10.087
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2012/2013
i
ABSTRAK
Metode penulisan ini adalah studi kasus dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi
kepustakaan. Pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, dan
evaluasi. Pelaksanaan pengkajian mencakup identitas klien, riwayat kesehatan
masa lalu dan sekarang, pengkajian kesehatan secara keseluruhan. Diagnosa
keperawatan pada Ny. R meliputi lima diagnosa keperawatan. Perencanaan
mencakup tujuan, kriteria hasil, intervensi dan rasional. Pelaksanaan tindakan
keperawatan merupakan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Evaluasi hasil tindakan
keperawatan menunjukkan bahwa semua masalah keperawatan yang dirumuskan
dan diagnosa keperawatan sebagian besar dapat teratasi sesuai tujuan yang telah
ditetapkan dan kriteria hasil yang telah diharapkan.
OLEH:
SYAHRUNSYAH
NIM: 73.2001D.10.087
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2012/2013
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien Ny. R dengan
Hemiparese Stroke Non Hemoragik di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah
Tarakan”.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam
universitas borneo. Karya tulis ilmiah ini disusun setelah mahasiswa mengikuti
ujian akhir praktik tahap satu di rumah sakit, dimana ujian tersebut mahasiswa
melakukan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mengalami banyak hambatan dan
kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan dan semangat dari banyak pihak,
2. Bapak dr. Wiranegara Tan S.IP MM selaku Direktur RSUD Tarakan beserta
segenap jajarannya yang telah memberi izin pada penulis untuk melakukan
3. Ibu Hj. Rahmi Padlilah, SST selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
serta penguji tiga yang sabar dalam mengarahkan serta membimbing penulis
5. Bapak Winarno S.Pd, M.Pd selaku pembimbing dan penguji satu yang telah
6. Ibu Maria Imaculata Ose S.Kep.Ns selaku penguji dua dan selaku
pembimbing akademik yang telah memberi nasihat dan motifasi serta kritik
yang membangun selama proses pendidikan dan penyusunan Karya Tulis ini.
7. Kepala Ruang Perawatan Non Bedah Dahlia ibu Siti Hamidah, Amd. Kep
serta seluruh perawat yang telah banyak membantu dan memotifasi penulis
9. Klien Ny. R beserta kelurga yang telah bekerja sama sehingga penulis tidak
10. Ayah dan Ibu serta kakak dan adik-adikku yang senantiasa mendoakan,
Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini terdapat banyak kekurangan, untuk
ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari banyak pihak yang bersifat
demi perbaikan karya tulis ilmiah ini dimasa yang akan datang.
Keperawatan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR BAGAN ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................ 4
C. Manfaat .............................................................................................. 5
D. Ruang Lingkup ................................................................................... 6
E. Metode Penulisan ............................................................................... 6
F. Sitematika Penulisan .......................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR BAGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam segala segi kehidupan. Setiap detik dunia mengalami perubahan dari
Perubahan gaya hidup pada dewasa ini sudah menjadi tren dalam
kehidupan, akan tetapi tanpa disadari dari pola ini membawa dampak negatif
pada tubuh itu sendiri, pola hidup tidak sehat tentu tidak benar dan harus
untuk menanamkan pola hidup sehat. Salah satu dampak negatif yang dapat
timbul dari pola hidup tidak sehat adalah gangguan pada sistem persarafan
klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global),
yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari 24 jam atau berakhir
(Hidayat, 2010).
