Disusun Oleh :
1. Abelia (2104036)
2. Rinda Pasari (2104002)
3. Ari Agus Setiawan (2104006)
4. Arsilman (2104014)
5. M. Irvan Fahriansyah (2104047)
6. Rohit (2104022)
7. M. Iqbal Wahyu Pratama (2104025)
8. Rendi Kurniawan (2104042)
9. Alhamid Haqli (2104050)
1
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memudahkan urusan dalam
segala perkara serta menghiaskan manusia dengan ilmu-Nya supaya dengan itu
berbedalah antara manusia dengan makhluk lain yang diciptakan Allah SWT. di
alam ini. Penulis dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk makalah sesuai
dengan waktu yang tepat dengan topic ―Energi Surya”. Penyusunan makalah
ini merupakan salah satu langkah yang ditempuh oleh Tim untuk melengkapi
perkuliahan Energi Baru Terbarukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
penulis demi kesempurnaan karya ini pada masa yang akan datang. Akhir kata,
penulis berharap semoga makalah ini ini dapat bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PEGANTAR..................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat.....................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian Energi Surya...........................................................................................6-7
B. Energi dari Matahari................................................................................................7-9
C. Perkembangan energi surya...................................................................................9-11
D. penggunaan masa sekarang..................................................................................11-12
E. Perkembangan potensi energi surya..........................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi surya merupakan energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari yang hanya
diterima oleh permukaan bumi sebesar 51 persen dari total energi pancaran matahari (Barron,
2003). Berdasarkan data penyinaran matahari diketahui bahwa potensi energi panas matahari
mencapai sekitar 4,8 kWh/m2 hari atau setara dengan 112 GWp. Namun saat ini energi
matahari yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 49 MWp, masih jauh dari angka 1%
(ESDM, 2015). Indonesia berpotensi untuk menjadikan solar energi sebagai salah satu
sumber energi masa depan mengingat posisi Indonesia pada daerah khatulistiwa. Selain itu
energi solar memiliki banyak keunggulan, salah satunya yaitu mampu menyediakan energi
listrik bersih tanpa polusi.
Bahwa Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis
ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan
di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel surya atau solar call sejak
tahun 1970- an telah mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru
bagi manusia untuk memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil
sebagaimana pada minyak bumi, gas alam, batu bara, atau reaksi nuklir. Sel surya juga
mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari matahari tanpa
menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih ramah lingkungan. Cara
kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel, Sebagaimana
diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah
sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan photon.
Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun 1905.
Photon dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai gelombang dengan
panjang gelombang dan frekuensi tertentu. Indonesia berada di garis katulistiwa yang
membuat kepulauan kita disinari oleh cahaya matahari selama 10 sampai 12 jam perharinya.
Pemanfaatan sumber energi matahari sangat memdukung di kepulauan tropis ini, hanya saja
dalam 10 atau 12 jam tidak semuanya dalam keadaan cerah, terkadang cuaca sering kali tidak
stabil dalam arti kondisi mendung, ber awan, dan hujan. Kondisi seperti ini penyerapan
energi yang optimal dalam satu hari bahkan tidak akan mencapai 10 jam penuh, oleh karna
itu dibutuhkan data ratarata dan berapa lama optimalnya penyerapan energi matahari yang
maksimal dalam setiap harinya untuk perencanaan beban yang akan di pasang agar
4
penggunaan listik optimal dan tidak terjadi pemadaman atau pengosongan baterai yang
terlalu cepat dikarenakan beban yang terpasang yang terlalu berlebihan. Perkembangan
teknologi dalam kurun waktu singkat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Teknologi tenaga surya yang dulunya banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan besar
kini mulai digunakan untuk kebutuhan perumahan dan penerangan jalan. Seperti pada uraian
diatas bahwa tenaga surya merupakan enekgi alternatif yang sangat ramah lingkungan dan
tidak berbahaya bagi manusia. Seiring berkembangnya pemikiran manusia akan energi
alternatif untuk masyarakat kalangan menengah kebawah terutama mereka yang memiliki
pekerjaan sebagai pedangan kaki lima yang sering kali harus mengeluarkan uang berlebih
untuk membayar sewa listrik maupun bahan bakar minyak untuk kebutuhan listrik dengan
genset. Penggunaan panel surya sebagai alternatif penganti genset maupun listrik
konvensional sebagai kebutuhan listrik untuk para pedagang kaki lima, selain ramah
lingkungan panel surya juga tidak membutuhkan perawatan yang mahal seperti layaknya
penggunaan genset, selain itu panel surya juga cocok untuk digunakan di wilayah Indonesia
yang memiliki iklim tropis dan memiliki suhu panas yang cukup untuk penggunaan panel
surya. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan membahas energi tata surya.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian energi surya?
