JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN
PKM - GAGASAN FUTURISTIK TERTULIS
Diusulkan Oleh:
JUDUL PROGRAM i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan yang Ingin Dicapai.....................................................................2
1.3 Manfaat yang Ingin Dicapai...................................................................2
2. GAGASAN 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan.....................................................3
2.2 Solusi yang Pernah ditawarkan..............................................................3
2.3 Gagasan yang Diajukan.........................................................................4
2.4 Pihak-pihak yang Dapat Membantu.......................................................9
3. KESIMPULAN 11
3.1 Gagasan yang Diajukan.......................................................................11
3.2 Teknik Implementasi............................................................................11
3.3 Prediksi Hasil.......................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA 13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Topologi pembangkit listrik hibrida angin dan surya (3)
Gambar 2.2 Gaya drag mendorong dua bilah Savonius (4)
Gambar 2.3 Bilah eggbeater-bladed dan straight bladed (4)
Gambar 2.4 Topologi generator fluks aksial dua rotor (5)
Gambar 2.5 Prinsip kerja solar sel (5)
Gambar 2.6 Diagram blok prinsip kerja kontroler (6)
Gambar 2.7 Casing dari BCC Hibrida (6)
Gambar 2.8 Blok diagram sistem hibrida angin dan surya (7)
Gambar 2.9 Blok diagram sistem hibrida angin dan surya (8)
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Krisis energi merupakan salah satu persoalan besar yang dihadapi dunia
khususnya negara Indonesia (Sijabat, 2018). Pemanfaatan perkembangan
teknologi yang ada dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut, salah satunya
adalah pemanfaatan teknologi hibrida dengan energi angin dan surya. Kedua
energi tersebut merupakan energi terbarukan yang dapat mengurangi efek negatif
terhadap lingkungan (Tota-Maharaj dkk, 2012).
Pengembangan energi terbarukan dapat digunakan untuk mendampingi atau
mensubtitusi penggunaan bahan bakar minyak (Nakhoda, 2015) yang
persediaannya mulai menipis (Setiawan, 2017). Kondisi ini didorong tingginya
konsumsi energi di Indonesia yang mencapai 0,467 ton perkapita (Fauzi dkk
2013) dengan sebaran final pasokan energi primer yang berasal dari energi fosil
sebesar 76,2% (Syahrial, 2011). Asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia pun
mencapai angka 5,12% (Agustino, 2018) tanpa diiringi perkembangan sumber
energi baru.
Letak geografis dan astronomis Indonesia menjadikan potensi energi
terbarukan khususnya energi angin dan surya tersedia sepanjang tahun (Fauzi dkk,
2013). Potensi energi tersebut ditandai dengan kecepatan rata-rata angin yang
mencapai angka 3,73 m/s atau setara denga 13,428 km/jam (Syahrial dkk, 2018)
dan potensi energi surya sebesar 4,5 kW/m2/hari (Kumara, 2017).
Teknologi hibrida yang cocok adalah turbin angin vertikal Savonius-
Darrieus yang dapat berputar pada kecepatan angin rendah dari segala arah
(Siregar, 2014) dikombinasikan dengan panel surya jenis poliskristalin. Integrasi
dua jenis pembangkit listrik ini memiliki keandalan dan manfaat ekonomi di mana
kelemahan satu unit pembangkit akan dikompensasi oleh yang lain (Badwawi
dkk, 2016). Gagasan ini rencananya dapat diimplementasikan di jalan raya
sebagai sumber energi dalam penerangan jalan. Salah satu tempat yang cocok
menjadi lokasi penerapan gagasan ini adalah Jl. Soekarno-Hatta No. 85 , Warung
Muncang, Bandung Kulon, Bandung, Jawa Barat yang merupakan salah satu aset
yang dimiliki oleh PT Hutama Karya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Melakukan kontribusi dalam upaya menemukan solusi dalam
permasalahan krisis energi dengan memanfaatkan teknologi hibrida sebagai
sumber energi dalam penerangan jalan.
1.2.2 Rancangan konsep Turbin Savonius-Darreieus Dan Panel Surya
sebagai penyedia daya penerangan di jalan raya.
1.2.3 Gagasan pemanfaatan energi angin dan surya sebagai energi
terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.
1.3 Manfaat
1.3.1 Memberikan pemahaman tentang perancangan Turbin Savonius-
Darreieus Dan Panel Surya sebagai penyedia daya penerangan.