Pusat (SSP) yang terjadi ketika suplai darah normal ke otak terhenti. Patologi
kerusakan sebagai akibat sumbatan parsial atau komplet pada pembuluh darah
2
Pada tanggal 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke dunia, saat ini
diingatkan bahwa 1 dari 6 orang menderita stroke dan hampir setiap 6 detik
85% orang yang mempunyai faktor resiko dapat terhindar dari stroke bila
menyadari dan mengatasi faktor resiko tersebut sejak dini. Badan kesehatan
dengan kematian akibat penyakit jantung dan kanker kurang lebih 6 juta pada
tahun 2010 menjadi 8 juta di tahun 2030 (dr.Yuda Turana Sp.S, 2010)
tiga setelah penyakit jantung dan kanker. Di Amerika, tercatat ada sekitar
770.000 pasien stroke, baik yang terkena untuk pertama kalinya maupun yang
terkena serangan susulan. Dari segi usia, 72 persen pasien stroke berumur
diatas 65 tahun. Hal ini dikarenakan peluang seseorang terkena stroke setelah
kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Setelah tahun 2000 kasus
stroke yang terdeteksi terus melonjak. Pada tahun 2004, beberapa penelitian
disejumlah rumah sakit menemukan pasien rawat inap yang disebabkan stroke
berjumlah 23.636 orang. Sedangkan yang rawat jalan atau yang tidak dibawa
3
Umum Daerah Tarakan tentang kasus Stroke Non Haemoragik (NHS), dari
data pasien yang dirawat di Ruang Dahlia periode Januari sampai Desember
2011 yang menderita NHS sebanyak 280 orang dan yang meninggal dunia
sebanyak 14 orang (20 %), sedangkan pada bulan Januari sampai Desember
2012 didapatkan data sebanyak 177 orang yang menderita NHS dengan angka
kematian berjumlah 15 orang (11,8 %). Dari data di atas dapat disimpulkan
bahwa penderita NHS Pada tahun 2011 dengan tahun 2012 mengalami
penurunan tetapi dalam angka atau jumlah kematian pada penderita NHS
2012).
pada klien dengan Stroke Non Haemoragik di ruang Dahlia Rumah Sakit
pasien stroke. Sehingga penderita stroke dapat hidup secara produktif setelah
pasca stroke.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
proses keperawatan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu untuk :
Tarakan.
C. Manfaat
1. Mahasiswa
.
6
3. Pendidikan
4. Rumah sakit
Tarakan.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahasan pada karya tulis ini adalah pelaksanaan proses
Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan terhitung mulai tanggal 09 Juli
E. Metode Penulisan
yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis buat
sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh, Nursalam (2008, hal 25) yaitu
dengan metode :
1. Wawancara
Yaitu Tanya jawab langsung dengan klien dan pihak lain yang dapat
adalah salah satu cara untuk mendapatkan data pada kasus yang diambil.
3. Pemeriksaan fisik
4. Studi dokumentasi
perawatan klien, catatan medis, catatan perawat, dan catatan tim kesehatan
5. Studi kepustakaan
Tulis Ilmiah.
F. Sistematika Penulisan
Bab II, dasar teori yang menguraikan tentang konsep dasar medis
dan evaluasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Definisi
gangguan peredaran darah otak non traumatik (Tarwoto 2007, hal 85).
2. Anatomi Fisiologi
tengkorak, yang juga melindungi otak dari cedera. Empat tulang yang
a. Otak
ada masa istirahat. Bila aliran darah terhenti selama 10 detik saja,
bagian, yaitu :
1) Cerebrum
intelektual, emosi, dan fungsi fisik. Pada bagian frontal bagian kiri
sebagai proses input sensori, sensasi posisi, sensasi raba, tekan, dan
2) Diencephalon
3) Batang otak
4) Cerebellum
otak seperti nutrisi dan metabolisme. Hampir 1/3 kardiak output dan
c. Fisiologi otak
1) Tekanan intrakranial
kebutuhan otak.
16
b) Glukosa
c) Suhu tubuh
d) Faktor hemodinamik
stabil hal ini sangat terkait juga dengan tekanan arteri rata-rata.
3. Etiologi
a. Trombus
arthritis bakteri
b. Emboli
2) Infark miokardial
3) Fibrilasi arteri
c. Perdarahan
2) Perdarahan subarakhnoid
3) Ruptur aneurisma
5) hipokoagulansi
yaitu :
g. Merokok
4. Klasifikasi
dua, yaitu :
1) Stroke hemoragik
aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
19
a) Perdarahan serebral :
Gejalanya :
b) Perdarahan subaraknoid
Gejalanya :
berasal dari suatu trombosis dalam jantung, juga berasal dari plak
perbaikan.
