Anda di halaman 1dari 96

AIR HANDLING

UNIT
Andriyanto Setyawan
DEFINISI AHU
 Fungsi (salah satu atau lebih):
sirkulasi, pembersihan, pemanasan,
pendinginan, humidifikasi, dehumidifikasi, dan
pencampuran udara
 Tanpa sumber pemanas atau pendingin
 Dihubungkan dengan saluran udara dengan
hambatan tekanan statik sedikitnya 0.25 in. wg.
DEFINISI AHU
 Pada sistem tata udara sentral AHU menyaring
udara dengan filter udara, mendinginkan atau
memanaskannya dengan koil pendingin atau
pemanas, dan mengirimkannya ke ruangan-
ruangan yang dikondisikan dengan fan melalui
suatu sistem saluran udara.
 Setelah beban pendinginan ruangan selesai
dihitung, langkah berikutnya dari desain sistem
tata udara adalah memilih AHU yang sesuai.
Jenis
 Horizontal draw-thru
 Vertical draw-thru
 Blow-thru
AHU
AHU
Bagian utama dan asesori

BAGIAN UTAMA AHU


• Cooling coil
• Fan

ASESORI PADA AHU


• Filter
• Heating coil
• Mixing box
• Humidifier
Cooling coil
 Dapat digunakan dengan air dingin (chilled water cooling coil)
maupun campuran uap dan cairan refrigeran (dry expansion/DX
coil).
 Kapasitas koil ditentukan oleh:
1. Jumlah baris
2. Jumlah kolom
3. Jarak antarsirip
4. Jenis sirip
5. Bahan sirip
6. Pola aliran fluida
7. Susunan pipa
8. Pembagian aliran (khusus DX)
 Jumlah baris koil bervariasi antara 2 sampai 12. Yang paling sering
ditemui adalah 4, 6, dan 8 baris.
Sirip/fin
 Sirip digunakan untuk meningkatkan luas perpindahan kalor efektif.
 Spasi sirip yang umum ditemui: 8 sampai 12 sirip per inci.
 Jenis sirip yang sering digunakan:
 Sirip spiral
 Sirip pelat
 Bahan sirip yang umum: alumunium dan tembaga.
 Sirip tembaga lebih mahal, cocok untuk lingkungan yang
mengandung hidrogen sulfida, sulfur dioksida, dan karbon dioksida
pada konsentrasi tinggi.
Sirip/fin
 Untuk penggunaan khusus di mana air disemprotkan ke koil, sirip
tembaga lebih disarankan. Sirip alumunium pada pipa tembaga juga
dapat digunakan asal air tidak menimbulkan korosi dan kerak.
 Pada lingkungan yang sangat korosif, sirip sebaiknya dilapisi
dengan lapisan antikorosi.
Pemilihan koil pendingin
 Dipilih setelah AHU.
 Kunci: paduan antara harga dan performansi koil.
 Performansi & prosedur biasanya disediakan oleh
produsennya.
 Cara pemilihan:
1. Berdasarkan debit udara yang akan diproses oleh koil pendingin
2. Berdasarkan rating koil pendingin
Pemilihan koil

Berdasarkan debit udara yang akan diproses koil:


 Tentukan debit udara.
 Tentukan kondisi udara setelah koil.
 Tentukan kondisi udara campuran OA dan RA yang akan
memasuki koil.
 Dengan menggunakan spesifikasi pabrik, berdasarkan EA dan LA,
pilih koil pendingin yang sesuai.
Pemilihan koil
Berdasarkan rating koil:
 Tentukan rating koil (jumlah baris dan jarak antarsirip) dari data
pabrik berdasarkan aspek aplikasi, ekonomi dan pengalaman.
 Dengan data desain ruangan dan bypass factor tentukan temperatur
permukaan koil efektif (ADP = apparatus dew point).
 Hitung debit udara yang diproses
Pertimbangan
 Merapatkan sirip lebih ekonomis dibanding menambah baris
koil.
Koil 4-row, 14 fpi memiliki luas efektif yang lebih besar
dibanding dengan koil 6-row, 8 fpi.

