Anda di halaman 1dari 25

VENTILA

SI

NAMA KELOMPOK 3
REZA KHOLIS HATUL HASANAH 6512040033
RIZKY AUDRI PRAVITASARI 6512040037
INTAN PUSPHYTA SARI
6512040047
RIO PAKSI SADEWO
6512040058
ADITA HANGGARA
6512040059

K3-2B

PENGERTIAN

Pengendalian jumlah dan arah pergerakan udara.


Pengendalian secara simultan terhadap kualitas,
kuantitas dan temperatur kelembapan udara.
Proses pertukaran udara dengan cara pengeluaran udara
terkontaminasi dari suatu ruang kerja, melalui saluran
buang, dan pemasukan udara segar melalui saluran
masuk.

DASAR HUKUM
SNI 03-6572-2001 Tata cara perancangan sistem
ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan
gedung.
ASHRAE Handbook : Fundamentals, 1997, ASHRAE,Inc.

Menurut dokumen induk saat ASHRAE 62-2001,


Prosedur Tingkat Ventilasi mengatur:
kualitas udara luar untuk ventilasi diterima
di luar ruangan udara pengobatan bila diperlukan
santasr ventilasi untuk perumahan, komersial,
ruang institusional,
kendaraan, dan industri
kriteria untuk pengurangan jumlah udara luar
saat diresirkulasi udara diperlakukan oleh
kontaminan-penghapusan peralatan
Kriteria untuk ventilasi variabel ketika volume
udara di ruang dapat digunakan sebagai reservoir
untuk mencairkan kontaminan.

ASHARE SATANDAR, YANG TELAH


DITETAPKAN ,
Flowrate = 0.25 0.5 m/s atau (50 100) fpm
Flowrate difusser : (50- 100) fpm ;
Temperatur udara = 800F atau (24 26) 0C
Kelembaban nisbi/relative humaddity = 30 50 %
Ruang kerja = 4 m2/person
Flowrate (Q) = 20 cfm/person
Dimensi Diffuser (40 cm x 40 cm ) x 20 %
Standar exhaust : (20 cm x 20 cm ) x 50 %
Jam kerja : 8 jam /hari
Perbandingan Luas ruang kerja : luas lantai : 1: 4
Oksigen di ruang kerja = (15 20) % udara
Inhalasi manusia = 30 m3/hari atau = 44,14 ft3/jam
Kecepatan aliran udara = 1 : 3,28 m/jam per-person

Catatan,
1 cfm = 59,85 liter/menit
1 M3 = 35,314 ft3

- Sistem ventilasi mengikuti prinsip-prinsip dasar


yang sama, untuk setiap sistem ventilasi yang
didesain dan menyesuaikan dengan jenis
pekerjaan dan tingkat pencairan konsentrasi
udara yang terkontaminasi di tempat kerja.

TUJUAN

Menyediakan pasokan udara segar di luar secara


kontinyu.
Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat
yang nyaman.
Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.
Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di
lingkungan tempat kerja
Mengontrol kontaminan meliputi:
menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya
atau material
pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun,
atau perubahan proses

JENIS PERTUKARAN UDARA


Secara alami: menggantikan udara dalam
ruangan tersebut secara alami tanpa
menggunakan peralatan bantu (aqutimen
axilery), seperti kipas, blower, dan lain-lain
sebagainya.
Secara buatan: digunakan saat ventilasi secara
alami dirasa belum memenuhi syarat serta tidak
memadai.

VENTILASI SECARA ALAMI

Ventilasi alami terjadi karena adanya


perbedaan tekanan di luar suatu bangunan
gedung yang disebabkan oleh angin dan karena
adanya perbedaan temperatur, sehingga terdapat
gas-gas panas yang naik di dalam saluran
ventilasi.

Kuantitas Gaya Udara melalui Ventilasi Bukaan Inlet


oleh Angin atau Menentukan Ukuran yang Tepat dari
Bukaan untuk Menghasilkan Laju Aliran Udara

Q = CV.A.V
dimana :
Q = laju aliran udara, m3/detik.
A = luas bebas dari bukaan inlet, m2.
V = kecepatan angin, m/detik.
CV = effectiveness dari bukaan (CV dianggap sama
dengan 0,5 ~ 0,6 untuk angin yang tegak lurus
dan 0,25 ~ 0,35 untuk angin yang diagonal).
Inlet sebaiknya langsung menghadap ke dalam
angin yang kuat. Jika tida ada tempat yang
menguntungkan, aliran yang dihitung dengan
persamaan tersebut akan berkurang, jika
Penempatan yang kurang lazim, akan berkurang
lagi.

PENEPATAN OUTLET YANG


DIINGINKAN
a). Pada sisi arah tempat teduh dari bangunan
yang berlawanan langsung dengan inlet.
b). Pada atap, dalam area tekanan rendah yang
disebabkan oleh aliran angin yang tidak menerus.
c). Pada sisi yang berdekatan ke muka arah angin
dimana area tekanan rendah terjadi.
d) dalam pantauan pada sisi arah tempat teduh,
e). dalam ventilator atap, atau
f). pada cerobong.
Inlet sebaiknya ditempatkan dalam daerah
bertekanan tinggi, outlet sebaiknya
ditempatkan dalam daerah negatif atau
bertekanan rendah.