5. Patofisiologi
Tipe defisit lokal permanen akan tergantung pada daerah dari otak
darah yang dipengruhi adalah middle serebral arteri ; yang kedua adalah
akibat trombus terjadi selam tidur atau segera setelah bangun tidur. Hal
ini berkaitan pada orang tua aktivitas simpatisnya menururn dan sikap
kedua dari stroke. Klien yang mengalami stroke akibat embolus biasanya
usianya lebih muda dan paling umum embolus berasal dari trombus
yang alain stroke embolik adalah lemak, tumor sel embolik, septik
hilangnya fungsi sensorik dan motorik, atau hanya ada defisit fokal.
6. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala stroke tergantung pada luas
kontra lateral)
4) Homonymous hemianopsia
7) Denial paralisis
9) Sakit kepala
7) Gangguan mental
1) Daerah Perifer
a) Homonymous hemianopsia
d) Berkeringat
2) Daerah Pusat
hemiparesis ringan.
hemiplegia)
25
ipsilateral mata
tungkai
hemianopsia
5) Disfasia intermittent
dari wajah
3) Hilangnya rasa nyeri dan temperature pada sisi tubuh dan tungkai
4) Nistagmus horizontal
a) Sisi ipsilateral
b) Sisi kontralateral
tungkai
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Angiografi Serebral
ruptur.
b. Lumbal Pungsi
inflamasi.
27
c. CT Scan
perubahan tersebut.
d. USG Doppler
e. EEG
f. Sinar x tengkorak
8. Penatalaksanaan
1. Non pembedahan
2. Pembedahan
9. Komplikasi
kardiovaskule.
29
Proses keperawatan terdiri atas lima tahap yang berurutan dan saling
evaluasi.
berikut :
1. Pengkajian
Menurut Nursalam (2001, hal 17), Pengkajian adalah tahap awal dari
karena itu, pengkajian yang benar, akurat, lengkap, dan sesuai dengan
b. Sirkulasi
endokarditis bakterial).
c. Integrasi diri
Tanda : Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih dan
d. Eleminasi
31
f. Neorosensori
Tanda : Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot
atau fasia.
h. Pernafasan
i. Keamanan
(stroke kanan).
34
j. Interaksi sosial
(faktor resiko).
yang timbul).
f. Makanan atau cairan (nafsu makan berkurang, mual, muntah pada fase
resiko).
karena batuk).
Haemorhagik Stroke
Defisit neurologis
koma Kerusakan
Kompresi batang otak Kerusakan
mobilitas fisik
komunikasi verbal
Kelemahan fisik umum
Disfungsi nervus Depresi saraf kardiovaskuler Kerusakan fungsi
vagus dan trigeminus dan pernapasan kognitif dan efek
Kurang psikologis
perawatan diri Kegagalan kardiovaskuler
Resti kerusakan menelan
dan pernapasan Koping individu
Disfungsi persepsi tidak efektif
visual spasial dan Kurang terpajanan
kehilangan informasi, kesalahan kematian
sensorik interpretasi dan Lapang perhatia terbatas,
kesalahan sumber kesulitas dalm pemahaman,
lupa, dan kurang motivasi
Perubahan persepsi sensorik
Kurang pengetahuan
Gangguan harga diri
Bagan 2.1 Penyimpangan KDM
(Muttaqin, 2008, hal 241)
37
2. Diagnosa Keperawatan
neuromuskular.
sumber-sumber informasi.
3. Perencanaan
berikut :
2) Rencana tindakan :
anatomis.
serebral.
memaksa.
40
perdarahan lainnya.
melakukan aktivitas
2) Rencana Tindakan :
memungkinkan.
dan kekuatan.
diekspresikan
2) Rencana tindakan :
benda tersebut.
perseptual.
defisit hasil
44
2) Rencana tindakan :
berbahaya.
neuromuskular.