 Penghematan energi dari koil lebih signifikan dibanding


dengan penghematan yang diperoleh dari komponen-
komponen lain pada sistem tata udara.
Fan AHU
 fan AHU: umumnya sentrifugal.
 Jenis: backward inclined, backward curved, forward inclined, dan airfoil.
 Forward curved lebih cocok digunakan untuk tekanan statik dari rendah
sampai menengah (0 sampai 5 in.).
 Pada aplikasi tekanan tinggi (5 in. sampai 9 in.), fan jenis backward curved
atau backward inclined memiliki efisiensi yang lebih tinggi.
 fan jenis airfoil memiliki efisiensi tertinggi tetapi harganya mahal.
 fan yang paling umum digunakan pada AHU adalah double width, double
inlet forward curved, backward inclined, dan backward curved airfoil.
 Karena AHU dibuat oleh pabrik, pemilihan ukuran AHU berarti sekaligus
memilih fan.
fan AHU

BACKWARD INCLINED BACKWARD CURVED

AIRFOIL FORWARD CURVED


fan AHU
Kurva karakteristik fan
 Menunjukkan hubungan antara jumlah atau debit udara yang
dikirimkan oleh fan dengan tekanan, daya, dan efisiensi fan.
 Dihasilkan dari serangkaian pengujian di laboratorium.
 Sangat bermanfaat dalam pemilihan fan yang sesuai dengan
kebutuhan.

Kurva performansi fan pada umumnya hanya menunjukkan


karakteristik umum fan pada satu tingkat kecepatan saja. Untuk itu
pabrik biasanya juga mengeluarkan tabel fan. Tabel ini berisi
informasi tentang rpm dan daya yang digunakan untuk berbagai
harga debit dan tekanan statik udara.
Kurva karakteristik fan
Tekanan

Efisiensi
BHP

Debit udara
Karakteristik fan
 Fan volume
adalah debit udara keluaran fan, dinyatakan CFM atau CMS atau CMM.
 Fan outlet velocity
hasilbagi antara debit fan dengan luas penampang keluaran fan.
 Fan velocity pressure
tekanan yang diakibatkan oleh kecepatan udara keluaran fan.
 Fan total pressure
selisih antara tekanan total keluaran dengan tekanan total masukan fan.
 Fan static pressure
selisih antara tekanan statik keluaran dengan tekanan total masukan fan.
Karakteristik fan
 Fan horsepower
daya input motor fan.
 Fan efficiency
Perbandingan antara AHP dengan BHP.
Hukum fan
Perbandingan fan

Backward
Forward curved: Airfoil:
curved/inclined:

1. Biaya awal murah 1. Umumnya lebih mahal 1. Mahal.


2. Biaya operasi relatif besar dibanding forward 2. Efisiensi paling
akibat dari efisiensi yang curved. tinggi.
relatif rendah 2. Biaya operasi lebih
3. Karakteristik BHP murah karena
memungkinkan terjadinya efiisensinya lebih
overloading pada debit di atas tinggi.
desain. 3. Karakteristik BHP
4. Sering digunakan pada tidak menyebabkan
packaged AC karena overloading debit di
harganya yang murah atas desain.
Interaksi fan-sistem
•Karakteristik sistem menjelaskan
hubungan antara rugi tekanan
Tekanan statik
titik
kerja
pada salura udara terhadap debit.
•Karakteristik sistem mirip kurva
efisiensi pers.kuadrat yang memotong titik
Tekanan

Efisiensi
BHP

BHP
asal.
•Interaksi antara fan dan sistem
dapat dilihat pada kurva interaksi
fan dan sistem, di mana kurva fan
dan kurva sistem diplot bersama
dalam satu grafik.
• TITIK POTONG ANTARA KURVA fan
DAN KURVA SISTEM MERUPAKAN
Debit udara

TITIK KERJA (POINT OF


OPERATION) DARI SISTEM.
Pedoman pemilihan fan
 Fan harus dipilih sedemikian hingga efisiensinya mendekati maksimum.
 Kondisi operasi fan sebaiknya dipilih di sebelah kanan titik puncak kurva.
 Jika menggunakan fan dari tipe forward blade, selidiki apakah ada
kemungkinan terjadinya aliran udara yang melebihi debit yang dirancang.
Jika demikian, daya motor akan lebih besar dan diperlukan motor yang
lebih besar.
 Perhitungkan system effect.
 Untuk debit udara yang relatif konstan tetapi tekanan berubah-ubah,
gunakan fan dengan kurva tekanan yang relatif curam.
 Untuk sistem variable air volume (VAV), gunakan fan dengan kurva tekanan
yang relatif landai.
FILTER
 Panel filter