2. Jelaskan energi dari matahari ?
3. Bagaimana perkembangan energi surya ?
4. Bagaimana Penggunaan masa sekarang dan perkembangan potensi energi surya ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Jelaskan pengertian energi surya.
2. Untuk mengetahui Jelaskan energi dari matahari.
3. Untuk mengetahui perkembangan energi surya.
4. Untuk mengetahui Penggunaan masa sekarang dan perkembangan potensi energi
surya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sekitar 5,1 kWh/m2/hari dengan variasi bulanan sekitar 9%.1 Dengan
demikian, potensi energi surya rata-rata Indonesia sekitar 4,8 kWh/m 2/hari
dengan variasi bulanan sekitar 9%.
Energi surya memiliki potensi besar dan sudah banyak teknologi surya
yang berkembang dengan sangat cepat. Namun, meskipun pertumbuhan
industri energi surya global berlangsung dengan cepat, masih dibutuhkan
banyak waktu sebelum energi surya menjadi pesaing yang nyata untuk bahan
bakar fosil sebagai sumber energi utama. Hal ini karena sektor energi surya
masih kalah dalam hal paritas biaya dibandingkan bahan bakar fosil. Energi
surya adalah sumber energi terbarukan yang paling penting (energi angin
pada dasarnya juga berasal dari energi surya), dan hanya energi panas bumi
dan pasang surut yang tidak memperoleh energi mereka dari matahari.
Banyak orang menggunakan istilah energi surya dan tenaga surya sebagai
sinonim meskipun hal ini mengandung kesalahan karena tenaga surya
mengacu pada konversi sinar matahari menjadi listrik (dalam banyak kasus
menggunakan photovoltaic).2 Pemanfaatan energi surya memiliki potensi
masa depan yang sangat besar, tidak hanya dalam menyediakan listrik dan
panas tetapi juga untuk digunakan pada proses industri serta pengembangan
kendaraan surya. Meskipun energi surya adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet bumi, energi surya tetap bukanlah sumber
energi yang sempurna. Hal ini tidak hanya merujuk pada kalahnya paritas
biaya dibandingkan bahan bakar fosil tetapi juga karena masalah intermitten
(tidak kontinyu). Seperti yang kita ketahaui, energi surya tidak tersedia pada
malam hari dan karenanya membutuhkan solusi penyimpanan energi yang
memadai untuk menutup kekurangan ini.
1
http://eprints.polsri.ac.id/4422/2/BAB%20I%20Dita.pdf, diakses pada tanggal 2 Desember 2021
Pukul 14:30 WIB
2
http://digilib.uinsgd.ac.id/6821/4/4_bab1.pdf, diakses pada tanggal 2 Desember 2021 Pukul 12:30
WIB
7
samudra dan atmosfer menyerap radiasi surya, dan hal ini mengakibatkan
temperatur naik. Udara hangat yang mengandung uap air hasil penguapan air
laut meningkat dan menyebabkan sirkulasi atmosferik atau konveksi. Ketika
udara tersebut mencapai posisi tinggi, di mana temperatur lebih rendah, uap
air mengalami kondensasi membentuk awan, yang kemudian turun ke Bumi
sebagai hujan dan melengkapi siklus air. Panas laten kondensasi air
menguatkan konveksi, dan menghasilkan fenomena atmosferik seperti angin,
siklon, dan anti-siklon.
Cahaya matahari yang diserap oleh lautan dan daratan menjaga
temperatur rata-rata permukaan pada suhu 14 °C. Melalui proses fotosintesis,
tanaman hijau mengubah energi surya menjadi energi kimia, yang
menghasilkan makanan, kayu, dan biomassa yang merupakan komponen awal
bahan bakar fosil.
