Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan nikmat berupa nikmat iman, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) pada mata
kuliah Evaluasi Hasil Belajar.
Critical journal ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Evaluasi Hasil Belajar yang diampu oleh Bapak Dr. Ir. Nathanael Sitanggang, M.Pd.,
IPM. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberikan dorongan serta motivasi sehingga critical journal ini dapat
diselesaikan.
Penulis menyadari critical journal ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
tatanan bahasa maupun susunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan penyusunan critical journal di masa yang akan
datang.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan
pengetikan dan kekeliruan sehinngga membingungkan pembaca dalam memahami
maksud penulis. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih, semoga tugas ini dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 2 Oktober 2017

Penulis
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kemampuan komunikasi adalah salah satu kompetensi dalam KTSP di tingkat
Sekolah menengah sedangkan pemahaman mutlak dipahami siswa karena merupakan
syarat utama untuk memenuhi kompetensi lainnya yaitu representase. Sedangkan self-
regulated learning atau pengaturan diri siswa perlu dilakukan karena merupakan salah
satu indikator keberhasilan siswa.
Siswa perlu dibekali keterampilan seperti itu supaya mampu memecahkan
permasalahan yang dihadapi secara kritis, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
Pentingnya kemampuan komunikasi dan pemahaman serta self regulated learning
dilatihkan kepada siswa, didukung oleh visi pendidikan yang mempunyai dua arah
pengembangan yaitu memenuhi kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang
(Sumarmo, 2001, 2004, 2006).
Salah satu cara untuk menumbuhkembangkan kemampuan komunikasi,
pemahaman, dan kemandirian belajar adalah dengan melatih siswa mengerjakan soal-
soal yang berhubunan dengan ketrampilan tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa
sebagian besar guru jarang memberikan soal-soal kepada siswanya dalam bentuk non-
rutin. Guru hanya terpaku pada soal-soal rutin yang hanya melatih siswa secara
mekanistik dan sifatnya teks book. Salah satu kegagalan guru saat ini karena tidak
mampu membuat siswa berpikir kritis dan kreatif serta mandiri dalam belajar. Sebagian
besar siswa merasa sangat sulit untuk bisa secara cepat menyerap dan memahami
pelajaran matematika, kesulitan siswa itu diperkirakan berkaitan dengan cara guru
mengajukan pertanyaan atau memberikan latihan soal di kelas yang kurang bervariasi.
Dengan kondisi pembelajaran tersebut perlu adanya standar soal-soal yang dapat
mengukur ketrampilan komunkasi dan pemahaman tingkat tinggi sehingga siswa dapat
berpikir kritis dan kreatif. Di samping itu dengan adanya instrument untuk mengukur
kemampuan komunikasi dan pemahaman tingkat tinggi seperti pada aspek yang akan
diukur yang dilengkapi dengan rubliknya guru dapat mengembangkan kompetensi
lainnya dalam kurikulum mata pelajaraan tertentu.
2. Tujuan
1. Menemukan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi, pemahaman,
dan Self Regulated Learning (kemandirian belajar) siswa Sekolah Menengah
Atas pada mata pelajaran tertentu.
2. Menemukan tahapan-tahapan dalam pengembangan instrumen.
3. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar.

3. Manfaat
1. Mengetahui tahapan-tahapan dalam pengembangan instrumen penilaian yang
mampu mengukur kemampuan komunikasi, pemahaman dan kemandirian
belajar.
2. Mengetahui analisis yang digunakan dalam pengembangan instrumen penilaian.
3. Menambag pengetahuan mengenai Pengembangan instrumen penilaian.
B. ANALISIS JURNAL