1.3.2 Memberikan solusi alternatif dalam menghadapi krisis energi
dengan menerapkan teknologi hibrida sebagai sumber daya yang futuristik
dan ramah lingkungan.
1.3.3 Referensi dokumen teknis tentang desain konsep teknologi hibrida
angin dan surya sebagai penyedia daya penerangan desa.
1.3.4 Pembanding dengan desain teknologi pembangkit listrik hibrida
yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya
2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong
pesatnya laju pertambahan penduduk dan pesatnya industrialisasi dunia
mengakibatkan terkurasnya cadangan energi dalam jumlah besar, khususnya
energi fosil yang merupakan sumber energi utama dunia. Pemulihan ekonomi
global yang dimotori pertumbuhan ekonomi tinggi di Asia yang diiringi
peningkatan permintaan energi untuk industri dan konsumsi, turut mendorong
kenaikan harga energi dunia.
Indonesia memiliki potensi energi angin dan surya yang tersedia sepanjang
tahun dikarenakan lokasi geografis dan astronomisnya. Letak astronomis
Indonesia menjadikan angin selalu bertiup tetapi kecepatan rata-ratanya tergolong
rendah berkisar antara 3-7 m/s atau setara dengan 10,8-25,2 km/jam (Nakhoda,
2015) atau tepatnya pada angka 3,73 m/s setara dengan 13,428 km/jam (Syahiral
dkk, 2018). Kondisi ini pun menjadikan rata-rata radiasi matahari berkisar 4,5
kW/m2 (Kumara, 2017). Namun letak geografis suatu daerah menjadikan rata-rata
kecepatan angin dan radiasi matahari lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan rata-
rata kecepatan angin dan radiasi matahari masing-masing berkisar 4,57 m/s atau
16,452 km/jam dan 5,05 kW/m2 (Syahiral dkk, 2018).
Gambar 2.1 Topologi pembangkit listrik hibrida angin dan surya (Rosyadi, 2015)
Gambar 2.2 Gaya drag mendorong dua bilah Savonius (Soelaiman, 2007)
Karena kelengkungannya, bilah mengalami kekurangan gaya drag (Fconvex)
ketika bergerak melawan angin dibandingkan ketika bilah bergerak searah angin
(F ) (Soelaiman, 2007). Kondisi ini menjadikan efisiensi putarnya rendah
concave
yaitu 15% dari energi total yang mengenai bilah (Nugroho, 2015). Kekurangan ini
dikompensasi oleh putaran bilah Darrieus dengan bentuk airfoil-nya yang
menghasilkan gaya aerodinamis angkat dengan efisiensi putaran yang baik
(Winarto, 2014).
Gambar 2.4 Topologi generator fluks aksial dua rotor (Fajar, 2017)
Gambar 2.7 Casing dari BCC Hibrida (Girsang & Pramana, 2017)
Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA328 dengan board
Arduino yang bertujuan untuk mempermudah pengendalian sistem.
Mikrokontroler berfungsi sebagai autoswicthing distribusi daya atau pengatur
proses pemindahan sumber energi listrik yang satu ke sumber listrik cadangan
sesuai perintah program (Fahmiah, 2016), serta sebagai autoswitching
penyuplaian daya kepada beban seperti penggunaan lampu taman dengan sensor
cahaya. Selain itu, mikrokontroler ini pun berfungsi sebagai sistem pengamanan
ketika perangkat menerima kondisi di luar normal. Sistem ini menggunakan
sensor getaran, sensor panas juga sensor angin untuk mengantisipasi alat terkena
kondisi alam yang tak terduga.
Gambar 2.8 Blok diagram sistem hibrida angin dan surya (Syahrial dkk, 2018)
Sebelum disimpan dalam baterai kemudian disuplai ke beban, keluaran
energi listrik melalui perangkat kontroler terlebih dahulu yaitu Battery Charging
Controller (BCC) dan mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas
listrik, otomatisasi sistem distribusi daya dan sistem pengamanan perangkat.
Ketika baterai dalam keadaan kosong atau kurang dari batas maksimal, BCC akan
mengalirkan listrik menuju baterai dan beban. Namun ketika baterai sudah terisi
penuh, BCC akan langsung mengarahkan listrik menuju beban (Girsang &
Pramana, 2017).
Gambar 2.9 Desain Hibrida Turbin Savonius-Darrieus dan Panel Surya