2) Rencana Tindakan :
kebutuhan sehari-hari.
c) Bantu penuhi kebutuhan ADL klien baik dari BAB, BAK, dan
2) Rencana Tindakan :
ketidakmampuan.
pilihan intervensi
pada klien.
kekurangannya.
47
perasaan ini.
sumber-sumber informasi.
aturan terapeutik.
2) Rencana Tindakan :
serangn berulang.
2) Rencana tindakan :
49
menelan.
masukan.
kegiatan.
4. Implementasi
disusun dan ditujukan pada nursing oders untuk membantu klien mencapai
tujuan yang diharapkan. Oleh kareana itu rencana tindakan yang spesifik
5. Evaluasi
melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan
(sumatif).
51
a. Evaluasi Proses
tersebut.
b. Evaluasi Hasil
BAB III
LAPORAN KASUS
Pada bab ini penulis akan mengemukakakan hasil dari pelaksanaan asuhan
Hemiparese Dextra Stroke Non Hemoragik yang dirawat di Ruang Perawatan Non
Bedah Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Provinsi Kalimantan Timur
yang dilaksanakan dari tanggal 09 juli 2013 sampai dengan 11 juli 2013.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
WITA. Klien bernama Ny.R berumur 55 tahun status janda, jenis kelamin
SD, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat jalan Juata Laut Rt 10. Klien
masuk rumah sakit pada tanggal 07 Juli 2013 dengan diagnosa medis
2. Keluhan Utama
kanan, pada pemeriksaan reflek Patella tidak ada respon pada kaki sebelah
kanan, dan pada lengan kanan dilakukan pemeriksaan Trisep dan Bisep
5 0
klien tiba-tiba saja tidak bisa menggerakkan tubuh sebelah kanan. klien
mengatakan pengliahtan kabur, klien berbicara tidak jelas atau pelo, klien
lemah, klien hanya berbaring diatas tempat tidur, kebutuhan selama sakit
di penuhi oleh keluarga, klien tidak buang air besar sudah 3 hari, klien
Tarakan dengan sakit atau keluhan yang sama pada tahun 2003 yang lalu.
7. Genogram
55
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
8. Data Psiko-Sosial-Ekonomi
keluarga. Keluarga mengatakan didalam klien adalah seorang Ibu dari dua
orang anak. Ketika klien dalam kesulitan keluarga dan anak yang selalu
membantu klien. Klien merasa cukup dan sanggup untuk biaya selama di
rumah sakit.
55
9. Data Spritual
beribadah, baik dimesjid atau dirumah. Sedangkan saat dirumah sakit klien
tidak pernah beribadah namun selalu berdoa agar diberi kesembuhan dan
lauk pauk dan klien tidak memiliki makanan pantangan. Selera makan
klien baik. Klien biasa minum air putih 4 samapai 6 gelas sehari.
1) Eliminasi Urine
2) Eliminasi alvi
tongkat.
tempat tidur.
d. Personal Hygiene
pada pagi dan sore hari. Pemenuhan kebersihan diri klien dapat
diseka 2 kali sehari pagi dan sore hari oleh keluarga. Pemenuhan
a. Keadaan Umum
b. Tanda-tanda Vital
c. Kepala
d. Wajah
Wajah tidak simetris antara kiri dan kanan. Tidak terdapat lesi
pada wajah atau saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan. Tidak terdapat
e. Mata
berkedip kiri maupun kanan. Wajah klien tidak simetris anatara kiri
dan kanan. Pada saat dipalpasi tidak terdpat nyeri tekan pada mata.
tangan ditahan tidak ada diplopa (melihat dua jari), dan tidak
f. Hidung
rasa manis, asam, asin dan pahit. Pada pemeriksaan nervus cranial
h. Telinga
merespon.
