pagi yang mendung hujan turun tapi aku juga harus pergi ke sekolah. Jam 6.00 alarm berbunyi,
seperti biasa aku masih tertidur. Alarm berbunyi lagi menunjukkan waktu 6.30.
“wah bagaimana ini bisa telat aku, hah harusnya aku bangun lebih awal tadi.”
“Harus cepat ini hari pertama aku masuk sekolah, tidak boleh sampai telat.”
Mark adalah pemuda berumur 16 tahun. dia ada tahun pertama ajaran di SMA cempaka. Dengan
sekolah yang jauh dia terpaksa harus mengontrak rumah yang dekat dengan sekolahnya.
“Umm, makasi.”
Bel pun berbunyi mereka berdua pun terpisah karena kelas yang berbeda. Mark pun memasuki kelas
dan duduk di samping teman SMP nya.
Jam pertama di mulai, perkenalkan setiap anak dan di lanjutkan dengan pelajaran seperti biasa. Jam
berlalu dengan sangat lama Mark dan Subaru mulai merasa bosan dengan pelajaran di kelas. Jam
istirahat pun tiba mereka berdua yang sudah setengah hidup pun bersemangat lagi.
“yaa maaf, emang aneh gimana?” ucap Subaru sambil mengusap kepalanya
“Ya di bilang aneh si enga sih, masa iya nama kelas aja gak mau kasih tau”
“jangan galak gitu lahh, mungkin dia ga mau ngomong aja kenapa kamu kepo banget?”
“Waoh ini kantin nya gede banget, ini benerankan?” ucap Subaru tercengang
“ya namanya juga sekolah elit, eh iya kamu kan bodoh kok bisa masuk ke sini?” ucap Mark sambil
memasang wajah datar
“emang benerkan?”
“ya kamu mau beli apa kalo aku si roti sama minum aja”
“berisik!!”
Mereka berdua pun berpencar. Subaru melihat lihat kantin dan Mark mencari toko roti yang dia
suka.
Mark melihat cewek yang tadi pagi memberikan sapu tangan kepadanya.
“ah kamu di sini juga ya, eh iya ini terimakasih sapu tangannya”
“ah iya sama sama, kamu di sini mau beli apa?” tanya violet
“Boleh”
Mereka berdua berjalan bersama menuju toko roti yang terlihat cukup ramai.
“okay”
Mark mengantri dan membeli 2 roti dan 2 minuman untuk di berikan kepada violet.
“Wah tadi ramai banget deh kaki ku sampai sakit di injak” ucap Mark
“Hehe emang gitu deh dari dulu toko roti itu juga rame”
“Dulu?”
“buat aku?, Makasih” ucap violet sambil mengambil roti dan minuman yang di berikan Mark.
“impas?”
Violet pun kembali ke kelas dia. Mark tetap di kantin menunggu Subaru temannya. “Haa kenapa tadi
wajah nya imut banget sih” ucap Mark dalam hati.
“Woi Mark kenapa kau bengong aja tuh liat minummu mau tumpah”
“mark tadi tu ada cewek cantik loh aku pengen dapet nomor nya deh haha terus tu dia juga beli
menu yang sama kayak punya ku hah hoki banget sih”
“Woi woi cabul apa nya wong Cuma bilang dia cantik”
“Beda tau”
Sesampainya merka di kelas Subaru mengeluarkan bekalnya dan ingin menyantapnya namun Bel
masuk berbunyi. Subaru belum sempat menyentuh bekal nya dan dia sangat kesal.
“Bel sialan!!”
Pelajaran pun berlanjut Subaru yang belum memakan bekal nya hanya terbaring lemas di atas meja.
Mark yang tidak mau tau hanya diam dan menikmati pelajaran yang ada. Guru pun memanggil
Subaru karena dia terlihat lemas. Dia pun di suruh pergi ke UKS karena khawatir terjadi apa apa.
“baik Bu”
“Yaaa namanya belum makan dari tadi malem” ucap Subaru yang hampir sekarat
“Ya udah Sampek ni besok kalo belom sehat Jangan masuk nyusain aku nanti”
“Hey Hey sama temen kok gini, tega teganya kamu bilang gitu”
“yaa makasi”
Mark kembali ke kelas di perjalanan Mark bertemu violet sedang duduk duduk sambil melamun.
“iya”
“Woiya jelas toh Cuma lemes doang makan sama tidur bentar udah sembuh”
“jangan dulu!”
“Kenapa?”
“Gak papa si aku Cuma pengen uji nyali aja katanya lorong di sekolah ini angker sama kadang piano
yang di aula juga sering bunyi”
“Ha? Kamu sudah gila ya ini baru hari pertama kita, kita juga belom tau apa ada larangan di sini”
“halah dulu juga kamu sering ke tempat horor sama aku juga ga takut, jangan jangan kamu takut
ya?”
“ya enggak lah tapi kan kita belom izin juga sama orang di sekolah ini”
“sans aku dah izin sama satpam di boleh in kok” ucap Subaru
“Jam 11 deh?”
“Gak”
“serahmu”
Mereka pun menuju kantin terlebih dahulu membeli beberapa makanan sambil menunggu hari
hinggal petang. Jam berlalu dengan cepat, waktu menunjukkan pukul 19.00 mereka mulai eksplorasi
ke tempat tempat yang di bilang angker. Kejadian demi kejadian mulai berdatangan. Suara meja
bergeser, adanya suara suara aneh, suara pintu sedang di banting juga ada. Namun mereka Saudah
terbiasa sejak SMP. Mereka melanjutkan eksplorasi hingga ke satu tempat kamar mandi wanita. Ada
suara air keran seperti di buka dan di tutup.
