PROPOSAL
DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI UJIAN AKHIR SEMESTER
METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN PEMBINA :
Dr. Kurnia Hastuti,ST.,MT
DISUSUN OLEH:
YOGGY PRADANA
183310222
VI A
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
matahari kebentuk lain. Ada dua macam cara merubah radiasi matahari ke dalam
energy lain, yaitu melalui solar cell dan collector. (Jawab et al., 2016)
Potensi tenaga surya di Indonesia secara umum ada pada tingkat satisfy
(cukup). Suplai energy surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan
bumi yaitu mencapai 3 x 1024 joule pertahun, energy ini setara dengan 2 x 10 17
Watt. Jumlah energy sebesar itu setara dengan 10.000 kali konsumsi energy di
seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain, dengan menutup 0,1 persen saja
permukaan bumi dengan divais solar sel yang memiliki efisensi 10% sudah
mampu untuk menutupi kebutuhan energy di seluruh dunia saat ini.
Indonesia memiliki kapasitas angina yang cukup, karena kecepatan angin di
Indonesia rata-rata berkisar antara 3-6 m/s. Kecepatan yang lebih tinggi dapat di
peroleh di daerah Nusa Tenggara yang berkisar antara 3,5 – 6,5 m/s. Sedangkan
pulau- pulau seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua hanya
memiliki kecepatan angin sekitar 2,7 – 4,5 m/s. Sedangkan turbin pada umumnya
merujuk pada desain dari Eropa dan Amerika yang merupahkan benua penghasil
angin dengan kecepatan sekitar 9- 12 m/s. (Wuriyandani et al., 2015)
Pada penelitian ini, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai
pengembangan pembangkit listrik tenaga hibrida dengan menggunakan turbin
angina tipe savonius dan panel surya. Kemudian penelitian ini bertujuan
pembanding yaitu ketika panel surya dan turbin angin tipe savonius bekerja
masing-masing dan ketika keduanya dalam system hibrida, hal ini dilihat
pengaruhnya terhadap daya keluaran (output) yang dihasilkan.
4
5
jurusan angin) dibuat karena tidak memerlukan mekanisme tambahan agar mereka
tetap sejalan dengan angin, dank arena di saat angin berhembus sangat kencang,
bilah-bilahnya bisa ditekuk sehingga mengurangi wilayah tiupan mereka dan
dengan demikian juga mengurangi resistensi angin dari bilah-bilah itu.
titik optimal bagi energy angina yang maksimal dan turbulensi angina yang
minimal.
yaitu suatu efek yang dapat mengubah langsung cahaya matahari menjadi energi
listrik. Prinsip ini pertama kali diketemukan oleh Bacquere, seorang ahli fisika
berkebangsaan Perancis tahun 1839. Apabila sebuah logam dikenai suatu cahaya
dalam bentuk foton dengan frekwensi tertentu, maka energi kinetik dari foton aka
menembak ke atom-atom logam tersebut. Atom logam yang iradiasi akan
melepaskan elektron-elektronnya. Elektron-elektron bebas inilah yang
mengalirkan arus dengan jumlah tertentu.
Sel surya adalah semikonduktor dimana radiasi surya langsung diubah
menjadi energi listrik. Material yang sering digunakan untuk membuat sel surya
adalah silikon kristal. Pada saat ini silikon merupakan bahan yang banyak
digunakan untuk pembuatan sel surya. Agar dapat digunakan sebagai bahan sel
surya, silikon dimurnikan hingga satu tingkat yang tinggi. (Markvart & Castañer,
2005).
2.4 Battery
Battery atau aki adalah alat yang berfungsi untuk menyimpan arus atau
energy listrik yang dihasilkan Panel Surya. Battery kegunaan di system PLTS
sangat berguna untuk menyimpan arus atau energy yang di hasilkan Solar Cell
atau panel pada waktu siang hari dan dapat digunakan ke beban yang dibutuhkan
pada malam hari.
2.5 Generator
Generator adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan system
turbin angin. Generator ini dapat mengubah energy gerak menjadi energy listrik.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki
bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah numeric, yaitu dengan
mencari referensi dari berbagai macam tipe turbin angin dan sudu yang di
modelkan. Selanjutnya adalah mencari data kecepatan angin yang berada di jalan
tol yang dibuat oleh kendaraan khusunya melewati jalan tol tersebut. Berdasarkan
data yang diperoleh itu, selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mendapatkan
desain turbin yang cocok untuk jalan tol dengan kecepatan angina yang relative
rendah. Metodologi penulisan proposal ini mencakup kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk memecahkan masalah atau melakukan proses analisa terhadap
permasalah proposal. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut :
11
12
untuk analisa ini, yaitu mengenai jumlah sudu turbin angin vertical tipe savonius
untuk pembangkit listrik. Studi literature didapatkna dari sumber yaitu :
Penelitian-penelitian dari beberapa jurnal dan skripsi mahasiswa.