i. Leher
j. Payudara
k. Thorax
kiri dan kanan, tidak terdapat massa atau benjolan. Klien tidak
mengalami batuk.. Saat diperkusi suara paru sonor. Suara napas klien
l. Jantung
m. Abdomen
n. Genetalia
o. Anus
Lengan:
pada lengan kanan tidak ada respon. Klien tidak bisa membedakan
Kekuatan otot : 5 0
q. Columna vertebralis
Tidak ada kelainan bentuk tulang, tidak ada nyeri tekan tidak
1) Darah Lengkap
Ureum: 43 mg / dL 10 – 50 mg/dl
13. Therapi
Injeksi :
b. Mecobalamine 1 amp/hari
Peningkatan Gangguan
Hipoksemia
Sirkulasi Serebral
Tekanan Darah
Hipoksia
vasokontriksi Ganggaun Gangguan
neuromuskular Sirkulasi
Serebral
Iskemik
Penurunan
kerusakan Kerusakan
curah jantung
mobilitas fisik komunikasi
Infark otak
verbal
Imobilitas yang
Gangguan Non hemoragik lama
persepsi sensori stroke
pengecapan
Penekanan
Konstipasi Daerah
Defisit
neurologis Posterior
Gangguan pada
yang
saraf fasial Penurunan
menonjol
persepsi sensori
Infark serebral penglihatan
anoreksia Kerusakan
Integritas
Perubahan perfusi kulit
jaringan serebral
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Bagan 3.1 Penyimpangan KDM Kasus Ny. R
Dengan Hemiparese Dextra Stroke Non Hemoragik
66
Klasifikasi Data
1. Data subjektif :
kanan
dihabiskan
2. Data Objektif :
sehari-hari
67
Radialis
p. Pada periksaan reflek trisep dan bisep pada lengan kanan tidak ada
respon.
5 0
sebelah kanan
sebelah kanan
x. IMT: 20,82
y. Antropomemetri:
1) Sebelum Sakit:
Berat badan: 58 Kg
2) Saat sakit:
Berat badan: 56 Kg
Tinggi badan:165 Cm
Analisa Data
a. Data Subjektif:
sebelah kanan.
b. Data Objektif
5 0
posterior
berespon.
10) Klien tidak bisa membedakan antara panas dan dingin di lengan
sebelah kanan
11) Pada pemeriksaan reflek trisep dan bisep pada lengan kanan
a. Data Subjektif:
b. Data Objektif:
Radialis
a. Data Subjektif:
b. Data Objektif
c. Masalah : Konstipasi
a. Data Subjektif:
tidak dihabiskan
b. Data Objektif:
1) Antropomemetri:
6) IMT : 20,82
d. Penyebab: anoreksia
a. Data Subjektif:
sebelah kanan
keluarga
b. Data Objektif:
kebutuhan sehari-hari
72
posterior
5 0
a. Data Subjektif:
b. Data Objektif:
posterior
a. Data Subjektif:
b. Data Objektif:
73
posterior
a. Data Subjektif:
sebelah kanan.
b. Data Objektif:
5 0
B. Diagnosa Keperawatan
adalah :
afterload
serebral
dengan anoreksia
serebral
C. Rencana Tindakan
GCS 15
Intervensi :
hipotensi
afterload
Intervensi:
hipotensi
Intervensi:
anoreksia
Intervensi:
sering
Intervensi:
hasil:
Intervensi:
U, E, O.
percakapan cepat.
berbicara
79
hasil:
Intervensi:
berbahaya
kriteria hasil:
Intervensi:
80
yang menonjol.
serebral
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
mmHg
Evaluasi:
a) Subjektif:
81
15o
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjekif:
b) Objektif:
Kesadaran Composmentis
simetris
simetris
Evaluasi :
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
83
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
kuat.
Evaluasi :
a) Subjektif:
b) Objektif:
o
Kulit kering, suhu : 37, 0 C, Pengisian kapiler kembali
dalam 2 detik
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
84
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
diberikan.
85
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
diberikan
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
86
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
neuromuskular
Evaluasi:
87
a) Subjektif:
tidur
b) Objektif :
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
88
b) Objektif:
infark serebral
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
vokal A, I, U, E,O.
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
berbicara
Evaluasi:
a) Subjektif :
b) Objektif: -
optikus
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objekif: -
injuri
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
pada klien
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
92
diberikan.