1. Review Jurnal
Judul Pengembangan Instrumen Untuk Mengukur Kemampuan
Komunikasi Matematik, Pemahaman Matematik, Dan Self
Regulated Learning Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
Di Sekolah Menengah Atas
Journal Jurnal Penelitian Pendidikan
Download http://jurnal.upi.edu/penelitian-pendidikan/view/1388
ISSN 1412-565X
Volume dan Halaman Vol. 13 No. 1, halaman 24 - 31
Tahun 2012
Penulis Edy Tandilling (Dosen Universitas Tanjungpura UNTAN
Pontianak)
Review Yudi Hartono
Tanggal 2 Oktober 2017
Tujuan Penelitian menemukan instrumen untuk mengukur kemampuan
komunikasi matematik, pemahaman matematik, dan Self
Regulated Learning (kemandirian belajar) siswa Sekolah
Menengah Atas yang sudah tervalidasi dan reliabel
Subjek Penelitian 1. Guru-guru matematika yang sudah berpengalaman;
2. Lima orang dosen bergelar doktor dan magister pendidikan
matrmatika;
3. Siswa SMA di Pontianak.
Assesment Data 1. Wawancara,
2. Diskusi Kelompok,
3. Dokumentasi,
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Analisis data
yang digunakan pada tahap pendahuluan menggunakan
pendekatan kualitatif sedangkan analisis data pada tahap uji
coba menggunakan pendekatan kuantitatif.
Langkah Penelitian 1. Mendiskusikan rancangan instrumen bersama subyek
penelitian yaitu beberapa guru matematika yang sudah
berpengalaman.
2. Menguji coba instrumen diberikan kepada lima orang dosen
bergelar doktor dan magister pendidikan matematika untuk
melihat validitas muka dan isi.
3. Menguji coba instrumen kepada subyek penelitian yaitu siswa
Sekolah Menengah atas di Pontianak.
Hasil Penelitian 1. Melalui tahapan studi pendahuluan berupa analisis kurikulum
SMA, diskusi dengan guru matematika, dan konsultasi
dengan promotor disertasi ditemukan rancangan instrumen
untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik,
pemahaman matematik,dan kemandirian belajar siswa.
2. Melalui ujicoba instrument untuk mengukur kemampuan
komunikasi matematik, pemahaman matematik, dan self
regulated learning siswa Sekolah menengah Atas, maka
tersedia instrumen yang sudah valid dan reliabel yang
mempermudah peneliti dalam melanjutkan pengambilan data
untuk kelanjutan penulisan disertasi
3. Hasil penelitian diperoleh hasil berupa seperangkat
instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi
matematis, pemahaman matematis, dan self regulated
learningsiswa dalam pembelajaran Matematika di
Sekolah Menengah Atas.
Daftar Pustaka Kumaidi. 2008. Konstruksi Instrumen. Bahan Kuliah
Pascasarjana UNY. Unpublished.
Knain, E. dan Turmo, A. (2000). Self-Regulated Learning.
[Online]. Tersedia:www. pisa.no/nordiskpisa2000/kap-
.8.pdf [15 Juli 2006]
Ruseffendi, E.T (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan
& Bidang Non Eksakta Lainya. Bandung: Tarsito
Swinson, K. (1992). Writing Activities as Strategies for
Knowledge Construction and The Identification of
Misconceptions In Mathematics. Journal of Science and
Mathematics Educaltion In Southeast Asia, 15, 7-14.
Sumarmo, U, (2002). Alternatif Pembelajaran Matematika
dalam Menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Makalah pada Seminar Tingkat Nasional. FPMIPA UPI
Bandung. Tidak dipublikasikan.
Sumarmo, U, (2004). Kemandirian Belajar: Apa, Mengapa,
dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik.
Makalah pada Seminar Tingkat Nasional. FPMIPA
UNY Yogyakarta Tanggal 8 Juli 2004.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu
Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam
Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA.
Bandung: Tarsito.
Trianto (2007). Model-model pembelajaran Inovatif
berorientasi konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka
Kekuatan Penelitian a. Jurnal telah terakreditasi International Standard Serial
Number (ISSN).
b. Jurnal ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti yang
lain dalam mengkaji pengembangan instrumen guna
memperoleh alat ukur yang memenuhi standar.
c. Hasil penelitian telah selaras dengan judul dan tujuan
penelitian.
d. Abstrak telah mewakili keseluruhan penelitian dan
jumlah kata dalam paragraf tidak lebih dari 200 kata.
e. Tatanan penulisan didalam Journal sudah bagus dan
rapi.
f. Kata-kata dan bahasa yang digunakan bersifat baku dan
sesuai dengan kamus EYD Bahasa Indonesia.
g. Langkah-langkah penelitian dilakukan secara jelas dan
sistematis.
h. Referensi yang digunakan merupakan dalam penulisan
jurnal merupakan referensi yang dapat dipertanggung-
jawabkan.
Kelemahan Penelitian a. Judul kurang ditulis singkat dimana melebihi
standartnya, yaitu tidak lebih dari 15 kata.
b. Tidak memaparkan bab kajian literatur.
c. Tidak melampirkan rancangan instrumen yang dibuat
pada tahap pendahuluan.
d. Tidak menjelaskan tahap-tahap pengujicobaan yang
dilakukan, baik pengujicobaan di Judgman oleh 5 orang
dosen maupun ujicoba terhadap siswa.
e. Tabel dan penjelasan mengenai validitas masing-masing
aspek yang terdapat pada jurnal sulit untuk dimengerti
maksudnya.
i. Sampel penelitian berupa siswa SMA di Pontianak,
hanya berjumlah 5 orang sehingga kurang akurat dalam
mewakili keadaan di Sekolah Menengah Atas pada
umumnya.
j. Tidak memberikan keterangan berupa data-data subjek
penelitian seperti nama dan asalnya sehingga subjek
penelitian dapat diragukan keabsahannya.
f. Tidak melampirkan assisment data yang digunakan
seperti daftar pertanyaan untuk wawancara, hasil diskusi
kelompok maupun data-data dokumentasi.
C. KESIMPULAN ANALISIS JURNAL

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka berikut ini dikemukakan
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. komunikasi matematis, pemahaman matematis, dan self regulated learning atau
kemandirian belajar dalam pembelajaran matematika di Sekolah Menengah Atas
perlu dikaji secara mendalam melalui kajian garis-garis besar pengajaran
matematika serta kisi-kisi yang didalamnya ada indikator yang akan diukur.
2. Persyaratan instrument untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik,
pemahaman matematik, dan self regulated learning sebagaimana instrument
lainnya harus memenuhi ketentuan tertentu diantaranya, harus valid baik
validitas isi mapun validitas muka; reliable, mempunyai daya pembeda yang
baik, dan tingkat kesukarannya yang baik juga.
3. Supaya instrument dapat diketahui reliabilitasnya, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda yang baik, maka perlu dilakukan uji coba lapangan. Melalui data yang
diperoleh melalui uji coba maka skor yang diperoleh diolah dengan berbagai
hitungan statistik atau program computer untuk menentukan kualitas instrument
dengan baik. Karena hanya dengan instrument yang memenuhi syarat dan
standar saja yang dapat meghasilkan data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan baik dalam penelitian maupun dalam mengukur hasil
belajar.
4. Pengembangan instrument baik yang dipakai untuk penelitian, hasil belajar,
maupun sebagai bank soal perlu terus dikaji secara mendalam. Karena makin
banyak instrument yang tersedia dan memenuhi standar yang baku semakin
memudahkan peneliti atau guru da;am melakukan penelitian atau evaluasi hasil
belajar.

Anda mungkin juga menyukai