VENTILASI GAYA TERMAL.


Q = K.A (2.g.Dh NPL(Ti-T2)/Ti)1/2
dimana :
Q = laju aliran, m3 / detik.
A = Luas Ventilasi
g = Perc. gravitasi bumi (m/s2)
K = koefisien pelepasan untuk bukaan.
DhNPL= dari NPL , m
NPL = tinggi tengah2 lubang dari lantai, m
Ti = Temperatur di dalam bangunan, K.
T2 = Temperatur luar, K.

VENTILASI MEKANIK
Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi
alami yang memenuhi syarat tidak memadai.
Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan udara
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara segar atau sebaliknya.
Sistem ventilasi mekanis bekerja terus menerus selama
ruang tersebut dihuni.
Bangunan atau ruang parkir tertutup harus dilengkapi
sistem ventilasi mekanis untuk membuang udara kotor dari
dalam dan minimal 2/3 volume udara ruang harus terdapat
pada ketinggian maksimal 0,6 meter dari lantai.
Ruang parkir pada ruang bawah tanah (besmen) yang terdiri
dari lebih satu lantai, gas buang mobil pada setiap lantai
tidak boleh mengganggu udara bersih pada lantai lainnya.
Besarnya pertukaran udara yang disarankan untuk berbagai
fungsi ruangan harus sesuai ketentuan yang berlaku pada
Tabel Kebutuhan ventilasi mekanis.

TABEL 1. KEBUTUHAN VENTILASI MEKANIK


Tipe

Pertukaran
udara/jam

M3/jam
perorang

Kantor

18

Restoran/kantin

18

Toko, Pasar Swalayan

18

Pabrik, bengkel

18

Kelas, bioskop

Lobi, koridor, tangga

Kamar mandi,
peturasan

10

Dapur

20

Tempat parkir

Sumber: SNI 03 - 6572 - 2001 tentang Tata Cara Penanganan


Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan

PENGUKURAN VENTILASI
Pergantian

Udara per Jam (Air Change

per Hour)
General Ventilation Rate (Q) =
.. x/ jam
Volume Ruangan (V)
Volume

Udara per Orang (Air Volume


per Person)
General Ventilation Rate (Q) = ..
m3/ orang
Jumlah Pekerja

ANTICIPATE
Menggunakan media-media ventilasi sesuai dengan
standart dan kriteria dari ventilasi yang baik.
Menempatkan / memasang media-media ventilasi sesuai
dengan ketentuan.
Desain ventilasi disesuaikan dengan jenis pekerjaan.
Dapat menghitung tingkat pencairan konsentrasi udara
yang terkontaminasi di tempat kerja.
Dapat menghitung laju aliran udara,

RECOGNIZE

Meninjau kembali apakah media ventilasi tidak


mendatangkan bahaya tambahan bagi siapapun
di lokasi kerja.

EVALUATE

Jika setelah meninjau media ventilasi kemudian


ditemukan beberapa kemungkinan terjadinya
hazard lain, maka harus melakukan beberapa
tindakan yang sekiranya bisa meminimalisir
terjadinya hazard tersebut dengan cara menguji,
menganalisa, kemudian merancang tindakan
untuk mengurangi hazard.

CONTROLL

Melakukan perawatan terhadap media-media


ventilasi yang ada di lokasi kerja.

KENYAMANAN

hasil dari proses mengolah udara secara


serempak dengan mengendalikan
temperatur,kelembaban nisbi, kebersihan dan
distribusinya untuk memperoleh kenyamanan
penghuni dalam ruang yang dikondisikan.

KRITERIA KENYAMANAN
Temperatur Udara Kering
a). Temperatur udara kering sangat besar
pengaruhnya terhadap besar kecilnya kalor yang
dilepas melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi.
b). Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi :
sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,50C~22,80C.
nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,80C~25,80C
hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,80C~27,10C.

KELEMBABAN UDARA RELATIF


a) Kelembaban udara relatif dalam ruangan
adalah perbandingan antara jumlah uap air
yang dikandung oleh udara tersebut
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap air
pada keadaan jenuh pada temperatur udara
ruangan tersebut.
b). Untuk daerah tropis, kelembaban udara
relatif yang dianjurkan antara 40% ~ 50%, tetapi
untuk ruangan yang jumlah orangnya padat
seperti ruang pertemuan, kelembaban udara
relatif masih diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

PERGERAKAN UDARA (KECEPATAN


UDARA)
a). Untuk mempertahankan kondisi nyaman,
kecepatan udara yang jatuh diatas kepala tidak
boleh lebih besar dari 0,25 m/detik dan sebaiknya
lebih kecil dari 0,15 m/detik.
b). Kecepatan udara ini dapat lebih besar dari
0,25 m/detik tergantung dari temperatur udara
kering rancangan

TABEL 2. KECEPATAN UDARA


DAN KESEJUKAN
Kecepatan udara ini dapat lebih besar dari 0,25
m/detik tergantung dari temperatur udara kering
rancangan

Kecepatan udara,
m/detik.

0,1

0,2

0,25 0,3

0,35

Temperatur udara
kering 0C

25

26,8 26,9 27,1 27,2

Anda mungkin juga menyukai