Angin 2.250 EJ
Tabel 1.1 Fluks energi surya pertahun dan konsumsi energi manusia
Total energi surya yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan
Bumi sekitar 3.850.000 Energi dari mataharieksajoule (EJ) per tahun. Pada
tahun 2002, jumlah energi ini dalam waktu satu jam lebih besar dibandingkan
jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun. Fotosintesis
menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam bentuk biomassa. Potensi teknis
yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ per tahun.
Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam
waktu satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih
banyak dibandingkan dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak
terbarukan yang bisa diperoleh digabungkan, seperti batubara, minyak bumi,
8
gas alam, dan uranium. Energi Surya dapat dimanfaatkan pada berbagai
tingkatan di seluruh dunia, yang utamanya bergantung pada jarak dari
khatulistiwa.3
3
Saiful Manan, 2011,“ Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien, Handal Dan
Ramah Lingkungan Di Indonesia “,Semarang,Universitas Diponogoro.
9
dipasarkan di Amerika Serikat pada tahun 1890an. Penggunaan pemanas ini
meningkat sampai dengan tahun 1920 tapi kemudian digantikan oleh
pemanas berbahan bakar yang lebih murah dan diandalkan. Seperti
fotovoltaik, pemanas air surya kembali dilirik setalah krisis minyak tahun
1970, namun permintaan menurun pada tahun 1980an dikarenakan
menurunnya harga minyak Bumi. Perkembangan pemanasan air surya
berkembang secara berangsur selama tahun 1990an dan laju pertumbuhan
sekitar 20% per tahun sejak 1999.
Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat
dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebaga sensor
cahaya. Tahun 1905 Albert Einsten mempublikasikan tulisanya mengenai
photoelectric effect. Tuisanya ini mengungkapkan bahwa cahaya terdiri dari
paket-paket atau ―quanta of energy‖ ynag sekarang ini lazim
disebut
―photon‖. Teorinya ini sangat sederhana namun revolusioner. Kemuian
tahun 1916 pendapat Einsten megenai photoelectric effect dibuktikan oleh
percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika berkebangsaan
Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric effect
yang dipublikasikan 18 tahun sebelumnya.
Pada tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama
kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara
memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon
yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumberdaya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber
daya bagi satelit angkasa luar.
Hingga tahun 1980 an efisien dari hasil penelitian terhadap solar cell
masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber daya
listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil
berenaga surya pertama untuk jarak 4000 Km dalam waktu 20 hari dengan
kecepatan maksimum 72 Km/jam. Tahun 1985 University of South Wales
Australia memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah
kondisi satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil
10
menemukan solar cell technology yang efisiensinya mencapai 42,8%. Hal ini
merupakan rekor terbaru untuk ―thin film photovoltaicsolar
cell‖. Perkembangan dalam riset solar cell telah mendorong komersialisasi
dan produksi solar cell untuk penggunaanya sebagai sumber daya
listrik.Walaupun umumnya diremehkan, pemanas dan pendingin air surya
adalah teknologi surya yang paling banyak digunakan dengan perkiraan
kapasitas 154 GW pada tahun 2007.
11
selayaknya dianggap sebagai investasi untuk pembelajaran; inventasi ini
harus digunakan secara bijak dan perlu dibagi bersama.4
4
Jusuf Tedjo,2010, Listrik Sel Surya sebagai Energi Alternatif, Surabaya,Jawa Pos .
12
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa Energi Surya merupakan sumber energi yang tidak akan pernah habis
ketersediaannya dan energi ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang
akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel surya atau solar
call sejak tahun 1970- an telah mengubah cara pandang kita tentang energi dan memberi
jalan baru bagi manusia untuk memperoleh energi listrik tanpa perlu membakar bahan
bakar fosil sebagaimana pada minyak bumi, gas alam, batu bara, atau reaksi nuklir. Sel
surya juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari
matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih
ramah lingkungan. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya
sebagai partikel, Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang
tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai
partikel yang disebut dengan photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh
Einstein pada tahun 1905.
B. Saran
Dalam belajar perlu terus di tingkatkannya pengetahuan mengenai energi tata
surya, itu semua dapat dilakukan dengan melihat pentingnya akan pembelajaran.