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif :
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
serebral
93
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
mmHg
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Kesadaran komposmentis
simetris
simetris
Evaluasi :
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
afterload
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Obejktif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
kuat.
Evaluasi :
a) Subjektif:
b) Objektif:
o
Kulit kering, suhu: 37, 0 C, Pengisian kapiler kembali
dalam 2 detik
97
Evaluasi:
a) Subjektif:-
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subejktif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
99
anoreksia
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
100
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
neurovaskuler
Evaluasi:
a) Subjektif:
tidur
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Sunjektif:
b) Objektif: -
101
Evaluasi:
a) Subjuktif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
vokal A, I, U, E,O.
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:-
102
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
berbicara
Evaluasi:
a) Subjuktif :
b) Objektif: -
neurologis
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objekif: -
injuri
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
105
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif :
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
106
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
serebral
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Kesadaran komposmentis
simetris
simetris
Evaluasi :
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
109
b) Objektif:
afterload
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Obejktif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
110
b) Objektif:
kuat.
Evaluasi :
a) Subjektif:
b) Objektif:
o
Kulit kering, suhu : 37,0 C, Pengisian kapiler kembali
dalam 2 detik
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subejktif: -
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
112
anoreksia
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
113
Evaluasi:
a) Subjektif: -
b) Objektif:
neurovaskuler
Evaluasi:
a) Subjektif:
tidur
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
114
Evaluasi:
a) Subjuktif: -
b) Objektif:
sirkulasi serebral
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
vokal A, I, U, E,O.
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:-
115
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
berbicara
Evaluasi:
a) Subjuktif :
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif: -
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objekif: -
injuri
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
118
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif :
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
119
jam
b) Objektif:
Evaluasi:
a) Subjektif:
b) Objektif:
Kesadaran Composmentis
simetris
ada respon
atau hipotensi
N : 80 kali/menit
P : 22 kali/menit
S : 37,0oC
atau hipotensi
lambung
dengan anoreksia
tapi sering
pasien
serebral
vokal A, I, U, E, O.
dapat berbicara
serebral
teratasi
berbahaya
injuri
125
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang keterkaitan dan kesenjangan
antara landasan teoritis dengan pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Ny. R
dengan Hemiparese Dextra Stroke Non Hemoragik diruang perawatan Non Bedah
Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan provensi kalimantan timur pada
tanggal 09 juli 2013 sampai 11 juli 2013 dengan tinjaun teoritis yang ada
dikepustakaan.
2002).
A. Pengkajian
jelas atau disatria. Namun penulis terbantu oleh keluarga klien (anak klien)
objektif dari klien dan juga keluarga klien. Klien dan keluarga klien dapat
127
data.
a. Integrasi Ego
adanya perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa, emosi yang labil
dengan sakit kepala, Menurut Smeltzer & Bare (2002, hal 2132)
Pada Ny. R tidak ditemukan nyeri kepala karena yang diderita Ny. R
c. Pernafasan
d. Neurosensori
nyata pada tingkat kesadaran mereka dan dapat menjadi stupor atau
interna sinistra crus posterior. Hal ini ditandai dengan ditemukan data
B. Diagnosa Keperawatan
keperawatan :
serbral
anoreksia
neuromuskuler
sirkulasi serebral
neurologis
1. Kurang perawatan diri (mandi atau hygiene) Dari diagnosa ini penulis
terlihat besih dan wangi. Menurut Wilkonson (2012, hal 642) Kurang
ada perasaan negatif terhadap diri sendiri dan klien dapat beradaptasi
dengan baik.
Wilkinson (2012, hal 440), kurang pengetahuan adalah tidak ada atau
serbral
rumah sakit selama 3 hari belum buang air besar, bising usus 8
anoreksia.
sendok, klien tidak selera makan, berat badan klien sebelum sakit
5 0
struktur tubuh.
135
C. Perencanaan
dialami klien.
yang akan dicapai, menetukan kriteria hasil dan intervensi yang tepat
yang ditetapkan harus nyata, dapat diukur, dapat dicapai, spesifik, serta
tepat waktu.
yaitu :
serebral
tersebut.
serebral.
tumpul.
yaitu:
hipotensi
anoreksia
yang menonjol.