 Bag filter

 Roll filter

 Electrostatic filter

 HEPA filter

 ULPA filter
PANEL FILTER
 Paling banyak dijumpai penggunaannya pada AHU.
 Efisiensi rendah, namun layak untuk kenyamanan manusia.
 Berbentuk segiempat datar.
 Biasanya dipasang pada sisi di depan koil dan fan.
 Untuk aplikasi kecepatan tinggi dan rendah.
 Bahan media filter: fiber.
 Seringkali dilapisi dengan bahan lengket untuk
meningkatkan kemampuannya menangkap pengotor.
 Kecepatan udara hampir sama dengan pada koil, 400 - 700
fpm.
 Permanen maupun sekali pakai.
PANEL FILTER
BAG FILTER
 Efisiensi penyaringan partikel tinggi.
 Bag dibuat dari campuran khusus antara kertas
dan serat dan dibuat berbentuk seperti tas.
 Kecepatan udara yang melintasinya rendah.
 Agar umur pakainya panjang pada sisi hulu
biasanya dipasang prefilter.
 Harganya relatif mahal.
 Sekali pakai.
BAG FILTER
ROLL FILTER
 Setelah satu bagian kotor, filter dapat diganti
dengan bagian bersih dengan cara
menggulungnya.
 Efisiensi penyaringan partikel lebih tinggi
dibanding panel filter.
 Cara penggulungan bisa manual atau automatik
berdasarkan drop tekanan atau tingkat
pengotoran.
 Sekali pakai.
ROLL FILTER
ELECTROSTATIC FILTER
 Menarik partikel pengotor
dengan muatan listrik dan
mengumpulkannya pada
permukaan yang
bermuatan listrik.
 Efisiensi sebanding dengan
bag filter.
 Media filter dapat diganti.
 Masih jarang digunakan.
HEPA/ULPA FILTER
 Efisiensi sangat tinggi, sampai
99.97%.
 Bahan glass-asbestos.
 Banyak digunakan pada ruang operasi
rumahsakit, laboratorium, farmasi,
microchip.
 Biasanya dipasang pada outlet saluran
udara.
 Agar umur pakainya panjang pada sisi
hulu biasanya dipasang prefilter.
 Sekali pakai.
 Harga mahal.
CONTOH FASILITAS AHU
 Primary : 7 Unit, Cooling Capacity :
661.370BTU/h
 Filler : 3 Unit, Cooling Capacity : 695.110
BTU/h
 Secondary : 6 Unit, Cooling Capacity : 907.760
BTU/h
 Supporting Area & Offices : 15 Unit
AHU AL-KO
AHU AL-KO

Access door Duct connection Filter

Fan Motor Frequency converter


Silencer Control system

Air flow measurement


AHU

koil air dingin dengan Drain miring untuk


steel header dan membuang air lebih
aluminum fin mudah
AHU
dudukan motor dan fan
Dudukan motor dan fan dari
pada tumpuan yang sama,
mild steel untuk kemudahan
dilengkapi isolation spring
instalasi
AHU
Bearing pada fan dipasang pada lengan bearing dan bertumpu pada
besi tuang yang kuat. Pilihan pulley yang bervariasi sesuai dengan
kebutuhan.
AHU
Tersedia discharge opening dan handel untuk membuka
panel.
Dudukan filter HVF (high velocity frame) disediakan untuk
memungkinkan free air return.
Damper pada AHU juga melengkapi mixing boxes sehingga
pencampuran udara berlangsung lebih baik dan akurat
PERAWATAN/SERVIS
SEBELUM MEMULAI PEKERJAAN
 Matikan power supply ke AHU dan matikan semua terminal
menuju AHU, dan pastikan switch tidak akan dihidupkan
oleh orang lain selama pekerjaan berlangsung.
 Pintu AHU hanya boleh dibuka saat blower/fan mati atau
stasioner.
 Setelah mematikan power, impeler blower masih berputar
selama 1-3 menit.
 Impeler jangan dihentikan dengan tangan atau dengan
benda lain. Biarkan ia berhenti secara alami.
PREVENTIVE MAINTENANCE
 Sebelum PM
 Pelaksanaan PM
 Running Test
Sebelum PM