“iya ni dari kamar mandi cewek ya?” ucap Mark sambil mengarah kan korek nya ke kamar mandi
tersebut
Mereka berdua pun membuka kamar mandi tersebut. Dan ternyata tidak ada seorang pun di kamar
mandi tersebut mereka segera membalikan badan namun ada yang menarik kaki Subaru. Mark yang
panik dan ketakutan berusaha menahan Subaru.
Mendengar keributan itu ntah dari mana Violet teman Mark datang.
“eh maaf”
Violet dan Mark menarik Subaru hingga keluar kamar mandi. Mereka bertiga kelelahan karena tarik
tarikan dengan mahluk yang ada di kamar mandi. Subaru yang menjadi tali nya pun syok terdiam.
“kan udah di bilang jan aneh aneh dulu di sekolah, apa lagi kita murid baru” ucap Mark sambil ngos-
ngosan
“kenapa kalian di sekolah malem malem” ucap violet sambil ngos-ngosan juga
“Lah kamu juga ngapain di sini? Ya tadinya kita uji nyali eh ternyata ada yang di nalar, lihat aja habis
ini tu anak gak masuk 1 Minggu pasti” cerita Mark
“Ooo gitu”
“Eee enga si aku sama temen temen, baru aja aku mau pulang”
“Maaf ya ngerepotin”
“mau di bantu?”
“Iyaa”
Violet pun pergi pulang duluan Mark yang bingung harus di apakan Subaru teman nya.
“hadeh nyusain aja lu, hey bangun” ucap Mark sambil memukul mukul Subaru
30 menit kemudian
“Ya gw gendong dulu deh ke rumah” ucap Mark sambil menggendong Subaru
Mark jalan menuju gerbang sekolah dan segera di bantu satpam. Kedua satpam tertawa karena
sudah tau apa yang terjadi. Satpam tersebut mengantarkan Mark dan Subaru menuju rumah. Esok
hari nya Mark menyuruh Subaru pulang ke rumahnya dan Mark juga berangkat sekolah.
Sesampainya di sekolah Mark bertemu violet di gerbang sekolah mereka saling sapa dan mengobrol.
“ah sukurlah”
Mereka saling mengobrol hinggal masing masing masuk ke dalam kelas masing-masing.
Bel masuk berbunyi pelajaran pun berlangsung seperti biasa. Mark pergi istirahat sendiri karena
Subaru masih syok dengan kejadian kemarin. Seperti yang di tebak Mark, Subaru tidak mau masuk 1
Minggu.
Bel berbunyi istirahat tiba. Violet menunggu Mark untuk mengajak nya ke kantin bersama. Sejak saat
itu mereka ke kantin bersama dan saat pulang mereka berbincang di loteng sekolah sambil
menikmati matahari terbenam.
Satu minggu berlalu Subaru mulai masuk kembali seperti biasa. Namun dia masi belum berani bicara.
Namun hari ke 2 dia sudah kembali normal seperti biasa. Mark, Subaru dan violet bersama sama
melakukan kegiatan seperti pergi ke kantin bersama dan saat pulang mereka berbincang di loteng.
Waktu berlalu dengan cepat ulangan semester awal, tengah dan Ahir sudah mereka lalui dan mereka
lulus menjadi SMA tahun ke 2. pada satu waktu violet meminta Subaru untuk pulang duluan agar
bisa mengobrol dengan Mark berdua saja. Violet menyatakan cintanya ke pada Mark. Dan Mark
menerimanya namun pada saat itu juga hari yang di bilang bahagia karena mereka berdua menjadi
pasangan pun berubah menjadi duka, ya seperti yang di perkirakan violet hanyalah arwah. Violet
berani jujur karena sudah berani terbuka kepada Mark dan violet ingin agar mark mengambil jasad
violet yang terletak di loteng tandon bekas air untuk mengubur kan nya dengan layak.
“maaf Mark aku tidak jujur dari awal” ucap violet sambil menahan tangis
“ya tidak masalah meski begitu aku masih suka sama kamu” ucap mark sambil memeluk violet.
“Haha tidak apa apa kamu tidak salah yang salah kok” sambil mengelus kepala violet agar dia tenang.
Tangis keduanya memenuhi langit senja kenangan demi kenangan Masi terasa nyata rasa ingin
menyangkal semua yang terjadi hanya lah sia sia karena semua itu nyata.
“Aku tidak mau meninggal kan mu,” ucap violet di dalam pelukan Mark
“meski kita akan tidak akan bertemu lagi namun aku akan tetap mengunjungi makan mu jadi jangan
sedih” ucap Mark sambil memegang kepala violet
“Terimakasih”
“Tak masalah kita akan bertemu lagi suatu hari nanti percaya padaku
Gelap dan dingin mulai menyelimuti langit malam yang hening. namun kedua nya masih berapa di
atap sekolah. Mereka berdua seakan tidak terima apa yang terjadi.
Ke esokkan hari Mark menghubungi pihak kepolisian dan mencoba menceritakan semua kejadian
dan ternyata benar di loteng bekas tandon air tersebut terdapat mayat wanita yang sudah cukup
lama berada di situ.
Untuk pertama dan terakhir kalinya mereka berciuman dan violet menghilang dari hadapan Mark
seperti tidak pernah ada.
“terimakasih banyak Mark” terdengar dari semua penjuru makan dan hanya Mark yang dapat
mendengarnya.
End