Anda di halaman 1dari 8

JURNAL

MESIN KONVERSI ENERGI

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1 :

1. AGUS HANGGARJITO : 2015030233


2. AGUNG MUGI SAPUTRO : 2015030377
3. APRILIANTO KONVERSIO : 2013030460
4. BAYSIS ABIMANYU : 2015030407
5. ERIZAL MAULANA : 2015030280
6. RIO IKHWAN NUR : 2015030370
7. SYARIF HIDAYATULLAH : 2015030213
8. BAYSIS ABIMANYU : 2015030407

KELAS 05TMSP001
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN
Mata Kuliah : Mesin Konversi Energi
Dosen : Ibu NAILUL ATIFAH

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang kebutuhan energi listrik di Indonesia semakin meningkat. Krisis
listrik ini sudah sejak lama menjadi persoalan dan telah dipredikasi oleh banyak ahli energi di
Indonesia sejak sepuluh tahun yang lalu. Kebutuhan energi dapat meningkat secara bertahap,
baik ditinjau dari kapasitasnya, kualitasnya maupun ditinjau dari tuntutan distribusinya.
Konsumsi listrik di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat sejalan dengan peningkatan
pertumbuhan ekonomi nasional. Komsumsi listrik Indonesia yang begitu besar akan menjadi
masalah bila dalam penyediaannya tidak sejalan dengan kebutuhan. Kebutuhan pasokan
energi listrik yang terus-menerus dan berkualitas menjadi tuntutan yang harus dipenuhi oleh
negara.
Untuk mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik ini, maka diperlukan sebuah sumber
energi baru yang mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional yang semakin besar. Angin,
sebagai sumber yang tersedia di alam dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi
listrik. Angin merupakan sumber energi yang tidak ada habisnya sehingga pemanfaatan
sistem perubahan energi angin akan berdampak positif terhadap lingkungan.
Hal ini dirasa sangat perlu untuk mengetahui lebih dalam mengenai angin dan pembangkit
listrik tenaga angin ini. Selain itu juga perlu diketahui proses pembangkitan listrik tenaga
angin ini sehingga dapat dianalisa kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan sistem
pembangkit listrik lain.

1.2 Tujuan Penulisan


1. Mempelajari komponen pembankit listrik tenaga angin
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin yang dibuat
3. Mengetahui proses pembuatan pembangkit listrik tenaga angin

1.3 Manfaat Penulisan


1. Mengetahui mengenai pembangkit listrik tenaga
2. Memenuhi tugas mata kuliah
3. Meningkatkan kemandirian
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Angin


Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
merubah energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir
angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan
sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu
energi yang tidak terbatas di alam.
Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System memanfaatkan angin
melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat cocok sekali digunakan
masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara umum, sistem alat ini memanfaatkan
tiupan angin untuk memutar motor. Hembusan angin ditangkap baling-baling, dan dari
putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan putaran motor yang selanjutnya diubah
menjadi energi listrik.
2.2 Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan dinamo serta baling-baling sebagai bahan utamanya, Komponen yang
dibutuhkan yaitu :
1. Dinamo dc 12V
2. Baling baling
3. Baut panjang
4. Kayu
5. Sambungan pipa T
6. Pralon diameter 0,5
7. Gergaji
8. Bor
9. Kertas kardus
10. Multimeter
11. Rankgkaian step up 5V
12. Lampu LED 12V - Bohlam 5W

2.3 Sketsa
Pembangkit
Listrik
Tenaga Angin
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Kelebihan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru. Pengharapan sumber energi ini tidak akan
membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.
Oleh karena itu tenaga angin dapat menerima dalam ketahanan energi dunia di masa depan.
Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, penggunaannya tidak
mengakibatkan emisi gas buang atau polusi terhadap lingkungan.
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin
merupakan proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat
memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan
studi dampak lingkungan yang luas. Pengeluaran karbon ke lingkungan dalam sumber listrik
tenaga angin diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di
tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya
membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan
pengeluaran yang berarti. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara,
pengeluaran karbon dioksida pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja.
Namun pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat
beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit
listrik, diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan
keindahan.
Dampak yang paling serius dikritik adalah penggunaan ladang angin sebagai pembangkit
listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain
dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan
akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin
dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan
tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga
telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan
tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari
yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran baling-baling menyebabkan cahaya
matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran
dari baling-baling turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu dari pada suara
angin pada ranting pohon.

2.5 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di Indonesia dan Dunia


Pada saat ini sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup
besar sebagai sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan serta
kelebihan-kelebihan lain yang telah disebutkan sebelumnya di atas. Turbin angin skala kecil
mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-daerah yang belum terjangkau oleh
jaringan listrik. Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbaru yang paling
berkembang saat ini.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama dari
pembangkit listrik tenaga angin yaitu Dinamo dc 12V, Baling baling, Baut panjang, Kayu,
Sambungan pipa T, Pralon diameter 0,5, Gergaji, Bor, Kertas kardus, Multimeter,
Rankgkaian step up 5V, Lampu LED 12V, Bohlam 5W. Cara kerja dari pembangkitan listrik
tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar baling baling. Dinamo bekerja
berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut , lalu diteruskan untuk
memutar rotor pada dinamo bagian bawah. Dinamo inilah yang akan menghasilkan energi
listrik. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan,
antara lain membuat lebih buruk dampak visual, dan keindahan Pada akhir 2007 di Indonesia
sudah mulai dikembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Sehingga pembangkit listrik
tenaga angin ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi angin
dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://anangsetiyowibowo.blogspot.co.id/2012/04/makalah-energi-angin-menjadi-energi.html
http://semuaada07.blogspot.co.id/2014/04/contoh-makalah-mengenai-energi-tenaga.html
http://diyanhidayat.blogspot.co.id/2014/10/makalah-pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://reoramandha94.blogspot.co.id/2015/04/makalah-energi-angin.html
http://afrizalmulyana.blogspot.co.id/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik-electro/1059-art-1

Anda mungkin juga menyukai