1. Off kan VSD dan


pindahkan pada posisi Lokal

2. Turunkan Mainbreaker
dan lakukan prosedur LOTO
Sebelum PM

3. Pindahkan Switch AHU ke


posisi Off
4. Siapkan power listrik dan
alat kerja
Pelaksanaan PM

5. Buka Pintu – Pintu akses AHU


(Supply,Return,Coil,Filter,Heater)
6. Check dan Cleaning Filter
AHU dengan Vacuum Cleaner
Pelaksanaan PM

7. Check dan Cleaning fin coil cooling AHU

8. Check dan cleaning Fin coil


heating AHU
Pelaksanaan PM
9. Check dan Cleaning Filter bag
AHU dengan Vacuum Cleaner

10. Check dan Cleaning Damper


Pelaksanaan PM

11. Check dan Cleaning


ruangan AHU

12. Check Connection


Motor,resistansi dan Megger Test
Pelaksanaan PM

13. Check kondisi V-Belt dan


Tensioning V-Belt

14. Check ketegak lurusan dan


kesejajaran shaft dan pulley
Pelaksanaan PM

15. Check dan Cleaning body Motor


16. Check dan kencangkan
baut motor
Pelaksanaan PM

17. Check kondisi support


mounting pillow block

18. Greasing pillow block bearing


Pelaksanaan PM
19. Cleaning Blower dan body blower

20. Cleaning area dalam AHU


Pelaksanaan PM

21. Check dan Cleaning U –


Trap Drain

22. Tutup kembali pinti-pintu


akses AHU
Pelaksanaan PM
23. Check dan Cleaning Strainer

24. Check dan Cleaning Pressure


Gauge dan Thermometer batang
Pelaksanaan PM
25. Cleaning atap Body Luar AHU dan
area AHU

26. Check dan Cleaning Magnehelic


Pelaksanaan PM
27. Buka pintu panel VSD

28. Check dan cleaning panel VSD


Pelaksanaan PM
29. Cleaning electrical connection

30. Check Electrical connection


Pelaksanaan PM
31. Tutup kembali pintu panel VSD
Running Test
32. Naikkan kembali Mainbreaker dan
Breaker

33. Pindahkan posisi lokal ke remote


Running Test
34. Pindahkan posisi Switch AHU ke
ON

35. Check dan Koordinasi dengan


BMS untuk menghidupkan kembali
AHU
Running Test
36. Pengecekan dan pengambilan
Logsheet AHU

37. Check Ampere motor


Running Test
38. Pencatatan pelaksanaan PM pada
tag
FAN COMMISSIONING
 Periksa pipa kabel dan fan dari kemungkinan adanya benda
asing.
 Putar impeler dengan tangan untuk memastikan fan dapat
berputar bebas.
 Periksa arah putaran sesuai tanda panah pada rumah fan.
Nyalakan motor sebentar untuk memeriksa.
 Jika ternyata putar terbalik, tukar terminal wiring.
FAN COMMISSIONING
 Ukur konsumsi daya dengan pintu AHU tertutup.
Bandingkan dengan yang ada di nameplate.

 Ukur beda tekanan fan. Jika perlu, atur posisi dengan


menyetel nozzle gap/AIR-vent.

 Periksa kelurusan pulley dan belt.

 Periksa tegangan v-belt dan setel bila perlu.

 Uji pentanahan/grounding pada kelistrikan fan.