D. Implementasi
kesenjangan antara teori dan tinjauan kasus, hanya saja pada tinjauan
respon dan tanggapan yang baik dari klien dan keluarga dalam pemberian
tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan klien
E. Evaluasi
a. Masalah teratasi
imobilitas yang lama. Hal ini karena sesuai dengan kriteria dalam
kanan, tidak ada kemerahan pada kulit, tidak ada luka dekubitus
serebral. Hal ini dikarenakan belum sesuai dengan kriteria hasil yang
mendemontrasikan ROM.
141
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis menuangkan beberapa kesimpulan dan saran dalam
A. Kesimpulan
pengkajian ini tidak semua data pada teori ditemukan pada klien
infark serebral , dan empat lainnya yaitu resiko kerusakan integritas kulit
B. Saran
yaitu :
145
1. Mahasiswa
semua yang ada teori, kita temukan pada kasus yang ada.
mengelola pola makan dan aktivitas dengan baik agar tetap memiliki jiwa
3. Institusi Pendidikan
yang berkualitas.
4. Rumah Sakit
pasien.
146
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. 2010. Artikel kesehatan stroke. Diambil tanggal 13 Juli 2013 dari
http://www.artikelkedokteran.com/stroke-non-hemoragikl
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi konsep klinis
Proses-proses Penyakit Eidisi 8 Volume 2. Jakarta EGC
L
A
M
P
I
R
A
N
148
Disusun Oleh :
Syahrunsyah
73.2001D.10.087
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Latihan rentan gerak ini diharapkan
klien mampu memahami tentang Latihan Rentang Gerak atau ROM
(Range of Motion)
2. Tujuan Khusus
Pada akhir penyuluhan diharapkan :
a. Ny. R di Ruang Dahlia RSUD Tarakan mampu menjelaskan
pengertian Rentang Gerak atau ROM (Range of Motion)
b. Ny. R di Ruang Dahlia RSUD Tarakan mampu menyebutkan tujuan
Latihan ROM dengan benar.
c. Ny. R di Ruang Dahlia RSUD Tarakan mampu meperaktekan cara
latihan rentang gerak
d. Ny. R di Ruang Dahlia RSUD Tarakan mampu menyebutkan
keuntungan dan efek samping dari latihan rentang gerak.
150
b. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
c. Media / Alat
Lembar balik dan leaflet.
d. Pengorganisasian
Penyaji : Syahrunsyah
: Penyaji
: Peserta
: keluarga
Kegiatan Penyuluhan
keuntungan ROM
Memberikan kesempatan
kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya
MATERI
A. Pengertian ROM
Rentang gerak adalah jumlah maksimum gerakan yang mungkin pada
suatu sendi dalam salah satu dari tiga potongan tubuh :Sagital,Frontal,dan
Transversal.
B. Macam macam ROM
1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien
dengan bantuan perawat setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan fasif adalah
pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi
tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang gerak
dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan paralisis
ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna
untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan
otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih
kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-
ototnya secara aktif.
153
4. Fleksi bahu
Atur posisi lengan oasien letakan satu tangan perawat diatas siku
pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya angkat lengan
pasien pada posisi awal.
157
6. Rotasi bahu
Atur posisi lengan pasien menjauhi dari tubuh kesamping dengan
siku menekuku dan letakan satu tangan perawat dilengan atas pasien
dekat siku dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain lakukan
rotasi bahu dengan lengan kebawah sampai menyentuh tempat
tidur,telapak tangan menghadap kebawah kembalikan lengan keposisi
awal.
159
DAFTAR PUSTAKA
4. Fleksi Bahu
Atur posisi lengan pasien letakan satu tangan
perawat diatas siku pasien dan pegang tangan
JURUSAN KEPERAWATAN pasien dengan tangan lainnya angkat lengan
2. Fleksi dan ekstensi siku
Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi pasien pada posisi awal.