5
Amien Rahardjo, Herlina dan Husni Safruddin, 2008.” Optimalisasi Pemanfaatan Sel Surya Pada
Bangunan Komersial Secara Terintegrasi Sebagai Bangunan Hemat Energi “, Lampung, Universitas
Lampung.
13
DAFTAR PUSTAKA
Jusuf Tedjo,2010, Listrik Sel Surya sebagai Energi Alternatif, Surabaya,Jawa Pos .
Saiful Manan, 2011,“ Energi Matahari, Sumber Energi Alternatif Yang Effisien,
Handal Dan Ramah Lingkungan Di Indonesia “,Semarang,Universitas Diponogoro.
14
Sesi Tanya Jawab
Pertanyaan Audiens
1. Kenyta Ayu Zahara (2104026)
Alasan kenapa bumi itu tempat tinggal mahkluk hidup?
Jawab (oleh Rinda Pasari 2104002)
Karena bumi memiliki kondisi yang dapat menampung air terutama dalam
bentuk cair. Kondisi ini terutama diakibatkan jarak antara bumi dan matahari
yang perfect sehingga tidak terlalu panas/ dingin. Menurut penelitian air
sangat esensial karena makhluk hidup setingkat mikroorganisme pun
membutuhkan air untuk hidup, saat dilakukan penelitian di daerah paling
kering di bumi pun makhluk hidup yang ada memiliki mekanisme tertentu
untuk memanfaatkan air yang terbatas. Selain itu bumi memiliki atmosfer
yang ideal untuk kehidupan, ada oksigen, suhu ideal, melindungi bumi dari
gempuran asteroid, dll./ dibumi banyak mengandung unsur oksigen yang
sangat diperlukan oleh mahkluk hidup, yaitu unsur yang sangat berperan
dalam oksigen ialah tumbuhan yang berfotosintesis.
Sinar matahari hanya tersedia pada siang hari saja. Sehingga agar
dapat dimanfaatkan pada malam hari, energi matahari yang dihasilkan
sel surya harus disimpan dalam baterai.
4. M. Afrizal (2104041)
Total energi surya yang diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan Bumi
sekitar 3.850.000 Energi dari mataharieksajoule (EJ) per tahun. Pada
tahun 2002, jumlah energi ini dalam waktu satu jam lebih besar
dibandingkan jumlah energi yang digunakan dunia selama satu tahun.
Fotosintesis menyerap sekitar 3.000 EJ per tahun dalam bentuk biomassa.
Potensi teknis yang tersedia dari biomassa adalah 100-300 EJ per tahun.
Jumlah energi surya yang mencapai permukaan planet Bumi dalam waktu
satu tahun sangatlah besar. Jumlah ini diperkirakan dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan semua sumber daya alam Bumi yang tidak
terbarukan yang bisa diperoleh digabungkan, seperti batubara, minyak
bumi
17
dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan listrik. Tahun 1894
Charles FriTenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan
oleh Alexandre-Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada
tahun 1839. Temuanya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell.
Percobaanya dilakukan dengan menyinari dua elektrode dengan berbagai
macam cahaya. Untuk penggunan masa sekarang yaitu seperti lampu atau
ac yang berasal dari energi matahari
Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari
(radiasi energi dalam bentuk panas dan cahaya yang dipancarkan oleh
matahari). Didapat dengan mengubah energi panas surya melalui perlatan
tertentu menjadi sumberdaya dalam bentuk lain Energi surya menjadi
salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap, angin, biogas,
batubara, dan minyak bumi. Energi ini dapat dimanfaatkan dengan
menggunakan serangkaian teknologi seperti pemanas surya, fotovoltaik
surya, listrik panas surya, arsitektur surya, dan fotosintesis buatan. Tanpa
energi yang datang dari matahari, planet kita tidak akan mampu
mendukung kehidupan dan energi surya adalah bentuk energi paling
berlimpah yang tersedia di planet kita.
Potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2
atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru
sekitar 10 MWp. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan roadmap
pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas PLTS terpasang
hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50 MWp/tahun.
Jumlah ini merupakan gambaran potensi pasar yang cukup besar dalam
pengembangan energi surya di masa datang.
18
19