Perawatan fan: Umum
 Periksa roda fan, pastikan seimbang.
 Periksa bearing. Lumasi bila perlu.
 Kencangkan semua baut.
 Periksa kerja peredam getaran.
 Periksa peralatan drain.
 Periksa fan dari pengotor, kerusakan, dan korosi.
 Bersihkan fan secara berkala.
Pemeriksaan fan
 Saat pemeriksaan matikan power supply ke fan dan
pastikan tidak ada orang lain yang menghidupkannya
secara tak sengaja.
 Periksa setahun sekali kondisi fan secara visual.
 Periksa kotoran pada fan, sekrup-sekrup, dan korosi.
 Periksa belt, ram pengaman.
Penyetelan gap fan
 Gap (jarak antara motor
dengan blower) akan
menentukan kapasitas dan
konsumsi daya blower.
 Semakin besar jarak, makin
besar udara yang dibypass
pada sisi gap sehingga udara
yang terhisap blower
berkurang
Perawatan HX/HR
 Periksa HX dari pengotor, kerusakan, dan korosi.
 Bersihkan HX dengan udara bertekanan.
 Periksa sambungan dan baut-baut.
 Periksa kerja supply dan return line.
 Periksa katup pentil pada HX.
 Periksa drain dan trap.
 Periksa dan bersihkan droplet eliminator.
Perawatan bag filter
 Periksa setidaknya enam bulan
sekali. Amati apakah ada
kontaminasi dan kerusakan.
Ganti jika perlu.
 Ganti filter tahap pertama
setidaknya setahun sekali.
 Gantil filter tahap kedua
setidaknya 24 bulan sekali.
 Filter yang berukuran 08x08
adalah filter yang diinstal
permanen. Untuk penggantian,
lepaskan penjepit/klem/clamp,
ganti filter, dan pasang
kembali klem filter.
Penggantian bag filter
 Kendorkan penjepit dengan menariknya keluar.

 Tarik filter keluar dari rumah/rangka filter.

 Bersihkan seal filter. Periksa dan ganti seal jika diperlukan.

 Pasang filter baru.

 Tutup lagi penjepit.

Secara umum filter harus diganti bila drop tekanan sudah


tinggi
Filter arang/charcoal
 Filter chacoal harus diganti setelah mencapai saturasi.
 Perawatan dan pemasangan filter sebaiknya dilakukan di
sisi udara yang bersih.
 Biasanya charcoal dikirim dalam kemasan karton

Penggatian filter
 Kendorkan pengikat pada dudukan.
 Lepaskan/tarik filter charcoal di antara dua metal yang
berlubang-lubang.
 Kencangkan lagi filter di dudukannya.
 Periksa apakah ada kebocoran pada filter dan dudukannya.
Grease trap filter
 Filter untuk menjebak gemuk harus dibersihkan dengan air
panas (lebih dari 80 0C) atau dengan steam jika telah kotor
oleh gemuk atau debu atau telah memiliki beda tekanan
yang melebihi ketentuan. Perawatan dan penggantian
umumnya dilakukan di sisi udara kotor.

Pembersihan filter:
 Mulai ukuran 16x16:
 Tarik filter berikut rumah filter dan penampung drain dari AHU.
 Kendorkan penjepit pada bingkai filter dan bersihkan bagian-bagian
filter termasuk penampung drain.
 Ukuran 20x16 atau yang lebih besar:
 Kendorkan penjepit pada bingkai filter.
 Tarik bagian filter dan bersihkan.
 Bersihkan penampung drain.
Filter partikulat
Harus diganti apabila drop tekanan antara inlet
dan outlet telah mencapai batas yang diijinkan.
Perawatan dan pemasangan umumnya dilakukan
pada sisi udara kotor. Filter partikulat umumnya
dikirim dalam kemasan.

Penggantian filter parikulat:


 Kendorkan sekrup pada bingkai filter
 Ganti elemen filter
 Masukkan dan pasang elemen filter dan
kencangkan sekrup.
Louver damper
 Periksa louver dari kontaminasi, kerusakan, dan
korosi.
 Periksa fungsi mekanis dari louver
 Lumasi bearing
 Periksa posisi akhir dari motor damper dan setel
ulang jika diperlukan
Droplet Eliminator
Droplet eliminator dapat dikeluarkan dengan cara ditarik ke
samping dari dudukannya untuk keperluan perawatan dan
pembersihan.

Perawatan droplet eliminator:


 Periksa adanya pengotoran, kerusakan, dan korosi pada
droplet elimiator.
 Bersihkan droplet eliminator dan penampung
kondensat/drain pan secara berkala dengan menggunakan
udara bertekanan, steam, atau pelarut gemuk.
Motor listrik
 Periksa motor dari kontaminasi/pengotor,
kerusakan, dan korosi.
 Periksa dudukan motor dan periksa/kencangkan
semua mur/ baut/ sekrup/sabuk.
 Periksa bearing dan lumasi jika perlu.
 Bersihkan motor dan dudukannya secara regular.
 Uji fungsi/kelayakan peralatan pengaman.
V-belt
Penting: Kekencangan yang kurang tepat dari sabuk dapat
menyebabkan rusaknya bearing pada motor listrik. Jika
motor mati 3 bulan atau lebih, V-belts harus dikendorkan
atau dilepasuntuk mencegah kerusakan bearing.