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
tubuh dan telapak mengarah ketubuh pasien,
letakan tangan perawat diatas siku pasien dan
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
pegagng tangan pasien dengan tangan lainnya,
tekuk siku pasien sehingga tangan pasien
mendekat ke bahu. lakukan dan kembalikan
keposisi sebelumnya 5. Abduksi dan adduksi bahu
Posisi lengan pasien disamping badanya letakan
satu tangan perawat diatas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan
168
lainnya,gerakan lengan pasien menjauh dari 8. Cara Inversi dan Efersi kaki
tubuhnya kearah perawat atau kearah samping Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan
dan kembalikan keposisi semula tangan kita dan pegang pergelangan kaki pasien
dengan tangan satunya lanjutkan putar kaki
dengan arah kedalam sehingga telapak kaki
menghadap kekaki lainya, kembalikan keposisi 11. Cara rotasi pangkal paha
semula Letakan satu tangan perawat pada pergelangan
6. Rotasi Bahu kaki psien dan satu tangan yang lain diatas lutut
Atur posisi lengan pasien menjauhi dari tubuh pasien putar kaki kearah pasien putar kaki
kesamping dengan siku menekuk dan letakan satu kearah perawat kembali keposisi semula.
tangan perawat dilengan atas pasien dekat siku
dan pegang tangan pasien dengan tangan yang lain
9. Cara Fleki dan ekstensi pergelangan kaki
lakukan rotasi bahu dengan lengan kebawah satu tangan pada telapak kaki pasien satu tangan
sampai menyentuh tempat tidur,telapak tangan lain diatas pergelangan kaki jaga kaki lurus rileks
menghadap kebawah kembalikan lengan keposisi lanjut, tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari
awal kaki kearah dada atau kebagian atas tubuh
12. Cara abduksi dan adduksi pangkal paha
pasien, kembalikan keposisi awal
Letakan satu tangan perawat dibawah lutut
pasien dan satu tangan pada tumit dan angkat
kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur
dan pertahankan posisi tetap lurus dan gerakan
kaki menjauhi badan pasien atau kesamping
7. Fleksi dan ekstensi jari 10. Fleksi ekstensi lutut kearah perawat. Gerakan kaki mendekati badan
Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan Letakan satu tangan dibawah lutut pasien dan pasien kembalikan keposisi awal.
sementara tangan lain memegang kaki,bengkokan pegang tumit pasien dengan tangan yang lain
atau tekuk jari jari kebawah dan luruskan jari-
lanjutkan angkat kaki tekuk pada lutut dan
jari kemudian dorong kebelakang kembalikan
pangkal paha lanjutkan menekuk lutut kearah
keposisi awal.
dada pasien sejauh mungkin dan semampu
pasien kemudian turunkan dan luruskan lutut
dengan tetap mengangkat kaki kleatas
kembalikan keposisi semula.
169
Range Of Motion ??
Created By Syahrunsyah
170
Created By Syahrunsyah
172
Created By Syahrunsyah
174
Created By Syahrunsyah
175
Created By Syahrunsyah
176
Created By Syahrunsyah
177
Created By Syahrunsyah
178
4. Fleksi bahu
Atur posisi lengan oasien letakan satu
tangan perawat diatas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan
lainnya angkat lengan pasien pada posisi
awal.
Created By Syahrunsyah
179
Created By Syahrunsyah
180
Created By Syahrunsyah
181
Created By Syahrunsyah
182
Created By Syahrunsyah
184
Created By Syahrunsyah
185
Created By Syahrunsyah
186
Created By Syahrunsyah
187
Created By Syahrunsyah
188
Created By Syahrunsyah
189
Created By Syahrunsyah
190
Created By Syahrunsyah
192
Created By Syahrunsyah
193
Created By Syahrunsyah
194
Created By Syahrunsyah
195
Created By Syahrunsyah
196
SEMOGA
BERMANFAAT
Created By Syahrunsyah
197
Created By Syahrunsyah
198
Created By Syahrunsyah