Perawatan sabuk/V-belt:
 Periksa V-belt dari pengotoran, kerusakan, dan korosi.
 Periksa kekencangan dan setel ulang jika perlu.
 Periksa kelurusan pulley.
 Bersihkan V-belt secara berkala.
 Perhatian:
 Saat mengganti V-belt pada suatu unit yang memiliki
banyak sabuk, sebaiknya seluruh V-belt diganti semuanya.
Pengaturan kekencangan V-belt
 Kekencangan yang disarankan untuk V-belt adalah jika diuji
dengan gaya sebesar Fp akan menyebabkan defleksi
sebesar 16 mm per 1000 mm panjang belt. Besaran Fp
diperoleh dari dokumen manual pabrik.
Pengaturan kekencangan V-belt
 Kekencangan belt yang disarankan untuk belt datar
diperoleh dengan membandingkan panjang awal (saat
tanpa tegangan) LMu dengan panjang akhir LMg setelah
mendapat tegangan. Selisih panjang dinyatakan dengan E*
(pemanjangan belt) yang dapat diperoleh dari dokumen
peralatan.
Melepas dan memasang pulley
Melepas dan memasang pulley
 Melepas pulley
 Lepaskan skrup/mur (3).
 Pasang baut heksagonal ke lubang
berulir (4).
 Tekan penjepit untuk menarik pulley
keluar dari poros.
 Lepas pulley pelan-pelan dari poros.
 Memasang pulley
 Pasang dan kencangkan pulley dan
penjepit dengan baut heksagonal (3).
 Periksa dan pastikan bahwa motor
dan pulley sudah terpasang tepat
lurus.
 Lakukan penyetelan kekencangan
sesuai dengan prosedur yang
disarankan.
Troubleshooting AHU
1. Temperatur ruangan panas
 Cek status AHU trip atau tidak
 Cek setting temperature
 Cek temp. chilled water supply
 Cek motorized chilled water
Troubleshooting AHU
2. Kelembaban terlalu tinggi / rendah
 Cek status unit hot water trip atau tidak
 Cek setting humidity
 Cek temperatur hot water supply
 Cek motorized valve untuk hot water
Troubleshooting AHU
3. VSD fault / AHU trip
 Cek indikasi fault yang terjadi
 Resset dan matikan display control kemudian
ON kan lagi
 Resset mismatch di BMS
Perawatan terjadwal
MINGGUAN
 bersihkan filter (washable)
 periksa drain pan, pipa drain, dan jacketing sistem
pendingin secara visual
 bersihkan grill fresh air di dalam AHU
 periksa control/thermostat dan pengoperasian water
valve
 periksa sambungan kanvas ducting
Perawatan terjadwal
BULANAN
 periksa belt tension (dapat menggunakan belt tension
meter)
 periksa kelurusan pulley
 bersihkan coil
 bersihkan sudu-sudu blower
 lakukan pelumasan pada fan AHU
 kencangkan set screw
 periksa kerja three way valve dan temperature valve
 periksa voltage dan current balance
Perawatan terjadwal
TAHUNAN
 kencangkan fan shaft
 bersihkan coil
 bersihkan casing AHU
 periksa tingkat kebisingan fan
 bersihkan bagian yang berkarat atau korosi
 kencangkan V belt apabila diperlukan
 berikan grease (re-greasing) pada pillow block dan bearing
apabila diperlukan
 periksa bearing motor AHU/FCU, pulley motor, dan pulley
blower secara visual
Perawatan FCU
Pembersihan koil FCU
 Lakuan pembersihan dengan cara menyikat celah antara koil dan
sirip/fin dengan sikat kawat yang kaku.
 Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai membuat fin bengkok.
Lanjutkan dengan membersihkan dengan vacuum cleaner.
 Jika pembersihan dilakukan dengan udara bertekanan, usahakan
jagan sampai kotoran hanya berpindah dari satu komponen ke
komponen lain.
 Pasang filter yang bersih.

Periksa drain FCU


 Periksa bak drain, pipa drain, dan trap secara berkala. Bersihkan pipa
drain dari kotoran, lumut, dan sumbatan. Lakukan pemeriksaan ini
saat melakukan pembersihan filter.
Perawatan FCU
Bearing fan dan motor FCU
 Bearing pada poros fan telah dilumasi secara permanen
dari pabrik, sehingga tak perlu penambahan pelumasan.
Periksa apakah ada instruksi untuk pelumasan bearing
motor. Kebanyakan motor untuk fan FCU dilumasi secara
permanen.
Perawatan FCU
Kelurusan Pulley FCU
 Kendorkan baut/sekrup pulley pada flange
pulley yang bebas/movable flange.
 Geser flange bebas ke arah flange
tetap/fixed flange dengan cara memutar
baut/sekrup pengatur untuk menaikkan
kecepatan fan. Untuk menurunkan
kecepatan fan, jauhkan movable flange
dari fixed flange.
 Kencangkan kembali baut/sekrup flange.
 Periksa kekencangan belt. Tekan belt
dengan gaya secukupnya dan periksa
defleksi atau pembelokan belt ½” sampai
¾” di tengah-tengah belt.
 Periksa kelurusan pulley dengan mistar
baja.
Perawatan FCU
Membersihkan fan FCU
 Gunakan sikat yang kaku atau vacuum cleaner untuk
membersihkan kotoran dan serpihan. Sapu permukaan dengan lap
lembab.
Mengatur kekencangan belt fan FCU
 Kendorkan baut pada dudukan motor.
 Atur posisi motor hingga defleksi belt tidak lebih dari 3/16” saat
bagian tengan belt ditekan dengan gaya 8 lb (atau 4 kg).
 Kencangkan lagi baut-baut pada dudukan motor.
Pembersihan dan penggantian filter FCU
 Setiap bualn lakukan pemeriksaan dan penggantian filter jika
diperlukan.
Perawatan FCU
Tiga bulan sekali
 Pelumasan bearing motor dan fan (jika dimungkinkan)
 Periksa kekencangan belt
 Ganti filter udara

Setahun sekali
 Periksa seluruh sambungan kabel/wiring dan kencangkan
jika diperlukan.
 Periksa dan kencangkan baut pada pulley.
 Periksa dan bersihkan penampung drain.
 Bersihkan fan jika diperlukan.
Troubleshooting FCU
Kondensasi pada koil yang terlalu banyak
 Kejadian ini dapat disebabkan oleh matinya fan, sementara
air dingin tetap bersirkulasi pada koil.
 Jika digunakan kontrol on-off pada fan, kontrol aliran air
dengan control valve juga harus ada, sehingga dapat
menghentikan aliran air saat fan berhenti.
 Cara lain:
 Gunakan fan yang kontinyu bekerja, aliran air dikontrol dengan
termostat. Aliran air dapat dikurangi atau dihentikan jika termostat
membaca bahwa temperatur ruangan sudah mencapai setpoint.
 Gunakan fan yang bekerja terus-menerus, namun dapat diatur
kecepatannya sesuai dengan temperatur ruangan yang terbaca oleh
termostat. Jangan gunakan “on-off” untuk kontrol fan.
Troubleshooting FCU
Overload pada motor
 Motor dapat mengalami overload. Penyebab dan cara
mengatasinya antara lain:
 Penyebab: fan mengalirkan udara terlalu banyak karena tekanan
statik eksternal terlalu rendah dibanding rancangan.
 Solusi: kurangi kecepatan fan dengan mengatur posisi belt pada
pulley atau mengganti pulley pada fan dengan ukuran yang lebih
besar.

 Penyebab: temperatur udara pada motor fan terlalu tinggi.


 Solusi: periksa temperatur lingkungan operasional pada nameplate.
Bandingkan dengan temperatur udara yang sesungguhnya. Jika
temperatur udara sesungguhnya terlalu tinggi dibandingkan dengan
yang diijinkan pada nameplate, turunkan temperatur atau ganti motor
dengan motor lain yang mampu beroperasi pada temperatur
lingkungan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai